PLAYFUL LOVE | PCY

Oleh littlesora

5.9K 1.3K 1.1K

[ON GOING] Jadi harus sabar 😉 CERITA INI DI DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN KAUM REBAHAN YANG SUKA KERIBUTAN! Lyra... Lebih Banyak

CAST
Ep-1
Ep-2
Ep-3
Ep-4
Ep-5
Ep-6
Ep-7
Ep-8
Ep-9
Ep-10
Ep-11
Ep-12
Ep-13
Ep-14
Ep-15
Ep-16
Ep-18
Ep-19
Ep-20
Ep-21
Ep-22
Ep-23
Ep-24
Ep-25
Ep-26
Ep-27
Ep-28
Ep-29
Ep-30
Ep-31
Ep-32
Ep-33
Ep-34
Ep-35
Ep-36
Ep-37
Ep-38
Ep-39
Ep-40
PLEASE IQRA MILEA
Ep-41

Ep-17

112 30 23
Oleh littlesora

Sebelum membaca tolong di vote. Sambil berjalan koment dah yang banyak. Terakhir boleh di share juga yaa 💕 😊
.

Playful Love
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terlalu banyak kejutan pada permainan ini.
.
.
.
.
.

"Gue udah bunuh iblis itu," Jeje menunjukkan tangannya yang berlumur darah di depan wajah Chandra dengan bangga, sambil menyeringai.

Melihat temannya begini, Chandra jadi ngeri sendiri.

"Kenapa lo lakuin ini Je?" Mendengar pertanyaan itu membuat Jeje menarik kerah jaket Chandra dan menatapnya tajam.

"Emang kenapa?! Gue begini karena iblis itu! Lo tau kan, gue udah gak tahan liat iblis yang tukang mabok - mabokan itu nyiksa nyokap gue setiap hari!"

"Lo juga tau dari kecil gue cuma bisa sembunyi liat nyokap gue disiksa karena terlalu takut sama iblis itu!"

"Apa sekarang gue harus tetap sembunyi, setelah gue merasa berani untuk lawan dia?! Apa salah kalau gue jadi jahat sekarang?! Gue cuma mau lindungin nyokap dan diri gue Chan! Karena gak ada yang bisa lindungin gue selain diri gue sendiri!" Ucapnya melemah diakhir sambil tertunduk, napasnya yang memburu mulai stabil seiring tangannya yang perlahan melepas cengkraman pada kerah jaket Chandra.

"Gue yang bakal lindungi lo dan nyokap lo," Mendengarnya membuat Jeje mendongak kembali, lalu terkekeh.

Chandra sampai bingung dengan sikap Jeje yang beruba - ubah seperti kerasukan ini.

"Gue percaya sama lo,"

Ngiung...ngiung...ngiung

Chandra menoleh kebelakang menerka dari mana suara sirine itu berasal.

"Itu bukan sirine lo yang biasa dipake untuk misi kan?" Chandra menatap Jeje menghunus, dan dibalas gelengan pelan dari Jeje.

"Itu polisi beneran, gue yang telfon mereka,"

"Lo gila?!" Pekik Chandra.

"Lo baru ngatain gue gila sekarang, setelah gue udah bunuh bokap gue sendiri?" Jeje malah tertawa sekarang.

Setan apa yang sebenarnya merasuki Jeje? Chandra tidak habis pikir dengan tingkah temannya ini.

"Gak waras lo! Lo bisa di penjara Je!"

"Terus mau gue apain iblis itu kalau gue gak telfon polisi? Dibuang ke jurang? Gue gak setega itu Chan," Chandra mengusak wajahnya kasar. Heran. Punya temen goblok banget.

Kalau gak tega kenapa ya dibunuh?!

"Angkat tangan kalian!" Seseorang yang diperkirakan polisi mengintrupsi di belakang Chandra. Mereka berdua—Chandra dan Jeje mengangkat kedua tangannya ke udara pasrah.

Polisi yang berjumlah sepuluh orang itu, segera mengamankan mereka dan menggeledah TKP mencari barang bukti.

Suara riuh ambulan ikut memenuhi kediaman Jeje, Ayah dan Ibu Jeje dibawa oleh mereka, untuk ditangani lebih lanjut.

-----------------------------------------------------------

Chandra menatap Jeje yang berada di dalam jeruji besi prihatin.

Setelah menjalankan penyelidikkan, Jeje di tetapkan sebagai tersangka, dan Chandra sebagai saksi dari kasus pembunuhan yang terjadi.

"Gue titip nyokap gue, jangan bilang kalau gue ada di sini. Dia bisa nangis kalau tau," Chandra mengangguk pelan mengiyakan.

"Gue bakal bebasin lo secepatnya," Ucapnya lalu melenggang pergi.

-----------------------------------------------------------

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Lyra yang tertidur di sofa ruang tengah terbangun. Dia tebak, pasti itu Chandra. Gadis itu bangkit berjalan ke arah pintu, dan siap untuk melakukan aksinya—menjewer telinga Chandra.

Yang benar saja, ini sudah jam sebelas malam, dan dia masih berada di Apartemen si brengsek ini. Bukannya tak bisa pulang sendirian, Lyra hanya terlalu takut nyasar di jalan karena buta arah.

Salahkan dirinya yang kalau kemana - mana taunya nyampe aja!

Dipertengahan lorong, dia melihat Chandra yang terlihat lebih kacau dari pada saat dia pergi tadi. Bajunya yang terdapat bercak darah membuat Lyra membolakan mata.

Chandra berjalan gontai menghampiri Lyra, gadis itu tercekat saat pria dihadapannya memeluknya begitu saja.

Chandra menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Lyra, membuat napas hangat pria itu menggelitiknya. Lyra mendorong pelan bahu Chandra, tapi pria itu malah mengeratkan pelukannya.

"Biarin kaya gini, sebentar aja Ra," Ucapan Chandra yang terdengar memohon itu, membuat Lyra pasrah.

'Sebenernya Chandra kenapa? Apa habis diputusin Zura? Tapi darah itu?'

Lagi - lagi berbagai pertanyaan soal pria itu hinggap di benaknya. Tapi kini dia menyampingkannya, dan balas memeluk Chandra sambil mengelus surainya lembut.

Oh ayolah! Kemana perginya Lyra yang mau jewer Chandra tadi?! Aku lebih suka ada keributan disini!

-----------------------------------------------------------

Chandra menuntun Lyra ke kamarnya, matanya dibuat takjub saat melihat ruangan ini dipenuhi oleh grafiti yang benuansa beda di setiap sudutnya. Berbanding terbalik dengan ruangan lainnya yang bertembok bersih, dan hanya dihiasi beberapa lukisan.

"Cariin baju untuk gue," Titah Chandra memecah lamunan Lyra. Gadis itu membuka lemari dan mengambil asal baju di sana, lalu memberikannya pada Chandra.

Dia memilih patuh, karena keadaan Chandra yang terlihat tidak baik - baik saja itu.

Chandra membuka bajunya begitu saja, mengabaikan Lyra yang kini menjerit sambil menutup matanya.

'OMG! JACKPOT!' Seru Lyra dalam hati, sambil mengintip di sela jarinya.

"Sok - soan tutup mata, lo suka kan liat gue begini?" Cibir Chandra.

"Cepetan pake baju lo! Aurat gak bole diumbar - umbar!" Chandra terkekeh mendengarnya, dan cepat memakai pakaiannya.

Lyra membuka tangan yang berada di wajahnya setelah dirasa Chandra telah mengenakan pakaiannya. Dia tertegun melihat Chandra dengan kaos hitam yang dipakainya.

'Kenapa gue ambilin dia kaos itu?! Sebel kan gue liat dia pake kaos item gitu! Jadi bikin sayang wooyy!' Lyra menangis dalam hati.

"Kok lo malah rebahan?" Lyra yang tertarik kembali ke akal sehatnya mengerutkan keningnya bingung.

Tidak mendapat jawaban dari Chandra membuat dia mengguncangkan tubuh raksasa itu brutal.

"Anter gue pulang dulu!"

"Udah malem Ra,"

"Suruh siapa pulangnya malem?"

"Nginep sini aja, besok pagi langsung gue anter ke sekolah,"

"Lo gila?!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tebeceehhh

AWAS KHILAF! AKU GAK TANGGUNG JAWAB!

TOUCH VOTE AND COMMENT PLEASE.

CIYUUU 💕

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

293K 8.7K 31
[Geminifourth area ✔️🔞] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
119K 8.4K 54
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
189K 9.2K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
142K 14.3K 37
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...