Protect Her.

Por MyThumbIs4Typing

31K 4K 318

[CIEL PHANTOMHIVE] bisakah kalian membayangkan bagaimana perasaan seorang wanita yang berprofesi sebagai mafi... Más

0. | Prolog
1. | Cordellia Hamilton
3. | Wait...What?
4. | momentum
5. | How About This?
6. | Eat your shit.
7. | Spider?
8. | h..huh?
9. | Big News
10. | Pick a fight with me?
11. | Embarrassing
12. | let's play together.
14. | sky
15. | new friends
16. | lost
17. | „ four leaves clover"
18. | help me.
19. | Slave
20. | Slave #2
21. | slave #3
22. | Slave #4
23. | slave #5
24. | Slave #End
25. | Progress
26. | Agony
27. | Angst
28. | New Life, New Problem(s)
29. | Coming Back
Hello readers!

13. | what is going on💫

907 137 8
Por MyThumbIs4Typing

" Hey, mulut ku cemot. "

" L-lalu? Apa yang harus kulakukan? " Ucap ku kebingungan.

Alois hanya menatap ku.

Beneran deh, sebenarnya yang seharusnya memberikan kode itu perempuan, bukan lelaki, ada apa dengan dirinya sih? Apa yang harus kulakukan? Membersihkan nya lagi? Tapi aku tidak membawa sapu tangan lebih lagi, bodoh.

" M-maaf Alois, aku tidak membawa sapu tangan lagi, " Ujar ku sambil melambaikan kedua tangan ku.

" Lalu tidak usah pakai sarung tangan, tapi pakai itu, " Ujar Alois sambil menunjuk kearah mulut ku.

" Apa? " Aku masih belum mengerti, mata ku hanya berkedip melihat sifat pasif-agresif milik Alois.

Telunjuk Alois bergerak membentuk lingkaran disekitar mulut ku. Matanya tidak melihat kearah mata ku, melainkan mulut ku, ehm, sedikit aneh sih. Kemudian aku menggenggam tangan nya,
" Aku tidak paham, maksud mu, kita bisa bahas itu lain kali saja, ayo kita kembali ke mereka, jika tidak, kita bisa ketinggalan. "

Alois hanya terdiam dan akhirnya jalan saja.

Aneh sekali orang ini, sebenarnya dia ini membenci ku atau tidak sih?

" Tunggu, " Ujar Alois tiba tiba.

Aku menoleh kearah Alois, tampak Alois melihat kearah pedagang emperan, tiba tiba tangan nya menggapai salah satu gelang manik manik berwarna putih. Kemudian ia membeli aksesoris tersebut dan menarik tangan kanan ku dan memasangkan gelang itu padaku.

" H-huh..? " Bingung ku.

" Jangan salah paham, aku memberikan mu ini karena Ciel tampak sangat melindungi mu sekali, jadi, aku ingin melakukan hal yang sama. "

" Jika memang demikian, kau jangan pernah merebut Elizabeth dari Ciel! " Ujar ku sambil menyodorkan kepalaku.

" Tentu saja dong, aku kan tidak tolol seperti mu, kau sendiri jangan jatuh hati pada Ciel. "

" Haaaah? Untuk apa? "

" Siapa tau kan? " Ujar nya dengan nada tengil, setelah itu Alois berjalan duluan dan kami berdua kembali (lagi) ke toko makanan.

" Nona~ makanan nya sudah jadi, kemari lah, duduk disini, " Ajak rose sambil mempersilahkan diriku untuk duduk di kursi.

" Terima kasih, Rose, " Ujar ku sembari duduk.

Kami semua sudah duduk manis di meja makan dan memulai makan, kecuali Sebastian, Rose, Paula dan claude. Selama aku menikmati makanan nya, aku merasa makanan ini benar benar seperti di abad-21, benar benar enak, aku sangat tersanjung bisa menikmati makanan yang lezat.

Walaupun Elizabeth, Ciel dan Alois tampak berbincang, aku tidak memperdulikan nya, aku hanya ingin makan saja. Makanan ini benar benar harus dinikmati.

Wuah... Makanan ini benar benar lezat.... Reaksi ku sekarang mungkin seperti melebih lebihkan, tetapi, makanan ini benar benar membuat mulut ku pecah~ lidah ku juga bergetar karena rasa yang kental dan nikmat membuat ku sangat amat senang. Ahhh~ ini adalah moodbooster ku... ~

" Makanan nya sangat lezat ya, cordellia? " Tanya Ciel.

Aku mengangguk antusias,
" Uh'um~!

" Pfft, lain kali ayo kita makan disini lagi, " Ujar Ciel sambil menyenderkan dagunya dengan tangan kanan nya dan tersenyum.

" Benar benar! Ayo makan bersama lagi! Hihihi! " Girang Elizabeth.

Aku tersenyum dan mengangguk kecil,
" Ya. "



#####

"

Ah~! "
Ku hempaskan tubuh ku untuk jatuh diatas permukaan kasur ku yang empuk ini, kemudian aku menaruh tangan kanan ku diatas wajah ku. Dan memulai berpikir, Aku sedikit bingung dengan Alois, apakah aku harus mengecek latar belakang Alois? Bukan kah dia itu seperti terlalu obsesi dengan Ciel? Apakah dia... Gay? Yah.... Bukan urusan ku sih....

" Hari ini, hari yang berat, tapi aku bisa melakukan nya dengan baik.... Oh! " Tiba tiba aku teringat sesuatu.

Lebih baik aku mengirim surat saja kepada daddy! Hehe! Lalu ku sambar selembar kertas dan bolpen untuk menulis surat kepada daddy, didalam surat itu aku menulis tentang hari ini, dan tentu saja Alois.

Setelah aku menulis surat, aku meniup peluit perak yang diberi oleh daddy dan datanglah seekor gagak yang besar, lalu aku mengikat surat ku dengan tali di kaki kanan gagak itu.

Flap flap flap

Kepakan sayap gagak yang sangat lebar itu menghasilkan udara yang sangat kencang, dan menyisihkan beberapa bulu gagak yang tercabut dari sayapnya. Kemudian aku memungut satu bulu gagak itu, dan merasakan kelembutan dari bulu gagak.

Kadang aku sedih karena tidak bisa melihat daddy, namun, aku tidak boleh memikirkan hal itu terus menerus, karena daddy sedang berjuang disana!

Karena sekarang sudah larut, akhirnya aku memutuskan untuk tidur.

Pukul 01:56 subuh.

" Eung.... "
Hum..... Kenapa... Kaki ku terasa geli...? Hm.... Mungkin hanya halusinasi ku..... Kemudian aku melanjutkan tidurku lagi.

Sret.....

Tiba tiba ada sebuah tangan yang merambat dari perutku hingga leherku. Sadar karena ada seseorang yang memegang tubuh ku selagi aku lengah, aku langsung bangun dan menggunakan sikutku untuk menghantam kepala orang yang menyusup ke kamarku.

Namun naas, belum saja terkena pukulan ku, orang ini langsung menghilang dan menarik kedua kakiku dan menaruh tubuh ku diatas bahunya, dilihat dari postur orang ini, jelas sekali jika dia ini laki laki.

" Turun kan aku, dasar cabul! " Ujar ku sambil menendang tubuhnya dan memukul bagian punggung nya.

" Tch, " Dia berdecak.

" Turunkan!!! " Tendangan ku semakin kencang.

" Turun kan aku! Jika tidak kau ak--AKH!! " tiba tiba dia memukul belakang leherku. Ugh.... Pandangan ku buram......

"...... "

" Eungh..... " Lirihku sembari memegangi kepalaku yang sangat amat sakit ini, aku masih belum tau ini dimana, tapi aku bisa bilang kalau aku sedang berada di sebuah kasur.

" Ah... " Saat aku ingin bergerak, tiba tiba ada seseorang yang merangkul tubuh ku untuk tetap tidur.

Aku sangat syok, kemudian aku melirik kearah sebelah kiri ku, dan aku menemukan jika Alois lah yang berada disamping ku. Tentu saja hal ini membuat ku sangat kaget,
" A-a-apa yang kau lakukan?! " Ujar ku sambil menarik selimut untuk menutupi baju piyama ku.

Alois hanya melihat ku diam, kemudian membuka mulutnya,
" Ehm.... Itu karena, kau itu... " Ucap Alois sambil mendekatkan wajahnya ke telinga kanan ku, " ... Aset berharga milik Ciel, " Saat ia berbicara seperti itu, seketika sekujur tubuh ku merinding, karena dia berbicara sangat berbisik.

" Apa apaan maksud mu ini?! Hah?! " Ujar ku sambil sedikit membentak Alois.

" Apakah perlu aku ulang lagi?" Ujar Alois sambil menaruh kedua tangan nya didekat pinggang ku dan menyodorkan wajahnya, " Kau itu ASET berharga Ciel~"

" Kau kira, aku objek, huh? " Ucap ku sambil menarik kerah baju Alois dengan kuat, bahkan kancing nya hampir lepas.

Alois hanya tersenyum sinis, kemudian memainkan rambut ku dengan pelan,
" Kau anggap seperti itu, tapi Ciel pasti menganggap mu sebagai objek saja, Cordellia~."

Grttt
Gertakan gigi ku membuat ku siap untuk mengoyak daging Alois, ini benar benar membuat ku naik pitam saking kesal nya dengan sifat Alois! Apa apaan dia ini? Berusaha menghasut? Dasar sampah!

" Maaf kan aku, tapi, aku percaya jika Ciel tidak akan menganggap ku seperti itu. "

" Huh? Jangan naif, Cordellia, " Lanjutnya sambil melingkarkan kedua tangan nya dileher ku, " Aku menyaksikan sendiri jika Ciel berbicara seperti itu dengan kedua mata dan telinga ku. "

" Mau mu apa, Alois? " Tanya ku serius.

" Mau ku? Tentu saja aku ingin memiliki ciel, dengan cara memancing nya untuk datang kesini karena aku mencuri aset terbesarnya... ~".

Aku menepis kedua tangan Alois dan mengangkat dagu Alois dengan kasar,
" Aku tidak peduli. "

" Tetapi kau sudah tidak bisa pergi kemana mana lagi, Cordellia, sekarang kau akan menjadi milik ku, bukan milik Ciel. "

Hah?
" Jadi sebenarnya tujuan mu menculik ku itu apa sih? Menjadikan ku sebagai milik mu, atau Ciel? " Tanya ku.

" Kenapa aku harus dihadapan dengan kedua pilihan kalau aku sendiri saja menginginkan keduanya? Karena pada dasarnya manusia itu serakah~" Cengir Alois sembari menggenggam tangan ku yang sedang memegang dagunya.

Dahiku berkerut, karena Alois menggenggam tangan ku dengan sangat amat kencang, entah kenapa dia memiliki kekuatan sebesar ini, ouch! Benar benar sakit...

" Alois, ini menyakitkan..! " Lirih ku.

Alois melanjutkan genggaman nya dan terus menerus menatapku, apakah dia ini psychopath? Kenapa dia memiliki sorot mata yang sangat mengerikan? Apa yang terjadi padanya?

Tok tok

Kemudian datanglah claude kekamar,
" Tuan, saatnya untuk makan pagi, Nona cordellia, saya telah menyiapkan air untuk anda, " Ujar nya tepat didepan pintu.

" Tidak mau, aku ingin disini saja, " Rengek Alois sambil menidurkan lagi badan nya.

Claude hanya menatap kearah Alois, kemudian matanya menuju mataku, sesaat setelah mata kami bertemu, ia menghela nafas dengan kasar,
" Nona cordellia, Hannah akan memandikan anda, silahkan ikuti Hannah, " Lanjut nya sembari mempersilahkan seorang wanita untuk masuk.

Aku melihat jika wanita yang dipanggil Hannah oleh claude itu adalah, si pemain musik kemarin. Tapi aku tidak ingin membahas itu sekarang,
" Apa tujuan mu untuk menculik ku kemari? " Tanya ku.

" Sudah berapa kali sih yang udah aku jawab? " Celetuk Alois.

Tch...

Tunggu... Claude adalah iblis, iblis... Laba laba? Apakah benar? Tunggu, aku harus ingat ingat dulu... Kapan hari Ciel pernah memberitahu ku tentang hal ini.
" Claude, bukan kah kau si iblis laba laba? " Tanya ku.

Claude hanya terdiam, kemudian Alois tiba tiba berdiri dari kasur dan berdiri dihadapan ku,
" Ada apa dengan claude? Kenapa kau bertanya? " Ucapnya sambil memberikan tatapan yang sedikit membuat ku merinding.

" Tidak, aku hanya ingin memastikan saja, apakah benar jika ada seorang iblis laba laba yang menyusup kekamar ku dan menyerangku, itu adalah dirimu? " Ujarku sambil melirik ke arah Claude.

Dahi claude berkerut, tetapi Alois tambah bingung, ia menghadap ke Claude dengan tatapan kaget, entah apa yang dipikirkan oleh Alois, sepertinya ia juga tidak tahu tentang hal ini.

Claude hanya menghela nafas, dan hanya diam saja. Beberapa detik kita hanya saling tatap menatap, kemudian Alois memecahkan keheningan ini,
" Pfft, hahaha, tidak mungkin kan claude menyelinap, toh, sedari awal aku hanya mengincar Ciel. "

Aku tidak menghiraukan ocehan Alois, aku terus menerus memperhatikan gerak gerik dari Claude, ia tampak sedikit gugup, dan ada keringat yang keluar dari pelipisnya.

" Ku tunggu jawaban mu, Claude, " Ujar ku sambil berjalan kearah Hannah dan keluar.

Tampak sangat jelas sekali jika Claude lah yang berbohong, aku hanya bisa melirik kearah mereka berdua, sepertinya terdapat masalah diantara mereka berdua ini. Jangan bilang, Alois tidak tahu tentang hal ini...?





Srash.

Suara air hangat yang ada di bak mandi benar benar membuat tubuh ku rileks. Hannah memijat kepalaku, sebenarnya jika boleh jujur, tangan Hannah sedikit kasar saat memijat kepalaku. Tapi yasudahlah, aku tidak ingin berkomentar.

" Apakah airnya dingin? " Tanya Hannah.

Aku menggeleng,
" Ini pas. "

Kemudian kembali hening, dikamar mandi ini hanya terdengar suara rintik kan air yang jatuh dari kran dan suara Hannah yang menggosok rambut ku.

" Sudah berapa lama kau berkerja dengan Alois? " Tanya ku.

" Sudah hampir satu tahun, Nona. "

" Oh ya, bukan nya aku ingin mengungkit masalah yang lalu, tapi, Apa tujuan mu memainkan alat musik itu? " Tanya ku.

Hannah hanya terdiam.

" Baiklah, bisa ku tebak itu karena... Ciel? "

Hening.

Huh... I guess dia tidak mau buka suara tentang ini, kalau dilihat lihat, ada apa dengan mata kiri nya? Itu sepertinya luka baru.

" Nona, apakah luka tangan anda masi basah? " Tanya Hannah.

" Ya. "

" Baiklah saya akan menghindari luka anda dari kontak langsung dengan air,"
Ucap Hannah sembari mengangkat pelan lengan kanan ku.

" Sebenarnya kalian mengincar Ciel di pesta kostum itu, tapi kenapa mereka malah menyerangku dengan menembakkan senjata kearah ku? " Ucapku.

" Sejujurnya kami semua tidak tahu jika ada mereka masuk kedalam pesta kami, kami juga tidak mengincar anda awalnya, tetapi berhubung anda dekat dengan Tuan Ciel, maka sekarang Claude menculik anda. "

" Apa? Kalian tidak tahu siapa mereka? " Tanya ku sedikit kaget.

Hannah menggeleng,
" Kami benar benar tidak menyangka ada penyusup masuk kedalam pesta kami, saya juga sangat terkejut mereka tidak terpengaruh dengan alunan musik saya. "

Dahi ku berkerut,
" Menurut mu, apa yang menyebabkan mereka tidak terpengaruh? "

" Diantara dua pilihan, pertama mereka menutup telinga nya dengan sebuah alat seperti yang Anda lakukan, kedua, mereka menggunakan sihir. "

Jika telinga mereka ditutup dengan alat atau peredam suara seperti ku, namun mereka bisa berkomunikasi lewat semacam ' ear piece ' Dan mereka menggunakan itu hanya disebelah kiri telinga nya saja. Apakah terdapat pengaruh sihir?

" Terima kasih, Hannah. "















To be continued

I'm sorry karena telat upload, aaaa banyak banget tugas astaga... Gara gara online nih, sampai ga bisa nerusin cerita. Sebagai permintaan maaf, minggu ini author update 3 kali yaw uwuuu

Vomment guys! Thank you mwah

Seguir leyendo

También te gustarán

86.5K 9.1K 29
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
352K 26.5K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi berbeda yang menguras tenaga- seorang kapten polisi dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan ya...
81.8K 3.9K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
150K 13.8K 26
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...