Raka adalah seorang pegawai swasta yang sudah berpengalaman bekerja sebagai graphic designer pada sebuah brand milik perusahaan luar negeri. Sering bepergian berkekliling dunia membuat dirinya mengenal banyak budaya dari beermacam negara. Hal ini serta merta membuat dirinya tidak pernah berkunjung ke rumah orang tuanya. Suatu ketika, adik perempuannya ,Tara, mengundangnya ke pesta ulang tahunnya. Ia memutuskan untuk datang bertemu dengan keluarga yang telah ia tinggalkan. Ia rindu untuk menikmati hujan gerimis dijalanan sepi Ubud. Tidak disangka, sang ibu mengetahui rencana kedatangan itu. Sehingga sang ibu merencanakan perjodohan dengan salah satu anak kenalannya. Ia berharap agar putri tertuanya itu cepat menikah. Sebelum di cap sebagai perawan tua. Hal itu membuat Raka marah dan sangat kesal, ia merasa orang tuanya tidak pernah menghargai keputusannya untuk fokus pada karirnya. Raka kabur, dan tidak pernah berkunjung ke rumah orang tuanya lagi. Segenap keluarga besar terus mencoba untuk menghubunginya. Mereka membujuk Raka untuk mengalah pada ibunya, setidaknya menghargai kerja keras ibunya yang telah berusaha merencanakan perjodohan itu. Raka tidak menghiraukan hal itu. Hingga pada suatu ketika, Raka kembali ke rumah itu, bersama seorang pria. Ia memperkenalkan pria itu sebagai calon suaminya. Dan ia hendak melangsungkan pernikahan minggu depan setelah pertemuan itu. Sontak saja seluruh anggota keluarga terkejut. Mereka menganggap tindakannya sebagai hal yang gegabah, tetapi bagi Raka, itu adalah satu satunya cara keluar dari belenggu.