Detik Terakhir [END]

By BudakVinshan

169K 13.3K 2.5K

Dua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka... More

Hari Itu
Pulang pulaaang
Asam-Manis
Adem Shani-Adem Viny
Ketemu Mantan
Bubar!
Internship merusak
Gina!
Berpaling
Sama Aja
Surabaya
Menanti
Kejadian di Pesawat
Galau di Tahun Baru
Galau di Tahun Baru II
Jakarta Banjir
Ke-Gap Berduaan
Kakak Selalu SIBOOOK
Cantik
Calon Menantu Kesayangan
Yang Ditunggu-tunggu
Rapsodi
Handshake kuy!
Kakak
Shani
Produktif I
Produktif II
Shani Jomblo Sehari
Gracia Jadi Rebutan
ShanDay
Badmood mode
Terakhir
The Day
Terbaik
Ada-ada Saja yang Seadanya (?)
Graduation Day is Coming
Graduation Day is Coming II
heheh
Shani kamu kenapa?
Terima Kasih
Sakit
Prahara Rumah Tangga
Perang Dingin
Ditinggal
Pisah
Sosial Distancing
Baiklah
Kosong
Canggung
Beb
Kyusen Kyotei
hello
mulai dari awal
Maaf, Kak.
Perasaan tidak enak, Si Putri Duyung Cinta
Penyesalanku
Kembali?
Nggak Kenal
Shani
I
II
Di Tengah Perjalanan
HBD GEGE
Teaser
Retak?
CLBK
You're The One
II
H-1 PSBB
Detik Terakhir
samlekomm
Epilog
DETIK TERAKHIR PART II
Terima Kasih
Sapa
Viny Tega
Kebingungan
Keputusan
Keputusan Masih Akan Berlanjut
Keadaan Berbalik
Diskusi
Go Public??
Solusi
Hari Baru?
Becca
Kok bisa?
Lidya!
Do you remember?
Harus Bagaimana?
Mak Comblang
Gimana, Shan?
Sebenarnya aku kenapa?
Viny Dilema
Putus asa?
Thinking of You
Mengulang Kembali
Aku harus pilih siapa?
99. Endless Love

Diam-Diam Peduli

1.4K 149 25
By BudakVinshan

Sampai sehari kemudian, keduanya belum juga berkomunikasi. Bahkan Viny tidak meminta maaf pada Shani atas perlakuannya kemarin.

Sebenarnya dia merasa bersalah. Namun dia belum yakin jika harus mengajak Shani berbicara. Sesakit itukah hati Viny karena pertemuannya dengan Shani di kantornya waktu itu?

Sore ini, Viny sedang menyibukkan diri untuk menenangkan pikirannya dengan berjalan-jalan ke satu mall di Senayan. Memang jauh dari rumahnya. Namun itulah tujuannya hari ini. Lagipula dia ada sedikit keperluan dengan seseorang.

Kali ini dia tidak membawa mobilnya, melainkan menaiki busway untuk sampai ke Jakarta. Mungkin dia sedang ingin bebas tanpa harus fokus pada jalanan kota yang padat.

Drrt drrt

Ponselnya tiba-tiba berbunyi ketika sedang berjalan menuju pintu keluar mall tersebut.

"Halo Kak.."

"..."

"Iya jadi kok. Ini juga mau keluar. Aku langsung ke sana deh."

Viny memasukan ponselnya ke dalam totebag dan segera melangkahkan kakinya untuk menghampiri tukang ojek yang sudah dia pesan sebelumnya.

**

Shani lupa jika hari ini latihan di theater. Dia meminta Papanya untuk mengantarkannya di tempat latihan yang biasanya. Mau tidak mau dia harus berjalan kaki menuju theater karena terlalu lama jika menggunakan ojek. Lagipula jaraknya tidak terlalu jauh. Anggap saja pemanasan sebelum mulai latihan, pikirnya.

Langkah demi langkah Shani lalui. Dengan berjalan cepat, sesekali memainkan ponselnya. Tiba-tiba..

Ciit!

Dia sangat terkejut karena ada motor yang hampir menabraknya. Namun dia lebih terkejut lagi karena ada seseorang yang menarik tangannya kuat saat kejadian tadi.

"Kak.."

"Aku kan udah sering bilang ke kamu kalo jalan jangan sambil mainan hp Shanii.." Omel orang itu.

Ya, orang itu adalah Viny. Suatu kebetulan memang. Untung saja ada Viny yang dengan cepat menarik tangan Shani, sehingga insiden yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Shani hanya terdiam. Memandangi tangannya yang masih Viny genggam. Dia tersenyum tipis. Sudah lama sekali hal ini tidak Viny lakukan.

Viny sadar akan itu dan segera melepas genggamannya.

"Makasih Kak, udah nolong aku."

"Hm. Kamu dari mana? Kenapa jalan kaki?"

Tidak bisa dipungkiri jika Viny sangat khawatir melihat Shani sendirian di jalan ramai seperti ini. Walaupun sudah sampai halte dekat mall Fx, tetap saja ini tempat umum. Apalagi dia tidak hati-hati.

"Aku, tadi salah tempat. Aku ingetnya latihan di kantor. Ternyata di theater," dalam hati, Viny tertawa. Shani memang seceroboh itu. Bahkan sudah melakukan dua kecerobohan dalam waktu berdekatan.

"Kak Viny kenapa di sini?"

"Oh, ini mau ngasih flashdisk ke Kak Putri. Kebetulan tadi lagi jalan-jalan aja. Yauda yuk masuk." Shani mengangguk dan tersenyum tipis.

Entah kenapa, setiap pertemuannya dengan Viny dia selalu merasa tenang. Apalagi tidak sengaja seperti sekarang. Yah, walaupun Viny sempat membuatnya kesal.

***

Selama latihan, Viny berada di kursi penonton bersama Kak Putri dan staff lainnya. Walaupun kebanyakan hanya mengobrol.

Berbeda dengan Shani yang pandangannya selalu tertuju ke arah Viny yang sesekali tertawa. Dia bahagia melihatnya. Apalagi jika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Latihan kali ini menjadi semakin semangat, walaupun sesekali tidak fokus karena Viny.

Tanpa disangka, tatapan keduanya bertemu. Viny tersenyum manis dan Shani gugup dibuatnya. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya.

"Latihan sampe di sini dulu ya semuanya. Yang masih lupa-lupa lirik sama koreo, segera hafalin karena kita bakal sonichi seminggu lagi. Terima kasih semuanya sampe ketemu besok." Ujar sensei memberi sedikit arahan.

Semua member KIII segera menuju tas masing-masing untuk meneguk minumannya.
Mereka selalu berharap setlist baru ini akan membawa warna baru untuk team ini. Dan tentunya para fans juga menyukai setlistnya karena memang banyak hal menarik di dalamnya.

"Ciee yang tiple team. Keren banget sih Aniin." Ujar Viny menghampiri Anin yang duduk di atas stage.

"Hehe jadi maluu."

"Nih aku punya sesuatu buat kamu." Viny menyodorkan sebuah paper bag untuk Anin.

"Wihh mau juga dong Kaak!"

"Enak banget Abiin!"

Begitulah teriakan member lain yang iri dengan Anin.

"Kak Viny kok ngasih aku, kan gak lagi tuker kado?"

"Gapapa, anggep aja sebagai bentuk apresiasi aku ke kamu." Viny tersenyum manis. Dia memang sudah menyiapkan ini khusus untuk Anin karena merasa bangga dengan juniornya itu.

"Makasih banyak Kak Vinyyy, baik banget siih." Seru Anin memeluk Viny, tentu Viny membalasnya.

Setelah Viny melepaskan pelukannya, dia mendekati Chika.

"Chika makin cantik aja."

"Moduus!"

"Ya modus lah kan buaya." Celetuk Christy.

"Wah parah banget sih Christyy.."

"Tau Christy parah banget.."

Shani yang mendengar itu pun pura-pura tidak tahu. Dia fokus pada ponselnya. Padahal sebenarnya hatinya sedikit tidak rela jika Viny lebih perhatian dengan member lain.

"Udah berani nyari mangsa lagi ternyata." Gumam Beby yang sengaja ditujukan pada Shani.

Shani tidak menggubris. Dia malah menghampiri Gracia.

"Ge, pulang kapan?"

"Papa lagi otw sih. Cici dijemput Erzo?"

Kalimat yang diutarakan Gracia terdengar oleh Viny. Ekspresinya berubah ketika mendengar nama Erzo.

"Iya, dia mau otw juga. Yaudah aku ke backstage dulu ya."

Melihat Shani meninggalkan area stage, Viny pun diam-diam mengikuti Shani dengan langkah cepat. Sampai akhirnya dia berhasil menarik tangan Shani saat berada tepat di lorong backstage yang lumayan gelap.

Shani terkejut bukan main dan langsung menoleh, "Kaget, aku kira siapa."

"Kamu mau pulang?"

Shani mengangguk pelan.

"Sama cowo kamu?"

"I–iya Kak. Kenapa?"

Viny menghela nafasnya, mendekatkan wajahnya ke wajah Shani lalu berbisik, "Maafin aku buat yang kemarin. Aku gak ada maksud apapun. Maaf kalo aku kasar juga."

Shani kembali mengangguk masih dengan tubuhnya yang menegang karena perlakuan Viny yang selalu tidak terduga, "I–iya gapapa kok Kak. Kak Viny gak salah."

"Omaigat!" Teriak Muthe langsung berbalik dan menutup matanya.

Keduanya menoleh ke sumber suara dan sontak saling menjauhkan tubuhnya.

Seisi theater langsung memandangi Muthe karena suaranya benar-benar nyaring.

"Ada apa Muthe?"

"Ituu, Kak Ci Shani sama Kak Viny.." ujar Muthe menunjuk-nunjuk ke belakang.

"Mereka kenapaa?"

"Kenapa wehh??"

"Hmm Viny kelepasan mulu anjir masih di sini juga." Gumam Beby yang tahu betul akan kelakuan Viny.

Namun beberapa member masih mendengar itu ddngan samar.

"Kelepasan apa kak?"

"Beby paham banget keknya."

Sementara Shani dan Viny yang sudah menjauh dan duduk di ruang make up masih merasa was-was. Shani yang masih diam mematung, dan Viny mencari cara bagaimana meminta maaf kedua kalinya pada Shani.

"S–shan,"

"Hm?"

"Maaf ya, aku gak maksud tadi."

"Iya gapapa kok Kak. Daripada gitu ke member lain, aku cemburu." Ujar Shani mengakhiri kalimatnya dengan senyum tengilnya. Lalu berjalan keluar theater karena Erzo sudah menunggu di lobby.

Viny yang mendapat kata-kata itu dari Shani seketika mematung dan tidak percaya. Kemudian tersenyum malu karena merasa kejadian barusan sangat konyol.

Part gajelas nih. Maap

Continue Reading

You'll Also Like

537K 34.3K 78
#LENGKAP "Kamu pilih aku atau dia?" Ara. "Aku ngga bisa pilih di antara kalian" Chika. "Semoga nanti kamu menemukan jawaban nya aku pergi dulu." Ara...
181K 19.8K 49
[Completed] "Jadi anak itu yang pinter, ga usah nyusahin orang tua, apa lagi manja, kamu tau, sebenarnya kami tidak menginginkan kamu untuk lahir. Ja...
1.4K 135 7
Tiga sisi percintaan. Bagaimana kisah cinta Ryujin?
mate (END) By fbi

Teen Fiction

109K 11.5K 39
"sayang achel banyak banyakk!!" "aku juga sayang kamu, sebagai sahabat!" "cantik!" "siapa yang cantik zee?" - - • include gxg, kekerasan dan kata-kat...