Untuk Avi, Galang adalah perjuangan. Bagi Galang, Avi adalah hidupnya. Darinya aku tau, bahwa hidup tak selalu berwarna hitam, putih dan abu-abu. Dan kamu adalah pelangi itu. Menggambarkan setiap warna yang tak mampu kujabarkan dengan kata-kata. Galang Ragasiwi, dia adalah ketua geng lengendaris 'BARSA'. Sosok yang dikenal sebagai laki-laki dingin, tempramen juga kasar. Di SMA Trisakti, Galang adalah murid yang paling sulit untuk diatur. Setiap hari ada saja kelakuan Galang yang membuatnya berakhir diruang konseling. Dia yang dari kecil tak mengenal arti kasih sayang membuat cowok itu begitu tak mudah tersentuh. Adapun Alvita Ayudia. Sosok gadis yang begitu ceria, hiperaktif dan mudah bergaul. Sosok gadis itu mampu masuk kedalam kehidupan seorang Galang. Galang yang memang tak tersentuh itu mencoba menutup mata dan hatinya atas kehadiran Avi dihidupnya. Tapi, gadis itu tak pantang menyerah. Walau berkali-kali ditolak,dibentak bahkan disakiti. Avi tetap mengejar seorang Galang. Dia bertekad untuk membuat Galang bisa merasakan apa itu cinta. Tapi seorang pejuang tak'akan selalu berjuang. Apalagi yang diperjuangkan tak menginginkannya. Saat Galang mulai membuka diri untuk Avi dan sadar bahwa gadis itu membawa banyak perubahan dan warna dalam hidup Galang. Galang harus menelan pil pahit, karena Avi telah berbalik arah untuk berhenti mengejarnya. Lalu apa yang harus Galang lakukan. Meminta gadis itu untuk kembali padanya atau membiarkannya berbalik arah. Meninggalkan Galang dengan sejuta rasa bersalahnya? 'Dia menyadarkanku, bahwa yang berjuang takan mesti selalu berjuang. Begitupun yang bertahan. Semua pasti akan berbalik arah. Karena semua yang tak terbalaskan hanya sia-sia dan tak berarti. Lantas, pergi untuk berhenti adalah jalan pintas untuk keluar dari luka tapi tak terlihat. Hanya mampu dirasakan.' Dan sekarang, apa harapan itu masih ada untuk mereka yang baru menyadari arti kehilangan dari sebuah perjuangan?