K I D N A P P E D ✓

נכתב על ידי Ur_Librariest

1.3M 98.1K 2.5K

= C O M P L E T E = Takdir tidak akan salah. Jika sudah di tetapkan maka akan sulit di rubah. Bram tertarik d... עוד

prolog
1. First meet
2. Kecewa
3. Again?
4. Ketakutan laura
5. Kenyataan
6. Ayah bram
7. obeng
8. Luka
9. Secret
10. Godaan
11. Mencoba..
12. Kedatangan tamu
13. Billiard
14. Love you
15. Laura
16. Pemakaman
17. kegilaan David
18. Stay..
19. feel good..🌚
20. Belajar menerima..
21. Ibu mertua
23. awal yg baik
24. Restu Daren
25. Tears
26. goodbye
27. Tumpuan Bram..
28. Makam
29. cincin untuk Laura
30. kediaman Kimberly
31. ayah mertua
32. pria asing
33. Jealous
34. Merajuk
35. what's up with Laura?
36. good news
37. something else ..
38. new facts ..
39. Son and father talk
40. Epilog
Extra part 1
extra part 2..
WAJIB BACA
About DAREN
Saran

22. Bram the only one

26.1K 2.1K 61
נכתב על ידי Ur_Librariest

Vote and komen
.
.
.
~- HAPPY READING DEAR -~

•warning! Part ini menyebabkan baper berkepanjangan..🙏🏻

Laura sudah cantik dengan dress abu-abu di atas lutut miliknya. Ia menggandeng tas selempang kecil berwarna hitam juga dengan sepatu heels berwarna hitam. Terlampau indah..

Ia sedang menunggu Bram yg sedang mandi di kamar. Karna terlalu bersemangat, Laura sampai bersiap di satu jam sebelum pertemuan mereka dengan Daren, kakak Laura.

Yah. Setelah lima hari ia menelpon ibunya, Daren sampai di Manhattan dan sudah mengabari kalau ia mau bertemu Laura di sebuah restoran yg sudah ia beritahu.

"Apa-apaan baju itu?" Pekik Bram

Bram mendadak kesal saat melihat dress Laura yg menampakan separuh paha gadis nya, tidak taukah Laura kalau itu aset Bram?

"Kenapa? Ini bagus" balas Laura polos

"Paha mu terlihat. Aku tidak suka.. ganti!" Ucap Bram

Laura mengernyit "aku menyiapkannya satu jam, dan kau mau menghancurkannya? Tidak bisa!" Balas Laura ngotot

"Kau-"

Laura berdiri dari duduknya, segera dia menggandeng lengan Bram dan membawanya menuju pintu "kita hampir terlambat karna menunggumu mandi seperti wanita.. sangat lama"

Bram berdecak "aku tidak suka dress mu!"

"Kalau begitu jangan dilihat.." jawabnya enteng

Laura semakin menarik Bram menuju parkiran mobil. Ia tidak menghiraukan wajah Bram yg cemberut kesal. Yg ada di pikiran Laura hanya Daren, sang kakak. Ia sudah menyiapkan segala macam jawaban untuk Daren nanti, tapi tidak mudah mengelabui pria berotak encer sepertinya.

"Kau siap bertemu kakakku?" Tanya Laura membuka kesunyian di dalam mobil

"Tentu.."

"Kakakku akan keluar dari ekspektasi mu"

Setelah mengatakan itu Laura menghadap wajahnya dengan jendela. Memperhatikan setiap jalan yg ia lalui. Benar kata Bram, disini terlihat sepi dan seperti hutan karna di sisi kanannya terdapat banyak rawa-rawa.

Keputusannya untuk tidak kabur memang benar. Bayangkan saja kalau ia kabur tanpa persiapan, bukan sampai dirumah yg ada ia akan di mangsa hewan liar.

Perjalanan dari apartemen Bram ke restoran kakaknya memakan waktu satu jam full. Laura sampai bosan sendiri, tidak ada ponsel yg biasa menemani nya dan hanya terdengar suara radio di sini.

Mobil Bram mulai memasuki kawasan kota karna dari sini Laura bisa melihat banyaknya manusia yg berlalu lalang, juga ada banyak kendaraan yg melintas.

Laura rindu semua ini. Perlahan ia membuka kaca jendela dan membiarkan angin jalanan memasuki mobil, membelai wajah nya. Ia menengadah kepalanya dan tersenyum, kejadian ringan ini bisa membuat nya senang.

Bram mengapit tangan Laura dan mengemudi di sebelah tangannya yg lain. Melihat Laura senyum membuat dada Bram menghangat. Ia jelas tau kalau Laura merindukan suasana seperti ini.

Keegoisan nya lah yg membuat Laura seperti sekarang. Ia yg bertanggung jawab saat melihat gadisnya sedih. Ia juga yg menjadi sumber air mata gadis itu, Bram paham sekali.

"Ada aku yg mencintaimu.." lirih Bram dan langsung mengecup punggung tangan kanan Laura

Laura masih fokus dengan apa yg ia pandang sampai ia tidak sadar kalau mobil yg ia tumpangi sudah memasuki parkiran restoran.

"Kita sampai?" Tanya Laura

Bram mengangguk mematikan mesin mobil nya. Laura segera membuka safety belt milik nya dan berniat keluar. Ia mengernyit bingung saat pintu mobil tidak bisa terbuka

"Bram..." Panggil Laura yg melihat Bram menunduk menatap setir

Bram mengangkat kepalanya dan beralih menatap Laura. Ia menatap wajah itu lamat seakan sedang mencari sesuatu. Sesuatu di dadanya bergerak gelisa..

"Kau akan tetap bersamaku kan?" Tanyanya

Sejenak Laura terdiam. Ia menatap bingung ke arah Bram. Apa pria itu ragu? Laura sendiri masih ragu dengan apa yg ia rasa. Laura diam karna ia ingin semuanya berjalan dengan sendirinya..

"Bram.."

Bram membuka pengaman badannya dan menatap penuh ke arah gadis cantik nya. Alis nya berkerut resah. Ia tidak akan sanggup kalau Laura di bawa pergi.

"Aku bertanya. Kau akan bersamaku kan?"

"Te-tentu.." jawab Laura gugup

Bram mengambil tangan Laura dan menggenggam nya. Memainkan jemari cantik itu dan mengelusnya lembut..

"Aku takut kau di bawa pulang.." lirihnya

"Bram. Sejak awal caramu salah, kalau aku pulang maka kita akan memulai segalanya dari awal. Seakan tak saling kenal, kita bisa mulai dengan perkenalan dan menyamankan diri kita bersama.." bujuk Laura

Laura tau, saat ia bertemu kakak nya nanti pasti Daren langsung menyeret nya pulang karna alasannya di Manhattan sudah tidak ada..

Bram menggeleng "biarkan berjalan seperti ini saja.."

"Apa yg akan kau lakukan kalau kakak ku membawaku pulang?" Tanya Laura hati-hati

Bram beralih menatap manik mata yg selalu ia puja "tentu aku akan menahan mu. Kau harus tetap bersamaku.. biar aku yg bicara pada Daren Daren itu.."

"Kakakku pasti akan membawaku pulang, pasti. Dia orang yg dominan, seperti mu yg tak mau di bantah.." lirih Laura

Bram mengeratkan rahangnya "kalau begitu kita pulang. Aku tidak mau mengambil resiko besar kalau menyangkut dirimu.." tegasnya

Laura menahan tangan Bram yg ingin menghidupkan mesin mobil "kau mau menjadi pengecut? Kenapa berbalik sebelum berperang?. Minta aku dari kakakku kalau kau memang serius. Kau harus membuktikan kata katamu itu.."

Bagai di tikam pisau, Bram seakan malu sendiri. Benar kata Laura, Bram seorang lelaki yg selalu di ajarkan menjadi pemberani. Kenapa sekarang ia ingin mundur?

Baiklah.. Bram akan melawan semua orang yg ingin mengambil Lauranya

"Akan aku buktikan.." tekan Bram

Ia menyentak tangan Laura hingga jarak mereka mendekat. Segera Bram meraih bibir itu dan melumatnya keras. Bram tidak perduli kalau ia sudah lewat lima menit dari janji nya dengan sang kakak ipar.

Setelah lima menit bibir itu beradu barulah Bram menarik dirinya dan menatap Laura. Bibir gadisnya yg tadi merah kini memudar dan berganti pink. Bram menghapus lipstik merah yg Laura gunakan karna akan menarik perhatian lawan jenis lainnya.

Ia sangat tidak rela gadisnya di tatap orang. Apalagi dengan penampilan cantik Laura.

Bram tersenyum senang melihat bibir Laura sedikit bengkak. Ia mengelus bibir Laura lembut dengan mata yg bertautan dengan gadis itu.

Bram menyatukan kening mereka "tidak ada yg mencintaimu seperti aku. Tidak ada.." sembari menggesek hidung mereka

Laura merona, seakan ada kupu-kupu di perut nya.. ia merasa geli. Dadanya berdegup kencang, baru kali ini perkataan Bram serasa luar biasa bagi Laura..

Yah. Laura sadar, tidak ada yg mencintainya seperti Bram.. tidak ada.

"Kau ingin bukti? Kalau begitu aku sendiri yg akan memintamu dari kakakmu, kemudian ayahmu lalu ibumu.. bagaimana? Kau setuju?" Tanya Bram dengan senyum kecilnya

"Kau benar-benar tidak ada takutnya.." Laura menggesekkan kembali hidung mereka

"Kalau untuk mu, aku tidak memiliki takut.. terlebih malu" jawabnya dengan mata memuja Laura yg tampak sangat cantik

"Kalau begitu lakukan. Aku ingin melihat keberanianmu hari ini.." bisik Laura di depan bibir Bram

Karna gemas, Bram kembali mengecup bibir itu sayang "kau memang harus melihat perjuangan pria ini demi mendapatkan mu"

Bram menegakan badannya dan membuka pintu mobil. Ia keluar pertama lalu menuju pintu Laura untuk ia buka kemudian.

Seperti ratu, ia mengulurkan tangannya untuk Laura sambut. Gadis itu tersenyum senang dan menyambut tangan Bram lalu menggandeng nya.

Perlakuan sederhana Bram kembali membuat Laura berbunga-bunga. Di dalam hatinya ia mewanti-wanti agar tidak jatuh ke dalam pesona Bram namun sepertinya jalan hatinya berbelok di arah yg Laura awas..

Mereka memasuki area restoran yg terlihat ramai. Semua mata menghadap mereka kala Bram membawa Laura masuk lebih dalam. Bram melepas gandengan tangan Laura membuat gadis itu bingung.

Tapi kemudian Laura memutar matanya jengah saat Bram memeluk pinggangnya erat. Menempelkan tubuh mereka hingga Laura risih sendiri. Benar-benar posesif!

"Bram.."

"Aku benci mereka melirikmu.." bisiknya

"Mereka punya mata Bram.."

"Tapi aku tidak suka mereka punya mata!"

Laura terkekeh kecil. Lucu sekali.. manusia diciptakan dengan dua mata lalu dengan gampangnya Bram benci saat mereka punya mata. Lalu apa Bram tidak sadar kalau ia juga memiliki dua mata?

Laura mengedarkan matanya mengelilingi restoran. Matanya menatap sang kakak yg duduk di pojok ruangan. Mata Daren menatap tajam adiknya dengan seorang pria yg kini memeluk pinggul adik kesayangannya, smirk bibirnya terangkat sedikit.

"Itu kakakku.." lirih Laura

Bram menatap kearah Laura tatap. Ia menatap seorang pria tampan yg duduk di pojok dengan gaya gagahnya. Jadi benar kata Laura.. aura dominan lelaki itu bisa Bram tangkap.

Tapi Bram tak gentar, ia menatap mata itu yg sedang menatapnya. Laura menarik tangan nya mendekati sang kakak yg masih duduk di sana..

Laura dan Bram masih tidak sadar pada sesosok pria yg duduk di sebelah Daren.

Mata tajam Bram menatap pria yg kini tersenyum mengejek tengah duduk di sebelah Daren. Kemarahannya mendadak naik.. ia benci sosok itu.

"David!" Pekik Laura kecil

Mendengar nama pria itu dari bibir gadisnya membuat Bram menarik pinggang Laura lebih dekat dan menekannya seakan memberi tahu Laura kalau ia di bawah pengawasan mata tajam pemiliknya..

• KIDNAPPED •

Gimane?

Aku teh ngambek..
Kamu mah mending ngambek ih!
Atuh aku tuh pengen seblak!!
Yauda hayukkk.. hayuk!
HAH!!

mantep😭
Sampe jumpa esok esok💜🙆

המשך קריאה

You'll Also Like

4.1M 512K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
1.3M 97K 73
"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo...
3.1M 222K 28
SELESAI ✔️ "Lo nggak akan bisa keluar dari hidup gue setelah ini. Lucy, lo milik gue. Satu-satunya." - Dean Caldwell Daren Hidup Lucy awalnya baik-ba...
329K 17.3K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...