chapter 5

6.5K 96 3
                                    

Ann's POV

Aku tidak tahan dengan keheningan ini. Aku harus bertanya kepada Lotty, segera.
"Lotty, dear. Seriously, what happen? Kenapa Harrold tiba-tiba ada di rumahmu?"
"Oh Ann, kamu nggak akan percaya dengan ceritaku."
"Just tell us Charlotte, please.", Niall ikut bertanya kepadanya.
Aku memperhatikan Niall, ia sudah tidak semarah tadi, mukanya sudah tidak merah lagi. Aku pun kembali menatap Charlotte. Ia duduk di samping Niall, menutup mukanya dengan kedua tangannya.
"Well, I'll try to make it short and make sense. Tadi malam, ada nomor tak dikenal yang meneleponku terus, yeah kalian juga meneleponku kan. Kemudian, tadi pagi setelah aku mandi, nomor itu menelepon lagi dan ternyata itu Harrold. He said that he wanted me to go with him. But I rejected him, because I already had an appointment with you Ann."
Lotty terlihat menarik nafas dan berusaha untuk menceritakannya. Niall menggenggam tangannya dengan sebelah tangan memegang setir. Niall membujuk Lotty untuk menceritakannya dan berusaha menenangkannya.

---------------

Author's POV

Mereka benar-benar tidak tahu akan pergi kemana. Akhirnya Charlotte menceritakan semuanya kepada Niall dan Ann. Niall terlihat menahan amarahnya karena perlakuan Harrold yang seenaknya terhadap Charlotte. Setelah menceritakan semuanya, Charlotte membisu, sedangkan Ann berusaha mencairkan suasana dengan bertanya kemana mereka akan pergi. Niall menjawab mereka akan pergi ke sebuah restoran di kota karena sudah jam makan siang dan ia lapar. Charlotte dan Ann tertawa terbahak mendengarnya, sangat jujur dan polos pernyataan Niall. Akhirnya Niall membawa mereka ke restoran bernama "Grilled Ribs" dan mereka makan siang disana.

---------------

Niall's POV (flashback inside the car)

"Dang! How dare he did that to Charlotte!!", aku menggumam dalam hati. Aku hanya menggenggam tangannya  sambil fokus mengemudi. Aku berusaha menahan amarahku. "Andai saja ia pacarku, aku nggak akan membiarkan hal ini terjadi kepadanya, aku akan membuatnya aman.", batinku sambil menatap kearahnya. Yeah, aku belum menyatakan perasaanku. I'm not really sure, I mean, we're good so far. Dia tidak pernah terlalu terbuka kepadaku. Entah mengapa seperti ada yang menghalangi dirinya untuk membuka diri. Ann pun sudah berusaha membantuku, tapi aku tidak ingin terlalu memaksa Charlotte, mungkin ia masih terpukul dengan kematian mamanya. Aku ingin terus berada di sampingnya dan mendukungnya.
Aku kemudian menyarankan agar makan siang, karena aku lapar! Pernyataan dan ajakanku membuat mereka tertawa, aku senang karena bisa membuat Charlotte tertawa. Aku senang melihat matanya yang berwarna biru terang bersinar bahagia. "I wish I can hug you Charlotte. I wish you know my feeling.", aku membatin sambil membelokkan mobilku ke restoran bernama "Grilled Ribs".

"And here we are! Let's eat.", ujarku sedikit berteriak kepada mereka berdua. Charlotte hanya menahan tawanya, sementara Ann malu karena pelayan restoran memandangi kami dengan tatapan aneh. Kami pun duduk dan segera memesan makanan, aku yang paling cepat dan banyak, tentu saja karena aku sangat lapar. Bukannya aku tidak bersimpati dengan kondisi Charlotte, tapi untuk urusan perutku, aku tidak bisa menahannya. Aku memesan baked potato as an opening, Grilled Double Ribs for main course dan 2 scoops gelato mintberry for my dessert.
"Niall! Banyak banget sih makannya.", ujar Charlotte
"Kamu kayak nggak kenal Niall aja sih, Lotty. Untuk urusan makan, dia juara.", sahut Ann sambil memesan makanan.
"Charlotte, kamu pesan apa?", tanyaku.
"Uhm, aku mau lasagna aja deh. I'm not really hungry. And, lemon squash. Ice.", jawabnya.
"Yakin kenyang? Atau kamu lagi diet? Ha..ha..ha..", godaku sambil melirik kearahnya.
Aku mendapatkan cubitan kecil di pipi sebagai imbalannya, sakit memang, tapi aku tidak mengindahkannya.
"I'm not in a diet program Niall. Kamu tuh yang harusnya diet. Dasar perut gentong.", balas Charlotte sambil cemberut.
"Hey, both of you. Just stop it and lets order! Aku juga udah mulai lapar nih.", sela Ann. Kemudian aku memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan kami.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang