RICH MIN ✔️

By twinklewinter

170K 19.8K 625

Park Seyi berharap agar dalam hidupnya tidak akan pernah terlibat dengan orang kaya. Namun suatu hari tanpa s... More

Min Yoongi dan Masalahnya
Episode 1: Seyi yang ceroboh
Episode 2: Teka-teki
Episode 3: Pertemuan singkat
Episode 4: Bertemu kembali
Episode 5: Mulai terjebak
Episode 6: Akibat berbohong
Episode 7: Negosiasi
Episode 8: Orang asing
Episode 9: Posesif
Episode 10: Teman baru
Episode 11: Seoul yang sempit
Episode 12: Berita untuk Seyi
Episode 13: Kisah mereka
Episode 14: Idola dan penggemar
Episode 15: Lelucon takdir
Episode 16: Hari yang melelahkan
Episode 17: Dua sahabat
Episode 18: Janji dan Memori
Episode 19: Kembali ke kenyataan
Episode 20: Enam Mata
Episode 21: Hati atau logika
Episode 22: Hari baru
Episode 23: Sangat dekat
Episode 24: Benang merah
Episode 25: Lingkaran
Episode 26: Hal yang ditakutkan
Episode 27: Keluarga
Episode 28: Tak lagi sembunyi
Episode 30: Selamat tinggal
Episode 31: Hilang
Episode 32: Yang ditinggalkan
Episode 33: Sebuah kencan
Episode 34: Perjuangan
Episode 35: Keputusan
Episode 36: Sesuatu di Jeju [END]
Episode Special
Episode Special + Special
Park Seyi dan Masalahnya

Episode 29: Satu hari

3.3K 443 18
By twinklewinter

"Temuilah Seyi untuk hari ini, dan setelah hari ini berakhir jangan datang lagi padanya. Sebagai ibu, aku melarang kalian untuk bertemu. Mungkin ini terdengar egois, namun bagiku ini adalah bentuk perlindunganku untuk keluargaku."

 

   
  

 
"Belok kiri! Belok kiri! Yoongi-ssi!" pekik Seyi. "Yahhh sudah lewat! Navigasinya bilang harus belok kiri tapi kau malah lurus. Kau melamun ya?" tatapan tajam Seyi terarah pada Yoongi.

Yoongi tersadar dari pikirannya itu. Ia menggeleng pelan. "Ah, maaf aku sedang memikirkan sesuatu." katanya. "Aku tahu jalannya, jangan khawatir."

"Kalau kau sedang cari mati, lebih baik turunkan kami sekarang!"

"Enak saja! Aku sudah bersusah payah agar bisa bertemu denganmu!" tolak Yoongi merasa sebal.

Kedua tangan Seyi terlipat di depan dada. Rautnya penuh kekesalan. "Dan kau memakai Jiho sebagai alasan. Paman macam apa kau ini!"

"Jiho sungguh merindukanmu. Tanya saja padanya!" balas Yoongi ringan.

Seyi memutar tubuhnya ke kursi belakang menatap Jiho yang duduk dengan santai sambil menikmati kimbab segitiga kesukaannya. "Jiho-ya, apa yang dikatakan pamanmu benar? Kau merindukanku?"

"Iya, paman menyuruh Jiho bilang begitu." kata Jiho apa adanya.

Sontak tatapan Seyi kembali beralih nyalang ke arah Yoongi. Sungguh keterlaluan Min Yoongi memanfaatkan Jiho.

"Min Jiho, ti— Aw!!! Jangan mencubitku! Aku sedang menyetir!"

Baru saja Yoongi hendak mengingatkan Jiho perjanjian mereka tetapi pinggang sebelah kanan Yoongi tiba-tiba terasa perih. Siapa lagi pelakunya jika bukan gadis bar-bar di sebelahnya.

"Kali ini aku akan membiarkanmu, tapi awas saja jika lain kali kau menggunakan anak tak berdosa seperti Jiho untuk keuntunganmu sendiri!"

"Siapa bil—"

"Sshhtt! Diam dan fokus menyetir! Ada dua nyawa manusia lain yang bergantung padamu saat ini!"

Akhirnya sepanjang perjalanan hanya Seyi dan Jiho yang berbincang. Seyi tak mengizinkan Yoongi untuk bicara sepatah kata pun.

Kendaraan roda empat itu berakhir berhenti di pantai di Incheon. Jiho tampak senang langsung berlari mendekati ombak diikuti Seyi di belakang menjaganya. Yoongi tak bisa menahan senyuman, namun tak berlangsung lama sebab kembali teringat percakapannya dengan Ibu Seyi beberapa jam lalu.

"Jadi kau memaksaku ikut denganmu dan meninggalkan Hajun sendirian karena ingin mengajak ke pantai?" ujar Seyi ikut duduk di pasir bersama Yoongi.

"Setengah benar dan setengah salah."

Pandangan mereka kini tertuju mengawasi Jiho dengan seorang anak perempuan seusianya yang tengah asyik membuat istana pasir. Jiho sangat senang saat orang tua anak perempuan itu memperbolehkannya ikut bermain pasir dan meminjam mainan untuk membuat istana pasir dari anak itu.

"Bagaimana jika wartawan menemukan kita? Aku tidak ingin menambah masalah lagi." Seyi mengutarakan kekhawatirannya.

"Itu urusanku, kau hanya perlu menikmati hari ini. Ada beberapa penjaga yang sedang menyamar di sekitar kita. Mereka akan menjaga kita agar tidak tertangkap kamera."

Seyi mendengus gusar. "Lihatlah, kita sama-sama kesulitan jika bersama. Tidak bisakah kita sali—"

"Kumohon jangan mengatakannya! Itu membuatku lebih terluka jika mendengarnya langsung darimu," sahut Yoongi cepat. Mata kecilnya yang biasa menatap tajam orang lain itu kini berubah sendu.

Sudut bibir Seyi tertarik tipis. "Apa kau jatuh cinta padaku, Tuan Muda Min?"

Yoongi diam sembari menatap lekat kedua mata Seyi yang sangat kentara sedang menggodanya dengan candaan.

"Benar, aku jatuh cinta padamu, karena itu berhentilah menggodaku dan nikmati perhatianku padamu, Honey..." balas Yoongi berbisik seksi kemudian sebelah tangannya melingkari bahu gadis itu. Kini, siapa yang akan tergoda?

Dan sungguh reaksi Seyi saat ini sangat menggemaskan. Bibirnya terkatup rapat sementara kedua matanya membulat sempurna.

"Lepas lepas! Kau mengundang perhatian orang lain!" tepis Seyi berusaha menjauh dari Yoongi. Ia salah sudah menggoda Yoongi dan dibalas seperti itu.

"Ah benar, kalau begitu kita pergi saja ke tempat yang tidak ada orang selain kita!"

"Apa?" Seyi kembali terkagetkan dan tak siap saat Yoongi menariknya berdiri. "Mau kemana?!"

Yoongi menggenggam erat tangan sang gadis dan membawa langkah mereka mendekat pada Jiho. Yoongi berterimakasih pada satu keluarga di depannya karena telah mengizinkan Jiho bermain pasir dengan anak perempuan mereka lalu menggendong Jiho dengan satu tangannya yang lain.

Kini ketiganya tengah duduk bersama menikmati pemandangan hamparan laut di sebuah restoran. Yoongi sengaja mengambil meja outdoor yang menghadap langsung ke pantai. Mereka akan beristirahat sejenak sebelum pergi ke tempat lain menghabiskan waktu bersama.

Dari taman bermain hingga tempat wisata mereka datangi. Dari pagi hari hingga malam hari mereka bersama. Hari yang indah untuk disimpan dalam ingatan.

Tak terasa mereka sudah kembali ke Seoul. Seyi memastikan sabuk pengaman Jiho terpasang dengan benar, anak itu tertidur pulas karena kekenyangan dan juga kelelahan bermain seharian.

Yoongi tak langsung mengantar Seyi pulang, ia menghentikan mobilnya di Taman Sungai Han. Keduanya saling diam. Lalu Yoongi mengajak Seyi keluar dan duduk di depan kap mobil memandangi lampu-lampu dari bangunan di seberang Sungai Han.

"Bagaimana kau bisa tahu alamat rumahku?"

"Dari ibumu,"

"Kau bertemu ibuku?" Pupil Seyi melebar menatap Yoongi.

"Ya, aku ke tokomu dan bertemu ibumu. Tapi, sebelum itu pun aku sudah tahu alamatmu."

"Bagaimana bisa?"

"Aku pernah mengikutimu sampai rumah saat dulu aku tak sengaja menabrakmu sampai kau terluka."

Oh, Seyi ingat. Ternyata benar kalau obat-obatan hingga susu pisang yang dirinya dapatkan di depan pagar dulu itu dari Yoongi. Jadi, saat itu Yoongi tak benar-benar pergi dan malah membelikannya obat?

"Park Seyi..."

Suara lembut Yoongi yang memanggilnya membuat Seyi tersadar dari lamunan. "Hm?"

"Dimana pun kau berada, aku berjanji akan menemukanmu,"

Alis Seyi beradu bingung. "Ch, apa yang kau bicarakan?" katanya setengah menahan tawa. "Kau ini benar-benar sedang jatuh cinta padaku ya? Sebenarnya apa pesonaku, Yoongi-ssi?"

Tubuh Seyi berputar penuh ke arah Yoongi. Ia tidak terbiasa dengan Yoongi yang mendadak sok romantis dan puitis seperti ini, karena itu Seyi melontarkan lagi candaannya yang sebenarnya ia tahu tidak lucu.

"Kau membuatku ketagihan."

"Ketag— Hei! Apa maksudmu?!"

Entah kenapa perkataan itu berkonotasi negatif di dalam pikiran Seyi dan membuatnya lagi lagi kesal.

"Benar kata Jihye, kau cerewet dan keras kepala."

Seyi mendengus lalu menggigit sudut bibirnya menahan kekesalan. Yoongi menangkap pergerakan gadis itu dan itu tampak seperti tengah menggodanya.

"Jangan menggigit bibirmu seperti itu," Yoongi memberi peringatan dengan suara beratnya.

"Kenapa? Ini bibirku dan ka— mmm!!!"

Yoongi menciumnya.

Bibir mereka bertemu.

Gerakan spontan itu membuat Seyi hampir terkena serangan jantung. Yoongi mengesap lembut bibir sang gadis sebelum melepas tautan mereka.

"Karena itu menggodaku, Park Seyi!"

Seyi kaku di tempatnya. Jantungnya tak terkontrol. Sungguh, ini ciuman pertamanya, dan yang mengambilnya adalah Min Yoongi!

Tangan Yoongi terulur merapikan anak rambut Seyi yang berterbangan ditiup angin, kemudian beralih mengusap pipi Seyi dengan lembut.

"Aku mencintaimu. Tunggu aku dengan manis karena aku berjanji akan datang dan menjemputmu kembali..."

***


Seyi tidak bisa tidur. Siapa yang bisa tidur setelah diperlakukan seperti itu? Pipinya masih memerah membayangkan ciuman manis mereka yang kedua kalinya sebelum Seyi pulang ke rumah. Sungguh manis dan menghanyutkan.

Tok! Tok!

"Seyi-ya, kau sudah tidur?"

Kembali ke realita. Seyi membenarkan posisinya duduk di kasur dan menjawab ibunya.

"Belum,"

Pintu kamar dibuka. Lalu sang ibu ikut duduk di kasur. Seyi memperhatikan ibunya dan menunggu ibunya berbicara.

"Kenapa pipimu merah? Kau demam?"

Tangan ibunya terangkat hendak menyentuh kening Seyi, tapi Seyi menepisnya lembut kemudian menggeleng kepala. "Tidak, aku tidak demam. Tadi ada nyamuk di pipiku dan aku tidak sadar menepuknya kuat."

"Baguslah, jaga kesehatanmu, karena besok ayahmu akan datang dan mengajakmu pindah kerja ke Jeju."

"....Pindah?! Ke Jeju?!"

"Selama belum menjadi guru tetap tidak akan ada masalah untuk pindah, bukan?"

"Bu, tidak semudah itu..."

"Ibu sudah meminta Paman Son untuk membantumu. Mulai besok siapkan segala keperluan kepindahanmu."

Tidak! Jangan! Seyi berharap ini hanya mimpi. Tak apa kenangan manisnya hari ini ternyata hanya mimpi belaka, tapi sungguh, jangan buat dirinya pergi dari Seoul.

Continue Reading

You'll Also Like

254K 25.7K 44
[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Kim Namjoon yang merupakan seorang playboy sekolah itu mendadak jatuh cinta pada salah satu gadis berprestasi di sekolahnya...
19.1K 2.6K 38
"Hyerin sudah punya pacar?" tanya bibi Kim. "Sudah bi." jawab Shin Hyerin. "Siapa pacarnya?" "Kim Namjoon." bohong Hyerin-[Kim Namjoon adalah idol f...
129K 10.9K 46
❝𝘕𝘰 𝘰𝘯𝘦 𝘮𝘦𝘥𝘪𝘢 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘬𝘯𝘰𝘸𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘰𝘶𝘳 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘩𝘪𝘰𝘯𝘴𝘩𝘪𝘱.❞ ɐʎunɯn ɐpɐd ɓuɐɹo ınɥɐʇǝʞıp ʞɐpıʇ ɓuɐʎ ıɓuoo⅄ uıW ɓuɐɹoǝs...