The Life Changer | Mark Lee✔️...

By KAMILA_twlve

14.2K 1.3K 254

(JANGAN LUPA VOTE YA TEMAN-TEMAN!) (JANGAN LUPA FOLLOW JUGA!!) (MAKASIH >_< <3<3) . . . "BAAAAAA... More

Prolog
#01 Introduction
#02 Pindah?
#03 Begonya Gua!
#04 Blushing~
#05 Miss Me?
#06 She's Mine
#07 I Like You
#08 It's Hurt
#09 Date?!
#10 The Nekad Boy!
#11 Calon
#12 How About Night Kiss?
#13 Resmi ya?
#14 Chat
#15 Tertangkap Basah?!
#16 What?!
#17 My Boss
#18 Budak
#19 Putus
#20 Our Own Life
#21 Bridal Style
#22 Menemani atau Ditemani?
#23 Dreamcatcher
#24 Sweet Lips
#25 F&Y
#26 Villa
#27 Will You Marry Me
#28 Parents
#29 I'm Here For You
#30 Stranger (1)
#31 Stranger (2)
#33 Promise
#34 Trauma
#35 F&Y (2)
#36 Waiting For Me
#37 Give Me My MK
#38 I'll Make You Happy
#39 I Love You
#40 Happy Ending
GOOD NEWS!!!

#32 Nancy?

180 18 11
By KAMILA_twlve

Mark Pov

Setelah melihat kepergian Minju, gua langsung nyiapin barang-barang gua. Gua harus pulang bersama dengan Felix. Begitu sampai disana, gua langsung telfon Iren untuk menanyakan keadaan Minju. Dan Minju sedang menjalani pengobatannya.

Karena sudah mengetahui keadaan Minju, gua sama Felix langsung melajukan mobil ke kantor untuk bertemu Kak Jo. Disana gua ceritain semua yang terjadi, Kak Jo siap buat cari tahu soal masalah ini. Kemudian gua sama Felix pergi menemui ayah Felix dan juga membicarakan hal ini. Ayahnya juga setuju untuk melacak keberadaan orang itu.

"Saya akan memeriksa di segala CCTV yang ada disana."

"Baiklah pak. Saya sangat berterimakasih."

"Sama-sama Nak Mark."

Sebelum pulang, gua pamitan sama ayah Felix. Felix nganterin gua sampai ke depan gerbang. Dalam perjalanan, kita ngobrol.

"Lix?"

"Iya kak?"

"Gua pengen jenguk Minju."

"Ga bisa kak. Nanti Minju maupun kakak berada dalam bahaya lagi."

"Kalau gitu lo gantiin gua jagain Minju ya?"

"Pasti kak."

"Thanks bro."

"Yoii."

Kemudian gua masuk ke mobil dan melajukan kendaraan gua balik ke rumah. Saat mandi, gua masih penuh dengan pertanyaan dan terus nyalahin diri gua sendiri.

Siapa dia?

Fans gila?

Kenapa gua ga disana?!

Kalau sampai Minju kenapa-napa, semua salah gua!

Dua hari kemudian

Minju Pov

Gua buka mata gua perlahan. Untuk kedua kalinya, gua kembali liat ruangan serba putih. Gua ngerasa kalau ada yang sedang genggam tangan gua, ternyata itu Iren yang sedang tertidur. Gua coba gerakin badan gua,

Ugh!

Sekujur tubuh gua sakit. Bahkan kepala gua sakitnya bukan main. Karena rasa sakit ini, gua jadi ingat sama kejadian malam itu. Karena merasa pergerakan gua, Iren terbangun.

"Inju?! Lo udah bangun? Dokter!"

Setelah memeriksa keadaan gua, dokter kemudian memberikan beberapa obat dan juga salep. Kata dokter gua udah bisa pulang. Hanya saja gua ga bole kemana-mana atau menghabiskan banyak waktu dengan beraktivitas. Gua harus istirahat.

Saat sedang bersiap-siap untuk pulang, Felix datang.

"Gimana keadaan lo?"

"Udah mendingan kok."

"Yaudah deh. Iren, kamu bantu Minju turun ya? Gua harus nyiapin mobil sebelum kalian turun."

"Iya.."

Gua masih mencari-cari dimana Kak Mark.

"Dia ga di sini Inju."

"..."

"Dari agensi tidak memperbolehkan dia ke sini. Selama tiga hari lo koma-"

"Koma?!"

"Iya. Tiga hari lo ga sadarkan diri. Dan selama tiga lagi juga Kak Mark menggila. Dia selalu ingin kemari, namun dihadang oleh Felix. Karena jika dengan sifat gegabahnya itu, lo maupun dia bisa dalam bahaya."

"Pasti berat buat kalian ya? Maaf."

"Lo ga perlu minta maaf Inju.. Ini bukan salah lo. Mendingan sekarang kita pulang, semuanya udah nungguin lo di rumah."

"Bentar. Lo bilang ke bunda sama ayah?"

"Yakali gua boong?"

"Terus bunda sama ayah gimana reaksinya?"

"Tante Mona nangis. Om Bayu? Om Bayu langsung nyari Mark sama Felix. Mereka berdua hampir aja dihajar, tapi kita semua coba buat tenangin beliau."

"Ya ampun.. Kacau banget ya?"

"Tapi emosinya cuma sesaat kok. Setelah itu mereka membicarakan semuanya baik-baik."

"Huuuhh.. Syukurlah.."

"Yaudah. Turun yuk."

"Iya."

Saat berjalan keluar rs, tiba-tiba

Bruk!

Ada seorang perempuan yang tidak sengaja bertabrakan dengan gua. Karena tabrakan itu, beberapa buku yang dipegangnya jatuh. Tentu saja langsung gua bantuin.

"Maaf ya-"

Dengan kasar dia langsung merampas buku-bukunya dari tangan gua. Bisa gua liat luka sayatan yang ada di tangan kanannya. Menyadari sayatan itu gua liat, dia dengan cepat merapikan bukunya dan pergi dari hadapan gua.

"Lo gapapa Inju?" tanya Iren yang kemudian bantuin gua berdiri

"Iya, gua gapapa kok."

"Yaudah, ayo."

Iren sama gua lanjut jalan menuju mobil. Tapi gua masih bingung, kenapa perempuan tadi sikapnya kasar begitu sama gua. Pas masuk mobil, gua seneng banget. Ada Kak Mark!

"Kak!"

"Minju."

Kak Mark langsung narik gua ke dalam dekapannya. Gua dipeluk erat. Dikecupnya setiap sudut wajah gua berkali-kali.

"Udah ih kak. Geli tahu.."

"Aku kangen sama kamu."

"Ehehe, aku juga."

"Maafin aku ya. Aku belum bisa jagain kamu dengan baik."

"Sst.. Jangan ngomong kayak gitu. Ini semua bukan salah kakak."

"Iya."

Gua sama Kak Mark saling memberikan pelukan hangat.

"Yaahh, kita ga bisa pelukan nih." kata Felix ke Iren dengan wajah sedih imut miliknya

Dia merasa menjadi nyamuk kali ini. Dia tidak bisa memeluk Iren dikarenakan sedang menyetir.

"Udah lah.. Kan mereka ga ketemu tiga hari. Hehehe" sambung Iren

"Iya juga sih."

***

Begitu sampai di rumah, semuanya sudah menanti dengan wajah cemas. Bunda apalagi, sudah dibanjiri tangisan cemasnya. Karena merasa sedih, gua langsung samperin bunda dan meluk bunda kesayangan gua.

"Maafin Mina bun.. Mina udah buat bunda khawatir."

"Jangan ngomong gitu sayang.. Justru bunda yang harus minta maaf, bunda ga bisa jagain kamu selama di rs. Ayah jatuh sakit."

"Ayah? Ayah sakit?"

"Iya. Karena kejadian itu, ayah kamu terlalu kepikiran dan akhirnya jatuh sakit."

"Ayah dimana bun? Aku harus ketemu sama ayah."

Bunda nganterin gua ke rumah buat ketemu sama ayah. Ayah rupanya sedang terbaring di tempat tidur. Perlahan gua melangkah mendekati ayah. Dan dengan lembut, gua genggam tangan ayah.

"Yah.. Maaf.. Gara-gara Minju, ayah jatuh sakit begini."

"Mina? Kamu udah pulang?"

"Iya yah.."

Ayah langsung mengubah posisinya menjadi duduk, membuka kedua tangan, memberi ruang, dan meluk gua.

"Maafin Mina yah.."

"Yang penting kamu sudah disini sekarang."

***

Malamnya, ayah mengajak keluarga Soetrisno untuk makan malam bersama. Tentu saja gua sama bunda yang masak. Ada Iren juga yang bantuin. Sebelum bantuin, Iren ketemu sama ayah dan minta izin buay ngajak Felix makan bareng. Ayah mengangguki permintaan Iren. Emang, udah ga bisa pisah :).

Waktu menunjukan sudah pukul 18.30. Gua pergi samperin Kak Mark. Tapi, udah gua cari di segala penujuru rumah, ga ada Kak Mark di sana. Gua coba cari di taman. Dan ternyata Kak Mark lagi duduk sendirian di kursi taman. Gua samperin Kak Mark deh.

"Kak.."

"Eh? Kok kamu di sini?"

"Emang ga boleh?"

Perlahan gua duduk di samping Kak Mark.

"Ya.... Boleh sih.."

"Kakak ngapain sendirian di sini?"

"Lagi kepikiran aja."

"Kepikiran apa kak?"

"Soal kejadian malam itu."

"Kak.. Jangan dipikirin lagi. Mending sekarang kita ke belakang yuk? Kan mau makan malam bareng."

"Iya.. Yaudah yuk?"

Gua sama Kak Mark kemudian jalan bareng ke taman belakang. Iren sengaja menyiapkan taman belakang untuk makan malam ini.

Bisa gua liat Kak Mark sempat ragu melangkah. Mengingat kesalahannya karena tidak menjaga gua dengan baik. Tapi gua selalu meyakinkan Kak Mark, bahwa itu bukan salah dia.

Sekarang semuanya sudah berkumpul.

"Terima kasih saya ucapkan untuk keluarga Soetrisno yang sudah menerima undangan saya ini." kata ayah sebagai pembuka dan ditanggapi dengan senyuman manis keluarga Soetrisno

"Justru kami ingin meminta maaf tas kejadian yang menimpa Minju beberapa hari yang lalu." kata Om Hen

"Tidak apa. Itu bukan salah bapak, ibu, Den Jo, Non Yiren ataupun Den Mark. Kita semua tentunya tidak menginginkan hal itu terjadi." balas bunda

"Benar. Oleh karena itu, malam ini saya mengundang keluarga Soetrisno juga dengan tujuan untuk meminta maaf atas sifat gegabah saya hari itu." tambah ayah lagi

"Ini kesalahan saya om. Jadi om tidak perlu meminta maaf. Seharusnya saya bisa menjaga Minju dengan lebih baik." jelas Kak Mark penuh penyesalan

"Sudah.. Ini bukan kesalahan siapa-siapa. Mendingan kita makan aja sekarang. Kasian makanannya, keburu dingin." gua coba angkat suara

Akhirnya semua mengangguk dan memilih menghabiskan makanan yang telah disediakan. Keadaan kembali seperti semula. Semuanya mulai mengobrol dan bercanda. Kadang suara tawa terdengar dari masing-masing kita.

It's better :)

Setelah selesai dengan makan malam, ayah, bunda, Om Hen dan Tante Han menghabiskan waktu bersama dengan mengobrol di tempat yang sama. Sedangkan gua, Kak Mark, Iren dan juga Felix berpindah tempat. Kita duduk di taman depan rumah keluarga Soetrisno.

"Gimana perkembangannya?" tanya Felix

"Sama sekali ga ada tanda-tanda. Dia pintar. Dia tahu dimana titik buta CCTV. Jadi susah sekali untuk menangkapnya."

"Duhh, kalau kayak gini kita ga bisa nangkap dia. Berarti Minju masih dalam bahaya. Gimana kalau tiba-tiba dia nyerang Minju lagi? Bisa bahaya kan?" jelas Iren panik(seperti biasa)

"Gua ga bakalan pernah biarin itu terjadi." kata Kak Mark

"Iya, gua juga." tambah Felix

"Udah ah. Butek nih otak gua. Pikirannya masalah malam itu mulu."

"Ini semua demi kebaikan kamu." kata Kak Mark ke gua

"Iya Minju, kita harus tangkap orang itu."

"Iya sih.."

"Inju, masuk yuk. Lo harus istirahat."

"Iya."

"Bentar Ren."

Kak Mark berdiri dan meluk gua, sambil berbisik

"Good night MJ. Love you.."

"Udah ah. Yok!" Iren narik gua paksa

Gua cuma pasrah setelah saling memberikan senyum dengan Kak Mark.

***

Besoknya, seperti biasa gua bangun lebih awal. Gua harus bantuin bunda di dapur hari ini. Tapi sebelum ke rumah sebelah (kediaman Soetrisno), gua liat ke depan gerbang. Ada mobil yang lagi parkir- lebih tepatnya mobil mewoah~

Tapi karena gua ga kenal, gua langsung aja ke sebelah tanpa mengecek itu siapa. Masih pagi, gua udah ketemu sama Kak Mark di depan pintu.

"Pagi kak."

"Morning lovely MJ. Gimana tidurnya? Nyenyak?"

"Nyenyak dong.."

"Heyhoo Inju!" sapa Inju sambil berjalan ke arah gua sama Kak Mark

"Hai Iren~"

"Masih pagi juga, udah peluk-pelukan aja. Lepas atuh!" kata Iren sambil narik gua

Kita semua tertawa setelah tingkah lucu Iren.

"Selamat pagi.." sapa seseorang di depan kita

"N-nan-" Kak Mark terbatah

"Kak Nancy?" Iren dengan raut wajah kaget

Nancy?

.

.

.

Nancy Mcdonie

Ada pendatang baru nich!

Kira-kira gimana yah?

.


.


.

SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!

JANGAN LUPA VOTE!!

THANK YOU GUYS~<3

Continue Reading

You'll Also Like

152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
26.1K 2.2K 36
Katanya hidup adalah tentang bertahan. Bertahan untuk penyesalan, bertahan untuk ketertinggalan, bertahan untuk kesempatan, bertahan untuk kewarasan...
99.4K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
21.6K 3.2K 13
-chaeyeon itu segalanya bagi jisung.