Dia sadar betul akan kehadirannya yang hanya dianggap sama, bukan dianggap ada. "Aku tau tatapan itu, aku Algan bukan Bulan." Batinnya. Dia tau tatapan yang ditujukan kepadanya itu bukan tatapan mengakuinya tetapi tatapan mengharapkan dirinya menjadi Bulan. Bintang terlanjur sayang kepada gadis cantik nan manis yang terbaring diranjang pasien didepannya itu. Tetapi, Bintang tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, bahwa gemanya masih bersama Bulannya. "Jujur, aku ingin semuanya menghilang dan hanya aku dan kamu." Batinnya. Algan yang hanya bisa menerima itupun, hanya bisa tersenyum untuk menanggapi semuanya. "Aku tau semuamu masih menggema Bulan itu." Batinnya. memikirkan kehidupan sendiri dengan orang baru yang tega dan rela merebut yang sudah tertulis untuk diriku sangatlah biadap tetapi bukankah semuanya bisa dimaafkan? Aku bertaruh dengan badai Gelombang dan gemuru langit menghantui Kegagalan di ujung dan Aku kalah tak sampai tujuan.