PLAYFUL LOVE | PCY

By littlesora

5.9K 1.3K 1.1K

[ON GOING] Jadi harus sabar 😉 CERITA INI DI DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN KAUM REBAHAN YANG SUKA KERIBUTAN! Lyra... More

CAST
Ep-1
Ep-2
Ep-3
Ep-4
Ep-5
Ep-6
Ep-7
Ep-8
Ep-9
Ep-10
Ep-11
Ep-12
Ep-13
Ep-14
Ep-15
Ep-16
Ep-17
Ep-18
Ep-19
Ep-20
Ep-21
Ep-22
Ep-23
Ep-24
Ep-25
Ep-26
Ep-28
Ep-29
Ep-30
Ep-31
Ep-32
Ep-33
Ep-34
Ep-35
Ep-36
Ep-37
Ep-38
Ep-39
Ep-40
PLEASE IQRA MILEA
Ep-41

Ep-27

118 30 44
By littlesora

Sebelum membaca tolong di vote. Sambil berjalan koment dah yang banyak. Terakhir boleh di share juga yaa 💕 😊

.

Playful Love
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kantin sekolah sedang ramai seperti biasanya, begitu pula dengan bangku panjang di sudut kantin tempat khusus inti Cosmos berkumpul yang kini riuh dengan canda tawa dari Jeje, Daniel, dan El. Bertiga doang tapi ramenya sekantin.

Chandra?

Biasa sedang ambil jatahnya ke Zura.

Jika sedang ada pengawasan ketat dari sekolah, Cosmos menghabiskan waktu istirahatnya di sini. Lain cerita kalau lagi longgar, mereka pasti kabur ke kantin Abuy di belakang sekolah. Tidak hanya Chandra, Jeje, Daniel dan El saja, tapi 150 siswa yang tergabung dalam Cosmos ikut ke sana.

Di sekolah, Cosmos dikenal sebagai geng anak nakal, tukang tauran, tapi tidak pernah cari gara - gara duluan. Hal baiknya kebanyakan dari mereka merupakan siswa berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

Jika di 'luar sana', Chandra sebagai ketua Cosmos tidak pernah melibatkan anggota di sekolahnya. Mereka hanya ber-empat, tapi dikenal berbahaya oleh kalangan petinggi Negeri.

Apalagi mengetahui jika bakingan mereka adalah Bang Jiwook.

.
.

Suasana kantin semakin ramai, apalagi saat Jeje menggoda perempuan yang melewati mejanya, hal itu membuat yang digoda menjerit - jerit dalam hati.

Siapa yang tak kenal Cosmos? Seluruh anak SMA Galaksi pasti tau, karena mereka sangat populer dan banyak digandrungi perempuan di sana.

"Kiw! Neng sini duduk bareng Oppa," Jeje mengedipkan sebelah matanya, hingga gadis yang melintasi mejanya itu berlari menahan malu.

"Yeh malah lari," Decak Jeje.

"Muka lo nyeremin kali," Saut Daniel

"Muka Mantra gini,"

"Paan Mantra?"

"Mantaf tiada tara," Ucap Jeje meletakkan jarinya yang dibentuk L pada dagu percaya diri.

"Aing dong! KAPIS,"

"Paan?" Jeje menaikkan halisnya.

"Kasep Pisssaaann," Jeje memutar bola matanya malas, sedangkan El hanya menertawai kedua Kakak kelasnya yang otaknya kadang push up seperti ini.

"Sstt! Si Chan kemari tuh," Bisik El. Menyiku Jeje di sampingnya.

"Biarin aja kali, paling dia mau makan siomay Nci Lingling," Timpal Jeje yang sekarang asik menyeruput mie nya.

"Dari tampangnya sih bukan mau makan siomay, tapi mau makan orang njir," Panik Daniel.

"Kek nya dia baru sadar hp nya dibajak," Terka El.

"Goblok nya suka telat dia mah," Kata Jeje.

"Lu sih Je bukannya di hapus dulu chat nya kemarin," Tuding Daniel.

"Gak keburu bangke!"

Mereka bertiga cepat - cepat menyantap mie nya saat Chandra melangkah semakin dekat. Panique.

Braakk

Gebrakkan meja yang dibuat Chandra membuat ketiganya menoleh bersamaan dengan mulut penuh mie menjuntai di mulut masing - masing.

"Eh anjing! Lo pada ngebajak hp gue semalem?" Mereka semua menelan mienya sekali telan mendengar pertanyaan itu.

"Jeje tuh," Tunjuk El.

"Lo dedek gemes diem aja napa! Pengen hyung nya ribut mulu," Gebris Jeje.

"Di suruh Daniel gue," Timpalnya lagi

"Kok gue?! Elu kali!"

Chandra berdecak kesal melihat teman - temannya yang saling tuding.

"Kalian semua bangsat!"

"Maapin kita cinta," Ucap Jeje memelas.

Chandra yang jengah memilih mendudukan diri di samping Daniel.

"Nci bikinin gue teh sri sri satu," Titah Chandra.

"Gak jual teh sri sri Nci mah," Saut Nci Lingling menuangkan bumbu siomay.

"Jualnya apa?"

"Jasjus,"

"Iye itu aja," Nci Lingling mengacungkan jempolnya.

"Lain kali lo pada jangan bajak - bajak hp gue, apalagi ke Lyra. Bikin salah paham aja," Tegur Chandra serius. Jika tidak mengingat mereka adalah temannya, mungkin Chandra akan menghajarnya.

"Gak apa - apa kali, lagian kan lo udah jalan tuh sama Lyra. Cepet - cepet dah kasih status," Usul Jeje.

"Emang kalau jalan harus punya status?"

"Ya kalau gak mau kasih status jangan baperin dia mulu, kasian kali Chan kalo anaknya ngarep. Masa lo gak peka kalau selama ini Lyra suka sama lo," Cerca Daniel.

"Gue tau, makanya gue ngerasa bertanggung jawab untuk lindungin dia,"

"Elah, semua cewek lo lindungin. Lo pikir mereka hewan langka?!" Cibir Jeje, membuat mereka tertawa.

"Eh, itu bukannya Lyra sama Sam? Gue liat - liat makin deket aja mereka," El menyipitkan matanya ke arah pintu masuk kantin. Hal itu membuat Chandra, Daniel dan Jeje mengikuti arah pandang El.

"Wah Nil! Cewek lo juga ngikut tuh!" Seru Jeje. Pandangan Daniel beralih pada Joya yang mengekori Lyra.

"Dia bukan cewek gue," Sautnya acuh, mengalihkan pandangannya pada ponsel yang dia genggam.

Sedangkan Chandra hanya diam, memperhatikan Lyra yang mulai mendudukkan diri di salah satu bangku bersama Sam dan Joya.

Detik berikutnya, pandangan mereka bertemu. Lyra mendelik, membuang muka mengacuhkan Chandra.

.
.
.

"Makan apa lo?" Tanya Chandra pada Daniel setelah menyeruput habis jasjus nya.

"Biasa obat maag, belakangan ini gue telat makan," Daniel menjawabnya santai seakan hal itu bukan masalah, lalu pamit menuju kelas lebih dulu, disusul Jeje dan El karena bell masuk kelas telah berbunyi.

Chandra memperhatikan Daniel yang membuang bungkusan obatnya pada tong sampah kecil di ujung kantin. Saat ketiga temannya berbelok menuju koridor, Chandra beranjak dari duduknya, lalu mendekati tempat dimana Daniel membuang bungkusan itu.

Beruntung, apa yang Chandra cari belum terkubur dengan sampah lain, sehingga mudah untuk dia raih.

Kening Chandra mengerut, ketika membaca obat macam apa yang di konsumsi Daniel.

'Sertraline? Bukannya ini—'

.
.
.
.
.

"Ra?!" Chandra sedikit berlari menghampiri Lyra yang hendak memasuki kelas bersama Joya. Joya yang mengerti masuk ke dalam kelas lebih dulu.

Hening beberapa waktu, mata mereka beradu, saling membisu.

"Ra, jangan deket sama Sam," Chandra memecah hening.

"Kenapa? Dia baik sama gue,"

"Gue gak mau lo terluka gara - gara dia," Lyra tersenyum, mengejek.

"Kemarin lo ajak gue jalan, pas jam istirahat lo nyamperin Zura sambil elus - elus dia, terus bilang sama gue kalau chat yang kemarin itu dibajak sama temen - temen lo, sekarang yang bikin gue terluka itu siapa? Sam apa lo?" Lyra menunjuk Chandra dengan telunjuknya hingga sedikit terdorong sebelum berlalu ke dalam kelas.

Chandra terpaku ditempat dengan pikirannya sendiri. Merasa egois karena ingin memiliki Lyra, tapi juga tak ingin kehilangan Zura.

.
.
.
.
.

Kali ini, Lyra memasuki kelas dengan mood yang very so bad. Keadaan kelas belum begitu ramai, mayoritas dari mereka masih berada di luar kelas karena Pak Suho belum menghadiri kelasnya.

Disana Lyra menangkap Zura yang sedang tersenyum ke arahnya. Lyra acuh, lalu mendelik pada gadis itu.

"Ra—" Zura mencekal tangan Lyra, hingga gadis itu menghentikan langkahnya.

"Lo kenapa sih sama gue? Gue salah apa sama lo Ra?" Lyra menarik tangannya dari genggaman Zura sekali sentak.

"Lo gak pernah salah, gue cuma gak suka aja sama lo,"

"Ra, apa gak bisa kita temenan lagi kaya dulu? Gue bakal lakuin apapun biar lo bisa maafin gue," Mendengar itu membuat Lyra menghela napasnya kasar.

"Kalau gitu—" Lyra menjeda, menimang apa harus dia meminta hal yang mengganggu pikirannya selama ini pada sumbernya langsung?

"Kasih tau gue apa hubungan lo sama Chandra sebenarnya," Permintaan Lyra tahunya malah membuat Zura terkekeh geli, seakan apa yang dikatakannya adalah lelucon.

"Lo suka sama Chandra?"

"Jawab aja pertanyaan gue,"

"Kita cuma temen Ra," Lyra menatap Zura tidak percaya.

"Temen tapi mesra maksud lo?"

"Emang kenapa sih Ra? Kalau gue pacaran sama Chandra, apa itu masalah buat lo?" Tanya Zura dengan santai, tapi hal itu membuat Lyra menatapnya tajam.

"Sebenernya itu gak akan jadi masalah kalau Chandra gak ngusik hidup gue! Gue cuma gak mau dipermainin sama dia Zur,"

"Dia gak pernah permainin lo Ra, dia bukan cowok kaya gitu. Percaya sama gue,"

"Gimana gue bisa percaya kalau sebentar - sebentar dia mesra sama lo, terus besoknya sama gue. Apa lo juga gak ngerasa di permainin Zur?!" Nada Lyra meninggi karena kesal.

"Gue rasa dia begitu sama gue cuma untuk balas budi Ra. Lagian gue juga punya seseorang yang gue cintai, tapi bukan dia,"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tebeceehh


CUMA TEMEN gaaiss percaya gak?

Follow akun littlesora buat yang belum. Mari membuat rumah kecil ini menjadi besar bersama - sama 💕

Touch vote and leave comment please ❤

Ciyuu 💕

Continue Reading

You'll Also Like

98.4K 16.8K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
1M 84.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
312K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
127K 9.2K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote