"Ok. Resmi ya?" bisik Mark ditelinga Minju
"Apanya kak?"
"Jadi pacar gua."
Minju hanya memerjapkan matanya berkali-kali dengan mendengar perkataan lelaki di depannya ini. Dia tidak percaya dengan keadaan ini.
"Jadi pacar Kak Mark?"
Deg.. Deg.. Deg.. Deg..
"Heh, lo kalo di depan cowok lain jangan blushing gini ya? Awas lo."
Minju refleks memegang kedua pipinya dengan tangannya. Memang panas pertanda pipinya memerah.
"Apaan sih kak, ih."
"Yaudah gua mau naik. Yiren udah pergi, mendingan lo keluar."
Setelah mengatakan hal itu, Mark pergi. Tak sampai beberapa detik, dia kembali lagi.
"Kenapa kak?"
"Lupa."
"Apa?"
Muach!
"Good Night baby~" kata Mark setelah mendaratkan kecupan hangat selamat malam pada pipi Minju dan pergi ke kamarnya
Minju cuma matung. Dia ga tahu harus gimana. Gak lama, Yiren muncul.
"Naaahhh, disini lo ternyata!"
Kali ini Minju tidak kaget, dia hanya matung dengan satu tatapan.
"Inju? Inju lo kenapa? Lo kesambet ya? MINJU?!!"
"Huh? Kenapa?"
"Wuaaahhh, lo beneran kesambet tadi?"
"Tau ah!"
Minju kemudian berlari meninggalkan Yiren di dapur sambil memegang pipi dengan kedua tangannya.
Melihat tingkah laku sahabatnya yang begitu membuat Yiren semakin curiga.
"Hm... Something strange." batin Yiren
Yiren sudah terbawa dalam tidurnya. Sedangkan Minju masih dengan mata terbuka lebar. Bagaimana dia bisa tidur setelah kejadian "kehimpit kulkas" tadi? Ingatannya hanya dipenuhi oleh Mark.
"Kenapa gini? Kan gua sukanya sama Kak Jo. Kok bisa suka sama Kak Mark? Sejak kapan gua suka sama Kak Mark? Sejak petugas IndiHome? Sejak gua dilabrak? Sejak jalan-jalan tadi? Atau sejak.... Aaaaaakkhhh!!! Tau ah! Pusing gua!" batin Minju yang penuh dengan sejuta pertanyaan
"Heh Inju, lo bisa diem ga? Gua udah tidur nih. Lo bolak balik, kiri kanan. Heeleehh." protes Yiren dengan nada setengah ngantuk lantaran sahabatnya yang terus bergerak di atas tempat tidur
"Eh sorry sorry. Hehehe"
Di lain sisi sama seperti Mark. Dia juga tidak bisa tidur. Berusaha memejamkan mata beberapa kali tapi sama saja, dia tidak bisa melangkah ke dunia mimpi.
"Chat si Minju ah~"
Drrrt..
Mendengar notifikasi, Minju segera mengambil handphonenya.
+6281299xxxxxx
Malam MJ~
"Eh? Siapa nih?" batin Minju heran
Me
Maaf, ini siapa?
+6281299xxxxxx
Yah..
Masa nomor pacar sendiri ga save?
"Pacar? Sejak kapan gua punya pacar?" batinnya lagi
Tiba-tiba Minju ingat dengan kejadian "resmi" tadi.
Me
Oh.. Kak Mark?
Kak Mark
Yah elah.. Masih dipanggil kakak?
Me
Emangnya harus manggil apa?
Kak Mark
Kan udah jadi pacar.
Jadi sayang gitu?
Me
Apaan sih kak? Norak deh.
Sejak kapan juga gua jadi pacar kakak?
"Masa gua dikatain norak? Ini anak emang ga pernah pacaran keknya." batin Mark kesal
Kak Mark
Mau aku jelasin sejak kapan?
Atau mau aku nunjukkin lagi?
Me
Yehh.. Apaan sih? Ga jelas deh.
Keduanya sama-sama menikmati malam chat mereka. Sama-sama tertawa akan balasan satu sama lain.
Kak Mark
Kamu belum bobo?
Entah apa yang mendorong Mark untuk mulai dengan "aku-kamu". Hal ini membuat Minju semakin malu-malu dan menenggelamkan kepalanya dibalik selimut.
Me
Belum kak. Kakak?
Kak Mark
Belum.
Kok masih dipanggil kakak?
Me
Kenapa belum bobo kak?
Kan aku ga mau ngurangin rasa hormat aku buat kakak.
Kak Mark
Gapapa deh. Yang penting ada "aku" hehe.
Gimana bisa bobo? Aku ga bisa mimpi.
Me
Hehehehe
Kan tinggal bobo aja kak, ntar juga bisa mimpi.
Kak Mark
Mimpinya aja di kamar Yiren.
Belum bobo lagi.
Gimana bisa ketemu di mimpi?😏
Minju dibuat gila dengan kata-kata Mark. Ini pertama kalinya dia mengalami sesuatu seperti ini. Setelah berpikir beberapa lama, Minju kembali mengirim pesan.
Me
Gimana kalo ketemu sekarang?
⚫️
⚫️
⚫️
⚫️
⚫️
⚫️
⚫️
Gimana guys?
Semoga ga bosenin yah?
SILAHKAN KOMEN BUAT MASUKAN YAH TEMAN-TEMAN!
JANGAN LUPA VOTE!!
THANK YOU GUYS~<3