KEPUTUSAN

12.7K 724 10
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nayiya?"

"Kak Arel."

Nayiya membalikkan tubuh kebelakang, bahunya berosot kemudian menampilkan wajah kecewa. Ternyata bukan Alfarel yang datang.

"Lo ngapain di sini? Sendirian aja?" tanya lelaki itu mendekat.

"Iya, temennya Abang Bara kan? Kak Devan?"

Devan tersenyum menganggukkan kepalanya, tidak di sangka ia akan bertemu dengan gadis ini lagi.


"Ini Kak, maaf ya cuman bisa beliin ini." Nayiya meletakkan cup mie di atas meja dan sebotol air mineral.

Nayiya memilih untuk mengajak Devan makan sekaligus mengucapkan terima kasih karena sudah menolongnya kemarin.

"Santai aja kali, mie makanan paling enak. Gak ada yang bisa menolak pesonanya," ucap Devan mengambil sumpit mengaduk mienya.

"Iya juga ya, tapi nanti gue bakalan traktir makanan yang lebih enak kak. Ini baru permulaan aja."

Devan menyeruput mie, kemudian mengacungkan jempol pada Nayiya.

"Lo ngapain di sini sendirian? Abang lo tau?" tanya Devan dengan mulut masih mengunyah.

"Lagi nunggu orang tapi kayaknya enggak bakalan dateng, tadi sebenernya mau beli makan kebetulan ada Kakak, jadi ngajak Kakak aja lah," jelas Nayiya meniup mie lalu memasukkan ke dalam mulut.

Devan mengangguk, ia memperhatikan gadis dihadapannya ini sedang makan. Jika dilihat-liat, Adik Bara lucu juga.

"Gue awalnya sama sekali gak ngeh kalau lo adeknya Bara, gue kira anak SD lagi sesat di jalan eh pas gue liat seragam anak SMA Kusuma Bangsa."

"Emang aku sekecil itu apa kak, sampe di bilang anak SD." Nayiya mengunyah dengan keadaan mulut yang penuh.

"Enggak, enggak." Devan menyelesaikan kunyahannya sambil tertawa, "Enggak kecil banget sekilas doang kok."

"Issss, tapi aku boleh nanya Kak? Kakak kok bisa kenal sama Abang?"

"Oh itu, gue kenal sama Alfarel sih karna suatu kejadian. Lo pasti tau kan Alfarel temennya Bara? Nah setelah jadi deket sama dia gue juga kenal sama Bara, Oza, Bagas kita sering ngumpul bareng juga," jelas Devan.

Nayiya terdiam, jadi Devan juga merupakan teman Alfarel? Apa Alfarel sengaja menyuruh Devan untuk menemaninya dan Alfarel bisa bersama Friska?

"Jadi temenan, terus kakak ke sini kenapa? Ada urusan kah? Atau mau ketemu cewek?" tanya Nayiya mulai kepo.

"Enggak, kebetulan rumah gue enggak jauh dari sini. Nah Adek gue di rumah ngamuk minta di beliin Tanghulu apa namanya ya? Yang buah dibekuin pake gula itu."

"Ooh iya tau aku Kak, terus kok Kakak sama aku nanti Adeknya malah nambah nangis."

"Biarin aja lah, Mama gue gak nelpone jadi aman-aman aja tuh bocil."

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now