Sesampainya di rumah Queisha yang menggendong Keyra langsung menaruhnya di Box bayi, begitu juga Rayan ia menaruh Bryan di box samping Keyra.
"Kamu istirhata juga Qey" Rayan merangkul pinggang Queisha menuju kasur
Rayan dan Queisha memutuskan kedua bayi mereka untuk tidur di kamar yang sama, yaitu di kamar utama, bersama mereka.
"Kamu juga sini tidur bareng aku" Queisha memukul kasur disampingnya yang masih kosong
Rayan berbaring dan memeluk Queisha erat, mengecup rambut istrinya, yang sudah melahirkan kedua anaknya.
"Aku sayang kamu" bisik Rayan
"Aku juga"
Mereka hanya diam sambil berpelukan, setengah jam berlalu nafas Queisha terasa teratur, ia sudah tidur. Rayan bangun dan melihat kedua anaknya yang masih tidur.
"Rayan"
Rayan menengok ke arah pintu dan ternyata ada Dave disana. Dave masuk dan melihat keponakannya yang tidur dengan sangat lucu.
"Kenapa?" tanya Rayan
"Gue mau nginep disini" jawab Dave dan Rayan hanya mengangguk
"Ck terus kamarnya dimana?" tanya Dave
"Lantai 2 paling ujung"
"Oke, ouh iya kok tadi gue liat kamar di bawah ada barang Zeze"
"Heum"
"Datarnya kambuh" gumam Dave
"Yaudah, gue sama Seriel mau ke kamar dulu bye" sebelum Dave pergi ia mencium pipi kedua keponakannya
Keyra menggeliat dan mulai menangis, Rayan langsung menggendongnya, perlahan Keyra kembali tidur, ia menggengam baju Rayan dengan kepalan tangannya yang kecil.
"Papa sayang kamu" bisik Rayan sebelum menaruh kembali anaknya di Box
Rayan mandi dan menuju ruang kerjanya, ada yang harus ia kerjakan. Ia tidak melimpahkan semua pekerjaanya ke papanya
Queisha bangun dari tidurnya dan memutuskan untuk mandi dan melihat kedua anaknya yang sudah membuka matanya
"Halo sayang" Queisha membawa kedua anaknya ke kasurnya
Keyra tersenyum sampai memperlihatkan gusinya, sedangkan Bryan hanya tersenyum dengan tipis
"Kok tipis banget sih senyumnya heum?" Queisha menciumi wajah Bryan dan anaknya tersenyum
"Nah gitu dong, ganteng jadinya" ujar Queisha
Tok......Tok.......
"Siapa?" Tanya Queisha
"Seriel" jawab Seriel
"Masuk Riel" ujar Queisha
"Baby nya udah bangun?" tanya Seriel
"Udah, sini main" ajak Queisha
Seriel duduk disamping Queisha. "Aku mau coba gendong Qey" ujar Seriel
"Boleh"
Seriel mulai menggendong Bryan, Seriel tersenyum saat ia bisa menggendong Bryan, tapi baru sebentar Bryan sudah menangis.
"Sini sayang, kenapa nangis?" Queisha mengambil Bryan dari gendongan Seriel dan Bryan langsung diam tidak menangis lagi
"Dia belum kenal kamu Riel. Bry ini tante kamu, tante Seriel" ujar Queisha dan Bryan tersenyum tipis
"Nih coba lagi" ujar Queisha dan Bryan tidak lagi menangis tapi tangannya memegang jemari Queisha yang sebelumnya di gunakan untuk mengelus pipi Bryan
"Dia tetep ngak mau lepas dari kamu" ujar Seriel dan diangguki oleh Queisha
"Dave dimana?" tanya Queisha
"Lagi sama Rayan"
"Bisnis?"
"Iya"
❤❤❤❤
Makan malam kali ini berbeda karena semua berkumpul di rumah Rayan untuk merayakan kelahiran cucu pertama dan kedua mereka.
"Baby nya tidur Qey?" tanya Rani saat Queisha turun dari kamarnya
"Tidur mah abis aku susuin"
"Yaudah ayo kita makan"
Queisha duduk di samping Rayan. Mereka makan malam dengan tenang. "Qey udah selesai, duluan yah" ucap Queisha dan menuju kamarnya
Baru saja menginjak tangga suara tangisan anaknya sudah terdengar. "Nalurinya bagus" ujar mama Rayan
"Iya, tadi juga gitu pas Keyra bangun Qey juga bangun" jawab Seriel
"Udah cocok jadi ibu dia" sahut Dave
"Kamu cepet nyusul Dave" ujar mama Rayan
"Pasti tan, aku selalu berusaha" jawab Dave melirik Seriel yang mendadak menundukan wajahnya
"Bikin yang banyak" ujar Rani
"Tenang aja, tunggu kabar baik dari kita" jawab Dave
"Gue tunggu" ujar Rayan
"Baby nya udah ngak nangis yah?" tanya Seriel
"Ngak lama Zeze sampe juga udah berenti Riel" jawab Dave
"Dia bisa belajar cepet nenangin anaknya" ucap Papa Queisha
Setelah makan malam selesai mereka berkumpul sebentar di ruang tengah dan langsung menuju kamar masing-masing.
"Mereka tidur?" tanya Rayan
"Bryan belum" jawab Queisha
Rayan ikut naik ke kasur dan melihat anaknya yang masih belum tidur. "Aku mau gendong" ucap Rayan
Queisha menatap Rayan yang mulai menggendong anaknya. Bryan langsung tersenyum dan senyumannya menular pada Queisha dan Rayan.
"Eh ketawa" ujar Queisha mengelus pipi Bryan
"Dia kenal aku papanya" jawab Rayan
"Udah jadi orang tua aja kita" ucap Queisha
"Iya"
"Bryan kalo lebih di perhatiin, lebih mirip aku Ray"
"Bryan kaya kamu, keyra kaya aku"
"Betul"
"Udah jam 8 Ray dia harus tidur"
"Ini kamu susuin" ujar Rayan menyerahkan Bryan
Queisha mulai menyusui Bryan dan perlahan Bryan tidur. Rayan yang melihat Bryan sudah tidur langsung mengambilnya dari Queisha dan menaruhnya di box
"Selamat tidur anak papa" ujar Rayan mengecup kedua pipi anaknya
Rayan dan Queisha ikut tidur di kasur. Queisha memeluk Rayan yang berbaring disampingnya.
03:00
Suara tangisan Keyra membangun Queisha . Ia langsung turun dan mendekati box anaknya.
Queisha mengendong Keyra dan menimangnya. Tangisan Keyra sudah tidak sekeras sebelumnya, tapi masih terisak.
Queisha duduk di sofa dan menyusui Keyra.
"Tidur lagi sayang" ujar Queisha menatap anaknya
Setelah 15 menit menyusu Keyra kembali tertidur dan melepas pangutannya. Dengan perlahan Queisha menaruh anaknya di box.
Queisha melihat Rayan terlihat nyenyak dalam tidurnya. Ia tahu kalau suaminya pasti lelah menunggunya di rumah sakit kemarin.
"My love Husband"bisik Queisha
💓💓💓
20 September 2020