DySam (After Marriage) [Sele...

By DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... More

DySam (bacotan author)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
👉👈
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

30

14.6K 1.1K 147
By DAPU49

Tiga orang sudah ada di depan Sam. Sam memandangi satu persatu. Tatapan Sam jatuh kepada sekretarisnya terlebih dahulu.

"Angel."

Angel meneguk ludah dengan susah payah. "Iya, saya. Ada apa, Pak?"

"Kamu pulang jam berapa tadi?"

"Jam lima. Saya kan sudah izin sama bapak saya mau menemani ibu saya kemoterapi, makannya saya izin pulang duluan, tidak menemani bapak lembur."

Sam menghela nafas kasar, ia ingat itu, tetapi entahlah perasaan Sam tidak bisa digambarkan sekarang kecuali hancur. "Kamu tidak kembali lagi setelah itu?"

"Tidak. Setelah ibu saya kemoterapi pasti dia pusing dan muntah-muntah, maka dari itu saya tidak mungkin datang ke sini lagi."

Sam mengalihkan tatapannya ke penjaga CCTV yang saat itu bertugas. "Deni."

"I- iya, Pak."

Dahi Sam mengerut. "Kenapa suara kamu bergetar? Saya belum ada bertanya kepada kamu."

"Maaf pak, saya emang orangnya gampang grogi kayak gini."

"Kamu di mana saat jam setengah sembilan?"

"Saya ke kamar mandi pak."

"Ruangan kamu kunci?"

Deni mengangguk cepat. "Saya kunci."

"Berapa lama kamu di kamar mandi?"

Deni menggaruk hidungnya. "Sekitar 15 menit. Pak, saya tidak tau kalau CCTV ruangan bapak di sabotase."

"Ya sudah." Sam kembali menatap Ridho. "Ridho, kamu tidak melihat siapapun setelah saya keluar dari kantor?"

Ridho menggeleng. "Maaf, Pak, saya tidak melihat orang sama sekali."

Sam tidak menyadari, salah satu dari mereka sebenarnya sudah ada yang berbohong, tetapi Sam tidak bisa membaca situasi itu, pikirannya terlalu kalut.

"Kalian boleh pergi. Tapi, kalau saya tau di antara kalian bertiga ada yang bohong, saya pastikan tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun, bahkan sampai luar kota sekalipun." Sam menatap Ridho. "Dho, jaga CCTV ruangan saya malam ini, saya malam ini tidur di sini. Keluar semua!"

Setelah ketiga orang itu keluar Sam menyadarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Ia menghirup udara panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Sam mulai memejamkan matanya, kepalanya rasanya sudah berputar.

***

"Assalamu'alaikum ayahnya Airin."

Mata Sam mengerjap, suara imut itu seketika menyentaknya. "Silau," gumam Sam sambil menormalkan penglihatannya.

"Ayah ...."

Sam menatap gadis kecil di depannya ini dengan bingung. "Ayah?"

Airin yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk, ia dengan cepat berlari ke arah Sam dan memeluk kaki jenjang itu. Tubuh Sam membeku. "K- kamu Airin? Anaknya ayah?"

Airin mengerucutkan bibirnya. "Kalau ngomong itu lihat ke Airin dong, ayah liatin apasih ke depan mulu?"

Sam merendahkan tubuhnya, ia menumpukan tubuhnya di lutut. Tangannya menangkup wajah imut Airin. "Cantik."

Airin tersenyum lebar. "Iyalah, anaknya ayah sama bunda masa jelek. Ayah gak mau peluk Airin gitu? Iss kalau gak mau peluk Airin mendingan Airin ke bun-"

Grepp ....

Tubuh mungil Airin langsung saja menubruk dada Sam. Sam memeluknya dengan erat. "Anak ayah cantik banget. Ayah gak tau mau ngomong apa lagi, kata-kata ayah seakan hilang waktu lihat kamu."

Airin balik memeluk leher Sam dengan erat. "Airin kira ayah gak suka kalau Airin datang."

"Siapa yang bilang? Ayah nunggu-nunggu momen kayak gini sama kamu. Kamu udah berapa kali datang ke bunda, masa baru sekarang kamu datang ke ayah?"

Airin terkekeh, ia mengecup pipi Sam. "Karena Airin tau saat ini ayah butuh penguat."

Sam melepas pelukannya, ia masih asik memandangi wajah bidadari surganya yang begitu cantik. Warna rambut coklat pirang khas Dyba membuat gadis kecil itu semakin terlihat menawan.

"Jangan dilihatin gitu, Yah, Airin malu."

Senyum Sam terbit saat gadis kecil itu  menubruk badannya, apalagi saat gadis itu mengusap-usap hidung mancungnya ke leher Sam.

"Ayah kuat, ayah pasti bisa buktiin ke bunda kalau ayah gak salah. Airin di sini selalu sama ayah. Ini cobaan untuk hubungan ayah sama bunda, ayah jangan pernah lelah."

Air mata Sam menetes mendengar itu, ia menciumi pucuk kepala gadis kecilnya itu. "Maafin ayah buat bunda kamu nangis. Airin percaya kan sama ayah kalau ayah gak mungkin kayak gitu?"

Merasakan anggukan di lehernya membuat Sam sedikit bernafas lega. "Ayah sayang banget sama bunda kamu, Rin."

"Airin tau, Yah. Bahkan, di sini Airin aja bisa ngerasain seberapa besar cintanya ayah ke bunda. Yakin yah, ini semua cobaan yang diberikan sama Allah. Setelah ini pasti ada kabar gembira yang akan datang. Makannya Airin minta sama ayah jangan nyerah, ya?"

Sam mengangguk. "Ayah gak bakalan nyerah. Mau gimanapun, sampai kapanpun bunda punya ayah dan ayah punya bunda."

"Harus, wajib itu." Airin melepas pelukannya, ia mengarahkan tangan kecilnya ke dada Sam. "Airin selalu ada di sininya ayah sama bunda. Airin selalu nemenin kok walaupun Airin gak bisa benar-benar meluk bunda sama ayah. Airin bisanya meluk ya cuma gini, cuma kalau diijinin ketemu sama ayah bunda di sini aja. Airin pengen minta sama Allah, Airin di temuin di mimpi yang sama ayah bunda langsung, jadi Airin bisa ngerasain kasih sayang kalian berdua yang begitu besar untuk Airin."

Sam terhenyak, ia menangkup tangan kecil itu dengan tangannya. "Maaf ya dulu ayah gak pernah tau kehadiran kamu."

Airin tersenyum tipis. "Bukan salah ayah sama bunda, emang udah takdir Airin kayak gini."

"Ayah boleh cium kamu?"

Airin terkekeh. "Aku anak ayah, jadi ya terserah ayah gak usah minta izin gitu."

Sam mendaratkan kecupannya pertama kali di kening Airin. "Ayah minta maaf pokoknya."

Sam kemudian menurunkan kecupannya ke kedua pipi Airin dan hidung mancung gadis itu. "Tetap jadi bidadari surganya ayah sama bunda."

Dan terakhir Sam mengecup sekilas bibir mungil itu. "Ayah sama bunda sayang banget sama kamu. Do'ain kita bisa ngelewatin ini semua."

Senyum di bibir pink mungil itu langsung merekah sempurna. Tangan mungilnya terangkat ke atas untuk menangkup pipi Sam. "Ayahnya Airin ganteng banget, Airin beruntung bisa dapatin orang tua sesempurna ayah sama bunda. Ayah pasti bisa ngelewatin ini. Besok inshaAllah semuanya udah selesai. Ada jalan keluar yang bakalan terlihat. Ayah tetep ngeyakinin bunda ya kalau ayah gak kayak gitu, soalnya bunda tadi udah ragu sama ayah."

"Airin dengar omongan bunda?"

Airin mengangguk. "Kan Airin dah bilang, Airin ada di sekitar kalian, tepatnya di hati kalian. Kalau ayah sampai kayak gitu beneran di belakang bunda Airin bersumpah gak bakalan anggap ayah sebagai ayahnya Airin lagi. Ayah tenangin diri, istirahatin badan dulu, Airin gak mau ayah sakit."

Sam mengangguk. "Iya putri kecilnya ayah."

"Selalu inget ya, ayah gak sendiri, ada Airin yang selalu di sini. Ayah kuat, pasti bisa ngelewatin ini semua."

Sam mengepalkan tangannya. "Pasti bisa!"

Gadis kecil di hadapan Sam itu tertawa. "Iya, ayahnya Airin kan kuat. Airin pergi dulu, ya?"

Raut wajah Sam langsung berubah. "Gak bisa lebih lama?"

"Enggak, semua udah ada waktunya, Yah. Kalau ada kesempatan lagi pasti Airin bakalan mampir lagi ke ayah."

Sam mengangguk lesu. "Ya udah iya."

Airin menusuk-nusuk pipi Sam dan menampilkan ekspresi polosnya. "Ayah jangan sedih, Airin pasti bakalan datang ke ayah lagi kok."

Airin mendekatkan wajahnya ke wajah Sam, mencium pipi kanan Sam dengan lama. "Dah, salam perpisahan dari Airin supaya ayah gak sedih lagi. Airin pergi dulu ya."

Sam menarik gadis kecil itu ke pelukannya saat gadis itu sudah agak menjauh darinya. "Ayah sayang banget sama kamu. I love you bidadari surganya ayah sama bunda."

Airin tersenyum lebar. "Airin lebih sayang sama kalian. I love you too ayah terhebatnya Airin. Assalamu'alaikum, Ayah."

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁'◡'❁)

Jangan lupa vote and comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, and comment ceritaku ♡♡

21 November 2020

Continue Reading

You'll Also Like

3M 301K 44
Jasmine itu gadis lemah lembut dan tertutup. Namun berbeda dengan pandangan Aleo dan teman-temannya, yang menganggap Jasmine hanya sok alim. Semua b...
UNAVOIDABLY By mipay

Teen Fiction

833 170 37
Mari tebak - tebakan di cerita berkonflik berat ini! *** Menceritakan seorang gadis yatim piatu, yang hampir mengakhiri hidupnya, namun aksinya dice...
1.1M 18.8K 28
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
18K 1K 50
❝ 𝙺𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚐𝚘𝚛𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. ❞ Positif. Apa yang akan kalian la...