"Lagu ini cocoknya gue nyanyiin pas ngelamar lo nanti, Ra." "Ah masa?" "Lah iya, emang kenapa, lo gak mau dilamar sama gue?" "Ya maulah kan lo pacar gue. Gak mungkin gue ogah-ogahan di lamar sama lo." "Terus kenapa nada bicaranya kayak gak yakin?" "Ya kita kan gak tau ke depan nya gimana, Gam. Kalo kita gak jodoh, gimana?" "Jodoh gak jodoh kita harus tetap jodoh, Ra." "Tapi kalo takdir bilangnya enggak jodoh, kita harus apa?" "Gampang. Tinggal puter balik terus gue lawan takdirnya." "Katanya gak suka ngelawan takdir, kalo udah terjadi ya terjadi aja. Tapi kenapa sekarang malah beda lagi prinsip nya?" "Karena itu lo, Ra. Karena takdir yang mau gue perjuangin itu tentang lo. Lo mimpi dan kenangan terbaik yang gue punya. Lo udah terlalu dalam masuk ke hidup gue, lo satu-satunya orang yang berhasil jadi kunci penolong waktu gembok yang gue pasang di hati gue hampir berkarat, Ra." Sejujurnya, untuk saat ini tidak ada yang menjanjikan bahwa keadaan akan berjalan mulus. Baik-baik saja hanyalah kata penenang sesaat. Orang yang mengungkapkan kata itu biasanya sedang dipenuhi kegelisahan dan rasa takut namun berusaha untuk tetap tenang. Gama merasakannya, Aurora pun sama.
17 parts