Butterfly Effect | Giyuu X Sh...

By elpis-r

36K 4K 627

Butterfly Effect. Pernyataan tersebut adalah sebuah metafora yang menjelaskan bahwa perubahan dan tindakan ke... More

Chapter 01: The Beginning
Chapter 02: First Impression
Chapter 03: Pluvia
Chapter 04: Mad
Chapter 05: Apologize
Chapter 06: Circle
Chapter 07: Asking for date?
Chapter 09: Bad Day Bad Mood
Chapter 10: I'll be Right Here Waiting for You
Chapter 11: The Moon is Beautiful, isn't it?
Chapter 12: Dating?
Chapter 13: A Night with Euphoria
Chapter 14: Heartbeats
Chapter 15: Who's Douma?
Chapter 16: Strong Heart
Chapter 17: Power
Chapter 18: End Game?
Chapter 19: Advice
Chapter 20: After Rain
Chapter 21: The Ending We Wanted
#Bonus Chapter 1: Gift

Chapter 08: Talk about Feelings

1.5K 221 45
By elpis-r

“Aku tidak akan membiarkan sesuatu merebutmu lagi dariku, entah itu kematian ataupun hal yang lainnya.”

***

Shinobu merasakan hawa tidak enak semenjak Kanae memanggilnya untuk sarapan bersama seperti biasanya, padahal ini setiap hari selalu sama. Kanae akan memanggilnya untuk sarapan sambil tersenyum, tapi entah mengapa senyum kakaknya hari ini sangatlah aneh.

“Shinobu...”

Dengan segera Shinobu menyahut, “A-ada apa Nee-san?”

Melihat betapa gugupnya Shinobu lantas Kanae terkekeh, sepertinya Shinobu tau ia akan bertanya sesuatu. Intuisinya sangat tajam sekali.

“Bukannya semalam kamu bilang ingin ke tempat temanmu?”

“Y-ya?”

Shinobu menenggak airnya agar tidak terlihat gugup saat bicara dengan Kanae.

“Semalam yang mengantarmu itu temanmu atau pacarmu?”

Shinobu langsung terbatuk mendengar pertanyaan menggoda dari kakaknya, Kanae semalam tanpa sengaja melihat Shinobu saat di antar oleh Giyuu. Kamar mereka bertiga memang sama-sama berada di lantai atas, kamar Shinobu dan Kanae sendiri bersebelahan sehingga jendela kamar mereka menghadap langsung ke pemandangan depan rumah mereka.

Disanalah Kanae yang awalnya hanya ingin menikmati angin malam yang terasa menyejukkan malah di suguhi adegan dimana Shinobu berbicara dengan Giyuu, ucapan Giyuu memang tidak jelas di dengarnya tetapi ia bisa lihat betapa merahnya wajah Shinobu selepas kepergian Giyuu.

Kanae rasanya ingin tertawa jika mengingat hal tersebut, ia baru pertama melihat ekspresi yang begitu menggemaskan dari adiknya yang paling besar ini.

Kanao melotot begitu mendengar ucapan Kanae barusan, Kanao tau bahwa kakak keduanya itu bisa dibilang sedikit sensitif dengan lawan jenisnya tetapi mendengar ucapan Kanae barusan ia terkejut, siapa memangnya yang dimaksud Kanae?

“Ti-tidak! Dia itu bukan pacarku dan tidak akan pernah terjadi. Dia hanyalah senpai ku di club!”

“Tapi bukannya kamu mengatakan semalam kamu pergi ke tempat temanmu?” Tanya Kanae masih dengan nada menggoda nya.

Shinobu mengangguk, “Dia partnerku saat sedang latihan itu artinya sama sajakan dengan temanku?”

“Ah iya, kamu bersamanya semalam itu artinya pada saat itu kalian berlatih kan? Kalian berlatih berdua?”

Shinobu menggeleng, ia tidak tau mengapa kakaknya ini tiba-tiba seperti ini? Jadi ini perasaan tidak enak yang dirasakannya daritadi?

“Kami tidak berdua! Kami pergi ke dojo sepupunya yang tidak jauh dari mini market depan sana disana aku juga berlatih dengan yang lain! Mana mau aku berdua dengan senpai rambut landak itu!”

Kanae menutup mulutnya, ia sedaritadi menahan tawanya tetapi ia tidak bisa menahannya lagi. Ekspresi salah tingkah yang di tunjukkan adiknya itu benar-benar menghiburnya di pagi hari, wajah Shinobu sampai merah dan berkeringat. Kanao bahkan sudah menunduk dan menahan tawanya, entah kapan terakhir kali emosi Shinobu lepas seperti saat ini.

“Nee-san jahat sekali!”

Kanae tampak menghapus air matanya yang sudah berada di ujung matanya, “Maaf-maaf, aku sudah lama tidak melihatmu begitu cerewet seperti ini ya ampun rasanya aku ingin merekammu, wajahmu memerah sama seperti semalam saat 'senpai' mu itu pulang.”

“Itu tidak seperti yang kau pikirkan!”

“Baiklah-baik, aku tidak melarangmu berpacaran lho.”

“Aku tidak akan berpacaran dengannya.”

Kanae kembali terkekeh, “Aku tidak bilang kau akan berpacaran dengannya.”

Shinobu memanyunkan bibirnya, ia memilih untuk menghabiskan sarapannya saja dibanding melanjutkan perdebatan tidak berguna itu. Kanae pasti berbohong mengatakan wajahnya memerah, apalagi jika itu dikaitkan dengan Giyuu. Tidak mungkin!

***

“Ada apa denganmu Kochou?”

Giyuu mengerutkan dahinya ketika melihat tingkah Shinobu yang tidak biasa, dia sadari tadi melancarkan serangan seolah ia ingin menghajar Giyuu habis-habisan. Emosinya juga tidak terkontrol hari ini.

“Ini salahmu tau! Kau serius latihan atau tidak?”

Giyuu mendesah, entah apa lagi kesalahannya padahal yang sedari tadi terlihat tidak konsisten kan Shinobu sendiri. Shinobu sebenarnya hanya malu, setiap melihat Giyuu ia malah teringat percakapan bodohnya dengan Kanae tadi pagi.

“Istirahat sebentar, kau sepertinya lelah.”

Giyuu menyodorkan minuman, tetapi tampaknya Shinobu menggeleng dan mengambil minuman sendiri. Itu membuat Giyuu semakin tidak habis pikir, ada apa dengannya?

Giyuu mendesah, ia duduk dan ikut minum bersama Shinobu. Keringat mengucur deras dari tubuhnya, Shinobu memalingkan pandangannya karena tidak ingin melihat Giyuu yang begitu menyebalkan.

“Oi Kochou, apa aku membuat kesalahan padamu? Semalam kau masih tertawa mengejekku tapi kenapa kau sekarang marah-marah terus kepadaku?”

Shinobu memilih diam, Giyuu mengacak rambutnya merasa semakin bingung dengan Shinobu. Sejak awal latihan tadi dia terus saja mendengus kepada Giyuu, padahal seingat Giyuu semalam dia tidak membuat kesalahan apapun kepadanya.

“Aku tau kalian sangat hebat, tapi jangan berhenti latihan sebelum waktunya.”

Giyuu langsung memasang wajah dingin saat Douma datang mendekati dan berbicara dengan mereka, Shinobu lagi-lagi terkejut melihat perubahan ekspresi wajah Giyuu yang drastis itu. Apa Giyuu punya masalah dengan Douma?

“Mengapa kau menatapku begitu Giyuu?”

“Kita tidak cukup akrab untuk kau memanggilku dengan nama belakangku.”

Douma tau, sejak awal kedatangannya anak ini sudah tidak menyukainya entahlah Douma sendiri juga tidak paham apa dengan apa yang salah pada dirinya sehingga Giyuu bersikap seolah dirinya adalah musuhnya.

“Baiklah Tomioka-san, aku ingin bertanya kepadamu. Mengapa kau sangat tidak menyukaiku? Kau membenciku?”

Giyuu tidak menjawab, sepertinya ia juga sudah keterlaluan membawa perasaan pribadi dalam urusan ini, ya memang harusnya ia waspada dan berhati-hati tapi ini sudah berlebihan sepertinya.

“Aku tidak membencimu, Kochou ayo latihan lagi.”

Shinobu langsung berdiri dan kembali berlatih, ia tidak tau apa hubungan Douma dan dirinya sendiri, Shinobu selalu merasa berdebar saat Douma berada tidak jauh darinya dan itu bukan perasaan menyenangkan. Setiap Douma berdekatan dengannya Shinobu bisa merasakan emosi yang tiba-tiba bergejolak dari dalam dirinya.

Shinobu tidak membencinya, ia juga padahal baru kali ini bertemu dengan Douma. Tetapi perasaan tidak suka, amarah dan juga sedih secara tiba-tiba bercampur jadi satu ketika berdekatan dengannya.

Ia jadi kurang fokus ketika Douma terus memperhatikan mereka, Giyuu bisa merasakan hal itu ketika melihat gerakan Shinobu yang tidak pada biasanya.

“Douma Senpai, bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?”

Bukannya menjawab Douma malah terkekeh, padahal Shinobu bicara dengan nada yang sedikit ketus.

“Aku tidak bisa melakukannya.”

Shinobu tersenyum, “Senpai jika kau terus menatapku dengan tatapan dan senyuman bodohmu itu sangat membuatku tidak nyaman. Aku bisa melaporkanmu dengan tuduhan pelecehan seksual.”

Douma terlekeh pelan, “Baiklah aku minta maaf. Kau terlihat sangat cantik saat bertarung dan itu membuat jantungku berdebar melihatnya.”

“Apa maksudmu Douma senpai?”

Douma mengangkat bahunya, “Entahlah, saat pertama aku memperkenalkankan diri hanya kau lah yang menatapku dengan tatapan aneh. Saat kutatap balik kau malah memalingkan pandanganmu. Aku merasa tertarik padamu, wah sepertinya aku menyukaimu Shinobu-chan!”

Shinobu langsung melemparkan tatapan aneh kepada Douma, mana ada orang yang membuat pengakuan aneh semacam itu! Orang ini benar-benar aneh sampai rasanya Shinobu ingin menghabisinya.

Giyuu menatap tajam Douma, ia tarik kata-katanya tadi. Douma memang sepatutnya tidak hanya di waspadai tetapi di jauhi, menjauhinya dari Shinobu.

Suara Douma terbilang sedikit keras sehingga hampir semua pasang mata memperhatikan dirinya, termasuk Uzui. Pria itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku mantan muridnya itu, ia juga bisa melihat tatapan tajam seorang Giyuu terhadap Douma.

Uzui terkekeh, yang benar saja! Jangan sampai hal ini merusak persiapan mereka untuk turnamen nantinya, ia sepertinya harus memarahi Douma.

“Hentikan Senpai. Kau di sini untuk mengajar kami, jangan bawa-bawa perasaan pribadimu ke dalam club. Kami sedang mempersiapkan turnamen, tidak ada waktu untuk bercanda seperti ini.”

“Tomioka-san, kau cemburu?”

“A-apa?”

Douma terkekeh, “Kau menyukai Shinobu-chan?”

Giyuu maupun Shinobu mati kutu dibuatnya, mereka saling menatap untuk beberapa lama. Entah mengapa Shinobu sangat berdebar menunggu jawaban Giyuu.

“Tentu saja tidak! Dia memang dekat denganku karena dia partnerku di club, itu bukan berarti aku menyukainya! Mana mungkin aku menyukai gadis pendek yang jelek dan pemarah begini disaat aku bisa saja mencari gadis yang lebih imut darinya!”

Shinobu diam, sesuatu terasa seperti mencubit hatinya. Yang di ucapkan itu memang benar tetapi entah mengapa ketika itu keluar dari mulut Giyuu rasanya sedikit menyakitkan, memang seburuk itukah Shinobu?

Shinobu sering kali mendengar ejekan dari sesama perempuan terhadapnya, ia sudah biasa dengan hal itu tetapi jika ejekan itu keliar dari mulut pria rasanya seolah itu sangat menampar dirinya.

Uzui tidak bisa diam lagi, ia menarik telinga Douma agar mengikuti dirinya. Giyuu mendesah orang aneh itu pergi.

“Kochou ayo kembali latihan.”

Shinobu hanya mengangguk, ia tetap melanjutkan latihan meskipun tamparan keras tadi masih terasa pada dirinya. Tapi hal itu malah membuat Giyuu tidak sadar, pemuda itu melanjutkan latihan mereka tanpa meminta maaf dan memberi penjelasan.

Tunggu, memangnya dia siapa sampai harus memberi penjelasan? Shinobu saja yang tampaknya terlalu terbawa perasaannya karena teringat perdebatan bodoh tadi pagi.

To be Continued...

Kemarin ada yang dm aku karena merasa aku lama dan selalu telat buat update, okeii kalau kamu baca ini pertama-tama aku minta maaf sebesar-besarnya aku juga baru buka wp dan belum sempat balesin dm kalian satu-satu yang nagih update karena aku jujur sibuk banget ngurusin tugas yang gak ada habisnya, dari pagi sampai malam selalu berurusan sama tugas sehingga waktu nulis sangatlah berkurang bahkan hampir tidak ada belum juga sama urusan lain 〒_〒 buat kalian yang juga lagi perang sama tugas semangat ya 💜💜

Tapi terkadang aku jadi ragu sama diriku sendiri apa aku bisa ngelanjutin ini sampai selesai atau harus di unpublish aja karena kalian pasti cape sabar sama aku yang cuma bisa update sebulan sekali ini, sekali lagi aku minta maaf (╥_╥).

Continue Reading

You'll Also Like

2M 84.8K 100
Indonesia : Disclamer : Semua Komik Ini Bukan Buatan Saya, Melainkan Komik Buatan Para Fans BoruSara (Yang Saya Tidak Tahu, Siapa Pemiliknya), Yang S...
1.2K 112 12
Levi Ackerman seorang petugas kebersihan di SMA Shingeki menikahi seorang guru Kimia bernama Hange Zoe yang juga mengajar di SMA itu! eits tapi ini b...
3.5K 529 19
∆jangan lupa follow author ya guys∆ ∆JANGAN PLAGIAT CERITA GUE∆ ***** HAPPY READING 🌺 Hasna Jonan Haura, gadis yang memiliki wajah cantik dan juga m...
8.5K 900 14
BOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Run for your heart, Yaya!" Yaya memilih untuk melupakan perasaannya setelah tak sengaja menyatakan cinta pada Boboiboy y...