Game Over Love [Singto X Kris...

By stroberilongcake

64K 7K 1.1K

[COMPLETE] PERAYA FANFICTION REMAKE Ketika dua orang pecinta game harus menikah karena taruhan. Singto mengaj... More

BLURB + PROLOGUE
#1 - Taruhan
#2 - Apa Benar, Aku Jatuh Cinta?
#3 - Mendapat Restu
#4 - Pernikahan
#5 - Setelah Pernikahan
#6 - Bertemu Pria Idaman
#7 - Kedekatan Joss dan Krist
#8 - Makan Malam
#9 - Tutorial Membuat Anak ๐Ÿ”ž
#10 - First Kiss
#11 - Menjalankan Misi ๐Ÿ”ž
#12 - Bertengkar
#13 - Cemburu, bilang boss!
#14 - Cara Akur Yang Baik dan Benar
#15 - Berkencan
Hidden Scene ๐Ÿ”ž [Bisa di skip]
#16 - Tiket Honeymoon
#17 - Pattaya
#18 - Test Pack Positif
#19 - Krist Dan Ngidamnya
๐Ÿ”ž [Bisa di Skip]
#20 - Game Over, You Win [END]

Hidden Scene ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž [Bisa di skip]

3.5K 251 38
By stroberilongcake


Dimohon bijak dalam membaca. Tidak lelah saya mengingatkan. Buat yang masih belum cukup umur atau yang emang enggak bisa baca konten dewasa (sex) bisa langsung skip kok. Tapi buat yang tetep ngeyel baca, dosa tanggung masing² eeaa....


Enjoy!

"Good morning, kesayangannya Singtuan," Singto yang pertama kali menyambut Krist kala pria itu mulai membuka mata.

Singto senyum. Manis sekali. Krist tidak tahan untuk ikut tersenyum.

"Morning. Tumben kamu bangun duluan?" Suara Krist agak parau.

"Pengen lihat kamu tidur," jawabnya.

"Kan sudah sering."

"Kali ini beda. Auramu jauh lebih menggemaskan dari hari-hari kemarin. Apa karena semalam permainan kita hebat, ya? Kamu sampai desah tidak karuan begitu? Dan bangun-bangun makin cantik saja."

"Singtuan!" Krist memukul lengan polos Singto.

"Kok, aku dipukul? Morning kiss, dong!" rengeknya.

Cup!

Secepat kilat Krist mengecup bibir Singto. Saat kepalanya menjauh, Singto menahannya. Kurang katanya. Jadi Singto mencium bertubi-tubi tepat di bibir Krist. Terakhir, bukan kecupan melainkan french kiss pagi. Lidahnya ikut andil. Mengajak bergulat di dalam mulut Krist. Sampai suara kecipaknya mengudara. Tanpa sadar, Krist mengalungkan lengan kurusnya ke leher Singto. Sedang tangan Singto menyusup ke pinggang Krist yang tertutupi selimut. Mengusap punggung Krist secara random. Lalu sedikit mengangkat tubuh Krist untuk naik ke atas tubuhnya. Tanpa melepas tautan bibir, kini tubuh Krist menindih tubuh Singto.

Tangan Singto yang semula berada di punggung Krist, kini memainkan dua bongkahan pantat yang kenyal. Krist melenguh dalam ciumannya.

"Akh!" pekiknya. Sampai ciumannya terlepas. Tangan Singto tanpa aba-aba memasuki lubangnya. Rasanya panas. Jelas. Semalaman dihajar habis-habisan. Sampai Krist lelah dan terlelap. Membiarkan Singto bermain sendiri dengan tubuhnya. "Singtuan, aku masih capek."

Singto tak menggubrisnya. Justru dia membalikkan posisinya. Kini Krist berada di bawah kungkungannya.

"Morning sex, please...."

Krist belum sempat membalas rengekan Singto, bibirnya dibungkam lebih dulu oleh bibir Singto. Permainannya sudah makin lihai. Krist sampai kualahan. Salivanya menetes dari sudut bibirnya. Singto melahap tak memberi kesempatan untuknya meraup udara.

Panas, lepas, dan ganas. Bibir Singto kini berpindah dari bibir ke lehernya, memberikan tanda lagi agar semakin berantakan. Lalu turun lagi, sibuk mengulum pucuk dadanya. Sementara tangan Singto mengusap sensual tepat pada kesejatiannya. Singto selalu tahu bagaimana cara memuaskannya. Menyentuh titik-titik paling sensitif yang dapat membuat Krist mengerang keenakan tanpa bisa berhenti mendesah.

"Ahhh ... Singtuan hhh," kedua tangannya mencengkeram kuat rambut Singto.

Tubuhnya lemas. Untuk sekedar mengangkat kepala saja, sulit rasanya. Hanya bisa merem melek. Singto berhasil membuatnya melebur akan sentuhan panasnya.

Krist berantakan, kecupan Singto merata keseluruh tubuhnya. Bekasnya tertinggal di mana-mana. Dari bawah telinga, tulang selangka, dada, perut, hingga pahanya dalamnya; Krist maupun Singto sudah naked sejak semalam.

Tangan Singto kini memompa miliknya dengan kuat. Sesekali, lidahnya berputar di daerah kepala kesejatiannya. Matanya menatap wajah Krist yang sudah memerah padam diliputi penuh nafsu. Singto semakin menghisap kuat hingga punggung Krist terangkat, tangannya meremat erat rambut Singto, jari kakinya menekuk. Krist menggigit bibirnya kuat. Singto yang terus menghisapnya, membuat Krist menggelap. Perutnya lama kelamaan kaku juga. Rasanya ada yang ingin keluar.

"S-Singtuan hhh aku...."

Maka sebelum itu terjadi, Singto segera menjauhkan kepalanya. Dia tak ingin Krist keluar lebih dulu. Krist mendesah kecewa. Apalagi saat Singto terbangun dan berdiri dengan lututnya mengahadap padanya.

"I need your mouth, now!" titahnya.

Paham maksud Singto, Krist terduduk. Tangannya meraih kesejatian Singto yang sudah menegang. Diusapnya naik turun dengan perlahan. Singto mengerang, dia menuntun tangan Krist untuk melakukannya dengan cepat. Lalu mengarahkannya ke mulut Krist.

Bak anak kecil yang menemukan permen lolinya, Krist memasukkan kesejatian Singto kedalam mulutnya dengan rakus. Tak sampai masuk seluruhnya; tidak muat. Krist mulai menaik turunkan kepalanya. Awalnya pelan, lama-lama dibantu dengan tangan Singto yang mendorong kepalanya, gerakannya semakin cepat. Lidahnya bersentuhan dengan urat kesejatian Singto. Merasa ukurannya kian membesar, Singto menarik kepala Krist. Dia tak ingin keluar di dalam mulut Krist.

"Rough and hard?" tanya Singto kepada Krist yang tampak sayu. Krist hanya mengangguk saja.

Dengan sigap Singto mendorong pelan tubuh Krist untuk kembali terlentang. Ditindihnya tubuh pasangannya tersebut. Wajahnya mendekat, hingga napas Krist yang terengah menerpa wajahnya.

"How much?" Singto bertanya lagi.

Krist yang memang tak berdaya menjawab dengan kata-kata, hanya bisa menunjukkan jarinya dengan angka tiga.

Singto tersenyum miring. Maka Singto mempersiapkan tiga jarinya kemudian memasukkannya ke dalam mulut Krist untuk dibasahi menggunakan saliva. Krist yang terkungkung di bawahnya hanya bisa memejamkan matanya, ia tidak dapat menahan lenguhannya, apalagi ketika tiga jari milik Singto memasuki lubangnya tanpa permisi, kemudian menggerakannya tanpa ampun.

Rasanya panas dan penuh menjadi satu. Kenikmatan yang menjalar ke dalam tubuhnya lewat kerja jari Singto ternyata tak mampu membuatnya puas. Ia perlu kesejatian Singto di dalam tubuhnya. Sekarang juga.

"S-Singtuan hhh, please!"

Singto yang mendengar permohonannya, lekas mengeluarkan jarinya dan segera mempersiapkan kesejatiannya. Belum sempat Krist kembali melontarkan pinta, Singto sudah memasukinya dengan sekali dorongan, dan segera bergerak cepat tanpa memberikan waktu untuk Krist menyesuaikan diri.

Krist meringis merasakan nyeri. Tapi tidak lama. Ia benar-benar merasa penuh. Singto sangat hebat dalam permainannya. Ia mengisi seluruh tubuhnya. Menekan seluruh tempat paling sensitif. Menghajarnya tanpa berhenti. Memuaskannya seakan tidak ada hari esok.

Krist tidak berhenti meracau memanggil nama Singto. Benar-benar tunduk akan kenikmatan yang ditumpahkan Singto pagi itu. Kedua kakinya melingkar erat di pinggang Singto. Memaksa lelaki itu untuk masuk lebih dalam.

Suara keras paha beradu dengan bokong, serta kecipak yang tercipta kala dua insan saling memagut bibir secara liar, menandakan betapa intens hubungan persenggamaan mereka. Sesekali jari Krist yang melingkar di punggung Singto, tidak sengaja mencakarnya, saat Singto sengaja menghujamnya lebih keras dan menyentuh prostatnya.

Mata sayu, bibir bengkak dan basah, rambut lepek karena peluh adalah pemandangan yang indah bagi Singto pada pria dibawahnya. Desahan lantang yang keluar dari mulut Krist bagaikan nyanyian paling merdu sedunia. Tubuh yang terlonjak setiap kali ia mendorong kesejatiannya dengan keras adalah gerakan paling ia sukai.

Sementara Krist menatap Singto tanpa daya. Disaat seperti ini Krist tersadar, bahwa Singto akan sangat tampan ketika menggagahinya. Menurutnya, Singto, peluh, erangan, dan gerakan maju mundur adalah kesukaannya. Apalagi saat Singto menyentuh titik sensitifnya, Krist akan mudah untuk memujanya.

"Ugh, Kit ... kenapa kamu enak sekali, sih!" racau Singto.

Krist tak dapat lagi menjawabnya. Hanya desahan yang dikekuarlan dari mulut mungilnya tersebut.

Hujaman pinggul Singto semakin lama semakin cepat, hal itu membuat perut Krist mulai bergejolak. Matanya mulai memutih, muatannya hendak meluap.

"Singtuan hh aku mau keluar!"

"Keluarkan, Sayang."

Pada akhirnya, dengan kepalanya yang pening dan tubuhnya mengejang, Krist memekik mengluarkan semua muatannya. Cairan putih kental itu meluber kemana-mana. Singto tak peduli, dia terus menggerakkan pinggulnya maju mundur.

Krist terengah, dia meraup udara sebanyak-banyaknya diantara tubuhnya yang terlonjak tidak karuan.

Pergerakan kesejatian Singto menyentuh prostatnya lebih cepat, sebelum akhirnya Krist merasakan kerasnya erangan Singto dibarengi dengan rasa hangat cairan di dalam lubangnya. Singto mencapai puncaknya. Menyemprotkan seluruh muatannya kedalam tubuh Krist.

Keduanya terengah. Singto mengusap rambut Krist yang basah. Lalu mengecup singkat bibir Krist yang sedikit terbuka. Lalu naik, mengecup ujung hidungnya dan berakhir dengan kecupan di keningnya.

"Lagi, ya?" pinta Singto.

"Kita belum sarapan."

"Ini juga lagi sarapan."

Dan pagi itu, mereka selesai dengan muatan yang keluar sampai tiga kali. Benar-benar sarapan yang menyehatkan.

Sementara itu di resto hotel, Off dan Gun tengah sarapan. Off celingukan mencari sesuatu—lebih tepatnya seseorang.

"Papii ... Cari apa?" tanya Gun setelah menelan nasi gorengnya.

"Singto sama Krist belum kelihatan, ya?"

Gun baru tersadar, jadi dia mengedarkan pandangannya ke seluruh resto.

"Sepertinya belum keluar kamar," gumam Gun.

"Oh, mungkin mereka sedang sarapan di dalam kamar."

"Sarapan apa sarapan?" Gun menaikkan sebelah alisnya.

"Sarapan," ucap Off penuh penekanan.

Tbc.

a/n. Ini udah pernah aku upload di twitter ya gaiss.... Isinya sama aja kok :v

01/10/20

XoXo
Vin yang lahir di bulan Oktober. Ehehe welcome october 😉

Continue Reading

You'll Also Like

909K 75.6K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
373K 31.1K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
53.1K 7.7K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
774K 47.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...