Minju Pov
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan halte bus. Perlahan kaca mobil itu menurun,
"Inju!"
"Iren?"
"Ayo naik."
Ternyata itu Iren yang baru aja pulang dari agensi dan ngajak gua naik mobil bareng dia buat pulang.
"Lo udah pulang?"
"Iya.. Hufff.."
"Capek ya?"
"Emang :(" curhat Iren sambil menyenderkan kepalanya di bahu gua
"Iren.."
"Hm?"
"Gua udah ga kerja lagi."
"Oh, iya- Apa?!" Iren kaget dan langsung kembali ke posisi duduk
Gua cuma senyum sambil ngangguk ke arah Iren.
"Kenapa? Si mak lampir itu ngapa-ngapain lo lagi?!"
"Gak Iren.. Justru gua ga diapa-apain lagi belakangan ini."
"Terus? Kenapa tiba-tiba lo berhenti?"
"Gua ternyata ga bisa Iren."
"Apanya?"
"Lupain dia.." kata gua dan mengalihkan pandangan gua ke arah luar kaca mobil
Gua tahu, pasti Iren tahu maksud gua.
Iya, gua belum bisa lupain Kak Mark. Mulut gua emang pinter ngomong, tapi hati gua ga sejalan.
"Inju..."
Iren kemudian meluk gua buat nguatin gua. Dan gua balas pelukan Iren.
"Jangan maksa buat lupa Inju. Ntar yang susah malah lo sendiri.."
"Terus gua harus gimana?"
"Segala sesuatu ga harus lo lupain Inju."
Gua milih buat tetep diem. Dan dengan pandangan ke arah luar kaca mobil.
***
Author Pov
Hari ini 24 Mei 2020, ulang tahunnya Minju.
"Mina.." bunda dengan perlahan membangunkan Minju
Minju yang masih tertidur, perlahan membuka matanya.
"Eungh.. Kenapa bun?"
"Bangun yuk. Bunda udah buatin kamu sarapan." kata bunda sambil membuka tirai kamar Minju
"Iya bun.."
Minju kemudian membuka lock di HP-nya.
06.00
"Tumben banget bunda bangunin jam begini. Padahal kan gua udah ga kerja." batin Minju
Bukan berarti Minju anak yang malas, hanya saja ini hari pertama dia bebas dari pekerjaan.
Minju jalan ke dapur dengan setengah ngantuk sambil ngucek matanya. Suasana dapur agak gelap karena bunda belum nyalain lampu.
"Ini udah dibangunin tapi kok bunda belom nyalain lampu?" batin Minju lagi sambil menyalakan lampu
And..
Minju Pov
SUPRISE!!!
Kaget? Iya lah! Orang baru bangun juga.
"Happy Birthday Injuku sayaaang!!" teriak Iren girang sambil lari terus meluk gua
"Nih! Kado! Ntar aja baru dibuka." kata Iren setelah melepas pelukannya
"Makasih Iren cayang.." kata gua sambil colek hidung Iren
"Oh iya. Hari ini gua ultah. Hehe." batin Minju
Gua kemudian mengedarkan pandangan gua. Yang gua dapati, ayah, bunda, Tante Han, Om Hen, Kak Jo, Iren, Kak Lucas(?), Felix(??).
"Selamat ulang tahun anak ayah.."
"Makasih yah.."
"Selamat ulang tahun Mina sayang.."
"Iya bundaku sayang. Hehe."
"Selamat ya nak Minju.." kata Om Hen
"Iya, selamat ya nak Minju.." tambah Tante Han
"Makasih om, tante."
"Happy Birthday Minju. Semoga bisa cepet dapat kerja.."
"Hehehe, makasih Kak Jo. Maaf ya kak, udah ngundurin diri gitu aja.."
"Gapapa, kan yang kerja lo. Hehe"
Gua cuma ngangguk sambil senyum ke Kak Jo.
"Hai Minju, Happy Birthday."
"Eh Kak Lucas? Kakak kok-"
"Tahu dari Yiren, hehehe"
"Oh gitu.. Makasih ya kak.."
"Eum.. Ini, gua bawa kado."
"Waaah.. Makasih kak.."
"Hehehe, sama-sama."
Bunda dan ayah lagi merhatiin gua terima kado dari Kak Lucas. Ga lupa sama ekspresi bunda dan ayah yang rada-rada gimana gituh? Ini bunda sama ayah ngapain coba?
Kak Lucas kemudian pamit, karena harus pergi bekerja.
"Woy, hbd ye." kata Felix sambil noyor kepala gua
"Felix?"
"Lo ultah tapi punya hutang sama gua."
"Hutang? Apaan? Oh.. Jangan-jangan hutang beng-beng yang ga gua bayar?" (dari kelas 3 SMP)
"Bukan itu bego. Itu mah ga usah, orang gua banyak duit."
"Sombooong.." tambah Iren ngejek saat melintas gua sama Felix
Gua sama Felix ketawa kecil.
"Lo sama Iren ga nonton perform gua."
"Maaf Lix. Gua sama Iren ada masalah waktu itu."
"Iya gua tahu kok. Lo menggemparkan malam itu, hahaha"
"Apaan sih, masa gua menggemparkan dengan tampilan acak-acak gitu?"
"Udah lah.. Ntar aja baru dilunasin. Nih kado."
"Makasih Felix..."
"Heh, jangan deket-deket lo." ejek Iren lagi
"Yaudah sini, deketin makanya wlee!" balas gua savage
"Awas aja lo." bisik Iren ngancam
Lagi-lagi gua sama Felix cuma ketawa kecil.
Setelah selesai dengan pesta kejutannya, Om Hen dan Tante Han kembali ke rumah mereka dan diikuti dengan ayah dan bunda. Katanya mereka mau ngadain pesta ntar malem..
Udah berasa kek keluarga Soetrisno aja gua.
Karena para orang tua sudah pergi, akhirnya gua, Iren sama Felix masih ngobrol bareng di tempat yang sama.
"Oh iya, gimana kalo bentar kita jalan bareng?" tanya Felix
"Mauuuuu!" seru Iren kemudian duduk disamping Felix
Iya, emang enaknya Iren tuh! Hihihi..
"Lo gimana? Bisa kan?" tanya Felix ke gua
"Kayaknya gua ga bisa deh. Gua udah ada janji sama bunda. Gapapa kan?"
"Oh yaudah.."
"Berarti kita jalan bareng berdua dong?!" tanya Iren excited
"Iya iya.."
Iren dengan bersembunyi di balik felix memberikan kiss dari kejauhan buat gua.
Gua cuma senyum ngangguk-ngangguk. Emang seneng dia, bisa jalan sama cowok yang udah dia suka bertahun-tahun.
Setelah selesai ngobrol, Felix lalu melajukan mobilnya ke perusahaan. Katanya harus ketemu sama ayahnya.
Dan Iren langsung menuju ke kediaman keluarga Soetrisno. Dia harus nyiapin segala sesuatu yang cantik buat jalan sama Felix nanti.
Gua sekarang siap-siap buat mandi. Setelah mandi gua bakal ke indojuni, ada beberapa hal yang harus gua beli.
***
Sekarang gua lagi jalan ke indojuni. Sesampainya disana, ada beberapa hal yang buat gua terheran-heran.
Kakak di kasir nyapa gua dengan keramahan dan senyuman terbaik yang dia punya. Gua balas aja tuh dengan hal yang sama.
Habis itu gua milih beberapa barang yang harus gua beli. Ga lupa juga dengan ice cream alice yang gua suka banget. Dan gua bawa deh ke kasir.
"Saya hitung dulu yah mba.." kata mba kasir dengan senyuman yang masih sama
"I-iya mba."
Ga tahu kenapa gua awkward aja.
"Totalnya sepuluh ribu mba."
"Oh i- Ha?! Sepuluh ribu doang?!"
Ya gua kaget dong. Masa iya, belanjaan gua lumayan banyak dan harganya cuma sepuluh ribu? Ice cream aja udah mehong.
"Iya mba.."
"Kok?"
"Indojuni lagi diskon besar-besaran mba. Jadi harganya sepuluh ribu aja."
Yakali diskonnya sampai sepuluh ribu doang? Tapi siapa juga yang ga mau? Gua bayar aja deh.
Dalam perjalanan pulang, gua makan tuh ice cream. Tiba-tiba ada anak kecil cewek nyamperin gua.
"Kak?"
"Eh? Iya dek?"
"Kakak namanya Minju?"
Kok dia bisa tahu nama gua?
"Iya dek. Adek kenal sama kakak?"
"Nih kak."
Adek itu ngasih gua surat. Tapi pas gua mau buka,
"Jangan kak. Bacanya di rumah aja. Dah kak Minju."
"Eh? Dek?!"
Adek itu langsung lari ninggalin gua. Akhirnya gua jalan pulang, dengan seribu tanda tanya tentu saja.
Gua langsung ke kamar dan naruh belanjaan gua disana. Karena capek, gua rebahan sambil scroll IG gua.
Scroll.. Scroll.. Scroll.. Tuk!
Di pencaharian gua, gua ngeliat ig mba kasir tadi. Dan yang buat gua kaget, dia foto sama Kak Mark. Dan captionnya,
"Yey!! Foto sama Mark idol!!"
Dengan cepat gua langsung otw ke IGnya Kak Mark. Gua buka postingan yang menandai Kak Mark. Dan gua kaget untuk kedua kalinya. Gua ngeliat adek cewek tadi foto sama Kak Mark dengan caption,
"Akhirnya bisa foto sama Kak Mark idol!! Makasih Kak Minju!!"
Lah?!! Makasih? Buat gua?
Oh iya! Surat itu!
Gua jadi keingat sama surat tadi. Akhirnya gua ambil surat itu di tas belanjaan tadi dan gua baca.
Dear Minju,
Happy Birthday!
Gimana Dreamcatchernya? Suka?
Hehe..
Mk.
Dreamcatcher?
Gua edarkan pandangan gua ke segala arah di kamar gua. Gua kaget sekaligus terpukau dengan dreamcatcher berwarna pelangi yang menggantung di jendela kamar gua.
Langsung aja tuh gua berdiri dan berjalan mendekat ke arah jendela. Gua seneng banget!
Tapi lagi-lagi gua dibuat kaget juga. Karena setelah ngeliat dreamcatcher, di pekarangan rumah gua, gua ngeliat ada cowok yang berdiri, tersenyum dan terus mandang gua.
Kak Mark?
.
.
.
Markeuuuuu!! <3
.
.
.
Maaf yah kalau nunggu lama? :)
SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!
JANGAN LUPA VOTE!!
THANK YOU GUYS~<3