Phak!
"Tolong jangan berlebihan kak."
"Kak Mark?" batin Minju yang kaget akan kehadiran Mark setelah menepis tangan Yuta
"Maksud lo gua berlebihan? Orang gua mau pindahin kotoran di rambut dia. Aduh Mark.. Mark.. Masih sayang?" celoteh Yuta kemudian memejamkan matanya lagi
Mark terdiam. Dia juga bingung dengan apa yang baru saja dilakukannya.
Flashback On
Mark Pov
Saat ini gua dan temen-temen grup gua bakal diwawancarain. Yang buat gua terkejut, di studio ada Minju. Tapi gua berusaha ga gubris kehadirannya disana.
Ngapain dia disini?
Minju yang memasuki stylist room buat gua ngerti, ternyata hari ini dia kerja sebagai penata rias bareng staff yang lain.
Di depan pintu, dia lagi ngobrol sama Taeyong tapi ga gua gubris sama sekali. Gua milih buat merem dan menikmati olesan riasan di wajah gua. Taeyong berusaha ngejek gua, tapi gua milih buat tetep diem.
Sampai akhirnya,
"Bu Jane ga pernah bilang, punya penata rias secantik ini."
Denger Kak Yuta ngomong gitu, gua langsung buka mata gua perlahan. Gua cari keberadaan Minju dan juga Kak Yuta. Ngeliat posisi mereka yang dekatnya sama seperti kita dulu, buat gua geram.
Gua samperin mereka, dan gua tepis tangan Kak Yuta. Gua ga tahu apa yang gua lakuin sekarang. Gua bingung.
Flashback Off
Author Pov
Setelah menepis tangan Yuta, Mark melirik ke arah Minju. Minju terlihat kebingungan dan masih terdiam. Mark tidak punya pilihan lain selain kembali ke tempat duduknya.
Sebenarnya hal ini telah direncanakan Taeyong, Yuta dan juga salah satu staff itu. Mereka ingin melihat reaksi Mark, dan memang sesuai ekpektasi mereka. Mereka dengan cepat mengambil keputusan,
"Ok. He's still in love with her."
***
Grup ENCITY sekarang sedang diwawancarai. Mereka menikmati acara itu. Dan tentu saja Minju bersama beberapa staff lain tetap disana untuk berjaga-jaga apabila ada yang harus dibenarkan saat break nanti.
Minju tahu bahwa saat berlangsungnya wawancara, Mark sesekali melihat ke arahnya. Seperti memastikan bahwa dia baik-baik saja?
Tentu saja Minju pura-pura tidak menggubrisnya. Namun di hati kecilnya, dia senang.
Ok, break!
"Minju?"
"Iya bu?"
"Kamu tolong rapihin make up di wajahnya Mark yah? Udah agak keringatan soalnya."
"E-eh? Saya bu?"
"Siapa lagi yang namanya Minju? Ayo?"
"Ekhm.. Iya bu."
Para member yang lain sedang menikmati olesan riasan. Minju dengan langkah yang sangat berhati-hati berjalan mendekati Mark. Tentu saja dia sangat nervous sekarang.
Mark yang sedang asik mengobrol dengan Haechan langsung menghentikan aktivitasnya, menyadari kedatangan Minju.
"P-per-permisi kak. Saya mau benerin make up-nya."
"Iya boleh."
"Gimana bisa dia santai banget?" batin Minju
"Saya mulai kak."
Mark mulai memejamkan matanya. Minju dengan pergerakan ragu-ragu, mengarahkan brush di tangannya. Menyadari gerakan Minju yang tidak karuan itu membuat Mark gregetan.
Mark langsung memegang tangan Minju.
Membuka matanya.
Menatap Minju.
Dan dengan lembut,
"Yang bener."
Minju semakin dibuat malu olehnya.
Mark kembali memejamkan matanya, dan mengarahkan tangan Minju ke wajahnya dengan tepat. Kemudian Minju memperbaiki make up-nya.
Saat sedang melakukan pekerjaannya, Vanya datang. Dia melihat kegiatan Minju dan Mark. Dia geram melihat mereka seperti itu.
"Ok, lima menit lagi kita mulai."
Minju dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya. Minju kemudian berjalan mundur tanpa melihat ke belakangnya dan,
Bruk!
"Ya ampun! Maaf bu!"
Minju panik ketika melihat dia menabrak Vanya di belakangnya. Yang membuatnya semakin panik adalah dia juga menabrak kopi yang dipegang oleh Vanya sehingga baju Vanya penuh dengan noda kopi itu.
Vanya merasa dia beruntung hari ini, dia bisa memarahi Minju dengan suatu alasan. Untuk sesaat Vanya tidak bereaksi, suasana begitu hening. Mark yang awalnya bersiap-siap sebelum siaran, malah mengalihkan pandangannya ke sumber keributan.
"Maaf bu! Saya benar-benar tidak tahu. Mohon maaf bu." Minju yang membungkuk beberapa kali untuk berusaha meminta maaf.
Plak!
Iya, Minju ditampar. Semua yang ada disitu terpaku melihat Minju diperlakukan seperti itu. Pipi Minju memerah, dia hanya menunduk karena malu.
"Lo gimana sih?! Ini baju mahal! Udah gitu, lo kerja tuh yang bener! Beginian doang ga bisa!"
"Maaf bu."
Perlahan Minju meneteskan air matanya. Mark melihat Minju diperlakukan seperti itu tentu saja sangat menyayat hatinya.
"Saya benar-benar tidak-"
"Lo masih berani ngomong?! Dasar-"
Saat Vanya ingin mendaratkan tamparan kedua, tangannya dicegah oleh Mark.
"Tolong jangan perlakukan staff seperti ini, Bu Vanya."
Vanya memaksa melepaskan tangannya. Mark kemudian mengalihkan pandangannya pada Minju.
Dia terguncang dan hampir saja terjatuh namun ditahan oleh Mark. Tindakan Mark semakin membuat Vanya geram.
"Tolong lepaskan tangan saya." kata Minju
Dia tidak ingin membuat Vanya semakin dahsyat meluapkan amarahnya. Dan tentu saja dia tidak ingin membahayakan karir Mark.
Minju berusaha berdiri tegar namun tubuhnya menentang itu. Kakinya tidak bisa menopang dirinya dengan kokoh.
Mark yang melihat Minju seperti itu, semakin menggila. Dia tidak bisa meninggalkan Minju seperti itu saja.
"Ikut saya."
"Baik bu."
Minju tidak mampu berjalan. Dia berhenti sejenak, saat ingin melangkahkan kakinya lagi, Mark langsung menggendong Minju ala bridal style.
"Ga usah sok kuat."
.
.
.
Maaf banget baru publish:(
Stay tune! Love you guys! <3
.
.
DOUBLE PUBLISH LOH!!
NEXT NEXT NEXT!!
Minju pas lagi kerja!
Cantiiikk :)
.
.
.
SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!
JANGAN LUPA VOTE!!
THANK YOU GUYS~<3