Sir-ius? [Completed]

By slvnt1

143K 16.7K 2.1K

Feeds instagram yang hanya berisi potret langit dan segala pernak-pernik cakrawala itu membuat Nadir mencurig... More

1. Mr. Radi
2. Skywatcher
3. Feeling
4. Second
5. Emotion
6. Go Home
7. Trusted
8. Mine
9. As Director
10. Why?
11. Choose
12. GoPotato
13. Suara kesal Nadir
14. Show you something
15. Astro Room
16. Halu
17. Jealous
18. Nginjek sepatu
19. Hujan
20. I'm not your daddy
21. Sibuk
22. Menye-nangkan
[Trailer] Sirius?
23. Paparazzi
24. No. I'm not.
26. Maps
27. Punishment
28. Come to you
29. Talk
30. finish without start
31. Pukulan Telak
32. You should go
33. This is real
34. Dinner
35. Dessert
36. Sampah
37. Ily
38. Semangat
EPILOG

25. Little Things

2.6K 438 111
By slvnt1

Mohon maap, baru update lagi :(

jangan dimarahin karena lama updatenya ya :(

salam tpwk dong♥♥♥

Jangan lupa dengerin mulmed, ada jodohku yang nyanyi disana. Halu? Iya.

===

hal sederhana ini, tentang kamu.

===

"Good job, guys!" teriak Winda di backstage saat penampilan drama kelas 12 Bahasa 2 telah selesai.

Rama mendelik, "Good job, good job, masih jantungan nih gue!"

"Bodo!" balas Winda. "By the way, you all the best! Gue bangga banget sama kalian. Guru-guru aja sampe ngasih jempol buat penampilan kalian."

"Siapa yang butuh jempol?" sambar Anggun, membuat yang lain tertawa, sementara Winda mendelik.

"Maksud gue tuh mereka mengapresiasi lo semua," balas Winda.

Nadir menepuk bahu Winda. "Lo juga keren, Win."

"Keren apaan? Nyuruh-nyuruh doang," sambar Anggun lagi.

Nadir menendang kaki sahabatnya itu sambil melotot.

"Sentimen amat sih lo!" balas Winda. 

"Nah! Gimana keren kan penampilan dari kelas 12 Bahasa 2? Oke. Sebelum lanjut ke pentas seni dari kelas lain, ada selingan dulu nih dari guru kita semua. Pak Radi dan Bu Siska.."

Nadir melihat teman-temannya yang mulai keluar backstage untuk melihat penampilan Pak Radi dan Bu Siska.

"Lah! Mana orangnya? Biasanya artis muncul dari backstage sebelum tampil." Anggun celingukan.

"Ye, gak semua gitu kali. Mereka mah beda. Orang tadi Pak Radi sama Bu Siska duduk di jajaran guru paling depan. Yuk ah, gue penasaran mereka mau nyanyi apa," ucap Winda sambil melenggang pergi keluar backstage.

"Sana cabut, lo!"

Nadir mendelik. "Ya kali. Gue mau nonton!" balasnya sinis.

Anggun menyeringai. "Yakin lo? Gue yakin lo bakal cem..."

"Kalo doi suka sama gue, dia gak bakal biarin gue cemburu," potong Nadir.

"Pret. Pede banget, lo."

Sebelum Anggun bicara lagi, Nadir lebih memilih kabur. Malas mendengar celotehan sahabatnya.

"Heh! Yuk cabut, daripada gue mencium bau-bau cemburu!"

===

"Pak Radi dan Bu Siska..."

Panggilan itu membuat Siska menoleh ke samping sambil tersenyum. "Yuk, Pak," katanya.

Radi mengangguk kecil. Sebelum beranjak ke atas panggung, pria itu menoleh ke Dasita yang duduk disampingnya. 

"Bro!" gumam Dasita sambil menggeleng pelan. "Gue yakin doi bakal jealous. Lo dalam bahaya, bro!" bisik Dasita.

"No. I won't let her be jealous," balasnya ikut berbisik. 

Pria yang memakai kemeja hitam itu beranjak menyusul Bu Siska yang sudah terlebih dulu berjalan ke panggung. 

Suara riuh bergemuruh saat dua guru itu sudah berada di panggung. Pak Radi yang mengenakan kemeja hitam tampak serasi dengan Bu Siska yang juga memakai setelan hitam.

Mau tidak mau, Radi menyambut suara riuh itu dengan senyum tipis. 

Sementara Siska tersenyum lebar, memperlihatkan wajah bahagianya. Tentu kesempatan ini menguntungkannya, karena melalui kegiatan ini, semua orang akan memuji mereka sebagai pasangan yang serasi. Siska jelas menyukai hal itu. 

Radi mengambil gitar, lalu duduk di kursi yang sudah disediakan beserta stand mic di depannya. Disampingnya ada Bu Siska yang sudah duduk manis. 

Sebelum memulai, Radi mengecek suara gitarnya, setelah dirasanya siap ia menoleh pada Bu Siska, menggangguk pelan menandakan bahwa konser kecil mereka sudah bisa dimulai.

Sementara Bu Siska menyampaikan sepatah kata sebelum memulai, Radi memanfaatkan waktu itu untuk menelisik sekelilingnya.

Tepatnya mencari keberadaan seseorang, namun tak ia temukan. 

"Oke, buat yang tau lagu ini, boleh nyanyi bareng ya," ucap Bu Siska, lalu memberikan kode pada Pak Radi agar memulai dengan petikan gitarnya. 

Radi baru akan memetik gitarnya, namun terhenti karena matanya malah menemukan apa yang ia cari.

Gadis yang muncul di backstage, lalu tanpa rasa bersalah menyelinap  untuk duduk di bagian depan khusus para murid. 

Radi tersenyum kecil karena gadis itu duduk di paling depan. Membuat mata Radi lebih rentan  untuk memerhatikan Nadir.

Radi mulai memetik gitarnya, setelah pas, suara Bu Siska menyusul untuk menyempurnakan petikan gitar Pak Radi.

Sorak sorai semakin riuh saat penonton menyadari lagu yang mereka bawakan. 

Your hand fits in mine like it's made just for me
But bear this in mind it was meant to be
And I'm joining up the dots with the freckles on your cheeks
And it all makes sense to me

Suara lembut Bu Siska berganti dengan suara bass Pak Radi. 

I know you've never loved the crinkles by your eyes
When you smile, you've never loved your stomach or your thighs
The dimples in your back at the bottom of your spine
But I'll love them endlessly

Lalu kedua suara itu bergabung, membuat suasana hanya diisi oleh suara mereka.

I won't let these little things slip out of my mouth
But if I do, it's you, oh it's you, they add up to
I'm in love with you and all these little things

Radi kembali menyanyikan bagiannya sendiri. Dan matanya tidak bisa ia kendalikan. Sambil memetik gitar, ia bernyanyi dengan fokus pada gadis yang masih memakai kostum drama. 

You can't go to bed without a cup of milk

Radi sengaja mengganti lirik yang seharusnya tea menjadi milk. Karena ia tahu, Nadir lebih menyukai susu kotak dibanding teh. Pria itu kembali melanjutkan liriknya.

Maybe that's the reason that you talk in your sleep
And all those conversations are the secrets that I keep
Though it makes no sense to me

Lalu kembali suara Bu Siska mengambil alih.

I know you've never loved the sound of your voice on tape
You never want to know how much you weigh
You still have to squeeze into your jeans
But you're perfect to me

Radi membiarkan suara Siska memenuhi udara, ditemani suara sebagian murid yang ikut bernyanyi.

I won't let these little things slip out of my mouth
But if I do, it's you, it's you, they add up to
I'm in love with you and all these little things

Pada bagian bridge, suara Radi mengalun kembali. Dan tatapannya masih mengarah pada Nadir yang  malah terlihat kesal. 

You never love yourself half as much as I love you
And you'll never treat yourself right darling but I want you to
If I let you know, I'm here for you

Radi benar-benar tidak mengalihkan pandangannya dari Nadir. 

Maybe you'll love yourself like I...

love you....

Suara riuh terdengar saat lirik itu dinyanyikan. Dimana Bu Siska tiba-tiba ikut menyanyikan bagian love you itu sambil menoleh pada Pak Radi, dan perempuan itu berharap Radi menatapnya balik. Seakan memberi tahu bahwa pria disampingnya itu lah yang ia cintai, dan ia berharap mendapatkan hal yang sama.

Dan ya, Radi memang melakukan hal yang sama.

Keduanya mengungkapkan hal yang sama, namun berbeda sudut pandang. Jika sudut pandang Bu Siska ada pada Pak Radi, maka pria itu justru sama sekali tak menoleh pada perempuan disampingnya.

Radi hanya menatap gadis yang duduk diantara murid lainnya. Nadir.

And I've just let these little things slip out of my mouth
'Cause it's you, oh it's you, it's you they add up to
And I'm in love with you and all these little things

I won't let these little things slip out of my mouth
But if it's true, it's you, it's you they add up to
I'm in love with you, and all your little things

Di akhir lirik, Radi tersenyum. Pria itu benar-benar tidak mengalihkan pandangannya dari Nadir. Walaupun sesekali Nadir menunduk, lalu memberinya pelototan tajam yang entah untuk apa, namun Radi  tetap menjadikan sosok itu sebagai poros matanya hingga lagu selesai.

Begini, Nadir. Begini cara sederhana saya untuk membuat kamu tidak cemburu. Batin Radi yang memang tidak didengar Nadir, namun Radi berharap bisa dirasakan oleh gadis itu.

===

30 September 2020

Continue Reading

You'll Also Like

377K 20.3K 25
"Jadi Mas harus gimana sekarang? Mas bingung, Dek!" tegas pria di depanku. Aku menarik napasku dalam. Sebenarnya aku tidak mampu mengatakan ini padan...
1.7M 11.1K 66
Re-publish. Sudah tamat th 2019 Adult (19+) Tidak ada yang lebih berat dari kehilangan sosok yang paling kita sayangi, sosok tumpuan kita. Gelora Jin...
593K 42.6K 42
"Kenapa, Mas?" Tanya Jeje dari seberang telepon. Mungkin merasa heran karena tidak biasanya aku menelpon tanpa mengiriminya pesan terlebih dulu. "Mau...
32.8K 1.3K 28
"Sebelum meninggal, kedua orang tua kalian menuliskan wasiat untuk kalian agar mau menikah. Setidaknya kalian harus menjalankan pernikahan selama dua...