DySam (After Marriage) [Sele...

By DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... More

DySam (bacotan author)
01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
πŸ‘‰πŸ‘ˆ
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

03

21.9K 1.5K 92
By DAPU49

Honeymoon yang Dyba rencanakan sebelumnya di villa Sam itu hanya tinggal rencana saja. Setelah mereka menyelesaikan misi 'membuat dedek' kemarin, keesokan harinya Dyba jatuh sakit. Dyba tiba-tiba demam tinggi dan mengeluhkan kepalanya yang pusing.

Sam panik? Tentu saja. Bahkan lelaki itu tidak mau makan di meja makan bawah, ia terus menemani Dyba di kamar. Rencana mereka untuk pindah ke rumah baru pun terpaksa harus ditunda dulu. Mereka berdua saat ini sedang di rumah orang tua Dyba.

"Dy, mau makan apa?" Dyba menggeleng di pelukan Sam itu.

"Ke dokter aja, ya?" Dyba menggeleng lagi.

"Kita ke dokter deh, kalau kamu dah sembuh kamu minta apa aja bakalan aku turuti." Dyba yang menggeleng lagi membuat Sam mengacak-acak rambutnya kasar.

"Nanti kamu gak sembuh-sembuh. Makan gak mau! Ke dokter gak mau! Aku tuh khawatir sama kamu!"

Mendengar bentakan Sam itu membuat tubuh Dyba menegang. Ia merenggangkan tubuhnya dari tubuh Sam. Ia memeluk dirinya sendiri, air matanya bahkan sudah menetes.

Sam tambah panik, ia lupa kalau gadisnya sedang sakit, Dyba akan semakin manja dan sensitif. Sam menarik tubuh Dyba ke dalam pelukannya lagi. "Maaf, Dy, maaf, aku bener-bener nyesel udah bentak kamu. Gak bermaksud gitu sayang, aku cuma khawatir sama kamu kalau kamu sakit kayak gini."

Dyba menggerak-gerakkan tubuhnya supaya lepas dari pelukan Sam, dan itu berhasil. Dyba berdiri, tetapi kepalanya rasanya benar-benar berputar. Ia menahan tubuhnya dengan berpegangan ke meja nakas samping ranjang itu. Pertanyaan Sam dari tadi ia abaikan, bodo amat, dia masih kesal sama suaminya itu!

Sam menghela nafas kasar, ia hanya melihat Dyba yang tengah berjalan sempoyongan itu. Tetapi, dengan cepat ia berlari untuk menangkap tubuh yang hampir jatuh ke lantai yang dingin itu.

Sam menggendong Dyba, ia meletakkan Dyba dengan perlahan di atas ranjang. "Kamu mau ngapain sih? Udah tau masih lemes, tapi nekat banget mau jalan. Mau kamu apa?"

Dyba menggelengkan kepalanya tanpa menatap Sam. Ia masih malas melihat wajah suaminya itu. Sam menghela nafas berulang-ulang kali untuk meredam amarahnya. Dyba kalau sedang sakit memang benar-benar menguras emosi.

Sam mengecup pelipis Dyba. Ia memegang pipi Dyba, mengarahkan mata itu supaya menatap matanya. Bola mata Dyba bergerak-gerak untuk menghindari tatapan Sam yang serasa membakar tubuhnya. "Lihat aku, Adyba."

Dyba meneguk ludah kasar, kalau Sam sudah memanggilnya Adyba berarti tanda-tanda Sam sedang marah. Dyba dengan ragu menatap manik mata coklat kehitaman itu.

"Jawab aku, aku gak butuh gelengan kamu. Kamu mau apa? Aku turutin semua yang kamu mau, apapun itu!"

"Beneran?"

"Kapan aku pernah bohong sama kamu? Mau apa?"

"Mau es krim."

Sam mengadahkan kepalanya, menahan emosi yang sudah di ubun-ubun. "Gak bisa, sayang," kata Sam dengan lembut. Ia harus bisa menahan emosinya.

"Katanya boleh se ...."

"Iya boleh, tapi gak es krim juga. Kamu sadar kamu tuh lagi deman, kalau makan es krim nanti yang ada kamu gak bakalan sembuh-sembuh."

Dyba mengerucutkan bibirnya. "Ya udah mau martabak keju, kejunya yang banyak."

Sam tersenyum, ia bernafas lega, akhirnya permintaan Dyba tidak aneh-aneh lagi. "Oke, bentar aku pesenin dulu."

Dyba mengangguk. Ia menatap ragu-ragu Sam, dan pemuda itu peka. "Kenapa liat aku kayak gitu? Ada yang di pengenin lagi?"

Mata Dyba berkaca-kaca. "Pusing."

Sam paham kode itu, ia tidur di samping Dyba dan mendekap tubuh itu dengan erat. "Untung suami kamu peka."

Dyba tersenyum mendengar itu. Iya, ia beruntung, beruntung bisa mendapatkan Sam yang banyak diincar perempuan, tetapi lebih memilih bersama dirinya. Beruntung bisa mendapatkan suami super duper peka. Beruntung bisa jadi istri seorang Samudera yang ganteng itu.

Sam memijat-mijat kepala Dyba dengan perlahan, takut menyakiti istrinya itu. "Masih pusing?"

"Masih."

Sam menarik kepala Dyba supaya berasa di lekukan lehernya. Panas di dahi Dyba langsung menyengat di kulit lehernya. "Jangan sakit dong, masa kita pengantin baru kamu sakit sih."

"Kamu jalanin misi terus sih masalahnya. Pokoknya untuk dua minggu ke depan gak ada buat dedek dulu."

Mata Sam membulat. "Kok gitu sih?"

"Ya bisa aja gara-gara gitu terus aku jadi kecapekan terus akhirnya sakit deh. Pokoknya dua minggu gak ada buat dedek," kata Dyba sambil mengigit leher Sam dengan gemas.

Sam mengalah. "Iya, gak bakalan buat dedek dulu. Yang pasti untuk sekarang kamu harus sembuh dulu, istrinya Sam jangan sakit terus."

Ketukan pintu kamar Dyba membuat Sam melepas pelukannya dari tubuh itu. Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bi Sari yang sudah mengantar martabak itu.

Dyba bangun dengan semangat, walaupun kepalanya seperti masih berputar. Wangi martabak itu langsung membuatnya ngiler.

Sam terkekeh melihat ekspresi Dyba, ia mengacak-acak rambut Dyba. Ia duduk di sofa kamar Dyba, dan meletakkan martabak itu di atas meja. "Gitu amat kamu liatinnya? Sini, nanti kamu makan di kasur tumpah-tumpah. Terus nanti kasurnya jadi banyak semut, aku gak rela berbagi tubuh kamu sama semut."

"Serius sama semut kamu cemburu?"

Dengan polosnya Sam mengangguk. "Pokoknya manusia maupun binatang yang nyentuh kamu aku gak suka."

Dyba memutar bola matanya malas. Sikap posesif suaminya mulai kambuh lagi.

"Ulululu, istri Sam lagi manja," ucap Sam saat melihat Dyba yang merentangkan tangannya ke arahnya. Sam tersenyum geli, tetapi ia tetap menggendong Dyba.

Sam berdiri di belakang sofa, mengumpulkan rambut Dyba dan mulai mengikat rambut itu dengan gaya ponytail. "Masih pusing banget? Aku gak mau tau, pokoknya kalau sampai nanti sore gak sembuh, kita harus ke dokter!"

"Sampai besok deh, kalau memang besok gak sembuh baru ke dokter."

Sam mengalah, ia mengangguk, keinginan tuan putri satu ini memang seperti bisa menghipnotis Sam. Sam duduk di samping Dyba, mencomot satu martabak yang masih hangat itu.

"Sam, masa aku pengen sesuatu."

Kunyahan Sam terhenti. "Mau apa?"

"Mau anu."

Sekarang Sam menatap lekat Dyba. "Anu? Jangan sering ngomong anu, Dy, aku tuh ambigu jadinya."

"Pikiran kamu aja yang mesum! Aku mau sushi, terus kerak telor, terus es kelapa muda."

"Beneran di makan semua, ya? Ini aja belum habis loh."

Mata Dyba berkaca-kaca. "Kamu gak mau beliin itu?"

Sam meletak kasar martabak yang sudah ia gigit setengah itu. Ia dengan panik langsung mengambil ponselnya. "Eh, jangan nangis. Iya, aku beliin kok. Mau berapa?"

Dyba tersenyum. "Sushi lima, kerak telor tiga, es kelapa muda dua."

Dahi Sam mengerut mendengar pesanan terakhir, ia baru sadar. "Eh, bentar. Gak boleh es!"

"Ih, kenapa sadar sih!"

"Kamu nakal ya, dibilangin gak boleh es masih mau es aja."

Dyba mengerucutkan bibirnya. "Kan aku lagi pengen, Sam."

"Kamu gak lagi ngidam kan?"

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁´◡'❁)

Jangan lupa vote dan comment-nya
Terima kasih untuk kalian yang udah baca, vote, dan comment ceritaku ♡

Mohon maaf karena DySam up-nya gak bakalan nentu. Aku nulis waktu lagi gak ada tugas, mood nulis ada, dan tentunya ide ada, jadi itu nemuin waktunya susah. DySam up-nya juga gak bisa kayak Possessive Samudera dulu yang mungkin bisa dua hari sekali. Jadi, aku harap kalian tetap setia nunggu ^^

08 September 2020

Continue Reading

You'll Also Like

359K 33.1K 67
Positif. Ah, tidak. Lelaki humor penyimpan sejuta luka itu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dimana, malam itu adalah malam tersial untuk kedu...
21.2K 1K 50
❝ π™ΊπšŽπš™πšŠπšπšŠ πšπš˜πš›πšŽπšœπšŠπš— πš•πšžπš”πšŠ, πšŠπš”πšž πš–πšŽπš›πš’πš—πšπšžπš”πšŠπš— πš™πšŽπš—πš’πšŽπš‹πšŠπš‹ πš•πšžπš”πšŠ πš’πš—πš’ πšπšžπš–πš‹πšžπš‘. ❞ Positif. Apa yang akan kalian la...
760K 36.4K 63
[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata ha...
1.4M 90.1K 33
Ini cerita 4 tahun yang lalu, jadi maaf kalau agak menggelikan :") "A mistake, which made Me and You, become Us." Β©by saturfive_2002 2020/2021 Allrig...