The Life Changer | Mark Lee✔️...

By KAMILA_twlve

14.2K 1.3K 254

(JANGAN LUPA VOTE YA TEMAN-TEMAN!) (JANGAN LUPA FOLLOW JUGA!!) (MAKASIH >_< <3<3) . . . "BAAAAAA... More

Prolog
#01 Introduction
#02 Pindah?
#03 Begonya Gua!
#04 Blushing~
#05 Miss Me?
#06 She's Mine
#07 I Like You
#08 It's Hurt
#09 Date?!
#10 The Nekad Boy!
#11 Calon
#12 How About Night Kiss?
#13 Resmi ya?
#14 Chat
#15 Tertangkap Basah?!
#16 What?!
#17 My Boss
#18 Budak
#19 Putus
#20 Our Own Life
#21 Bridal Style
#22 Menemani atau Ditemani?
#23 Dreamcatcher
#24 Sweet Lips
#25 F&Y
#26 Villa
#27 Will You Marry Me
#28 Parents
#29 I'm Here For You
#30 Stranger (1)
#31 Stranger (2)
#32 Nancy?
#33 Promise
#34 Trauma
#35 F&Y (2)
#36 Waiting For Me
#37 Give Me My MK
#39 I Love You
#40 Happy Ending
GOOD NEWS!!!

#38 I'll Make You Happy

199 21 12
By KAMILA_twlve

Minju Pov

Gua ga bisa duduk. Gua berjalan kesana kemari. Gua sama sekali ga bisa tenang.

"Inju.. Kamu yang tenang dulu."

Iren menggenggam tangan gua. Coba buat tenaning gua. Pasalnya sedari tadi saat Kak Mark dibawa ke UGD, gua gelisah, takut, khawatir. Gua ga mau kehilangan Kak Mark.

"Minju, lo duduk dulu." kata Felix

"Lo lupa kalau disini yang terluka juga lo. Bukan Kak Mark doang. Kita semua khawatir kok." jelasnya lagi

Mendengar penjelasan Felix, gua mutusin buat duduk. Ga lama kemudian, ayah, bunda, Om Hen dan Tante Han datang. Tante Han terlihat sangat khawatir. Om Hen terlihat tenang memang, tapi terkadang tercetak wajah cemasnya.

Bunda dan ayah langsung samperin gua. Bunda sudah berlinang air mata pastinya. Ayah... Sebentar. Sepertinya para bapak-bapak selalu berusaha terlihat baik-baik saja ya? Ayah terlihat tenang.

"Minaaaa... Badan kamu nak.."

Bunda sangat khawatir. Dia membalikkan badan gua ke kiri dan ke kanan demi memastikan gua baik-baik aja.

"Bun.."

"Maafin bunda ya?"

"Bun.."

"Kamu sudah diobati?"

"Bun?!"

"Huh?"

"Aku baik-baik aja bun.. Kak Mark datang nolongin aku. Sekarang Kak Mark lagi dirawat di UGD."

Raut wajah bunda menjadi lebih terkejut lagi. Bunda dengan segera menghampiri Tante Han yang tidak kalahnya berlinang air mata. Bisa gua liat dari jauh, bunda sedang mencoba menenangkan Tante Han dengan merangkul beliau.

"Kamu gapapa kan?" tanya ayah

"Iya yah.. Aku gapapa.."

"Baguslah.. Ayah tahu putri ayah kuat."

Saat sedang berbincang dengan ayah, Om Hen terlihat pergi meninggalkan kita semua di depan ruang UGD. Dengan melihat kepergian Om Hen, ayah berinisiatif untuk menghampiri Om Hen.

Gua tahu maksud ayah sama seperti maksud bunda. Mereka semua saling menguatkan. Bunda dan ayah tentu merasa sangat bersyukur dengan kehadiran anak Om Hen dan Tante Han sebagai penolong.

Tania?

Flashback On

Author Pov

"Minju, ambulancenya udah ada. Sekarang juga lo ikut sama-sama dengan Kak Mark."

"Iya."

Melihat Minju sudah diantar bersama-sama dengan Mark membuat Felix merasa lega. Setidaknya mereka akan baik-baik saja. Begitu mereka semakin menjauh, terlihat Yiren bersama empat orang polisi datang mendekati Felix di rumah tua itu.

"Selamat malam."

"Selamat malam pak."

"Boleh saya lihat TKPnya?"

"Boleh pak, silahkan."

Yiren kemudian mendekati Felix dan memeluknya. Menyalurkan rasa takut dan leganya. Felix membalas pelukan hangat itu dengan pelukan yang tidak kalah hangatnya. Sambil menepuk-nepuk punggung Yiren dengan pelan.

"Em.. Permisi.."

"Iya pak?" tanya Felix sambil melepas pelukannya

"Apa mungkin pelakunya sudah dilarikan bersama korban ke RS?"

"Tidak. Apa maksud bapak?"

"Masalahnya, pelakunya sudah tidak ada."

"Apa?!"

Felix berlari masuk ke dalam rumah tua itu. Dan memang benar, tidak ada lagi keberadaan Tania. Bahkan jejakpun tidak tertinggal. Felix mengusap wajah frustasi.

"Seharusnya gua tembak aja kepalanya." batin Felix

"Lix, dia kabur?" tanya Yiren

"Iya."

Flashback Off

Minju Pov

Seperti itulah akhirnya. Tania menghilang. Ga ada tanda apapun sama sekali. Gua sempat mikir kalau dia itu hantu.

Saat sedang memikirkan ini dan itu, segerombolan lelaki tampan datang. Enam diantaranya mengerumuni Tante Han yang sedang bersama dengan Iren dan Felix. Sedangkan satu diantara mereka datang dan duduk di samping gua.

"Minju.." suara Haechan

Iya, mereka adalah ENCITY.

"Ya?"

"Lo baik-baik aja?"

"Iya."

"Lo ga usah khawatir. Mark pasti baik-baik aja."

Haechan menepuk-nepuk punggung gua. Mencoba menenangkan gua.

Gua emang bener-bener takut sekarang. Gua takut kehilangan Kak Mark. Bagaimana jadinya nanti saat hidup gua ga ada Kak Mark?

Selama sibuk di agensi saja sudah membuat hidup gua sepi, apalagi ditinggal- ah jangan! Jangan pernah terpikirkan hal seperti itu.

Melihat Haechan bersama gua, member yang lainnya ikut datang mendekat.

"Minju, gimana keadaan lo?" tanya Kak Taeyong yang disimak oleh member lainnya

"Baik kok kak.." jawab gua dengan senyuman

"Jangan terlalu khawatir. Mark pasti baik-baik aja.." kata Kak Jaehyun

Mereka semua menyemangati dan mencoba menenangkan gua. Nyatanya memang yang lebih terguncang adalah Tante Han.

Gua akhirnya pindah dari segerombolan pria tampan itu dengan berpamitan dulu pastinya, dan mendekati Tante Han. Duduk di samping beliau.

"Tante.."

"Minju? Kamu gapapa kan sayang? Maaf tante ga peduli sama kamu semenjak ke sini, tante-"

"Gapapa tante. Sekarang emang semuanya lagi khawatir sama keadaan Kak Mark. Minju yakin, Kak Mark pasti baik-baik aja kok."

"Iya sayang.."

Tante Han merangkul gua. Mencoba menyalurkan rasa kalutnya. Tentu saja gua balas dengan pelukan hangat.

Cklek!

Jangan tanya siapa saja yang menghampiri dokter. Semuanya seperti semut yang melajukan langkah layaknya melihat bongkahan gula yang besar. Tapi tentu saja gua nyampe duluan.

"Gimana keadaannya dok?"

"Puji Tuhan, Mark baik-baik saja. Memang dari hasil rontgen terdapat sedikit keretakan pada tulang rusuknya, tapi untungnya Mark adalah anak yang kuat. Jadi dia bisa selamat."

Semuanya membuang nafas lega.

Terima kasih Tuhan..

Sungguh, Kau baik bagiku..

***

(Backsound Recommended)
(2AM - Can't Let You Go Even If I Die)

(Disarankan untuk dibaca saat lagunya benar-benar sudah mulai)

Author Pov

"Kak.." kata Minju sambil menatap Mark yang masih memejamkan matanya di atas bangsal

"Hari ini aku bersyukur banget. Aku bersyukur buat Tuhan. Tau ga kenapa?" kata Minju yang sedang menggenggam tangan Mark sambil mengelus permukaan tangannya dengan jempolnya

"Karena Tuhan sudah mempertemukan kita."

Perlahan tapi pasti satu persatu air mata Minju mulai menetes.

"Dengan segala kebaikan-Nya, Dia memberikan kakak berada di samping aku."

"Menjaga, mempercayai dan juga mencintai aku dengan segala kekurangan dan kelebihan yang aku punya."

"Aku bersyukur Tuhan baik untukku. Berada di sini, di samping kakak saja sudah menjadi hal terbesar yang aku syukuri." katanya sambil mengelus dengan lembut permukaan wajah Mark

"Aku juga mau bilang makasih untuk kakak."

Kini air mata Minju mulai deras menghujani permukaan wajahnya.

"Makasih sudah membuktikan kebaikan Tuhan itu untuk aku."

"Makasih sudah menjadi orang kesekian setelah keluargaku yang bisa nunjukkin gimana baiknya Tuhan buat aku."

"Minju sayang sama kakak." finalnya sambil mengecup dengan halus permukaan tangan laki-laki yang sangat dicintainya itu dan menidurkan kepalanya di atas genggaman mereka

Minju tertidur dengan air mata yang masih meninggalkan jejak pada wajahnya.

***

Minju dibangunkan dengan suara tirai yang dibuka. Ditambah dengan cahaya matahari yang menusuk  permukaan wajahnya.

Saat membuka matanya perlahan, dia terkejut dengan mendapati Mark yang sedang mengikuti posisinya saat ini. Duduk dengan kepala yang di letakkan di atas bangsal.

Mark menatap wajah Minju dengan senyuman manis terbaiknya.

"Kak?!" pekiknya sambil mengangkat kepalanya dan mengubah posisinya menjadi duduk

"Hey there.. Miss me?"

"Kaaaakk!"

"Akh!"

"Eh.. Sorry kak."

Saking bahagianya, Minju menjadi lupa dengan sakit pada rusuk Mark. Dia dengan penuh kebahagiaan menerjang tubuh Mark dan memeluknya dengan erat. Tentu saja Mark kembali merasa kesakitan.

"Kangen?"

"Iya lah!"

Mark mengacak puncak rambut Minju dengan gemas. Dia sangat bahagia bisa membukakan mata dan mendapati Minju sebagai hal pertama yang menghiasi penglihatannya.

"Aku juga kangeeeen banget." kata Mark dengan... lebay.

"Dih?"

"HAHAHAHAAA...aduh!"

"Eh? Makanya jangan keras-keras ketawanya."

"Hehehe, peluk lagi dong.."

Minju memberi peluk kedua, namun dengan lebih lembut.

"Makasih kak."

"Hm?"

"Makasih sudah kembali untuk Minju."

"Iya sayang."

Dipeluknya wanita kesayangannya itu dan tidak lupa dengan memberi kecupan hangat pada puncak kepalanya di sela-sela pelukan mereka.

Minju maupun Mark menghabiskan pagi itu sambil berbincang dan menertawakan lelucon mereka masing-masing. Walau kadang sulit bagi Mark untuk tertawa.

Siangnya, Minju pulang meninggalkan Mark bersama keluarga tersayangnya. Minju pulang dengan dijaga oleh Felix. Tentu dia tidak akan meninggalkan Minju sendiri lagi, mengingat Tania masih berkeliaran di luar sana. Ditambah lagi, dia tidak ingin menjadi pembalap di lain waktu, apalagi jika harus menjadi pelari nantinya.

Siang itu mereka sekeluarga terlihat begitu bahagia dan menghabiskan waktu bersama. Berbagi cerita, keceriaan dan keluh kesah masing-masing. Terlihat senyum bahagia yang tercipta antara mereka.

Yiren yang terus-terusan memeluk kakak tersayangnya itu. Johnny yang dengan bahagianya menertawakan tingkah kedua adiknya. Hany yang awalnya cemas, kini bisa tersenyum bahagia melihat anak-anaknya saling menyayangi. Hendra terus terlihat bahagia dengan keluarga kecilnya itu.

Sungguh, Tuhan memberi hadiah terbaik dalam hidup mereka. Yaitu keluarga ini.

***

Setelah seminggu berada di RS, Mark bisa pulang dengan keadaan yang jauh lebih baik. Kini dia bisa menghabiskan waktu bersama keluarga tercintanya.

Karier? Selama seminggu di RS, Johnny mengurus surat pengunduran diri dari agensi untuk Mark. Dia tidak ingin melanjutkan profesinya sebagai idol lagi. Namun dia akan berkerja di perusahaan ayahnya. Bagaimanapun juga dia tentu harus memiliki pekerjaan.

Sekedar info, selama seminggu juga mereka tidak pernah mendengar kabar tentang Tania. Entah, mungkin dia telah hilang ditelan bumi.

Pagi ini Mark bangun lebih awal dengan tujuan untuk menemui Minju. Senyumnya semakin mengembang dengan melihat Minju sedang membuat sarapan untuk keluarga mereka di dapur.

Dengan perlahan Mark mendekatinya dan memeluk Minju dari belakang. Tentu saja Minju dibuat kaget dengan aksinya itu.

"Kak! Minju kaget!"

"Iya, selamat pagi juga.."

"Apa sih?"

"Pagi gini jangan marah-marah."

"Iya iya.."

Minju melanjutkan aktivitasnya sambil tetap membiarkan Mark dengan posisinya. Sesekali Mark menjahili Minju dengan terus-terusan mengecup pipi Minju hingga dia merasa geli. Terus menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Minju dan menghirup wanginya rambut Minju.

Terkadang sulit bagi Minju untuk beraktivitas, tapi menyuruh Mark melepaskannya sama saja dengan menyuruh batu. Dia tidak bergerak dari tempatnya. Kemanapun Minju pergi, pasti terus dia ikuti. Hingga akhirnya Minju telah selesai dengan membuatkan sarapan, kini dia sedang sibuk mengatur meja untuk mereka sarapan pagi.

"Kak.. Lepas dulu.. Minju kesusahan nih."

"Ga mau."

"Mending kakak mandi dulu gih."

"Udah tuh. Aku udah mandi."

"Lepas dulu ih!"

"Ga mau."

"Kak, aku kes-"

"Nikah yuk?"

Minju terhenti dari aktivitasnya. Dia melepaskan tangan Mark yang kali ini bisa dilepaskan dengan mudah. Dia berbalik dan memandang Mark. Memandang lelaki itu dengan lekat. Terus menatap matanya untuk memastikan dia tidak bergurau. Dan memang dia tidak sedang bergurau.

"Ayo?" tanyanya lagi

"Serius?"

"Iya."

Minju tersenyum lebar dan memeluk Mark. Kemudian Mark melepas pelukan mereka. Memandang wanita cantik di depannya ini. Memindahkan rambut yang sempat menghalangi wajahnya. Dengan lembut memegang wajah Minju. Dan perlahan memegang tengkuk lehernya.

Dia mulai mengikis jarak antara mereka yang memang tidak jauh. Dan mulai mengecup bibir favoritenya itu dengan hangat.

"I'll make you happy."








.







.







.


Minju<3



.





.




.

SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!

JANGAN LUPA VOTE!!

THANK YOU GUYS~<3

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 126 43
wah gimana ceritanya idola ko bisa jadi jodoh?! cinta adalah hal yang wajar dan semua orang berhak mendapatkan itu jezzy pikir kisah cintanya akan...
74.7K 11.6K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
406K 41.2K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
43K 3.1K 49
kehidupan ini bagaikan roda yang berputar , haevin nama seorang namja manis yang masih jomblo menunggu dipertermukan soulmatenya hingga waktu panjang...