Kamu, tuh, selalu berhasil bikin aku merasa kayak butiran debu, dibandingin kamu yang layaknya bolide, bisa bersinar terang tanpa harus berjuang mati-matian. Aku benci kamu yang selalu bisa selangkah didepanku. Aku benci kamu yang engga pernah bisa ku gapai karena terlalu sempurna. Aku juga benci kamu yang bisa-bisanya bikin aku jadi mendambakan sang bolide. Iya, aku bahkan benci karena terlalu mencintai kamu yang begitu.
3 parts