PROLOG

324 26 0
                                    

#Seri pertama dari cerita THE RED TAIL

[THE RED TAIL]✨️
[THE RED TAIL TO VICTORY]
Author : safitri bell
@bellspitri_

.
.
.

Ruth mengambil handycam yang ada di atas meja. Ia kemudian menyalakannya lalu memutar salah satu video yang tersimpan di dalam memori internal.

"Senin, 13 Juli 2020. Ini adalah tahun ketigaku di SMA Kharisma"

"Aku yakin siapa pun yang menonton video ini pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama SMA Kharisma disebut"

Gadis yang berbicara di dalam video tampak begitu antusias ketika  membicarakan sekolahnya.

"Sekolah ini tidak memungut biaya apa pun dari para muridnya, fasilitas yang diberikan juga tidak main-main apalagi semua alumninya menjadi incaran para universitas ternama. Jadi tidak heran jika sekolah ini mendapat predikat sebagai SMA terbaik di pulau Kalimantan"

"Tapi bukan berarti semua orang bisa masuk ke sekolah ini dengan mudah"

"Hanya ada tiga cara yang bisa membuat kalian masuk ke sekolah ini. Yang pertama, melalui jalur ujian atau tes tertulis. Yang kedua, melalui jalur bakat berupa prestasi akademik/non akademik dan yang ketiga, melalui jalur keahlian khusus. Jadi bisa dibilang kalau sekolah ini sebenarnya hanya menerima murid-murid yang genius dan berbakat saja"

"Bagiku SMA Kharisma adalah surganya murid-murid pintar. Kalian tahu kenapa? alasannya cukup simpel sih karena di sini kami semua bersaing secara sehat dan sekolah ini juga sangat damai karena terbebas dari anak-anak nakal yang suka berkelahi dan merundung. Ya, setidaknya hal itu hanya berlaku di tahun pertamaku atau lebih tepatnya saat kepala sekolah yang lama masih menjabat"

Ekspresi bahagia yang tadinya terpancar di wajah gadis itu perlahan memudar dan kini digantikan oleh raut muka sedih.

"Surga bagi murid-murid pintar kini telah berubah menjadi neraka. Sekarang ini kasus perundungan, perkelahian, pungutan liar bahkan sampai pembocoran soal ujian pun telah menjadi hal lumrah di sini. Aturan baru tiba-tiba diperkenalkan oleh kepala sekolah pengganti, ia mengatakan jika sekarang jalur keempat resmi dibuka. Mereka yang tidak ingin mendaftar melalui tiga jalur tadi memilih untuk mengikuti aturan keempat, yakni dengan membayar sejumlah uang kepada kepala sekolah"

"Hal yang paling mengesalkan adalah saat aturan lama dirombak habis-habisan oleh kepala sekolah yang baru. Kalau boleh jujur aku sebenarnya ngebenci peraturan yang sekarang, tapi apa yang bisa aku lakukan untuk mengubah semua ini?"

Ruth tersenyum tipis menyaksikan video tersebut.

"Gak ada! Tapi it's okay karena tahun ini adalah tahun terakhirku di sini. Sekarang aku cuma perlu bersabar sebentar lagi dan kalau waktu yang tepat udah tiba aku bakal bilang selamat tinggal SMA......"

Ruth langsung menutup handycam tersebut tanpa melihat kelanjutan dari videonya. Ia lantas melemparkan benda itu ke kasur bertepatan dengan pintu yang dibuka secara tiba-tiba.

"Semua udah siap dan udah waktunya juga untuk memulai rencana," ujar salah satu dari keenam gadis yang berdiri di belakangnya.

Ruth menyunggingkan senyumnya, ia kemudian membalikkan tubuhnya. Di sana ia melihat enam orang gadis yang tengah menampilkan senyum smirk di wajah masing-masing.

"Lo benar Dir, udah waktunya untuk menjalankan rencana kita. Jadi tunggu apalagi? waktunya kita pergi dan ngubah peraturan sekolah ini." Ruth berjalan ke luar dari kamar disusul oleh keenam gadis lainnya yang ikut berjalan di belakangnya.

.
.
.


a/n :

Budayakan vote ya kawan-kawan👋 kalau mau mengkritisi cerita ini juga boleh kok karena author menerima saran dan kritikan dari kalian semua♡♡.

Selasa, 23 Februari 2021.

THE RED TAIL [Revisi]Where stories live. Discover now