Young Mother X Mafia (Time Tr...

By Era_Ernawati

603K 68.5K 3.4K

Up setiap hariπŸ’ƒ (KARYA SENDIRI) Jung Haera Komandan pasukan khusus abad 25 yang merangkap sebagai Dokter Ten... More

🐣Prolog
🐣01 Melintasi Waktu
02 Penjahat
03 Kantor polisi
04 Kediaman Damanjaya
05 Permainan Kata
06 Permainan Untuk Wanita Jahat
07 Kamar Haera
KARYA BARUπŸ’•
08 Rekaman
09 Terbongkar
10 Cerai
11 Hamil Beneran
12 Bandara
🐣VISUAL TOKOH
13 Misi Dadakan
14 Rencana
15 Pertemuan
16 Mata Mata
17 Tuan Damanjaya
18 Raden
19 Persiapan
🐣20 Kesekolah
🐣21 Tes Masuk
🐣22 Penculikan
PROMOSIπŸ˜…πŸ™
🐣24 Rencana Sehun
🐣25 Di Buntuti
🐣26 Albar
27 Pertolongan Pertama
🐣28 Kenapa Sih??
🐣29 Kunjungan Daren
🐣30 Hari Pertama
🐣31 Kelas
🐣32 Buaya Gavin
🐣33 Marah
🐣34 Play The Game
🐣35 Play The Game II
🐣36 Kejahilan Haera
🐣37 Sekolah Dasar
🐣38 Kejahilan Momo
🐣39 Telat
🐣40 Jung Qiqi
🐣41 Kebenarannya
🐣42 Haera Kenapa
🐣43 Penghasilan
🐣44 Ulah Siapa?
🐣45 Pecandu Atau Pengedar
🐣46 Data Informasi
BACA KUY

🐣23 Ribut

10.4K 1.2K 49
By Era_Ernawati

Damn It!!!

“Lama tidak bertemu, Haera”

***

“Loh paman kenal mommynya Momo?” tanya Momo sambil berlari lari kecil ke arah Haera.

Mendengar itu sontak membuat Sehun menjatuhkan rahangnya.

“Mommy?!!” tanya Sehun tidak percaya.

“Momo kamu kemana aja sih? kok bisa sampai di kantor Polisi, dan lagi itu kamu lagi sama siapa?” tanya Daren beruntun mewakili Haera.

“Ah, itu paman Sehun”

Deg …

Fiks jantung Haera beneran sungsang ya lord…

“Momo pinjam jasa paman Sehun sebentar buat lolos dari ceramah pak Polisi” lanjut Momo membuat Daren terkekeh namun tidak dengan Haera yang semakin menampikkan wajah piasnya.

“Ah iya, paman Sehun kenalin ini mommy nya Momo, paman sudah tahu namanya bukan? dan yang satunya lagi paman Momo” ujar Momo memperkenalkan Haera dan Daren kepada Sehun dengan wajah bersinar secerah matahari.

Tanpa menyadari jika mommynya sedang berdoa dalam hati agar seseorang menyelamatkannya dari suasana ini.

“Lo kenal sama orang itu?” tanya Daren sambil berbisik di telinga Haera membuat Sehun mengeraskan rahangnya.

“Anu … terimakasih dan maaf telah merepotkan” ujar Haera tanpa menghiraukan pertanyaan Daren, lalu segera menggendong Momo dan menarik tangan Daren untuk keluar sebelum.

“Haera Damanjaya, apa kamu melupakan aku?” tanya Sehun sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri Haera membuat Haera kembali menengang.

“Mommy, ada apa ini? apa mommy mengenal paman Sehun?” tanya Momo tidak sabar membuat Haera kembali menampikkan wajah piasnya sedangkan Sehun hanya menatapnya sambil tersenyum smirk.

Daren sendiri yang menyadari perubahan sikap Haera merasa ada sesuatu yang tidak beres disini.

“Ren lo selesein masalah Momo ya, bilang aja lo walinya” ujar Haera sambil memberikan Momo kepada Daren yang langsung di terima walau dengan wajah yang terlihat gusar.

Sebenarnya apa hubungan mereka?

Ada apa dengan sikap gugup Haera yang jarang terlihat?

Apa ada sesuatu yang tidak beres?

Misalnya pria ini adalah musuh bebuyutannya?

Atau jangan jangan dia ayah kandungnya Momo?!!

“Gak mungkin!!” ujar Daren tanpa sadar membuat Haera dan Momo sontak melihatnya.

“Kenapa? lo gak mau jadi walinya, yaudah biar Kenzi aja” ujar Haera membuat Momo benar benar curiga kali ini.

Rasanya mereka berdua emang berhubungan.

“Gak, enggak gitu” sahut Daren singkat lalu segera pergi membawa Momo untuk mencari Polisi lain dan menanyakan mereka harus menunggu berapa lama lagi.

“Bagaimana? apa sekarang bisa menjelaskan? setelah di fikir fikir bagaimana bisa anak itu punya wajah yang sangat mirip dengan ku? apa malam itu sperm* ku langsung berhasil?” tanya Sehun sarkasme tanpa ada yang di tutup tutupi.

Bahkan pria itu membahas hal memalukan seperti itu dengan sangat gamblang!! apa dia benar benar kehilangan urat malunya.

“Mohon maaf Tuan ini bicara apa ya?” tanya Haera, hilang ingatan mode on.

BRAK!!!

“Berhenti bermain main Haera, aku sudah menunggumu 4 tahun lamanya dan sikap mu ini apa tidak terlalu keterlaluan!!” bentak Sehun sambil membawa Haera ke dalam kukungannya membuat Haera meringis membayangkan keadaan pundaknya.

Sehun pria ini memojokkannya ketembok lalu menahannya menggunakan kedua lengan kekarnya.

“Siapa anak itu?” tanya Sehun dengan aura mematikan miliknya namun masih tidak cukup untuk membuat Haera gentar.

Hanya saja Sehun terlihat amat sexy jika seperti itu, oh ayolah kuatkan hati Haera yang lemah akan pria tampan di luaran sana.

“Tuan ini berbicara apa? dia Momo anak saya!! dan lagi Haera siapa yang Tuan maksud” tanya Haera emosi sambil mencoba keluar dari kukungan Sehun namun sepertinya sia sia.

“Cih … apa kau sedang bermain lempar tangkap sekarang?” tanya Sehun membuat Haera semakin mengerutkan dahinya.

“Apa ini saat yang tepat untuk membahas permainan anak anak?!!” bentak Haera yang sudah muak kali ini, oh ayolah dia harus segera pergi dari sini.

“Saya Jung Haera, dan anak itu Jung Raymond anak saya!! Haera Damanjaya siapa yang Tuan maksud ha!! dan lagi Tuan memang membantu Momo namun Tuan tidak bisa seenaknya berbicara ngawur begini dong!!, apa Tuan ingin kompensasi? baiklah mana nomor rekening Tuan” tanya Haera sambil merogoh sakunya mencari handphonenya.

Di perlakukan seperti itu bukannya membuat Sehun melunak malah semakin membuat Sehun naik pitam!! apa ini!! bukan hanya mengelak identitasnya Haera juga memperlakukannya seperti pengemis kompensasi.

“Ya!! sekuat apapun kamu mengelaknya kamu tetaplah Haera, Haera Damanjaya wanita yang tidur bersamaku di hotel mawar” ujar Sehun sambil mengeluarkan smirknya.

“Apa perlu aku ulangi kejadiannya agar kamu mengingatn-”

PLAKKK!!!

“Apa pantas seorang pria mengatakan hal hal seperti itu di depan wanita yang sudah memiliki seorang anak?” tanya Haera setelah menampar pipi Sehun membuat Sehun mematung.

“Ahh … kamu setuju untuk mengulanginya” ujar Sehun sambil mulai melepaskan jas hitamnya tanpa memperdulikan pertanyaan Haera.

Melihat Sehun yang semakin bertingkah Haera semakin di buat kalang kabut, sesekali Haera juga mencoba dari memukul menendang sampai mencubit bisep Sehun namun tidak di perdulikan oleh pria itu.

“Yaaa!!! lo tuh punya masalah apasih sama gue!!!” teriak Haera yang sudah emosi hingga membuat bahasa asalnya keluar.

Sehun sendiri tidak begitu memperdulikan Haera dan masih fokus melepas dasi dan juga kancing bajunya sebelum.

BRAKKK!!!!

“Ah … maaf kalian bisa melanjutkannya” ujar seorang Polisi wanita yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu lalu kembali keluar dengan wajah yang memerah.

DUAGHHH!!!

“Pria gila!!” maki Haera sambil menendang dagu Sehun menggunakan dengkulnya saat Sehun masih kaget dengan kedatangan Polwan tadi.

Merasa mendapat kesempatan segera Haera berlari keluar meninggalkan Sehun yang sedang memegangi dagu serta bibirnya yang mengeluarkan darah.

“Argghhh sial!!!” maki Sehun sambil menyeka darah yang masih mengalir pertanda tendangan Haera bukan main main.

Drrrtttttt….

Awalnya Sehun yang berniat segera mengejar Haera pun terhenti saat mendapati ponselnya bordering dan memperlihatkan panggilan dari sekrestarisnya, yang tidak lain adalah sekertaris Han.

“Apa?” tanya Sehun kepada sekertaris Han yang berada di sebrang sana sambil membenahi kemejanya yang awut awutan.

“Tuan gawat!! Organisasi yang menyebarkan narkoba menggunakan nama Red Mafia kini mulai berani membunuh orang” jawab sekertaris Han di sebrang sana dengan nada panik takut Sehun akan marah atau gimana.

Ingin rasanya Sehun memaki dan langsung menjelaskan semua strategi atau jalan keluarnya namun saat ini dia berada di kantor Polisi, siapa tahu jika di dalamnya terdapat CCTV atau penyadap suara dan sejenisnya.

“Kamu dimana?” tanya Sehun dengan nada beratnya mencoba menahan amarah.

“Saya, saya tadi mengikuti Tuan sampai di depan kantor Pol-”

“Tunggu disana” potong Sehun lalu segera keluar tanpa membenahi dasi serta jasnya terlebih dahulu.

Di perjalanan Sehun tidak mendapati Haera, Momo, laki laki tinggi yang bersamanya tadi dan juga dua bocah SMA yang tadi ngerusuh di kantor Polisi sampai jambak jambakan.

Mungkin mereka sudah pulang.

“Tuan … ASTAGA!!!” teriak sekertaris Han saat membukakan pintu dan mendapati bibir Tuannya yang berdarah.

Tanpa bertanya segera sekertaris Han mempersilahkan Sehun untuk masuk terlebih dahulu lalu menyusulnya dan mulai menjalankan mobilnya.

“Tuan ada apa dengan luka itu?” tanya sekertaris Han hati hati.

“Kau tahu, Kucing Liar tukang mencakar seenaknya kini berprofesi sebagai tukang pukul” jawab Sehun sambil memejamkan matanya membuat sekertaris Han memutar otak.

Kucing Liar.

“Nona Haera?!” tanya seketaris Han yang langsung di angguki oleh Sehun.

“Apa Tuan melakukan sesuatu? tidak mungkin kan saat pertama kali bertemu Nona Haera langsung memukuli Tuan?” tanya sekertaris Han beruntun.

“Entahlah aku hanya ingin membuatnya mengingat kejadian malam itu” jawab Sehun santai namun respon sekertaris Han jauh dari kata santai.

Laki laki itu menggebrak strir dengan kuat lalu menatap Tuan nya intens.

“Fokuslah menyetir atau kita tidak akan bisa melihat hari esok” ujar Sehun masih dengan mata tertutup membuat sekertaris Han buru buru kembali Fokus ke jalan raya.

“Tapi, ini … bukankah Tuan sudah membuat rencana akan bersikap kalem saat berhadapan dengan Nona Haera?” tanya sekertaris Han sedikit kikuk.

“Ya!! kau tahu kucing itu tidak mengakui identitasnya dan juga pura pura tidak mengingat kejadian malam itu, apa aku bisa menerimanya!! wahh … aku benar benar lepas kendali saat itu” jawab Sehun sambil menatap sekertaris Han penuh minat akan pembelaan.

Ya, Sehun tidak salah Haera lah yang salah menurut Sehun karna telah memancingnya.

“Tapi kurasa Tuan bukan seseorang yang mudah di provokasi lewat omongan” sahut sekertaris Han membuat Sehun kembali diam dan akhirnya menyandarkan tubuhnya dan menutup matanya kembali.

“Haera, dia punya seorang anak laki laki” jawab Sehun dengan nada lesu membuat sekertaris Han reflek menginjak remnya.

Untung gak ketabrak!

“Apa itu anak Tuan?” tanya sekertaris Han pada Sehun yang masih santai dengan posisinya tanpa memperdulikan kendaraan lain mulai menyalakan klaksonnya untuk memprotes.

“Menurutmu? kejadian itu sudah berlangsung 4 tahun yang lalu, dan anak itu baru berumur 2 tahun” jawab Sehun sambil membuang nafasnya kasar.

Dia ingat betul dengan jawaban Momo sebelumnya yang mengatakan jika umurnya baru menginjak 2 tahun.

“Ha!! apa itu masuk akal!!?”

***
.
.
.
.
.
TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen, follow dan rate 5nya ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪

Continue Reading

You'll Also Like

596K 50.2K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
1.1M 80K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.9M 147K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
553K 37.1K 44
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...