ANOTHER SPECIAL CHAPTER!!
HOPE YOU LIKE IT! >_<
.
.
.
Melihat keberadaan dua bodyguard ini membuat Felix merasa lega. Setidaknya Minju tidak lagi sendiri saat tidak ada dirinya. Karena sudah mendapat perintah dari Minju untuk menjemput Yiren, Felix kemudian naik ke lantai dua untuk bertemu Yiren.
Tok.. Tok.. Tok..
"Ren?"
Tok.. Tok.. Tok..
"Ren? Kamu marah? Yaudah. Kalau emang ga mau diganggu, aku pergi ya? Dah."
Seperti yang kalian ketahui, Felix itu anaknya cuek, dingin dan juga "To The Point" banget. Yiren ingin sekali menjadi perempuan yang gengsi, tapi lagi-lagi dia tidak bisa. Dia kalah dari rasa sayangnya terhadap Felix. Saat Felix beranjak pergi,
Ceklek!
Felix berbalik dan mendapati Yiren berdiri di depan pintu dengan wajah yang... agak sedih(?). Felix masih menatapnya dengan datar. Yiren geram dengan sikap Felix.
"GA PEKA APA?! PUNYA PACAR KEK KULKAS!" batin Yiren
"Kalau mau pulang, hati-hati." kata Yiren yang sedang mencoba dingin juga
"Iya." jawab Felix sang pakar dingin..
"PEN W TABOK LAMA-LAMA -,-"
Karena sudah menyerah dengan sikap dingin Felix, Yiren memilih masuk ke kamar dan melepaskan segala kegeramannya. Tapi,
Greb!
Felix memeluknya dari belakang.
"Kan aku udah ngomong. Segala sesuatu jangan dibuat ribet." kata Felix yang sedang meletakan kepalanya di bahu Yiren sambil memejamkan matanya
"Ma-maksud kamu?"
"Kalau ga mau aku pergi, bilang. Aku ga suka yang namanya kode-kodean."
"Kamu sih-"
Cup!
Felix mencium pipi Yiren.
"Siap-siap. Kita jalan." kata Felix sambil melepas pelukannya
"Keman-"
Cup!
Kali ini dia mengecup bibir Yiren.
"Banyak nanya. Aku tunggu di bawah." kata Felix yang kemudian pergi menuruni tangga
"Salah. Kayaknya bukan kulkas, tapi termometer. Kadang-kadang dingin, kadang-kadang hangat." batin Yiren saat melihat punggung Felix yang mulai menjauh
Saat ingin melangkah masuk kamar, Felix berteriak dari tangga.
"Natural aja! Jangan pakai pakaian seksi! Jangan kelamaan!"
Yiren hanya terkekeh dan masuk untuk bersiap-siap.
Setelah beberapa menit, akhirnya Yiren sudah siap. Saat menuruni tangga, Felix sudah menunggunya di bawah. Mereka berdua kemudian pamit pada Tante Han dan pergi.
*Di Mobil*
"Kita mau kemana?"
"Banyak nanya, ntar dicium lagi nih?"
"Ih apaan sih! Orang aku cuma nanya juga."
"Hehehe.. Kita mau ketemu sama mama."
"Mama? Mama kamu?"
"Iya."
Seketika raut wajah Yiren agak berubah. Mama Felix sudah berpisah dengan Papanya sejak dia masih kecil. Dulu, disaat Felix menangis merindukan mama, disana Minju dan Yiren ada untuknya. Mereka tahu betul bagaimana besarnya kerinduan Felix pada mama.
Selama sejam berada di dalam mobil, mereka akhirnya sampai di suatu daerah yang lumayan jauh dari perkotaan. Tepatnya lagi, mereka berada di depan warung bubur ayam yang sangat ramai. Felix kemudian mengenggam tangan Yiren dan mengajaknya masuk ke dalam.
"Bentar Lix." kata Yiren yang menghentikan langkah keduanya
"Kenapa?"
"Kamu yakin aku ketemu sama mama?"
"Yakin dong. Mau nunjukkin ke mama, ini wanita kedua yang paling aku cinta setelah mama."
Ok. Yiren blushing.
Blak-blakan Felix kadang sangat manis.
"Cih, paan sih!" Yiren memukul lengan Felix agak malu
"Yuk?" ajak Felix
"Iya"
"Ayo Ren, lo bisa!" Yiren mencoba meyakinkan dirinya
Karena sangat ramai, Felix cukup kesulitan mencari mamanya. Tapi tiba-tiba salah satu pelanggan memanggil,
"Bi! Bubur ayamnya dua ya?!"
"Iya!"
Seketika Felix tahu keberadaan mamanya. Ternyata beliau ada di belakang mereka. Saat berbalik, mereka berdua cukup terkejut dengan kehadiran mama di belakang mereka.
"Felix?"
"Iya ma."
"Duh anak mama yang ganteng!" kata mamanya sambil memeluknya
Setelah melepas pelukan, matanya kini beralih pada perempuan cantik di samping anaknya ini.
"Ma, ini Yiren. Pacar Felix."
Degh!
Jantung Yiren melaju bukan main.
"Aduh, cantik banget!" katanya sambil memeluk Yiren
Iya, mama Felix memang gampang dalam hal bergaul. Cepat berbaur dengan sekitarnya.
"Ehehe, makasih tante."
"Jangan panggil tante. Panggil mama ya?"
"I-iya... ma."
"Nah gitu. Sekarang duduk dulu yuk? Tapi di rooftop aja. Disini terlalu ramai."
Mama Felix kemudian menemani mereka. Soal pelanggan, beliau menyerahkannya pada para pekerja. Bisa dibilang, beliau memiliki usaha bubur ayam yang laris.
"Felix, kamu bisa bantuin mama ga?"
"Bantuin apa ma?"
"Bentar lagi galon pesenan mama datang. Kamu tunggu di depan warung ya? Trus bawa masuk galonnya ke dalam. Ya?"
"Iya ma."
"Mampus gua! Diinterogasi pasti nih." batin Yiren panik
"Eum.. Ma?" panggil Felix saat ingin menuruni tangga
"Ya?"
"Jangan jahat-jahat ke Yiren ya? Pertanyaannya yang gampang-gampang aja. Terus aib Felix waktu kecil ga usah dicerita-"
"Udah ah, kamu turun aja di bawah. Emang mama kamu ini pembunuh? Takut amat."
Yiren hanya terkekeh melihat tingkah kedua anak-mama ini. Felix melihat Yiren untuk memastikan, apakah akan baik-baik saja. Yiren membalasnya dengan anggukan lembut dan senyuman. Felix kemudian melanjutkan langkahnya.
"Si Felix itu ya, dingin emang. Tapi kadang-kadang peka banget. Heran juga sama dia."
"Hehehe, iya tan- eh ma."
"Belum biasa ya? Gapapa sih. Pelan-pelan aja."
"Ehm.. Iya ma."
"Oh Iya, Yiren sekarang kerja? Atau kuliah?"
"Kerja ma. Jadi model di WAIJI Ent."
"Wuah? Si Felix beruntung banget."
"Ga juga kok ma."
"Tapi kamu emang cantik sih, makanya jadi model itu cocok banget."
"Makasih ma."
Dari rooftop mereka bisa melihat Felix yang sedang menunggu abang galon.
"Kadang, mama ga bisa liat Felix." kata mama Felix sambil melihat putra kesayangannya
"Mama selalu ingat dengan kesalahan terbesar yang udah mama buat. Mama lebih memilih rasa ego daripada rasa sayang ke Felix. Mama hanya mementingkan diri mama, tanpa memikirkan Felix." tambahnya lagi dengan air mata yang mulai menetes
Yiren menggenggam tangan beliau, mencoba menenangkannya.
"Mama ga pernah mikir gimana Felix saat dia sendiri nanti."
"Ma.. Felix ga pernah sendirian kok. Aku sama Minju selalu ada buat Felix."
"Makasih ya nak, udah selalu ada buat Felix." katanya sambil mengelus kepala Yiren dengan lembut
"Iya ma."
Beliau menghapus air matanya saat mendengar langkah kaki menaiki tangga. Ternyata itu adalah salah satu pekerja yang sedang membawa bubur ayam untuk Felix dan juga Yiren di atas.
"Oh iya, Iren kenalin. Ini Tania. Kalian seumuran kok."
"Hai Tania. Kenalin, gua Yiren." kata Yiren sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman
"Akh!"
"Eh tangan lo kenapa?"
"Oh, itu tangan Tania kena pecah beling waktu dia masih di kota." jelas mama Felix
"Oh gitu. Gua ga tahu. Maaf ya?"
"Iya gapapa." jawabnya dingin
Saat dia ingin meninggalkan mereka, langkahnya terhenti karena Yiren
"Eh bentar. Kayaknya gua kenal sama lo."
"H-huh?"
"Lo waktu itu tabrakan sama temen gua di RS. Lo jalan sambil bawa beberapa buku gitu. Kan?"
"O-oh i-iya."
"Iya bener! Gua ingat sekarang hehe."
Brak!
Mereka bertiga kaget dengan kehadiran Felix yang tiba-tiba seperti itu.
"Felix, kamu kenapa?!" tanya Yiren panik
"Minju, Ren. Minju!"
.
.
.
Ini Yiren sama Felix waktu ketemuan sama Mama Felix!
Cantik sama ganteng loh!
Yiren <3
Felix <3
.
.
.
SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!
JANGAN LUPA VOTE!!
THANK YOU GUYS~<3