Chaeyoung dan Jisoo berjalan berdampingan ke arah ruang rapat OSIS. Sekarang sudah menunjukkan jam pulang sekolah, dan hari ini adalah rapat pertama untuk para anggota OSIS yang baru. Sesampainya Chaeyoung dan Jisoo di ruang rapat, belum ada orang di sana, mereka yang paling pertama sampai di ruangan itu.
"Ini orang-orang pada niat jadi anggota OSIS gak sih?! Masa jam segini belom ada yang dateng?!" protes Chaeyoung saat ia baru saja masuk.
"Elo mah mentang-mentang udah jadi waketos sekarang. Lo lupa apa dulu lo juga sering telat rapat," cibir Jisoo yang mengingatkan Chaeyoung pada kelakuannya dulu yang sering terlambat ikut rapat. Bagaimana ia tidak barbar dulu, kan ketosnya kakaknya sendiri.
"Iya sih, tapi kan itu beda. Mana si Jaehyun belom ada lagi," ucap Chaeyoung. Jisoo pun hanya bisa pasrah mendengar keluh kesah temannya itu.
"HELLO EPRIBADEHH..." teriak Jimin yang baru saja masuk ke dalam ruang rapat bersama Jaehyun.
"Berisik!" protes Chaeyoung.
"Ye... Sensi amat mba..." balas Jimin.
"Gais ada yang mau gofood gak?" tanya Mingyu yang baru masuk ke ruang rapat sambil fokus ke layar ponselnya, sedang melihat-lihat menu makanan.
"Sialan lo, rapat aja belom mulai!" ucap Jaehyun.
"Lah belom mulai? Gue kira gue udah telat," ucap Mingyu lalu menempati kursi yang kosong di ruangan itu.
"Sori telat gais, tadi kita dipanggil Pak Daesung," ucap Jihyo yang datang bersama Dahyun.
"Btw gue izin pulang cepet ya," ucap Dahyun sambil nyengir.
"Apalagi alasan lo pulang cepet?" tanya Chaeyoung.
"Itu keluarga gue ada yang ultah," jawab Dahyun dan Chaeyoung hanya bisa menghela napas pasrah.
Tidak lama setelah kedatangan Jihyo dan Dahyun, muncullah dua lelaki yang kurang familiar bagi sebagian anggota OSIS. Ya, mereka adalah anak kelas 10 jadi wajar saja bagi para anggota OSIS tersebut jika tidak mengenal mereka.
"Halo, kak," sapa kedua lelaki itu saat baru masuk ke dalam ruangan.
"Eh iya, kalian anak kelas 10 kan?" tanya Jaehyun.
"Iya kak," jawab lelaki satunya yang bernama Yedam.
"Duduk duduk, gak usah tegang gitu," ucap Jaehyun yang mempersilahkan mereka duduk di kursi kosong. Meskipun para anggota OSIS menyambut mereka dengan baik, tapi tetap saja mereka masih merasa asing di ruangan itu. Akhirnya mereka berdua hanya duduk kaku di ruangan itu sementara pengurus OSIS lainnya sibuk bercanda.
"YO WASSUP GAIS!" teriak Bambam yang baru masuk.
"Diem lu!" protes Jihyo.
"Hampir aja gue lupa ada Bambam." ucap Chaeyoung.
"Duduk lo! Udah telat juga. Gue udah mau mulai nih!" suruh Jaehyun.
"Siap, pak ketos!" ucap Bambam lalu langsung mengisi tempat duduk yang masih kosong.
"Lah lo berdua ngapain si sini?" tanya Chaeyoung yang menyadari keberadaan dua lelaki lainnya yang tadi masuk bersama Bambam, yang bukan bagian dari OSIS.
"Nungguin Bambam," jawab Yugyeom dengan polos.
"Apaan lo berdua pake acara nungguin si Bambam," protes Chaeyoung pada Yugyeom dan June.
"Biasa aja kali Chaeng, kan mereka tiga serangkai," celetuk Mingyu.
"Bambam udah kayak anak TK aja pake ditungguin segala." cibir Chaeyoung.
"Ye... Elu aja yang gak tau Chaeng, si Bambam kan masih mental anak TK," celetuk Jihyo.
"Jahat lo, gini-gini juga gue pernah jadi pasangan lo di kandidat nomor tiga," ucap Bambam setelah mendengar ucapan Jihyo.
"Lo berdua kalo berisik gue usir ya," ucap Jaehyun memperingati Yugyeom dan June yang memang terkadang suaranya tidak bisa dikontrol.
"Siap, bos!" ucap Yugyeom dan June yang sudah duduk manis di pojok ruangan.
"Sisa siapa nih yang belom ada?" tanya Jaehyun yang sudah berdiri di depan ruangan tersebut.
"Itu si Taehyung tuh belom dateng, mampus tuh anak!" ucap Jimin.
"Bangsat emang tuh orang." ucap Jaehyun, "Yaudah kita mulai aja rapatnya. Kita mulai dengan perkenalan ya gais, kan tak kenal maka tak sayang. Jadi kenalin gue ketua OSIS tahun tahun ajaran ini, nama gue Jung Jaehyun." ucap Jaehyun sambil senyum sehingga menampilkan lesung pipinya.
Tepat setelah Jaehyun selesai bicara, tiba-tiba suara pintu yang dibuka membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh ke arah pintu masuk dan mendapati seorang lelaki dengan wajah tampan lengkap dengan baju basketnya. Belum menyadari semua mata tertuju padanya, lelaki itu hanya menatap bingung ke arah dua makhluk yang duduk di pojok ruangan itu karena hal pertama yang ia lihat di ruangan itu adalah mereka.
"Ngapain lo berdua?" tanya lelaki bernama Taehyung itu.
"Ye... Elu yang ngapain dateng pake baju basket, lo mau rapat apa main basket," balas June.
"Kita mah emang lagi nungguin si Bambam," ucap Yugyeom. Taehyung yang mendengar ucapan Yugyeom pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, heran melihat hubungan tiga serangkai itu.
"Ehem!" deham Jaehyun dengan keras yang membuat Taehyung sadar bahwa sekarang ia sudah jadi pusat perhatian. Sadar akan situasi, lelaki tampan itupun hanya menunjukkan cengiran khasnya.
"Itu yang baru masuk gak salah ruangan?" tanya Jaehyun sarkasme.
"Hehehe... Sori bro, gue lupa ada rapat osis jadinya gue ikut latihan bentar tadi," jawab Taehyung sambil menunjukkan senyum termanisnya yang bikin orang-orang diabetes.
"Sialan lo. Untung temen gue! Udah cepet duduk lo!" perintah Jaehyun.
"Ah gak seru, masa gitu doang..." ucap Jimin.
"Diem lu, Jim. Songong amat jadi orang," balas Taehyung.
Dan sesi perkenalan pun berlanjut hingga sampai ke dua anak kelas 10 itu, yang ternyata bernama Yedam dan Hyunsuk.
***
Chaeyoung berjalan keluar dari ruang OSIS bersama Jaehyun dan Taehyung karena yang lain sudah kabur duluan. Jisoo juga sedang buru-buru tadi, sepertinya dia ada les privat hari ini. Dan kebetulan juga Chaeyoung ingin ke lapangan basket, sama seperti Jaehyun dan Taehyung yang memang akan lanjut latihan basket bersama klub basket sekolah.
"Kok tumben lo mau ke lapangan basket?" tanya Jaehyun pada Chaeyoung.
"Jangan bilang lo mau manggil si Junkyu lagi?" tanya Taehyung ngegas saat mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat ia bertemu Chaeyoung di lapangan.
"Hah? Junkyu yang anak baru itu?" tanya Jaehyun dan mendapat anggukan dari Taehyung, "Yoi, yang baru gabung klub basket kita,"
"Lo kenal ama Junkyu?" tanya Jaehyun pada Chaeyoung.
"Ye... Nih orang satu ketinggalan jaman. Kemana aja lo dari kemarin? Si Junkyu itu adeknya bang Suho." ucap Taehyung.
"Seriusan lo?! Adeknya bang Suho?!" tanya Jaehyun ngegas dan Taehyung kembali mengangguk.
"Ye... Sombong amat lo, Tae. Kan lo juga baru tau pas gue ngasih tau," cibir Chaeyoung dan Taehyung hanya nyengir.
"Jadi lo mau ketemu Junkyu?" tanya Jaehyun pada Chaeyoung.
"Apaan sih, kepo lo berdua!" ucap Chaeyoung lalu berjalan dengan cepat mendahului Jaehyun dan Taehyung ketika matanya menangkap sosok yang ia cari sedang duduk di tribun yang ada di pinggir lapangan basket.
"Makasih..." ucap Chaeyoung sambil menyodorkan sebuah payung ke arah lelaki yang memakai baju basket itu. Lelaki itu sempat menatap bingung Chaeyoung yang tiba-tiba muncul di hadapannya ini, sampai ia teringat kejadian hujan kemarin.
"Oh, itu bukan punya gue." ucap lelaki itu saat melihat sebuah payung yang disodorkan oleh Chaeyoung, "Kembaliin aja langsung ke kak Jisoo. Payung itu punyanya kak Jisoo." lanjut lelaki bernama Junkyu itu saat menyadari tatapan tidak mengerti dari Chaeyoung.
"Chaeng! Lo udah kunci ruang osis kan tadi?" tanya Jaehyun yang sudah memakai baju basketnya sambil menghampiri Chaeyoung, membuat gadis itu berbalik menoleh ke arah Jaehyun.
"Seingat gue udah kok tadi," jawab Chaeyoung.
"Terus kuncinya mana?"
"Kan tadi elo yang mau pegang kuncinya, bambang!" jawab Chaeyoung ngegas.
"Oh iya, hehehe..." cengir Jaehyun.
"WOI YANG DI SANA JANGAN PACARAN WOI! CEPETAN MASUK LAPANGAN LO!" teriak seorang lelaki dari tengah lapangan basket yang memakai jersey basket dengan tulisan 'TY' di bagian belakangnya.
"Taeyong bangsat." umpat Jaehyun yang masih bisa didengar oleh Chaeyoung. Jaehyun pun langsung berlari ke tengah lapangan. Chaeyoung yang merasa perkataan teman Jaehyung hanya gurauan belaka pun tidak ambil pusing. Gadis itu kembali menoleh ke arah Junkyu, tetapi lelaki itu sudah tidak ada di sana.
Jaehyun sialan! Gara-gara dia ngajak gue ngomong nih jadinya si Junkyu pergi. Tau ah! Kesel!
***