Chapter 21

39 4 1
                                    

Sella berjalan dengan tergesa-gesa menuju gedung belakang sekolah. Dia sempat tersandung beberapa kali lantaran minimnya pencahayaan.
"Sorry, gue telat," ujarnya pada sosok misterius yang bersembunyi di balik bayangan.

"Jadi, kenapa lo manggil gue ke sini?" Sella langsung to the point saja.

"Gue mau lo ninggalin asrama putri pagi-pagi sekali dan ingat! Setelah lo pergi, jangan pernah menginjakkan kaki lagi di sekolah ini!" Setelah melontarkan peringatan keras kepada Sella, sosok misterius tadi langsung pergi begitu saja.

***

Lisa menoleh ke sana ke mari, mencoba mencari kamar bernomorkan 2-05. Kamar tempat Ify dirawat. "Nah! Ketemu juga," Sebelum masuk Lisa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Hai, Ify!" sapanya. Namun, orang yang disapa justru tak memedulikannya lantaran sibuk dengan novel yang ia baca.

"Lagi baca apa sih? Sampai-sampai gue dicuekin," Lisa merengut kesal.

"Gue lagi baca novel misteri yang ada unsur romance-nya. Gue suka benget sama alurnya," ungkap Ify.

"Emang ceritanya tentang apaan?" Lisa jadi penasaran.

"Tentang penyamaran seorang detektif. Dia masuk ke sekolah elit yang diisi sama anak-anak sultan dan lo tahu bagian yang paling menariknya apa? Dia repot-repot nyamar jadi anak SMA cuma demi memecahkan kasus pertamanya. Kasus itu bahkan terjadi dua tahun yang lalu," Ify menjelaskan dengan penuh semangat.

"Cukup menarik," Lisa membalas seadanya.

"Hai, guys! Sorry gue lama." Di tengah pembicaraan keduanya, Aila tiba-tiba datang dengan membawa sekeranjang buah. Gadis itu buru-buru menutup pintu dan langsung menghampiri Ify. Jujur saja, Ify masih trust issue dengan Aila, bukan hanya karena statusnya sebagai anggota organisasi keamanan sekolah, tetapi juga karena keterlibatannya dengan bu Nara. Ya, walaupun Ify belum tahu pasti apa benar bu Nara menyuruh Aila untuk memata-matai organisasi RED TAIL atau tidak.

"Owh, iya hampir lupa. Tadi kata perawat kondisi lo udah membaik dan udah dibolehin pulang," Lisa memberitahu sedangkan Ify hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Kalau gitu kita bisa langsung ke markas kan?" Aila menatap keduanya secara bergantian. Tadi malam Ruth memang mengirimkan pesan di grup organisasi RED TAIL, dia meminta semuanya berkumpul di markas setelah sekolah usai.

"Iya, kita bisa langsung ke markas." Ify beranjak turun dari kasurnya. Lisa dan Aila kemudian membantu Ify membereskan barang-barangnya, setelah itu ketiganya pergi menuju markas.

***

Tiffani mulai membagikan kertas-kertas berisi gambar dan penjelasan singkat mengenai X-PIRAD 028 kepada para anggota RED TAIL. "Gue tahu kalau kalian semua pasti pada bingung, tapi percayalah semua yang tertulis di kertas itu benar adanya."

"Gue udah melakukan uji coba kebeberapa hewan bahkan ke manusia, dan dari situ gue berhasil menemukan satu fakta yang cukup mencengangkan. Khasiat sesungguhnya dari X-PIRAD 028 bukanlah menambah kepintaran, tetapi hanya meningkatkan daya ingat serta  stamina tubuh," jelasnya.

"Konsepnya hampir sama seperti kemampuan Aila yang bisa menghafal atau mengingat sesuatu hanya dalam sekali lihat." Tiffani berjalan mengitari meja panjang.

"Ternyata obat itu juga bisa meningkatkan stamina tubuh ya, gak heran sih kalau banyak dari anak-anak klub bela diri yang mau mengonsumsi obat itu," timpal Elsa. Ify hanya diam, gadis itu tak berniat untuk ikut dalam pembicaraan mereka.

THE RED TAIL [Revisi]Where stories live. Discover now