TWILIGHT SKY (END)

Por AmeliaAgustin25

422K 46.6K 3K

FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Akhza Arkatama seorang cowo yang kini menduduk... Más

x | x + 1 = 2 ● Prolog
x | 3x - 2 = 4 ●Telat
x |2x . 2 = 12 ● Upacara
x | 4x / 2 = 8 ●UKS
x | 2x + 5 = 15 ● Penjelasan
x | 3x . √4 = 36 ●Perhatian
x | 2x . 3 = 21 ●Pertengkaran
x | 5x / 2 = 20 ●KASYAPI
x | 2x . √9 = 54 ● Rasa
x | √100 . x = 100 ●Menjauh
x | sin 90° + x = 12 ●Beda
x| tan 45°. 2x = 24 ● Arkatama
x| sin 30°. 5x = 40 ●Davin
x | x . √4 = 28 ●Pacar
x | x . √9 = 65 ●Terima
x | 2x . 2 = 64 ●Jalan
x | x . √9 = 51 ● Boneka kucing
x | x.√100 = 180 ● Mengobati
x | 3x + sin 90° = 58 ● Dinner
x | 2x . √4 = 160 ●Arjuna
x | x : 3 = 7 ● Rajawali
x | 2x . 2 = 88 ● Salah paham
x | 2x . 3 = 138 ● Stop merokok
x | 3x . 3 = 216 ● Dinda
x | 4x . 3 = 300 ●Peringatan
x | 25x /5 = 130 ●Diam
x| 9x / √9 = 81 ● Celaka
x | 5x / √4 = 70 ● Kabar apa ini?
x | x . 4 = 116 ● Luar Negeri
x | sin 90° . 5x = 150 ● Mawar
x | cos 120° . 4x = -62 ●Apa lagi?
x | sin 90° + cos 120° + 2x = 64,5 ● Dia?
x | tan 45° . √729 = 27 ● Teror
x | sin 45° . √2 . 3x = 51 ● Teror dua
x | (cos 0° + sin 30°). 2x = 35 ● Kematian
x | tan 45° √36 . x = 216 ● Fani
x | tan 60°. √3 . x = 111 ● Bahagia/Duka?
x | sin 30° . 3x = 117 ● kebenaran
x | 3x + (tan 45° + cos 30°) = 119 ● Pemakaman
x | log100.log20.2x = 208 ●Kenaikan kelas
x | log 10 . tan 90° . 3x = 123 ● Perasaan Davin
x | tan 60° . √3 . 3x = 126 ● Vidcall
x | √225 . cos 0° + 3x = 154 ● Hari baik membaik
x | √25. sin 30°. 2x = 220 ●Ujian
x | cos 90°. tan 0° .x = 0 ●Komitmen
x | √9 . 2x / sin 30° =138 ● Kampus
x | Sin 30° . √49 . 2x = 329 ●Kabar
x |sin 0°. x . cos 90° = 0 ●Tahun Ketiga
x | √50 . cos 45°. x = 50 ●Rumah Arjuna
x |sin 90° . tan 45°.2x = 102 ●Malam
x | √x .cos0°. x =104√13 ●Bertemu Akhza
x | 2x. √4 . sin 30° =106 ● Tahun ke empat
x | tan 60° . √3 . x = 162 ●N
x | cos 0°.2x/5= 22 ● Usaha Dava
x | tan 45°. 3x.√9 =504 ● 21
x | x . sin 90°. √9 =171 ● Akhir
Coretan Senja
Epilog
EXTRA PART
OPEN QnA dan GC
QnA
CERITA BARU
HAI
OPEN MEMBER GC

x | √9 . x. tan 45° = 144 ●Davangga

3.9K 468 5
Por AmeliaAgustin25

Twilight Sky

Kini ku menuliskan sesuatu untuk mu
Tapi kamu takkan pernah baca tulisanku
Biar tulisanku ini hanya untukku namun tetap tertuju padamu

♡♡♡

Happy Reading❤

Angin bersemilir membuat rambut mengarah ke belakang. Membuat nyaman sampai ingin tertidur. Burung-burung berterbangan seperti saling berkejaran. Daun daun berjatuhan dari rantingnya lalu tertiup sang angin. Daun hanya menurut kepada sang angin, tak tau akan dibawa kemana dan dijatuhkan dimana.

Disini, Aura duduk sendiri. Melihat tenangnya air danau. Dengan memeluk lututnya sendiri lalu ia letakkan dagu diatasnya.

Ia bersiap untuk berbicara. Ntah kepada angin, air danau, atau daun yang berjatuhan. Intinya, Aura ingin menceritakan segala keluh kesahnya. Meskipun Ia tau tak akan ada yang menjawab, namun Aura akan melakukannya untuk mendapat rasa lega.

"Tempat pertama yang gue datangin sama Akhza," Aura mulai bercerita.

"Tempat dimana Akhza pertama kali mencium gue."

"Danau, langit, angin menjadi saksi saat Akhza mencium gue."

"Saat itu gue syok tapi seneng. Mau marah karena Akhza mencium tanpa izin tapi gabisa."

"Sekarang, Akhza mulai berubah. Dulu gue berharap agar Akhza sadar dan bisa kembali ke samping gue lagi. Tapi setelah sadar, Akhza memilih tetap disana. Oke gue nerima. Tapi akhir-akhir ini dia beda. Berubah. Satu minggu lebih udah ga ngabarin. Katanya mau ngabarin seminggu sekali. Tapi ini udah lebih dari seminggu."

"Gue mencoba ga nunggu kabar dari Akhza, seperti yang Akhza suruh. Tapi nyatanya gabisa. Gue udah coba. Tapi ga bisa."

"Pikiran negatif selalu datang. Terkadang gue mikir, apa Akhza udah nemu cewe yang lebih baik dari gue disana?" Aura bertanya namun tak ada yang menjawab.

"Kan disana banyak cewe cantik, pinter. Cocok deh sama Akhza." Aura menjawab pertanyaannya sendiri.

"Untuk kedua kalinya gue datang ke danau. Pertama kali bersama Akhza. Yang kedua gue sendirian. Gue kesini hanya ingin mengingat kejadian waktu itu. Gue harap gue akan datang kesini yang ketiga kalinya bersama Akhza."

Aura mengakhiri ucapannya dengan penuh harap. Aura berharap suatu hari, dirinya akan datang ke danau lagi bersama Akhza.

Aura mengambil earphone. Diputarlah sebuah lagu. Aura terhanyut dalam lagu yang Ia dengar. Angin yang sejuk membuatnya semakin hanyut.

Aura memejamkan mata. Mendengarkan setiap lantunan lagu. Sesekali bibirnya ikut bernyanyi. Tanpa disadari, air matanya telah membasahi pipi. Namun bibirnya masih tersenyum. Aura tersenyum ketika mengingat waktu dulu bersama Akhza. Aura menangis karena merindukan Akhza yang dulu.

"Danau, gue pulang. Kapan-kapan gue ke sini sama Akhza. Doakan semoga terwujud."

Risa mengajak Aura untuk ke kelas Arjuna. Tak lain fakultas robotika. Aura menurutinya. Jaraknya cukup jauh. Dari fakultas management ke fakultas robotika.

"Ris? Ngapain?" tanya Arjuna ketika baru keluar dari kelas dan melihat Risa di depan kelasnya.

"Mau bilang, nanti anterin gue ke gramedia cari buku referensi."

"Di perpustakaan gaada?"

"Gaada."

"Yaudah nanti gue anter. Ra, lo mau ikut?"

"Gak deh."

Risa mencari rama. Tumben Rama tak ada di sebelah Arjuna.

"Mana Rama?" tanya Risa.

"Di dalem. Nemenin mahasiswa baru."

"Ada mahasiswa baru? Ganteng ga?" tanya Risa. Arjuna yang mendengarnya hanya membuang napas kasar.

"Kenapa? Mau lo pepet?" tanya Arjuna.

"Cemburu? Niatnya sih gue pepet. Tapi pawang gue terlalu serem jadi takut," jawab Risa sambil cengengesan. Arjuna mengangkat tangannya lalu mengacak rambut Risa.

Aura yang melihat ke-uwuwan mereka hanya bisa tersenyum. Meski didalam hati ingin merasakannya juga. Setahun lebih Aura menahan rindu kepada Akhza yang selalu mengacak rambutnya.

"WOI PEKA DONG! AURA JADI KACANG!" teriak Rama tepat ditelinga Arjuna.

"Eh maaf Ra," ucap Arjuna.

"Gapapa," jawab Aura

"Itu siapa, Ram?" tanya Aura.

"Yang tadi gue bilang mahasiswa baru," jawab Arjuna.

"Oh," jawab Aura sambil melihat mahasiswa baru itu yang berdiri disebelah Rama.

"Ganiat kenalan?" tanya Rama sambil melirik mahasiswa baru itu.

"Kenalin gue, Davangga Valentino. Panggil aja Dava," ucap mahasiswa itu sambil memajukan tangannya ke arah Aura untuk berniat kenalan.

"Gue Aura Senja Yovananda. Panggil Aura," jawab Aura sambil menerima jabatan tangan dari Dava.

"Kalo gue manggil Senja boleh?" tanya Dava.

"Iya."

"Kenalin gue Dava," ucapnya pada Risa sambil mengulurkan tangannya ke arah Risa.

"Gue Risa," jawab Risa sambil membalas uluran tangan Dava.

"Gausa dipepet! Dia pacar gue!" bisik Arjuna ditelinga Dava. Terlihat posesif. Dava hanya tersenyum lalu melepas jabatan tangannya.

"Isi bensin kuy," ucap Dava antusias.

"Mau pulang?" tanya Aura polos.

"Ke kantin isi bensinnya," jawab Dava lalu tertawa renyah.

Risa dan Arjuna berjalan didepan. Sedangkan Rama, Aura, dan Arjuna berada dibelakangnya. Aura ditengah tengah Arjuna dan Rama.

Seperti ada dua pengganti lelaki untuk Aura. Ketika Akhza pergi. Bukan pergi. Lebih tepatnya berubah. Jadi power rangers.

Aura duduk di depan meja belajarnya. Membuka lembaran lembaran novel. Dengan sesekali mengecek handphone nya berharap ada notif masuk dari Akhza. Menunggu kabar yang tidak diperbolehkan menunggu. Miris.

Aura melihat foto Akhza yang Ia simpan di galeri handphone nya. Ia menatap lekat foto Akhza, lebih tepatnya pada mata Akhza. Aura sungguh merindukan mata tajam milik Akhza.


Garis lengkung mulai terlihat dibibir milik Aura. Namun, matanya mulai berkaca kaca. Tangannya mulai bergerak menuliskan sesuatu diatas lembaran putih.

Kini ku menuliskan sesuatu untuk mu
Tapi kamu takkan pernah baca tulisanku
Karena apa? Biar tulisanku ini hanya untukku namun tetap tertuju padamu
Malam ini ku sendiri
Manatap lekat matamu meski lewat foto yang ku miliki tanpa kamu ketahui
Ku rindu menatap matamu secara langsung
Kini rindu ku terkurung
Menanti rindu jadi temu
Mananti waktu agar bisa bercengkrama lagi denganmu
Lagi dan lagi Aku harus bergelut dengan kata 'menanti'

Aura S.Y

Handphone bergetar membuat Aura langsung melihatnya. Senyumannya juga semakin terlihat lebih jelas. Hatinya gembira.

Saat Ia buka, ternyata bukan notif dari Akhza. Ada pesan masuk dari nomer tidak dikenal. Senyumannya memudar. Lagi lagi harapannya pupus.

+62 8325*****
Hai

Aura S.Y
Siapa?

+62 8325*****
Baru tadi kenalan masa tanya siapa lagi 😂

Aura S.Y
Lupa

+62 8325*****
Davangga

Aura S.Y
Oh Dava. Maaf nomernya ga gue kenal.

+62 8325*****
Gapapa. Jangan lupa save ya
Gue dapet nomer lo dari Arjuna

Aura S.Y
Iya

Setelah menjawab pesan dari Dava, Aura meletakkan handphonenya lagi. Baginya, pesan dari Dava tidak penting. Karena pesan yang Ia tunggu hanya pesan dari Akhza.

Aura tak peduli dengan handphonenya yang terus bergetar. Aura mengira bahwa itu hanyalah pesan masuk dari Dava atau temannya yang lain.

Kenapa Aura tidak mengira pesan masuk dari Akhza? Karena jika Akhza yang mengirimkan pesan padanya namun dibalas lama atau tak di read maka Akhza langsung menelponnya. Itu dulu. Tak tau kalo sekarang. Mungkin beda. Bukan mungkin. Tapi sudah terjadi.













See you next part

Seguir leyendo

También te gustarán

1.2K 396 15
"Adrian hanya ingin sukses dengan apa yang Adrian sendiri inginkan, bukan paksaan dari Papa atau siapa pun." ____ Adrian Martadinata mahasiswa semest...
747 197 40
🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 Ini bukan lah kisah tentang pemandangan langit senja saat sore hari. Tapi tentang pahit nya hidup bagi seorang gadis...
6.1K 541 10
"𝑲𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒔𝒕𝒂𝒉𝒊𝒍 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒌𝒖 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏" _𝑨𝒍𝒊𝒏𝒂_ **** Alina Caroline A...
6.3K 1.1K 22
| t y p o b e r t e b a r a n . | • judul awal : Memeluk Rumah Lama. • Ada sesuatu yang harus di selesaikan secepatnya, entah kembali menjadi sepasan...