" Uhh... " Rintihku sambil ku lemparkan tubuhku ke sofa.
" Ada apa, nona? " Tanya Rose.
Aku hanya menggeleng dan meminta Rose untuk menyeduhkan sebuah teh untukku, kemudian ku rogoh saku ku dan mengeluarkan four leaves clover yang diberi Alois untukku. Ku pandangi sejenak dan hanya menghela nafas.
" Oh? Alois sudah pulang? " Tanya ciel dari arah belakang sofa, " Apa itu? " Lanjut nya sambil melihat daun ini.
" Iya, dia sudah pulang. Ini adalah daun pemberian Alois untukku. "
" Four leaves clover? Kenapa dia memberikan daun ini padamu? "
" Hmm, mungkin karena aku mendengarkan kegelisahan nya? " Jawabku tidak pasti.
Ciel hanya menatap dan kemudian memberikan ku sepuncuk surat,
" Surat dari teman mu. "
Uh? Teman?
Ku raih surat itu dan membuka nya,
" Ohhh---Eh? Anet mengirim surat padaku? "
Dear Cordellia hamilton.
Sebenarnya aku tidak bisa basa basi, maka dari itu, aku langsung bilang saja, ada masalah dengan Carmen, carmen akhir akhir ini tiba tiba menjadi aneh, sifatnya aneh, dia bahkan bilang kalau hubungan pertemanan kami telah usai. Aku tidak terima *terdapat bekas air mata* jika pertemanan kami hilang begitu saja, aku tahu, pasti ada seseorang yang sengaja membuat pertemanan kami hancur. Cordellia, bisa kah kita bertemu sekarang? Aku akan menemui mu di restoran XXX, ku tunggu.
-Pricillia Annette Dorothea
Ada apa dengan carmen? Kenapa tiba tiba firasat ku tidak enak? Baiklah, aku akan pergi ke restoran untuk menemui anet.
" Ciel, aku pergi dulu ke restoran XXX untuk menemui teman ku, " Pamit ku sambil berdiri.
" Baiklah, hati hati. "
Sesampainya di restoran...
" Selamat siang, anet. "
Anet terkejut dan mempersilahkan ku duduk, "aku tidak menyangka kau akan datang... "
" Kenapa? " Bingung ku.
" Uh... Sebenarnya aku sudah menunggu Elizabeth untuk datang dari tadi, tapi ini sudah lebih dari 3 jam, maka dari itu aku memanggil mu kemari... "
Elizabeth tidak kunjung datang?
"Mungkin dia tidak berada dirumah.. " Jawabku.
Anet hanya mengangguk.
Kemudian ia memesankan makanan untuk kita,
" Cordellia, aku tidak tahu lagi, aku harus berbicara tentang hal ini dengan siapa... Terkadang aku juga sering menangis diam diam memikirkan hal sepele ini. Tapi, menurutku, carmen adalah teman terdekat dan teman yang paling ku percaya.... Tapi... T.. Tapi... " Suaranya bergetar dan mulai menjatuhkan air mata.
Aku hanya diam dan menepuk pundak anet dengan perlahan.
"... Tapi... Saat kemarin kita bertemu di pesta.... Dia bahkan berbicara sangat kasar dan memutuskan hubungan pertemanan kami di depan orang orang..... Cordellia... Aku tidak tahu... Aku tidak tahu harus apa, hiks, " Ia terus menerus menangis.
" Anet... Apakah kau tau alasan nya ia melakukan hal itu? " Tanyaku.
Anet hanya menggeleng,
" Tidak.. Tapi aku ingat, sorot mata dari carmen berubah, dan ia juga bersama dengan tunangan dari kakak nya... Yang membuatku bingung, carmen bisa dekat dengan tunangan kakaknya itu, padahal.. Carmen sering bercerita jika, ia tidak menyukai tunangan kakaknya itu... "
Sorot mata, tunangan dari kakak carmen, sifat yang berubah... Apakah ini termasuk dari ilmu gelap?
" Kalau boleh tau, apakah kakak nya carmen menyukai tunangan nya? "
" Awalnya tidak, tapi lama lama kak stanley dekat dengan tunangan nya. "
Sang tunangan inilah yang patut diwaspadai---
" Cordellia? " Sapa seseorang dari arah belakang.
Saat aku menoleh, disana sudah ada carmen dan kakaknya.... Di belakang... Ada wanita berambut pirang.
" Carmen...? "
Karena aku sadar jika anet sedang terisak tangis, aku berdiri dan menutupi wajah anet dengan tubuhku,
" Sungguh kebetulan... Kita bisa bertemu disini... ~" Ucapku canggung.
" Kau kemari dengan siapa? " Tanya carmen sambil berusaha untuk melihat ke belakang ku.
" O-oh... Aku datang kemari dengan.. Anet.... " Aku langsung menarik tubuh carmen untuk tidak melihat kondisi anet.
" Huh? Kau masih berteman dengan anet? " Tanya carmen.
Aku sedikit terkejut karena carmen secara terang-terangan bertanya padaku bahkan didepan anet sendiri,
" T-tentu saja, kenapa aku harus menjauhi nya?? "
" Lho? Carmen, kau sudah tidak berteman dengan anet? " Tanya sang kakak carmen pada nya.
Carmen menggeleng,
"Tidak, dia itu sangat picik dan palsu! "
Gawat, gawat, anet pasti akan lebih tersakiti sekarang.
" Carmen, carmen, kita bisa bicarakan hal ini nanti, jadi tidak ada kesalah pahaman diantara kalian berdua, jadi, ku mohon, jangan terlalu terpicu oleh emosi, biarkan kalian bicara baik baik dulu... " Ucapku sambil berusaha menahan carmen.
" Sudahlah carmen, untuk apa kau menghabiskan waktu mu untuk pertemanan? Ayo kita pergi saja, " Bisik perempuan berambut pirang pada carmen,walaupun begitu, aku masih bisa mendengarnya.
" Pardon me? Bagaimana bisa anda berbicara seperti itu terhadap seseorang yang masih ada masalah ? Jangan memperkeruh suasana, " Ucapku sambil melihat kearah wanita berambut pirang itu.
" Huh? Aku hanya memberi saran kepada adik ipar ku untuk berhenti memikirkan nya, sudahlah, ayo kita pergi. "
Adik ipar? Jadi dia ini tunangan kakaknya itu?
Aku menahan tangan carmen,
" Carmen, ayo kita bicarakan hal ini baik-baik, jangan mudah terhasut! Apakah kau rela membiarkan persahabatan kalian hilang begitu saja? Kau rela? "
Carmen hanya terdiam dan tampak sedikit bingung, setelah kuperhatikan dengan seksama, ternyata sorot mata carmen sedikit berubah. Namun, saat bahu kanan carmen ditepuk olehnya, tiba tiba dari tangan wanita itu mengeluarkan asap hitam dan pandangan carmen menjadi gelap lagi.
" Tidak usah, ayo kita pergi, " Ucap carmen dan disusul oleh kakanya untuk pergi, saat mereka hendak pergi, kak stanley menghadap kebelakang kemudian memberikan isyarat mohon maaf kepadaku dan melanjutkan perjalanan nya.
Disaat itu juga tubuhku masih terdiam dan syok dengan apa yang barusan kulihat tadi. Jadi benar, dia menggunakan ilmu Hitam.... Tapi untuk apa? Apa tujuan nya? Apakah jangan jangan ia menggunakan ilmu Hitam itu kepada kak stanley juga?
" Cordellia.. " Tiba tiba anet menggapai bajuku dan masi terisak tangis, " Sekarang kau bisa lihat kan... Bagaimana carmen bersikap... "
Kemudian aku langsung memeluk tubuh anet dan memulai menenangkan dirinya,
" Iya... Aku telah melihatnya, dan juga, jangan khawatir, aku pasti bisa membantumu, sudah ya... Jangan menangis, anet yang kukenal adalah perempuan yang tegar dan kuat, ayo, kamu pasti bisa.... "
Anet masih terisak tangis kesedihan, pelukan ini masih sangat erat, dia masih belum puas,
" Baiklah, tetaplah seperti ini sampai kau merasa lega... Aku akan mendengarkan cerita dan pikiran mu sekarang, asal kau bisa lega, aku akan terus tetap bersama mu. "
" Terima kasih... Cordellia, aku... Aku telah kasar kepadamu dulu.... Maafkan aku... "
" Hey, tidak masalah, setidaknya kau memiliki sisi lembut, dan juga jangan terlalu dibawa pikiran mengenai hal itu."
" Terima kasih.... "
####
" Rose, bisakah kau mencari latar belakang dari keluarga Netherherts? Apakah kau bisa? " Tanyaku.
" Netherherts? Bukan kah itu keluarga nona Carmela? Tentu saja aku bisa, saya ini seorang mata-mata tahu, setelah dipekerjakan oleh tuan Duke, saya akhirnya menjadi pelayan setia untuk nona, jadi, serahkan saja misi itu pada saya, saya akan mencari informasi sedetail mungkin. "
" Wah, benarkah? Kalau begitu, mohon bantuan nya, Rose~"
" Tapi, tumben nona memberi saya misi seperti itu? " Tanya rose.
" Hmm, hanya penasaran saja sih, dan juga, mohon telusuri juga tentang tunangan kakak nya Carmen, Stanley Netherherts. "
" Siap!!! "
Setelah itu rose pergi meninggalkan ku, dan tiba tiba ciel datang,
" Netherherts? Kenapa kau ingin tau dengan keluarga teman mu? " Tanya nya.
" U-uh, sejak kapan seorang ciel berani menguping pembicaraan orang lain, huh??? "
" Yah, kebetulan lewat sih, aku juga penasaran kenapa kau mencari tahu tentang keluarga teman mu sendiri? "
" Bukan urusan mu, ciel! " Kesal ku.
" Tapi, aku mempunyai suatu informasi tentang keluarga itu dengan tunangan dari Stanley, mau tahu ? "
Aku langsung terkejut dan mengangguk dengan antusias.
" Kau kenal dengan kak Stanley? " Tanya ku heran.
" Mungkin dinegara ini yang tidak tahu Stanley hanyalah dirimu, " Ciel hanya terkekeh, " Sekarang apakah kau sudah sadar, bahwa kau itu sangat ansos dulu? "
A-aku sebenarnya tidak terlalu mau terbuka atau berteman dengan kalangan bangsawan, menurutku mereka itu serakah akan popularitas dan hanya memamerkan kekayaan, tapi tidak semua bangsawan demikian.... Ya, aku baru sadar aku itu ansos.
" D-diamlah, s-sekarang, beritahu aku tentang mereka! " Ucapku.
" Ada syaratnya. "
" Ya sudahlah, aku akan menunggu rose saja. "
" Hmm? Tidak semudah itu, karena informasi ini juga belum tentu rose dapatkan.... Bagaimana? " Ciel masih terus menerus menyengir.
" Hentikan raut ekspresi mu itu! Sungguh menjengkelkan! "
" Wah wah, jangan kasar dong, jangan menghina fisik juga, astaga cordellia, ckckck" Godanya.
" Cepat beritahu syaratnya atau aku melempar mu dengan bantal ini! " Ancam ku.
" Iya iya!! Oke, syaratnya adalah.... Apa ya? "
Bantal itu langsung ku lemparkan kewajah ciel. Rasa ingin memukulnya sangat amat tinggi, kenapa dia selalu menggoda begini sih? Lama lama jadi kesal!!!!
" Ouchh... Aku tidak tahu syaratnya, tapi mungkin aku akan menagih syaratnya lain kali, bagaimana?"
" Ya ya ya! Terserah! "
" Baiklah, bagaimana jika kita berbicara dibalkon saja? Mau? "
" Terserah. "
Kemudian kami kebalkon bersama.
" Jadi? " Tanyaku.
" Jadi, sebenarnya, keluarga Netherherts itu sedang memiliki ekonomi yang tidak stabil, maka dari itu, Stanley meminta kepada Antonio, sang ayah, untuk menjodohkan dirinya dengan putri dari keluarga bangsawan kaya-raya, yaitu, Jannetha Laurance. Berhubung Janneth ini juga mengincar Stanley sedari dulu. "
" Namun Stanley tidak menyukai Janneth dan tidak memiliki perasaan apa apa kepadanya, mereka hanya bertunangan untuk membuat perekonomian keluarga Netherherts stabil kembali. Dan konon katanya, keluarga Janneth ini sangat bersahabat dengan ilmu gelap, jadi setiap anggota keluarga pasti mempelajari ilmu gelap untuk mempengaruhi rekan bisnis atau lawan bisnis mereka. "
" Dan keluarga Janneth juga awalnya tidak menyetujui tunangan mereka, karena, keluarga Janneth dan Stanley itu sedang bersitegang dalam bisnis. Namun sang anak sulung nya itu mencintai Stanley, jadi mereka akhirnya membiarkan Janneth bersama dengan Stanley. "
Hmm.... Jadi begini.... Namun kenapa Janneth menggunakan ilmu Hitam pada Carmen juga? Kenapa ya? Apakah ingin menghancurkan keluarga Netherherts secara perlahan? Tapi kenapa hanya anet saja?
" Ciel, apakah kau kenal dengan Pricillia Annette Dorothea? "
" Aku tidak kenal, tapi tahu keluarga mereka, keluarga mereka juga yang membantu perekonomian Netherherts, kenapa? " Tanya nya.
Gotcha, aku tahu, aku paham sekarang, motif dari Janneth. Sungguh klise.
" Tidak apa apa, aku sekarang tahu akar masalah dan motifnya, Terima kasih ciel. "
" Huh? Hanya Terima kasih saja? "
" Hah?? Apa?? Aku tidak dengar! " Aku tidak dengar ucapan ciel karena aku langsung hendak pergi.
" Tidak, lupakan. "
Wajahnya cemberut, sungguh deh, memang manusia yang membingungkan.
To be continued....