My Perfect Husband

By ClarissaFidel19

1M 67.5K 3.7K

Cover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan seg... More

1. I LOVE YOU
2. Love you to more
3.
4. DAVE
5. Jerman
6. Itu
@queisharenze
7. Terserah
8. Saingan
9. Wanita Lain
10. Merxy
11. Penyelesaian
12. Belanja
13. Lulus dan Hadiah Rayan
14. Rumah sakit
16. the incident
17. Retaliation
18. Penenang
19. Lena
20. Spesial Dave
21. 1 Tahun dan 8 Minggu
22. Fight
23. You lose
24. 5 Bulan
26. 7 Bulan
27. 9 Bulan
28. Baby Keyra
29. Baby Bryan
30. Normal life
31.
32. Keguguran
33. Rayan Terbaik
34. Rayan bisa diandalkan
35. Indonesia
36. Lari Pagi
37. Kumpul keluarga
38. Kantor Rayan
39. Rara
40. Queisha sakit
41. Masih Sakit
42. Time to Family
43. Sayang
44. School
45. Keyra sakit
46. Problem
47. Janji
48. Not The Same
49.
50. Boom
51. Pelakunya
52. Ditabrak
53. Capek
54. Birthday Rayan
55. Hari pertama sekolah
56. Anak kakek
57. Bryan sakit
58. Bali
59. Hamil lagi?
60. Bryan menolak
61. 10 Tahun
62. Clarie main
63. End
Extra Part 1
Love Obsession
Extra Part 2
Extra Part 3

15. Taman

21.4K 1.2K 64
By ClarissaFidel19

Rayan sejak tadi memeluk Queisha yang masih tidur memeluknya. Queisha menyembunyikan wajahnya di dada Rayan, sangat nyaman.

"Masih ngantuk?" tanya Rayan

"Heum, ngantuk banget" jawab Queisha mengeratkan pelukannya

"Tidur lagi aja" ucap Rayan mengelus rambut Queisha

Queisha tertidur lagi, dan Rayan ia masih setia mengelus rambut Queisha. Hingga ia juga tertidur.

Queisha mengejapkan matanya melihat kesekeliling, sinar matahari sudah masuk kedalan kamar.

"Aku bikin teh dulu yah, Ray" ucap Queisha mengecup pipi Rayan dan berjalan ke bawah

Queisha mengikat rambutnya asal dan membuka jendela dapur. "Seger" ujar Queisha saat angin mengenai wajahnya

Ia menuang air ke cangkir dan mencelupkan teh kedalamnya, ditambah sedikit gula.

"Selesai"

Saat Queisha akan naik ke atas, bel berbunyi. Tehnya ia taro di meja samping tangga.

"Pagi Qey"

Queisha sedikit kaget saat melihat Lucas berada dihadapannya. "Ngapain?" tanya Queisha

"Mau ketemu, kangen" jawab Lucas, Queisha merasa ada yang aneh dengan Lucas biasanya Lucas tidak seperti ini

"Pergi Cas sana" Queisha mendorong tubuh Lucas namun Lucas tidak juga bergerak, Queisha mencium aroma alkohol dari tubuh Lucas

"Baju kamu lucu" ucap Lucas melihat baju yang di gunakan Queisha


"Terus?" tanya Queisha menaikan alisnya

"Mau kamu" jawab Lucas yang akan memeluk Queisha, namun Queisha mendorongnya

"Rayan, Rayan" teriak Queisha

"Mau apa sih Qey?" tanya Lucas ia mendorong tubuh Queisha hingga mundur beberapa langkah

"Rayan" teriak Queisha

"Mulut kamu kaya speaker" Lucas menangkup wajah Queisha

"Ish lepas!, Rayan" teriak Queisha lagi

Terdengar langkah kaki dari atas, Rayan berjalan cepat menuju pintu. Rahang Rayan terlihat mengeras, tentu saja karena melihat Lucas.

"Jerk, ngapain lo?" teriak Queisha meninju wajah Lucas hingga terjatuh

"Santai Ray, gue cuma kangen mau liat Queisha" jawab Lucas

Bugh

Bugh

Bugh

Lucas sudah terbaring lemah, tapi ia masih terkekeh pelan. "Gue pastiin Queisha jadi milik gue" ucap Lucas dan keluar dari rumah Rayan, tapi sebelum itu ia menatap Queisha yang berdiri di samping Sofa

"Kamu kemana ha?, lama banget" ucap Queisha

"Aku masih tidur Qey" jawab Rayan, ia emosi pada Lucas

"Kesel" ucap Queisha ia berlalu menuju meja dimana ia menaro teh dan kembali pada Rayan yang duduk di sofa

"Nih minum" Queisha memberikan teh Rayan dan Rayan langsung meminumnya

"Qey dia tau dari mana rumah kamu disini?" tanya Rayan

"Aku gak tau Ray, mungkin dia nanya sama temen aku" jawab Queisha

"Aku siapin sarapan dulu"

"Ok" jawab Rayan

Rayan berjalan menuju taman di rumahnya dan membuka bajunya, hingga ia hanya menggunakan celana.

Rayan berbaring di kursi santai, dan memejamkan matanya. "Dia cari masalah, gue abisin" ucap Rayan

Setengah jam menunggu Queisha datang dan mencium pipi Rayan, membuat Rayan membuka matanya. "Udah jadi sarapannya, ayo makan" ajak Queisha

"Come on" Rayan memeluk pinggang Queisha posesif

"Ray jangan lupa bilang penjaga, kalau Lucas dateng lagi, jangan biarin masuk" ujar Queisha sambil menaruh guacamole yang sudah ia buat

"Iya, sayang" jawab Rayan mengelus tangan Queisha

Queisha mengisi piring Rayan dengan masakannya dan langsung duduk di hadapan Rayan.

"Ouh yah Qey, kamu gak keberatan kalau punya anak sekarang?" tanya Rayan membuat Queisha kaget

"Heum, k-kenapa emangnya?" tanya Queisha

"Aku rasa umur kita sudah cukup untuk punya anak" jawab Rayan

"Aku tau Ray, tapi aku heum terserah deh" ujar Queisha

"Hei aku nanya sayang" jawab Rayan ia mengelus pipi Queisha

"Iya aku paham"

"Aku mau aja hamil Ray, tinggal nunggu Tuhan kasih aja" ucap Queisha

"Serius?"

"Iya, aku ngak mau nunda Ray, cukup buat kamu nunggu buat bisa dapet hak kamu, ngak lagi aku buat nunggu buat punya anak" jelas Queisha membuat Rayan tersenyum, istrinya semakin dewasa

"Kita berdoa aja, semoga Tuhan secepatnya kasih kita anak" ujar Rayan

"I love you" ucap Queisha

"I love you to" jawab Rayan

-//----------------

Rayan dan Queisha sudah berada di kantor Rayan, hari ini jadwal Queisha kosong, jadi Queisha memilih untuk ikut Rayan ke kantor.

"Ray aku mau pesen makanan" ucap Queisha duduk di pangkuan Rayan

"Apa sayang?" tanya Rayan

"Kamu mau makan apa?" tanya Queisha

"Makan yang pedes Qey, tapi kamu mau apa?" Rayan menyembunyikan wajahnya di leher Queisha mengendusnya

"Geli" Queisha mendorong wajah Rayan

"Kangen kamu" Rayan tidak mau menjauh

Queisha hanya diam saat Rayan masih di lehernya "Heum apa yah?"

"Yang ada kuahnya pasti enak" ujar Rayan

"Iya apa?" tanya Queisha menarik rambut Rayan gemas

"Bakso enak nih"

"Kalau bakso Indonesia aku mau"

"Bakso sini Qey"

"Yah"

"Udah gakpapa, aku pesen dulu"

Rayan mengeluarkan hpnya dan Queisha mengambil hp ditangan Rayan. "Aku yang pesen, kamu istirahat aja" ucap Queisha ia menarik kepala Rayan agar kembali ke lehernya

Menunggu sekitar 45 menit dengan posisi yang tetap sama, akhirnya pesanan tiba, Queisha langsung menggoyangkan pundak Rayan setelah Sekretaris Rayan keluar.

"Ray bangun" ucap Queisha

"Heum, udah dateng?" tanya Rayan

"Udah, ayo kita makan" Queisha langsung turun dari pangkuan Rayan

"Suapin Qey" ucap Rayan, ia sangat malas bangun dari kursinya

Queisha menoleh menatap Rayan dan menaikan alisnya "Kamu kok manja?"

"Sama kamu ini" jawab Rayan

"Oke"

Queisha kembali duduk di pangkuan Rayan dan menyuapi Rayan. "Qey besok kemu ke Rs?"

"Iya, tapi cuma sampe jam 4"

"Aku jemput"

"Iya, aku tau"

"Aku udah kenyang, sekarang kamu yang makan"

"Aku suapin" lanjut Rayan mengambil makanan dari tangan Queisha

"Ayo makan" Rayan mendekatkan sendoknya pada mulut Queisha

"Enak" jawab Queisha

Queisha dan Rayan kembali terdiam, Sampai Queisha selesai makan.

"Ray abis dari sini jalan yuk"

"Kemana?"

"Ke taman main aja"

"Ngapain?"

"Aku mau duduk dibawah Pohon"

"Okey"

Queisha berdiri dari pangkuan Rayan dan merapikan alat makan mereka agar Rayan bisa kembali bekerja.

Queisha duduk pada sofa dan memainkan hpnya. Terkadang tertawa sendiri atau berbicara dengan kesal.

"Kenapa sayang?" tanya Rayan ia duduk tepat di samping kepala Queisha

"Ini lucu" jawab Queisha ia menjadikan paha Rayan menjadi bantalnya

Rayan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah istrinya, dan matanya fokus pada hp yang dipegang Queisha.

"Terus tadi kok kesel?"

"Ish tadi ceritanya bikin aku kesel Ray"

Rayan diam saja dengan masih mengelus rambut Queisha. "Ngantuk" Queisha menaruh hpnya dan memeluk perut Rayan

"Ke kamar ayo" ajak Rayan

"Males jalan"

"Aku gendong" jawab Rayan dan Queisha langsung merentangkan tangannya agar Rayan menggendongnya

Sampai di kamar Queisha dan Rayan berbaring di kasur. "Ray kerjaan kamu udah selesai?"

"Udah"

"Yaudah ayo ke taman" Queisha langsung bangkit

"Katanya ngantuk" jawab Rayan

"Gakpapa ntar ilang, kita ke taman aja ayo" Queisha menarik Rayan

Mereka sampai di taman. Queisha terlihat sangat senang, sejak sampai ia selalu tersenyum.

Rayan hanya memperhatikan Queisha. Sesekali ia menarik pinggang Queisha agar tidak berjauhan darinya.

"Ray kesana"

Rayan hanya menurut. Queisha menuntunnya menuju penjual ice cream, ia akan minta Rayan membelikannya.

"Saya mau rasa vanila satu, coklat satu" ucap Queisha pada penjual ice cream

"Rayan bayar" ujar Queisha yang terkesan memerintah

Rayan memberikan uang pada penjual dan menerima ice cream coklat dari Queisha.

"Yang duduk" ucap Rayan

Queisha duduk dengan menyender pada dada Rayan, Queisha memperhatikan anak kecil yang sedang bermain, sedangkan Rayan sibuk menatap Queisha dan sesekali memandang apa yang di lihat Queisha.

"Aku mau anak kembar Ray" ucap Queisha

"Hm?" Rayan menaikan sebelah alisnya, kaget dengan ucapan istrinya

"Aku mau punya anak kembar" jawab Queisha menatap Rayan dengan tersenyum

"Aku terserah Tuhan aja" ujar Rayan

"Aku juga" jawab Queisha membuat Rayan tersenyum

"Qey pulang yuk"

"Bentar lagi Ray, masih mau liat anak itu" Queisha menunjuk kedua gadis yang wajahnya mirip

"Heum okey"

Rayan masih setia menatap Queisha. Hingga ia melihat jam dan menujukan pukul 05.30PM.

"Ayo pulang"

Mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di sebrang sana. Dan saat mereka sudah menyebrang Rayan baru saja membuka pintu mobilnya dan Queisha berlari menuju jalan.

"Queisha" teriak Rayan

---------------

19 Juni 2020

Continue Reading

You'll Also Like

403K 9.6K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
482K 37.8K 17
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...
1.3M 82.2K 36
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
612K 55.8K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...