Look At Me [Taehyung & Yeonju...

By DvKIM13s

33.9K 4.5K 941

Berawal dari ego kemudian gengsi dan berakhir mendapatkan konsekuensi.. Konsekuensi yang bahkan tak pernah te... More

Prologue
•chapter 00•
•chapter 01•
•chapter 02•
•chapter 03•
•chapter 04•
•chapter 05•
•chapter 06•
•chapter 07•
•chapter 08•
•chapter 09•
•chapter 10•
•chapter 11•
•chapter 12•
•chapter 14•
•chapter 15•
•chapter 16•
•chapter 17•
•chapter 18•
•chapter 19•
•chapter 20•
•chapter 21•
•chapter 22•
•chapter 23•
•chapter 24•
•chapter 25•
•chapter 26•
•chapter 27•
Epilogue

•chapter 13•

811 141 52
By DvKIM13s

.
.
.
.
.
.

Hari yang cerah, hangat. Itulah yang orang-orang rasakan saat mendapati sinar Mentari  yang memancar, salju untungnya reda dari kemarin tapi masih memberikan rasa dingin saat angin menghilir.

Kota perlahan penuh dengan orang-orang yang berlalu-lalang, entah itu yang segaja mencari udara segar, berjalan-jalan, berbelanja ataupun para pelajar yang pulang sekolah.

Seperti halnya kedua orang yang baru saja keluar toko dengan kantong kresek berisi bahan-bahan makanan ditangan mereka. Jimin menghembuskan nafasnya pelan membuat sedikit asap uap karena dingin menyelimuti.

"Apa masih ada yang kurang?" kata jimin menoleh, taehyung membuka kantong kresek yang lumayan besar ditangannya itu lalu menggeleng kecil pertanda apa yang mereka beli sudah cukup.

"Oh ya sepertinya aku akan langsung pulang kerumahku, beomgyu bilang pulang karena tadi Yeonjun pergi keluar"

Taehyung terdiam, jimin yang melihat itupun langsung mengerti kalau taehyung ingin bertanya adiknya pergi kemana tapi dia gengsi mengatakannya membuat jimin mendengus kecil.

"Beomgyu juga gak tau Yeonjun kemana katanya" kata jimin membuat taehyung hanya mengangguk.

Mereka berdua memutuskan untuk pulang karena seragam masih melekat ditubuh mereka memperhatikan kalau mereka baru saja pulang sekolah, taehyung dan jimin mulai menaiki motor besar mereka sebelum taehyung menghentikan tangannya yang akan mengenakan helm saat netranya menangkap siluet tak asing didepannya.

Kerutan dahi bingung jimin tunjukan saat dirinya mendaptkan taehyung yang hanya diam memandang kedepan sana, jimin menaruh helm nya dan mengikuti pandangan sahabatnya itu, sedetik kemudian jimin membulatkan matanya tak percaya.

Saat melihat pemuda dengan rambut birunya tengah terduduk diantara kumpulan anak jalanan dan yang paling membuat matanya memblak-blakkan tak percaya. Yeonjun merokok?

Tanpa babibu taehyung turun dari motornya lalu berlari kecil seraya menghampiri adiknya itu. Merampas sebatang rokok yang sedang dia pengang lalu meremasnya sebelum membuang nya ketanah bersalju.

"Apa ini?!" kata taehyung sangat dingin membuat Yeonjun maupun beberapa orang disana bangkit dan menatap taehyung terkejut.

Taehyung masih mancapkan tatapan tajam kepada adiknya itu tanpa menghiraukan jimin yang baru saja datang ataupun tangannya yang sedikit terkelupas karena terkena arang roko tadi. Mereka hanya diam terutama untuk taehyung yang ingin mendengar penjelasan dari orang dihadapannya itu.

Bukannya menjawab Yeonjun mendengus lalu mulai membalikkan badannya berniat untuk pergi, tapi taehyung menariknya kasar dan menatapnya dengan tatapan nyalangnya.

"Jelaskan pada hyung!!" bentakan taehyung mampu membuat beberapa orang nakal disana bergidik lalu perlahan mulai pergi, Yeonjun menatap kakaknya tajam.

"Berhenti bersikap seolah-olah peduli padaku kak! Selama ini kakak kemana aja?!" teriak Yeonjun sembari melepaskan cengkraman tangan taehyung dan pergi menyusul orang-orang tadi.

Taehyung merentangkan satu tangannya dihadapan jimin saat pemuda itu ingin mengejar Yeonjun, jimin menatap taehyung tak percaya.

"Hey ayo kejar Yeonjun!" kata jimin sembari mendorong tangan taehyung yang ada di hadapannya.

"Kita pulang saja...lihat apa yang ingin dia perbuat sampai malam nanti" kata taehyung datar.

"You crazy?!!" kata jimin tak percaya. "taehyung kau tak lihat yeonj.. "

"Pulang"satu kata dari taehyung yang begitu dingin bahkan mengalahkan dingin es dijalan yang mereka pijaki membuat jimin terdiam.

Tak lama taehyung berbalik badan dan menaiki motornya diikuti jimin dengan menatapnya nyalang.

"Kau ini kakak macam apa hah! Bukannya memberhentikan adiknya yang berbuat seperti itu KAU MALAH DIAM SAJA!!" bentak jimin pada taehyung seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku tak percaya kau seperti ini!" lanjut jimin dingin seraya menaiki motornya, memakai helm lalu pergi dari sana meninggalkan taehyung.

Pemuda bersurai biru itu terdiam, memandangi jalan yang sedikit ramai dengan laju yang pelan lantaran licinnya jalanan karena salju. Taehyung mengangkat tangannya untuk mengusap pelupuknya yang berair.

Jimin tak akan tau dan orang-orang tak akan pernah tau kalau hatinya selama ini sakit, diam-diam taehyung menangis dibalik wajahnya yang terhalangi oleh helm fullface nya dan melajukan motornya menuju rumah.

.

Sora datang, Tak heran jika banyak tercium aroma masakan dirumah-rumah saat sore hari, dimana orang-orang akan memasak untuk orang-orang yang bekerja diluar terutama untuk yang punya anak-anak.

Aroma masakan mulai tercium mengoda selera orang yang menciumnya, tapi dengan wajah datar yang diekspresikan sang pemasak membuat masakannya kurang, walapun enak tapi jika yang memasak memasang wajah datar seperti itu berasa kurang kan?

Taehyung mengedarkan pandangannya, terpaku pada jam yang menujukan pukul tiga sore.. Taehyung menghembuskan napas pelan saat merasa rumahnya yang amat sepi, jimin tak ada disana, bisa dipastikan sahabatnya itu sangat marah padanya.

Taehyung mengedarkan pandangannya, mematikan kompor lalu berjalan kearah pintu saat mendengar ketukan pintu dari seseorang.

"Ya?" kata taehyung saat menemukan pria tengah tersenyum padanya.

"Apakah ini rumah kim taehyung?" tanyanya ramah, taehyung mengangguk.

"Nee dengan saya sendiri"

"Ahh kami kesini untuk memberikan tagihan untuk biaya dan uang motor yang dibeli oleh saudara Kim Yeonjun" katanya ramah sembari menyodorkan keras kepada taehyung.

Pemuda bersurai biru itu terdiam, dia tercenung "mo-motor?" tanya taehyung serak saat tiba-tiba tenggorokannya merasa kering dan lidahnya yang kelu untuk berbicara.

Diterima dan dilihatnya kertas tagihan itu, taehyung memblak-blakan tak percaya saat motor yang dibeli adiknya itu seharga dengan mobil Ferrari, taehyung bahkan sampai menatap pria itu memastikan kalau ini hanya penipuan. Nyatanya tidak, ini sungguhan kala netranya menemukan seragam yang dikenakan pria itu merupakan seragam khas perusahaan motor yang Yeonjun beli.

"Ak-aku kan transfer nanti"kata taehyung berusaha tersenyum walapun sangat kaku karena keterkejutannya.

Taehyung melangkah gontai kedalam rumah setelah pria itu pergi, kakinya terasa sedikit lemas menjadikannya sofa adalah tumpuan untuk tubuhnya yang akan jatuh. Bukan harga yang taehyung pkirkan tapi orang yang membeli motor, Yeonjun. Taehyung memandangi kertas itu lama sebelum akhirnya menyenderkan kepalanya pada punggung sofa seraya menutup matanya.

Memikirkan uang darimana ia akan membayar motor yang harganya mahal seperti itu? Apalagi yeonjun masih sangat muda, bahkan akan naik kekelas tiga smp tahun ini..masih sangat ilegal dia mengendari motor apalagi dijalanan bersalju seperti ini, taehyung sangat berharap adiknya itu baik-baik saja.

.

Dingin menyapa, salju kembali turun membuat gundukan es disana semakin tebal.. Menghembuskan nafasnya berkali-kali sembari mondar-mandir di depan pintu, taehyung tak bisa terdiam saat netranya menangkap jam yang sudah menujukan pukul 10 malam.

Hatinya sangat gelisah, dia tak bisa tidur bagaimana bisa saat mendapati adiknya yang belum pulang ditambah salju yang semakin turun dengan lebat apalgi mengingat Yeonjun yang sudah menaiki motor, membuat kepala taehyung ingin meledak karena pusing memikirkannya.

Taehyung menghentikan langkahnya yang mondar-mandir, lalu duduk diatas sofa sambil mengigit kuku jarinya. Sampai akhinya matanya membuka sampura seraya berjalan cepat kearah pintu saat telinganya mendengar suara motor besar yang terparkir di depan rumahnya.

Taehyung membuka pintu dan disugukan oleh pemandangan dimana mambuat matanya memblak-blakkan tak percaya. Taehyung melihat jalan Yeonjun yang sempoyongan dan dengan segera taehyung menangkapnya seblum dia terjatuh.

Bau alkohol menyeruak di indra penciumannya, airmata taehyung jatuh antara tak percaya dengan yang diperbuat adiknya itu dan menyesal tak menghentikannya tadi siang, taehyung menangis seraya membawa Yeonjun masuk kedalam rumah, tak pernah terpikir sekalipun adiknya akan seperti ini, menjadi anak brandal, merokok, memberontak, dan bahkan mabuk seperti ini.. Taehyung tak percaya, ia saja masih belum legal untuk meminum cairan keras itu apalagi Yeonjun yang masih sangat sangat muda untuk merasakannya.

"Apa yang kau lakukan hah?!!" bentak taehyung pada Yeonjun yang terduduk lemas disofa.

"Apa ini?! APA INI!!" teriak taehyung pada Yeonjun yang hanya diam sembari memegang kepala yang terasa pusing.

"Merokok, membeli sesuatu hal yang berbahaya dan bahkan mabuk seperti ini?! APA HAH YANG KAU PIKIRKAN KIM YEONJUN!" bentak taehyung dengan airmata yang keluar dari pelupuknya karena merasa marah juga khawatir.

"Kau pikir aku melakukan ini untuk apa hah?" kata Yeonjun sembari berusaha berdiri.. Taehyung terkejut saat mendengar kata 'kau'. Yeonjun menatap taehyung tajam dengan mata yang memerah entah itu karena efek alkohol atau airmata yang sudah keluar deras.

"KAU YANG BUAT AKU BEGINI!! SEHARUNYA AKU YANG BERTANYA APA YANG KAU PIKIRKAN! DIWAKTU SEPERTI INI KAU BARU MEMPERHATIKANKU?! KEMANA KAU SELAMA INI HAH?!!! " teriakan Yeonjun menggema diruangan, taehyung hanya diam mengepalkan tangannya tak percaya.

"Hiks..Kakak yang buat aku begini, dan sekarang lihat hahaha" kata Yeonjun terkekeh khas orang mabuk "DI WAKTU SEPERTI INI KAKAK BARU MENYADARI DAN MEMPERHATIKAN KU!" teriak Yeonjun keras sembari menendang meja kaca dihadapannya hingga meja itu pecah.

Brakk prankkk

"Hentikan kim Yeonjun!" bentak taehyung dengan matanya yang berair, Yeonjun hanya terkekeh kecil dengan dirinya yang berantakan sembari berjongkok untuk mengambil serpihan kaca yang berserakan itu.

"Kakak selama ini tak mengganggapku kan? Hiks..selama ini aku sakit, merasa hidup sebatang kara, dan sekarang kita lihat apa yang akan kau lakukan jika kau yang sebatang kara" kata Yeonjun seraya terkekeh.

"KIM YEONJUN!" bentak taehyung sembari menangis saat melihat adiknya itu yang mendekatkan pecahan kaca pada pergelangan tangannya sendiri.

"YAKK KIM YEONJUN HENTIKAN!" Teriak taehyung berjalan mendekat kearah adiknya yang sedikit tak waras itu tapi terlambat..

"KIM YEONJUN!"

SRETTT

"AAAAAA!! "

Continue Reading

You'll Also Like

35.2K 3.7K 15
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
276K 23.5K 35
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
100K 8.7K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
763K 36.8K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...