Marigold

By loveable2521

1.9K 597 58

Maureta Jisya Aurelia. Panggilan akrabnya sih Jisya. Si ratu cantik dari SMA Flawless. Cantik dah pasti, Imut... More

SOON
PROLOG
01. Hari Pertama
02. Lotre Cokiber
03. Sibuk
04. Parodi
05. Budi Amat
06. Pak Didit
07. Kingkong
08. Ketemu?
09. Di alam mana?
11. Rencana
12. Efek
13. Apenih?
14. Perjalanan
15. Eno tuh....
16. Euphoria
17. Tim
18. Game
19. Mencari
20. Bintang
21. Galen
22. Jamkos
23. Dia
24. Toko Buku
25. Tak Waras Semua
26. Kembali
27. Asal
28. Api yang tersulut
29. Masalah
30. Surplus
31. Kemana?
32. Kenapa Sih?
33. Matriks Transformasi
34. Telat
35. Lanjutan
36. Rasa?
37. Tak Mungkin
38. Jalan
39. Tak Terkendali
40. Mini Market
41. Jadi Awal?
42. Part Galen?
43. Sesi Curhat?
44. Cembokurrr
45. Stress

10. Ambyar

47 15 13
By loveable2521

"YA TUHAAAAANNNNN" Jisya memekik tertahan, lalu berikutnya menjatuhkan kepala ke meja pelan dan merutuk.

Jisya melongos panjang sambil mengangkat wajah, gadis itu bersandar di kursi belajarnya. Terdiam lama.

Matanya melirik ke hape, sekali decakan gadis itu meraihnya.

Setelah terdengar sambungan lama, Jisya langsung merekah.

"SINBIIII KE RUMAH GUE SEKARANG!  PANGGILIN DUA KACUNG LO JUGA YAA"

Sinbi diseberang sana terlonjak kaget karena teriakan Jisya. Dia refleks mematikan sambungan telepon kemudian menggerutu sambil mengusap usap telinganya.

"Ngapain sih ini anak. Malam gini juga" gerutunya tetapi tetap beranjak mengambil sweater lalu menghubungi kedua lelaki yang tadi diminta Jisya.



Teras depan rumah Jisya gaduh. Dua pemuda yang seperti tak punya tulang merengek menggerakkan kaki ke sembarang arah, dan seorang gadis yang menariknya sambil sesekali menabok keduanya ketika bergerak tak terkendali lagi.

"WOI JISYA" gadis itu sudah seperti rentenir saja. Memukul keras pintu rumah Jisya berulang kali.

Sedangkan Jisya sendiri sudah berlari panik dari kamarnya. Ia bahkan hampir tergelincir karena sendal hello Kitty nya yang ringan dengan kecepatan larinya tidak seimbang.

"Sabar He!!" Kata Jisya sebal sambil membuka pintu rumahnya. "Untung gue sendiri Sin, hampir dijadiin bakso Lo sama emak gue" lanjut Jisya mengomel.

Sinbi meringis sesaat kemudian sekuat tenaga menarik dua pemuda yang tergeletak di lantai teras rumah Jisya.

"Dapat sapi dari mana nih" celetuk Jisya setelah menyiapkan kursi santai untuk mereka berempat.

Aryan dan Kaslam langsung mengumpat kasar, jadi berdiri tegak lalu mengangkat kedua tangan membentuk cakar kucing.

Jisya tertawa geli, menarik paksa keduanya lalu mendudukkan kedua pemuda itu di kursi. 

Gadis ini juga mendorong Sinbi pelan, segera duduk di samping Kaslam. Mereka duduk melingkar.

"Gila gak sih gue" kata Jisya memulai percakapan, membuat mata Aryan  dihadapannya seketika berbinar.

Aryan menipiskan bibir sesaat, tak tahan tidak menyeletuk. "Baru sadar Lo?!" Celetuknya akhirnya membuat Jisya menabok keras pemuda itu.

Setelah membereskan Aryan. Jisya menyunggingkan bibir miring, tersenyum bahagia. "Malu gue ARGHHHH" pekiknya tiba tiba sambil menarik rambutnya ke segala arah.

"Si MC kan Ji?!" Celetuk Kaslam memancing.

"MC? MC apaan njir?" Tanya Aryan tak paham.

"Yang ganteng kalem ituloh"

"Yang mana sih?" Tanya Sindi juga tak tau menahu.

Kaslam mendecak, "CK. Ituloh yang MC bareng Jisya pas PLS"

"Lah setau gue yang MC kan Wendy?" Celetuk Aryan masih bingung.

"A Lo mah gak update ginian teros sih Yan, tuh gitu tuh. Urus cem ceman aja mulu kerjanya" kata Kaslan jadi mengomel.

"Yeee jangan sok tau Lo bego!" Aryan jadi menjambak rambut depan pemuda itu.

Jisya memukul pelan kedua pemuda itu membuatnya diam. "Jangan bertengkar njir. Fokus ke gue dulu"

Aryan menatap Jisya, "Sya gue gak bisa fokus ke lo tapi. Gue sukanya demut Sya" kata Aryan dengan muka sungguh sungguh membuatnya kembali dipukul pelan oleh Jisya.

"Lanjut Sya" kata Kaslam singkat.

Sinbi mencondongkan tubuhnya. "Bentar bentar. Gue belum ngeh nih MC yang mana" protesnya.

"Lama ah. Langsung intinya aja" ujar Aryan sambil mengusap lengannya yang serasa kebas dipukuli Jisya.

"Jadi..... Tadi tuh........ HUAJHHHHHJ GAK TAU MAU NGOMONG APA ANJINH" Pekik Jisya lagi membuat ketiganya tersentak mundur. Kaslam bahkan hampir terjungkal dari kursi.

Sinbi mengetok pelan kepala Jisya. "Sadar Nyet. Mau ngomong apa sih Lo ha"










Rasanya pipinya sudah kebas dari tadi menahan senyum. Entah juga kenapa tadi tiba tiba menarik gadis itu begitu saja.

Kenapa jadi dia yang agresif sih?

Besok gimana? Pura pura tak terjadi apa apa?

Arghhh

Eno mengacak acak rambutnya frustasi. Melempar pensil ke meja lalu menyadarkan tubuh di kursi.

"Gue tadi ngapain sih"














"OMO OMO OMO. GAK MUNGKIN. NGAYAL LO KAN. HE BANGUN BANGUN"

Jisya mengerang kesakitan karena Sinbi yang tak berhenti memukul nya keras.

Aryan bahkan menganga lebar. Dan Kaslam yang sibuk menggerutu karena terkena efek dari Sinbi yang terlalu banyak goyang.

"Gue aja gak percaya anjir. Mabok gue dah" Jisya memukul mukul kepala pusing. Frustasi, bagaimana menghadapi pemuda itu besok? Berlagak tak tau apa apa? Dan bersikap seperti biasa?

ARGHHH GILA.

•••



"He Jisya. Si En---"

"SSSSTTT"

Jisya mendongak, menatap sinis Aryan yang kini menatapnya polos.

"Apaan sih nyet?" Tanya Aryan tak tau manahu.

"Suara Lo ganggu"

"ANJ--"

Lagi lagi kalimatnya tidak terselesaikan. Karena Jisya yang membekap bibirnya dengan tangan kiri gadis itu, sedangkan tangan kanannya di atas handphone sibuk menekan nekan sesuatu.

Aryan memukul pelan tangan Jisya. Lalu selanjutnya menabok gadis itu.

"Anjir Sya, gak bisa napas gue"

"Cih lebay amat jadi cowok"

Aryan terdiam sebentar. Meletakkan telunjuk di dagu dengan dahi berkerut.

"Lo ngapain? Lo beneran gak nyari dukun penghilang ingatan kan?" Mata Aryan sudah hampir keluar karena memolototi gadis yang dengan tenang memainkan handphone.

"Nyet?!" Aryan menyenggol nyenggol pelan tangan Jisya. Membuat Jisya lagi lagi menatapnya sinis dan tajam.

"Jangan ganggu Asep. Mr. Pudding gue gak konsen buat magnet nih" protes Jisya.

Aryan melongo. "Ha? Mr pudding buat magnet? Yang ada hancur dianya Sya. Berat gitu kan besi magnetnya" pikir Aryan.

Jisya langsung menabok pemuda ini membuatnya langsung mengaduh dan memerotes.

"Jauh jauh Lo dari gue deh Yan" amuk Jisya pada akhirnya membuat Aryan langsung ngacir ke luar kelas.   





•••

Continue Reading

You'll Also Like

324K 19.4K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.7M 279K 65
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...