GILANG FALLS [COMPLETED]✔️

By Ayukhdryh_

423K 33.6K 1.2K

"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu... More

Prolog♥
MOS♥
Stalker♥
Khawatir♥
Pendekatan♥
Blushing♥
Birthday Gilang♥
Cemburu♥
Lari pagi♥
Jalan♥
Modus nonton horror♥
Jahil♥
Sepupu
Salah paham
Jatuh cinta
Dilabrak
Marah
Terlambat bareng
Belajar
Di permalukan
Jadian
Rooftop
Ketemu camer
Pertanda
Kemah
Kemah 2
Renungan suci
Keadaan Kritis
Jatuh terpuruk
Menenangkan diri
Bahagia
Salah tingkah
Lepas kendali
Demam
Masak
Cemburu, lagi
Pingsan
Rumah sakit
Bolos
Ujian semester
Selesai Ujian
Gombalan Maut
Rencana
Palembang
Hilang Arah
Duka
Pergi
Angan-Angan
Epilog
Extra Part♥

Kangen

6K 495 17
By Ayukhdryh_

Happy reading
__

Gilang mengusap-usap punggung Ica yang bergetar didalam pelukannya. Ya tuhan, Ica menangis karenanya.
"Maaf sayang," lirih Gilang sesekali mencium wangi shampoo rambut Ica.

Gilang mengangkat wajah Ica yang bersembunyi di dada bidangnya, "Udah ya shhttt, ditonton banyak orang tuh," tunjuk Gilang ke arah belakang Ica.

Hampir separuh siswa-siswi SMA Pelita melihat aksi dramastis Gilang dan Ica, sampai mereka rela menghentikan kendaraannya.

"Malu," cicit Ica menutup wajahnya dengan tangan.

"Ayo masuk!" ucap Gilang membuka pintu mobil.

Ica mengangguk kecil, ia masuk ke dalam mobil lalu memperhatikkan Gilang yang tampak berubah. Seperti ada yang baru pada laki-laki itu.

"Kenapa? Tambah ganteng kan gue," cetus Gilang narsis.

Ica mencebik. "Kemana aja?" tanya Ica sendu.

"Nanti gue ceritain, pulang atau kemana?"

"Pulang aja."

Ica memalingkan wajahnya melihat ke jendela mobil, suasana hening. Ia tidak berani bertanya lebih, takut jika Gilang merasa terganggu lalu marah. Ica melirik Gilang yang sedang mengemudi, laki-laki itu semakin tampan, rambutnya disisir rapi menghadap ke kanan. Bicara sola rambut? Ica baru sadar jika rambut Gilang yang terihat berbeda, kini lebih pendek dari terakhir kali Ica meliihatnya.

Setelah sampai dihalaman rumah Nenek, Gilang keluar lalu sedikit berlari memutari mobil untuk membukakan Ica pintu.
"Silahkan keluar tuan putri," ucap Gilang menunduk hormat seperti dicerita dongeng kerajaan.

Ica tertawa kecil, Ia keluar dari mobil menenteng tas punggung. Kehadiran Gilang ampuh mengobati harinya yang suram.
"Dirumah ada siapa?" tanya Gilang menghentikkan langkah Ica.

"Ada Nenek, kenapa emang kak?" Ica mengernyitkan dahi.

"Ah, enggak Ca, enggak apa-apa. Ayo masuk!" jawab Gilang berjalan melewati Ica.

"Heh, rumah siapa yang ngajak masuk siapa?" sungut Ica menyusul Gilang.

__

Ica diam-diam tersenyum memperhatikan paras Gilang, laki-laki itu terlihat biasa saja, berbeda sekali dengan seminggu yang lalu. Syukurlah, batinnya.
"Kak," ucap Ica.

Gilang berhenti menguyah, Ia menatap wajah kekasihnya.
"Kenapa hm?" tanya Gilang.

Ica gelagapan, rasanya tidak enak membicarakan perihal kemarin dimeja makan. "Ah... Anu... "

Gilang menaikkan sebelah alisnya, "Anu apa? Yang baner kalo ngomong," balas Gilang tersenyum kecil.

"Aa-hm... Masakan Ica enak gak?" tanya Ica meringis.

Gilang melanjutkan kunyahannya, berpikir sambil meresapi rasa masakan gadisnya.
Gilang berpura-pura mengernyit. Ica yang melihat itu langsung dilanda panik, apa masakannya tidak enak? Ia segera menyuapkan sesendok nasi juga sayur yang ia sajikan untuk Gilang. Tidak ada yang aneh, masakannya pas di lidahnya, Apa Gilang sedang sariawan?

"Enak kok, masakan kamu jos," celetuk Gilang tertawa.

Ica menghembuskan nafas lega, "Ica pikir kak Gilang sariawan."

Gilang menghentikan tawanya, ia menatap mata Ica dalam, ada sebuah kerinduan terpancar dari mata gadisnya. Gilang berdehem, ia kembali khusuk menghabiskan makanannya.

Ica mendengus pelan, ucapannya tidak dijawab. Sudahlah, lebih baik ia menghabiskan makanan lalu melakukan hal lainnya. Setelah makanan dipiringnya habis tak bersiasa, Ica melangkah menuju dapur untuk mencuci piring bekasnya dan Gilang.

"Sini, biar gue aja!" sela Gilang mengambil alih piring ditangan Ica.

Ica menggeleng masih memegangi piring, "Gak usah kak, biar Ica aja."

"Udah gak apa-apa, sekalian belajar jadi calon suami yang baik."

Wajah Ica memerah, ia tersenyum malu menatap Gilang, "Masih kecil, ngomongnya udah kemana-mana," balas Ica mencebik.

"Yang kecil siapa? Gue mah udah gede! Nih tinggi gue kan," seru Gilang mengukur tingginya dan Ica.

Ica mengatupkan giginya gemas, "Ih, kak Gilang."

Gilang terbahak, sudah lama sekali rasanya ia tidak tertawa lepas setelah kematian ayahnya. Mengingat itu membuat dada Gilang sedikit nyeri, tapi dengan cepat ia tepis, Gilang sudah ikhlas atas kematian ayahnya dan ia tidak boleh bersedih lagi.

Keduanya berjalan beriringan menuju sofa, Ica Izin sebentar untuk pergi ke kamar. Ia kembali lagi dengan menenteng sekotak alat makeup dan sekantung plastik kecil berisi masker wajah.

"Mau ngapain?" tanya Gilang mengernyit ketika Ica mulai menarik tangannya.

"Udah, Ikut aja," jawab Ica membawa Gilang menuju toilet.

"Ngapain ke toilet? Ca jangan macem-macem ya!" seru Gilang melotot.

Ica menyentil kening Gilang, "Otaknya, dibersihin dulu, biar gak omes terus."

Gilang memonyongkan bibirnya ke depan, nasib keningnya terkena sentilan maut ala Ica. Gilang menurut ketika Ica menyuruhnya untuk membasuh wajah dengan sabun muka milik gadis itu.
Setelah selesai dengan urusan ditoilet, keduanya kembali ke sofa depan.

"Kak, Tante Mia gak ikut pulang?" tanya Ica sambil membuka kotak makeup miliknya.

Gilang menggeleng kecil, "Enggak."

Ica mengangguk-anggukan kepalanya, "Kak Gilang hampir seminggu gak sekolah kemana aja?" tanya Ica mendongak menatap mata Gilang.

Gilang mendesah panjang, ia mendorong badan Ica agar bergeser hingga ujung sofa dan merebahkan kepalanya dipaha gadis itu.

Ica sedikit tersentak saat Gilang tidur dipangkuannya, jantungnya bergemuruh hebat. Tangannya menggantung diudara saat mendengar kata yang terucap dari mulut Gilang.

"Gue pergi ke puncak bogor sama Ibu, maaf gak ngabarin lo," ucap Gilang menatap wajah Ica dari bawah.

Ica tersenyum gugup, ia menjawab dengan anggukan lalu meminta Gilang melanjutkan ceritanya. Sambil mendengarkan cerita Gilang, Ica mengoleskan masker diwajah laki-laki itu.

"Ah, dingin! Apa nih?" tanya Gilang mengusap pipinya.

"Yah, jangan dihapus kak! Ini tu masker wajah biar fresh dan gak stres, biar wajahnya awet muda kaya wajah Ica." gerutu Ica.

Gilang mencebik, "Biar makin cantik ya pake masker?"

"Bukan gitu ih, udah lanjut aja ceritanya. Ica nungguin lho," jawab Ica kembali memakaikan masker diwajah Gilang.

Gilang tersenyum tipis, ia melanjutkan cerita mengenai hilangnya ia seminggu ini. Mulai dari pikirannya yang kacau, hingga memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk sementara waktu bersama Ibunya. Hingga sengaja mematikan ponsel agar tidak terganggu oleh siapapun.

"Awsh...," ringis Gilang saat tangan mungil Ica mendarat mulus menjambak rambutnya.

"Itu balesannya karena udah bikin Ica kangen setengah mampus," ucap Ica bersungut-sungut.

"Oh, jadi kangen gue?" ledek Gilang mencoel hidung Ica.

Ica tersenyum salah tingkah, ia keceplosan. Duh mulut, kak Gilang jadi tau kan sekarang, batin Ica.

Gilang berusaha bangun tapi ditahan oleh Ica, "Jangan gerak kak, belum selesai!"

Gilang memutar bolamatanya, setelah menunggu beberapa menit akhirnya ia diperbolehkan untuk duduk.
"Ca, kok mukanya jadi kaku begini?" tanya Gilang memegang sisi wajahnya.

"Diem, jangan ngomong! Nanti maskernya pecah terus mukanya jadi keriput. Kak Gilang mau jadi keriput?" tanya Ica tersenyum miring.

Gilang menggelang ke kanan dan ke kiri, tanda tidak setuju dengan ucapan Ica.

"Bentar, Ica pake juga dimuka Ica. Biar samaan," ucap Ica terkekeh.

Gilang diam memperhatikan Ica mengoleskan sebuah kream berwarna hijau seperti Jus alpukat diwajahnya. Gilang menahan tawanya ketika masker yang dipakai Ica mengenai ujung mulutnya.
"Kalo masih laper, bilang! Maskernya jangan di makan."

_____
Vote ya guys, komen juga biat makin semangattt!!!

Continue Reading

You'll Also Like

REVANYA By aza

Teen Fiction

1.4M 102K 38
Cerita klasik soal Revan, Vanya, dan perjodohan. Start: 27/12/20 End: 28/06/21
2.1M 149K 48
OPEN PO 18 JULI-8 AGUSTUS TERBIT DI PENERBIT RDIAMOND PUBLISHER Yoo baca cerita kedua aku. Yang suka cowo Childish monggoh di baca siapa tau suka... ...
77K 7.9K 64
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, ADA PART YANG DIPRIVAT] Rizky akan menjauh jika bertemu Adelia Adelia mendekat jika Rizky menjauh Prinsipnya jika cewek '...
2.4M 71.1K 64
[ SEBELUM BACA DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU ] Argara Delvin Wijaya, seorang remaja laki-laki yang menduduki bangku menengah ata...