K I D N A P P E D ✓

بواسطة Ur_Librariest

1.3M 98.1K 2.5K

= C O M P L E T E = Takdir tidak akan salah. Jika sudah di tetapkan maka akan sulit di rubah. Bram tertarik d... المزيد

prolog
1. First meet
2. Kecewa
3. Again?
4. Ketakutan laura
5. Kenyataan
6. Ayah bram
7. obeng
8. Luka
9. Secret
10. Godaan
11. Mencoba..
12. Kedatangan tamu
13. Billiard
14. Love you
15. Laura
16. Pemakaman
17. kegilaan David
18. Stay..
19. feel good..🌚
20. Belajar menerima..
21. Ibu mertua
22. Bram the only one
23. awal yg baik
25. Tears
26. goodbye
27. Tumpuan Bram..
28. Makam
29. cincin untuk Laura
30. kediaman Kimberly
31. ayah mertua
32. pria asing
33. Jealous
34. Merajuk
35. what's up with Laura?
36. good news
37. something else ..
38. new facts ..
39. Son and father talk
40. Epilog
Extra part 1
extra part 2..
WAJIB BACA
About DAREN
Saran

24. Restu Daren

22.9K 2K 95
بواسطة Ur_Librariest

Vote and komen jangan lupa
.
.
.
~- HAPPY READING DEAR -~

"apa kau juga mencintainya?" Tanya Daren

Semua mata menatap Laura. Terlebih David yg sedari tadi diam tak ingin mengacaukan suasana. Perlahan Laura menatap Bram yang menatapnya sendu.

"Mungkin nanti.." lirih Laura

Daren menyandarkan badannya di sandaran kursi. Kepalanya pening saat mengetahui fakta baru. Ia juga tidak mungkin bilang pada ayah tentang semua ini kan?

Bram tersenyum meyakinkan. Tangannya menjalar ke bawah dan menggenggam tangan Laura, seolah memberikan Laura kekuatan. Gadis itu membalas genggaman tangan Bram..

"Jadi apa rencana mu sekarang?" Tanya Daren

"Aku ingin menemui orang tua kalian dan mengatakan secara baik-baik kalau aku ingin menjadikan Laura istriku."

Mata Laura berbinar. Sungguh Bram definisi dari pria gentleman sesungguhnya..

"Kau terlihat meyakinkan.." ucap Daren

Bram melayangkan smirk nya "tentu.. apapun yang baru aku ucapkan tadi adalah fakta dan bukti keseriusanku. Kita sudah dewasa, tidak ada waktu lagi untuk bermain-main.."

Daren mengangguk, ia beralih ke arah David yg masih diam "ada yg ingin kau jelaskan David?"

David menunduk "maaf. Sama seperti Bram, aku di goda oleh sekretaris ku. Saat itu aku sedang mabuk ringan namun tetap saja nafsu binatangku membuat semuanya kacau" lirih nya

"Kau berbeda dengannya. Dia pria bertanggung jawab. Sedangkan kau? diberi kepercayaan saja kau ingkar" sinis Daren

"Itu bukan sepenuhnya salah David, kak. Memang sekretaris nya saja yg memulai, tapi David nya juga salah karna ia mengikuti alur.." balas Laura

Daren menghembuskan nafas pasrah "Untuk sementara aku akan membawa Laura pulang" ucap Daren

Genggaman tangan Bram mengerat. Laura sampai meringis sakit karna cengkraman nya.

"Laura tetap bersamaku.."

"Aku harus membawanya pulang untuk menyakinkan orang tuaku kalau adikku baik-baik saja.." ucap Daren mutlak

Sudah Laura bilang. Daren itu sangat dominan dan tidak mau di bantah.. namun Bram jauh berpengalaman dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia tau bagaimana cara menghadapi Daren, beri Daren kepastian dan berani terbuka.. maka jalanan akan mulus.

"Aku yg akan membawanya pulang sekaligus meminta izin orang tuamu." Balas Bram tajam

Daren terdiam.

Laura meremat jemari Bram gugup..

"Aku akan pulang dengan Bram, kak. Biar Bram juga yang akan menjelaskan semuanya dengan ayah.." Laura mengelus lengan Daren

"Baiklah.." balas Daren pasrah. Kalau sudah adiknya yg bicara maka Daren tidak bisa membantah.

"Aku mau bicara" ucap Daren dan ia langsung bangkit dari kursinya berjalan menuju balkon

Laura menatap Bram cemas "tidak apa.." balas Bram dengan mengelus sayang kepala gadisnya

Sebelum itu, Bram berpesan melalui bisikan "kau dilarang bicara dengan David.." membuat Laura memutar bola matanya malas

Bram mengikuti langkah Daren. Ia sampai di balkon dengan pemandangan taman hijau dengan berbagai macam permainan nya.

"Aku tau kau masih ragu padaku. Aku pun kalau menjadi kakak akan bersikap seperti itu.. tapi terlepas dari itu semua, aku benar benar serius dengan Laura. Aku menyayangi dan mencintai nya.. apapun akan aku lakukan demi Laura"  ucap Bram untuk pembuka bicara

Daren mengangguk "aku bisa melihat keseriusan mu. Tapi jujur, aku tidak terima kau merenggut mahkota adikku.. walau kau bertanggung jawab sekali pun"

"Maaf. Aku berjanji akan menjaganya. Seperti kau yg menganggap Laura berharga, sama hal nya denganku.. dia wanitaku. Wajahnya mirip dengan ibuku, mana mungkin aku berani melukainya saat setiap melihatnya saja aku teringat ibuku.."

"Aku pegang perkataan mu. Bawa dia menemui orang tua ku. Mereka sangat menghawatirkan anak gadisnya. Kau harus menjaganya, kalau sampai aku melihat nya terluka maka kau akan menerima ganjaran nya"

Bram tersenyum "tentu, kakak ipar"

Daren tersenyum miring mendengar sebutan barunya. Kakak ipar?. Adiknya sudah mau menikah, Daren kapan?

Mereka berjalan kembali ke arah meja. Disana hanya tersisa Laura yg sedang duduk sendiri. David entah kemana jasad nya..

"Kemana mantanmu itu?" Tanya Daren

Bram merengut kesal. Ia benci Laura memiliki hubungan dengan David walau hanya sebatas 'mantan'

"Dia pamit lebih awal karna ada pekerjaan mendadak.."

Setelah nya mereka kembali berbincang hangat. Laura sendiri heran karna kakaknya terlihat lebih terbuka. Entah apa yg mereka bicarakan hingga Bram bisa tetawa saat mereka berbincang.

Pikiran Laura kembali saat Daren dan Bram meninggalkannya dengan David. Ia sempat berbincang sedikit dengan mantannya itu agar meluruskan permasalahan mereka

Flashback

"Maaf.."

Laura melirik ke arah Bram dan Daren yg masih berbincang di balkon, takut kalau Bram memergoki nya berbicara dengan David.

"Itu sudah berlalu.."

David mengangguk "aku tidak akan tenang kalau tidak mendapatkan maafmu.."

Laura menatap David yg kini menatap lembut. Mau bagaimana pun juga, David berperan penting bagi Laura selama di Manhattan.

Dia selalu menjaga Laura saat gadis itu sendirian di Manhattan. Laura juga sangat berterima kasih dengan pertemuan mereka.

"Aku sudah memaafkan mu.."

David tersenyum sendu "terima kasih.."

"Terimakasih juga.."

David mengernyit "untuk?"

Laura tersenyum "karna mu aku bertemu Bram. Aku bertemu pria yg benar-benar menghargai ku.."

Dada David mendadak sesak "yah.. aku bisa melihat dia mencintai mu.. semoga mau bahagia dengannya." David tersenyum pedih

Flashback of

"Sudah sore.. lebih bagus kita pulang" ucap Daren

Mereka bangkit dari duduk dan berjalan menuju parkiran. Dengan Laura yg di tengah, Daren memeluk bahu Laura sembari berjalan. Membuat Bram kesal..

Bahkan tangan Bram di tepis Daren saat ia ingin memeluk pinggang Laura. Kakak iparnya itu benar benar sialan..!

Mereka sampai di perempatan parkir. Mobil Bram ke arah kiri sedang kan mobil Daren di kanan. Mereka harus berpisah disini...

"Menjauh. Aku ingin berbicara dengan adikku" usir Daren untuk Bram

Dengan seperempat amarah nya, Bram pun mundur lima langkah agar bisa memberi privasi untuk kakak beradik itu..

Laura tersenyum geli saat melihat tautan alis Bram mengernyit kesal. Kakak nya ini sangat bisa membuat orang naik pitam..

Daren membalik wajah adik nya untuk ia tatap. Sejenak mereka saling bicara lewat mata. Sungguh, Daren menyayangi adik perempuan nya ini.

"Kakak menyayangi mu.." ucap Daren

Mata Laura berkaca-kaca. Segera Laura menubruk dada kakaknya untuk ia peluk. Daren membalas pelukkan adiknya tak kalah erat..

"Maaf.." ucap Laura

"Kakak marah saat mendengar ia mengambil apa yg harusnya tak boleh ia ambil dulu. Tapi apa yg bisa kakak lakukan? Dia mengambilnya tapi dia juga bertanggung jawab.. kakak jadi tidak bisa marah" kekeh Daren

Daren melirik ke arah Bram. Ia tidak bodoh untuk tau kalau Bram sedang kesal. Dengan cepat Daren mencium kening Laura membuat Bram menatap terkejut..

Daren terkekeh "dia terlihat kesal.."

Laura mengangguk "dia sangat posesif, kak. Tentu dia kesal saat kakak mencium ku"

Daren mengeratkan pelukannya "tandanya dia sayang.."

Laura mengangguk "dia tidak menyakiti mu kan?" Tanya Daren

Laura menggeleng "dia sangat lembut memperlakukan ku. Setiap hari dia selalu mengatakan kalau dia mencintai ku.."

Daren mengangguk "kali ini kau benar-benar membawa seorang pria untuk menemuiku.."

Laura terkekeh kecil "di seperti mu. Sangat tidak mau dibantah.."

Daren tertawa "dia terlihat sangat mencintaimu.."

Daren melepas pelukannya dan menarik wajah Laura. Dengan lembut Daren menciumi seluruh wajah Laura kecuali bibir. Dengan sayang Daren mengelus rambut Laura..

"Kalau dia menyakitimu, beritahu kakak. Akan kakak beri pelajaran setimpal untuknya"

Laura mengangguk dan memeluk kakaknya lagi "aku menyayangimu, kak. Kakak yg terbaik."

"Tentu.." balasnya sombong

Daren dan Laura berjalan menuju ke arah Bram. Saat sudah berhadapan, barulah Daren menyerahkan Laura pada Bram. Dengan cepat lelaki itu menarik pinggang Laura dan memeluk nya..

"Dasar." Smirk Daren

Daren menatap Laura "kakak akan kembali ke Australia besok. Banyak pekerjaan yg kakak tunda untukmu.."

Laura menyengir "Aku sayang kakak.." ia berjinjit dan mengecup pipi Daren.

Berbeda dengan Daren yg tersenyum senang, Bram malah kesal karna merasa terabaikan.

"Aku menunggu janjimu. Kalau kau tidak membawa Laura pulang dalam satu bulan, maka aku sendiri yg akan menarik Laura darimu.." ucap Daren serius

Bram mengangguk tegas "aku akan ke sana seminggu lagi.."

"Kakak pulang dulu.." pamit nya pada Laura yg di balas anggukkan

Baru saja dua langkah, Daren membalik badan nya dan langsung memukul perut Bram membuat lelaki itu mundur satu langkah dengan memegang perutnya. Membuat Laura terkaget dan takut..

"Shit!" Maki Bram tertahan

Perutnya sangat sakit dan serasa sesak. Pukulan kakak iparnya terlalu mendadak.

Daren tersenyum dan menepuk bahu Bram "itu untuk kekesalan ku karna kau merusak adikku sebelum waktunya.."

Beralih ke Laura, Daren maju dan mengecup pelipis adiknya yg tampak diam "kakak pulang.."

Setelahnya Daren benar-benar pergi menuju mobilnya meninggal Laura yg terdiam kaku. Bram meringis sakit "Daren sialan!" Geramnya

Laura tersenyum geli "apa sakit?" Tanyanya dengan menahan tawa

Bram menatap manja "sakit.." rengek nya

Laura tersenyum dan membawa Bram menuju mobil "mau aku yg menyupir?" Tanya Laura

Bram menggeleng tegas "tidak.. aku saja"

Sebelum menjalankan mobil, Bram menatap Laura sendu "sakit.." rengek nya lagi

Sejujurnya sakit pukulan Daren tidak terlalu sakit. Ia hanya kebas sebentar lalu sakitnya hilang. Tapi ia sengaja merengek dengan Laura agar mendapat perhatian gadisnya itu.

Laura mengernyit "masih sakit?" Tanyanya cemas

Bram mengangguk-angguk kepalanya. Laura mendekat dan mengelus perut Bram lembut. Bram tersenyum menang dan menatap lekat wajah Laura yg kini mendekat..

Dengan sekali tarikan, Bram membuat Laura terduduk di atas paha nya. Jadilah Bram memangku Laura yg cemberut kesal. Laura tertipu...

"Aku rindu.." bisik Bram

Laura menggeleng kepalanya heran "kau ini! Ada ada saja.."

Bram tertawa singkat. Ia menarik wajah Laura dan mengecupi seluruh permukaan kulit Laura. Ia ingin menghilangkan ciuman Daren dari wajah gadisnya.

Terakhir Bram mengecupi bibir Laura lembut. Sungguh, Bram serasa damai. Dadanya lapang dan terasa ringan. Ia sudah mendapat restu dari kakak iparnya, tinggal ayah dan ibu Laura.

Semoga ia bisa meyakini orang tua gadisnya kalau ia benar-benar serius dalam lamaran nya..

• KIDNAPPED •

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

6.3M 485K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
Mine |JESBIBLE| بواسطة cyra

غموض / الإثارة

17.4K 1.6K 19
Jespipat Tilapornputt, psikopat gila berkedok CEO. Dia lebih kejam daripada ayahnya. Tidak hanya membunuh, tapi dia lebih suka bermain-main dengan ko...
About Alena بواسطة fanyww

غموض / الإثارة

385K 30.8K 75
[15+ / Death riddle; misterius; teka-teki; geng; mafia; kill; kekerasan; badas; sneaky brain; intelligence; action; trust] ^Dimohon Follow Sebelum Ba...
4.1M 512K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...