Chapter 14

62 6 3
                                    

Hari ini banyak kelas yang mendapatkan jamkos, termasuk kelas XI BAHASA lantaran para guru tengah melaksanakan rapat.

"Lumayan juga, gue kasi like deh." Elsa menekan tombol suka di salah satu postingan akun IG seseorang.

Suasana kelas yang tadinya tenang mendadak jadi gaduh sebab kedatangan organisasi keamanan sekolah yang terkesan tiba-tiba. Hal itu tentu saja mengejutkan seisi kelas tak terkecuali Elsa dan Pangrum.

"Mereka mau ngapain ke sini?" Pangrum menyikut Elsa.

"I don't know." Elsa menggeleng.

"Jangan ada yang mainin ponsel lagi dan harap meletakkan semua ponsel di meja masing-masing," perintah Renald selaku ketua organisasi keamanan sekolah.

"Keluarin juga semua flashdisk kalian karena mau kami sita," perjelas Amanda.

"Kalian berempat kumpulin semua ponsel dan flashdisk mereka," suruh Renald kepada empat anggotanya.

Semua ponsel dan flashdisk milik anak kelas XI BAHASA kemudian diambil secara paksa oleh anggota orkes, tanpa terkecuali.

"Ihh! Apa-apaan sih lo, balikin ngak?!" Elsa mencoba memberontak saat ponselnya hendak diambil. Meski telah berusaha sekuat tenaga menarik kembali ponselnya, namun usahanya itu sia-sia saja.

"Ini perintah dari bu Nara! Semua ponsel dan flashdisk harus disita!" ujar Renald tegas.

"Hah!! Tapi kenapa?" tanya salah seorang dari teman sekelas Elsa.

"Karena dua minggu lagi akan dilaksanakan ujian semester ganjil, jadi semua ponsel harus disita," jelas Amanda.

"Ck, tumben banget bu Nara mau nyita semua ponsel kami cuma karena bentar lagi mau ujian semester," sewot Elsa.

"Benar banget biasanya juga ngak," Pangrum menimpali.

"Belakangan ini banyak dari kalian yang lebih sering main ponsel ketimbang belajar untuk ujian. Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut, maka untuk sementara semua ponsel harus disita," pertegas Renald.

"Oke itu emang alasan yang cukup bagus untuk nyita ponsel kami, tapi kenapa semua flashdisk juga harus diambil?" Pangrum menuntut jawaban.

"Lebih baik gak usah banyak tanya karena kami hanya menjalankan perintah bu Nara," ujar Irfan, salah satu anggota organisasi keamanan sekolah.

"Kalau masih ada yang nolak atau mencoba melawan, maka siap-siap mendapat poin hukuman," ancam Amanda yang seketika membuat nyali anak kelas XI BAHASA langsung ciut.

***

"Nyebelin banget sih! Masa semua ponsel harus disita," gerutu Elsa.

"Ya, mau gimana lagi? Lagian ini udah jadi keputusan bu Nara dan kita juga gak mungkin bisa ngelawan," ujar Dira, masih sibuk dengan bahan bacaannya.

"Kita beruntung karena leptop gak ikutan disita juga," ujar Ruth tanpa menoleh sedikit pun karena saat ini dia sibuk dengan leptopnya.

"Aneh, kenapa koneksi wifi di sini tiba-tiba lemot? Padahal tadi baik-baik aja." Mata Ruth masih tertuju pada layar leptopnya.

"Iya nih, padahal kita udah di perpustakaan," Dira menyahut.

"Terus apa hubungannya sama perpustakaan?" tanya Elsa heran.

"Ya ada hubungannya lah! Karena koneksi wifi di perpustakaan itu jauh lebih cepat ketimbang di tempat lain," jelas Ruth panjang lebar.

"Gimana kalau kita pindah ke tempat lain aja," saran Dira.

THE RED TAIL [Revisi]Where stories live. Discover now