Berawal dari rambut merahnya, Lainne harus menumpuk amarah pada orang yang sama setiap harinya. Ia yang awalnya menyukai rambut anehnya itu jadi mengingat kenangan buruk tiap kali melihatnya. 'Mungkin sekarang menjadi hal yang hanya merugikanmu, tapi suatu saat hal itu akan tersambung pada sesuatu yang tidak kau sangka baiknya.' Akankah Lainne terus menumpuk amarah itu sehingga sesuatu yang baik itu tertutupi? Atau amarah itu hanya tipuan yang sebenarnya adalah benih-benih cinta?