DySam (After Marriage) [Sele...

By DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... More

DySam (bacotan author)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
👉👈
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

28

12.4K 1.2K 226
By DAPU49

Untuk yang gak tau siapa Barsha itu wajar karena aku memang gak ada nyeritain secara detail tentang dia. Baca aja di Possessive Samudera part 47, di situ pasti ada, tapi gak ku jelasin namanya.

Aku boleh sedih gak sih liat komentar kalian dikit banget padahal yang baca banyak :(. Untuk yang komen-komen aku ngucapin makasih. Untuk yang gak komen boleh lah komen, kasih saran, kritik, atau apalah yang berhubungan sama ini cerita. Makasih readers DySam ♡♡

***

"Prono top make it drop deshowepp ...."

Sam mengernyitkan dahinya saat ketukan pintu kamar mandi itu terdengar disertai dengan senandungan nada Dyba itu. "Ha? Apa Dy?"

"Ena paking ina mo deshowepp ...."

"Ha? Ena-ena?"

"I'm talking wapwapwap deshowepp ...."

"Dyba, kamu nyanyiin apa sih?" Di dalam sana rasanya Sam sudah kesal.

"Macaroni enapap deshoweeeepp  ... Woohhh ...."

Kesabaran Sam sudah habis, ia dengan cepat melilitkan handuknya di pinggang dan membuka pintu kamar mandi. Baru saja pintu itu dibuka ia malah menemukan wajah Dyba yang menatapnya dengan senyuman geli.

"Kamu nyanyi apa sih sayang?"

Dyba menggeleng dengan polos. "Gak tau, aku dapatnya dari tiktok."

Sam mengusapkan telapak tangannya yang masih basah itu ke wajah Dyba. "Kirain apaan ih. Aku kira kamu lagi belajar bahasa planet."

Dyba tertawa, ia dengan jahil menusuk perut kotak-kotak Sam itu. "Untung aja kamu gak tau arti lagu itu sebenarnya."

Dahi Sam mengerut. "Emang apaan?"

Dyba menjulurkan lidahnya. "Kamu kepo kayak Dora. Lanjutin mandi sana!"

Sam menyeringai mesum. "Gimana kalau mandi bareng aja? Kamu udah ganggu mandi aku sama nyanyian kamu yang entah bahasa apa itu."

Mata Dyba membulat, ia langsung berlari keluar kamar. "Mandi cepet! Udah jam tujuh!"

Sam tertawa, ia memasuki kamar mandi lagi. "Lagian nyanyi lagu bahasa planet."

***

"Tolong tanyakan pada ibu mu, bolehkah aku yang bukan anaknya menjadi menantunya?"

Sam memeluk Dyba dari belakang. "Ngapain nyanyiin kayak gitu? Kamu kan udah jadi mantu kesayangan mama lagi."

Dyba terkekeh. "Aku cuma nyanyi doang. Gatel bibir ku pengen nyanyi."

"Untung gatelnya pengen nyanyi bukan pengen nyinyirin orang," ucap Sam sambil menghirup wangi Dyba.

"Kok masih meluk aja? Udah jam berapa ini sayang?!"

Sam menggelengkan kepalanya tidak peduli. "Aku yang punya kantor jadi bebas deh. Dy, nyanyi lagi lah."

"Kala ku pandang kerlip bintang nun jauh di sana ....
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema ....
Terasa kembali gelora jiwa mudaku ....
Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut ...."

"Tarek sis!" ucap Sam.

"Semongko!"

Mendengar itu mereka berdua bertatapan lalu tertawa. Tawa kebahagiaan menyelimuti dapur pasutri muda itu.

"Lagi Dy, lagi."

Dyba membilas tangannya yang masih ada sabun cuci piringnya itu. Ia membalikkan badannya dan mengalungkan tangannya ke leher Sam. Dyba mengunci tatapan Sam dengan mata Sam.

"Keep your eyes on me ....
Baby, keep your eyes on me ....

I don't wanna lose you now ....
I'm looking right at the other half of me ....
The vacancy that sat in my heart ....
Is a space that now you hold ...."

Senyum Sam merekah, pipinya bahkan memerah. Walaupun ia tau itu hanya lirik lagu, tetapi Dyba menatap dan menyanyikannya dengan penuh perasaan.

Dyba tersenyum gemas melihat pipi Sam yang memerah. Ia mencium sekilas kedua pipi Sam, kemudian menatap lelakinya kembali. "Hey possessive, i love you."

Sam memejamkan matanya sejenak, kemudian saat ia membuka matanya jarak wajahnya dan wajah Dyba sudah dekat. Sam mengembangkan senyumnya. "I love you 3000 my wife."

"Baby, take my hand ....
I want you to be my husband ....
'Cause you're my Iron Man ....
And I love you 3000 ....
Baby, take a chance ....
'Cause I want this to be something ....
Straight out of a Hollywood movie ...."

Sam mengecup hidung Dyba lama, ia gemas dengan istrinya ini. "Nyanyi terus ya?"

Dyba dengan wajah sumringahnya mengangguk. "Mau lagu apa lagi? Aku lagi mood nyanyi ini."

"Aku pernah denger yang itu loh Dy."

"Itu apa sayang?"

Sam menyengir. "Seketika lupa liriknya. Terserah kamu aja deh sayang."

"Ini gimana lee ....
Kok aa manis lee ....
Gue jatuh cinta ....
Terngiang-ngiange ....
Aku jadi gimana gimana gitu ya a' ....
Aku masih kecil suka sama aa ...."

"Aa udah cinta malahan sama eneng," ucap Sam sambil mencium bibir Dyba sekilas.

Dyba terkekeh, ia membetulkan letak dasi Sam yang miring. "Dasinya jangan miring entar otak kamu ikutan miring."

***

Dyba menatap jengah laptop di hadapannya, film yang ia tonton berasa membosankan. Ia melihat jam di atas nakas, sudah jam sembilan malam tetapi Sam juga belum pulang dari kantor.

Dyba mengambil ponselnya, menekan angka 1 untuk panggilan cepat kepada Sam. Dahinya mengerut saat panggilannya ditolak. Dyba menatap ponselnya, melihat nomer yang ia hubungi. "What? Ditolak? Kenapa sama nih laki?"

Dyba beralih ke panggilan whatsapp, beberapa menit menunggu tetapi yang ia dapatkan juga panggilan ditolak. "Dia mau gue jambakin nih sampe rumah kalau kayak gini."

Dyba menghela nafas kasar, ia mencoba untuk menghubungi suaminya kembali, tetapi yang ia dapatkan sekarang malah ponsel lelaki itu mati.

Dyba memfokuskan pandangannya ke laptop kembali, kalau memang sampai jam sepuluh Sam belum bisa dihubungi dan belum pulang, ia akan langsung pergi ke kantor lelaki itu.

Hampir setengah jam Dyba mulai larut ke tontonannya, tetapi suara mobil Sam mengalihkan perhatian Dyba. Dyba langsung berlari dan turun ke bawah untuk menyambut-- tidak lebih tepatnya mengomeli kenapa suaminya itu menolak panggilannya.

"Sayang, kenapa?" tanya Sam saat melihat Dyba sudah berkacak pinggang di depannya.

"Pertanyaannya gak guna banget."

Sam mengerutkan keningnya. "Apasih Dy? Aku lagi capek, kamu kalau ngomong yang jelas dong. Peluk dulu kek kalau suaminya pulang."

Dyba menyeringai. "Entar dulu pelukannya, aku mau nanya sama kamu."

Sam mengangguk, ia berjalan ke sofa ruang tamu dan duduk di sana diikuti oleh istrinya itu. "Nanya apa sayang?"

"Kenapa kamu tolak telpon ku?"

"Ha? Tolak? Siapa yang nolak?"

Dyba memutar bola matanya malas. "Setan! Ya kamu lah."

"Aku tadi tuh ketiduran di kantor Dy, denger kamu nelpon aja enggak gimana caranya aku nolak?"

"Ya terus siapa yang nolak panggilan aku? Gak mungkin aku salah nomer, Sam."

Sam mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. "Nih, HP aku aja mati."

"Iya, HP kamu mati setelah beberapa kali kamu tolak telpon aku."

Sam mengusap wajahnya kasar. "Dy, aku bangun tidur ini HP udah mati."

Dyba menjulurkan tangannya ke Sam, meminta ponsel dari tangan lelaki itu. "Sini, coba aku hidupin."

Sam dengan pasrah menyerahkan ponselnya. Ia menyenderkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya, hari ini ia terlalu lelah dengan masalah kantor.

"Ini bisa hidup, Sam. Berarti emang niat kamu matiin HP!"

Sam langsung membuka matanya, ia menatap heran ponselnya yang hidup. "Kok bisa? Aku kira tadi habis baterai makannya aku biarin aja, lagian tadi aku tau matinya waktu aku mau pulang."

"Nih liat, panggilan masuk!"

"Dy, tapi sumpah aku gak tau."

Mata Dyba menyipit, ia mendekatkan tubuhnya dengan Sam. Mengendus aroma lelaki itu dan indera penciumannya menangkap sesuatu yang berbeda. Dyba menatap Sam tajam. "Kamu main sama cewek ya?"

Mata Sam membulat. "Apa sih kamu ini? Aku baru pulang malah nuduh yang enggak-enggak!"

Dyba tidak memperdulikan itu, ia mengarahkan agar Sam memiringkan kepalanya. Nafasnya tercekat, ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ini.

"Lipstik ...."

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁'◡'❁)

Jangan lupa vote and comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, and comment ceritaku ♡♡

19 November 2020

Continue Reading

You'll Also Like

86.5K 4.5K 47
[SQUELNYA ALYZIL] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK MEMBACA] Azriel sudah meninggal? Entahlah april juga tidak tau, yang ia tau hanyalah tent...
18K 1K 50
❝ 𝙺𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚐𝚘𝚛𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. ❞ Positif. Apa yang akan kalian la...
908K 67K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
356K 33K 67
Positif. Ah, tidak. Lelaki humor penyimpan sejuta luka itu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dimana, malam itu adalah malam tersial untuk kedu...