[✔️]LEVANTER;Lee Felix

By Christian_Justin

134K 15.5K 4.1K

It's All Good Now-Lee Felix Kisah tentang perjalanan hidup seorang Lee Felix. #2 Felix #3 Felix #4 Felix #5... More

Intro
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
UNPUB
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
PENGUMUMAN+Surprise
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
LAPAK PERTANYAAN UNTUK Q&A
57
58
59
60
61
62
63
GEGE HIATUS
64
65
66
67
68
69
70
Epilogue
Spesial Ep.1
Spesial Ep.2
Spesial Ep.3
Spesial Ep.4

22

1.9K 233 18
By Christian_Justin

Maaf kalo ada TYPO

Jangan lupa Voments
|
|
|Ternyata di eps ini toh si Willy muncul
|
|
|Happy Willy.Day🎊🎉
|
|
|
|
|

Woojin,Hyunjin dan Jisung masih saja berderai air mata sampai-sampai Jeongin yang baru masuk pun terheran-heran melihat pemandangan aneh di depan nya. Terutama Woojin,Jeongin terkejut saat Woojin meneteskan air mata.

Itu karena Woojin di kenal sebagai sosok orang yang tangguh dan tegar. Tidak pernah sekali pun dia melihat Woojin menangis apalagi sampai sesegukan begini dan karna sebab itulah Jeongin menjuluki hari ini sebagai hari yang aneh.

"Kenapa kalian terus menangis... berhentilah...jika tidak Felix akan ikut menangis"Ucap Felix sambil mempoutkan bibirnya. Woojin tersenyum dan mengusak rambut Felix sambil tangan yang satunya menghapus sisa air mata yang keluar.

"Iya-iya.. kami akan berhenti menangis....jika kau ikut menangis, mungkin aku akan menjadi kukang besok"Ucap Hyunjin sambil menghapus jejak air matanya dan di hadiahi pukulan Kecil dari Felix. Kemudian mereka tertawa sambil menghapus sisa air mata mereka.

"Bagaimana kabarmu Koala?"Tanya Jisung. Felix menatap Jisung dan tersenyum

"Baik"Ucap Felix sambil tersenyum namun kemudian dia menatap ke arah atas kasur Hyunjin yang dimana disitu di tepati oleh Jisung. Felix menatap nya cukup lama dan membuat orang yang berada di kamar mereka mengikuti arah pandang Felix.

"Hyung... Sedang apa kau di sana?"Ucap Felix yang masih setia mendongak ke kasur Jisung. Tiba-tiba decitan dari kasur Jisung terdengar yang berhasil membuat Semua orang disana kecuali Felix merinding.

Orang yang di ajak Felix berbicara adalah Samuel. Samuel berhasil keluar dari tubuh Felix hanya karna kata-kata yang Jeongin lontarkan. Samuel menatap Felix dan tersenyum. Kemudian dia berjalan ke arah pintu bermaksud untuk keluar dari kamar namun suara Felix mengintrupsi nya.

"Mau kemana?"Tanya Felix. Samuel berbalik dan menatap sang adik

"Rumah"Ucap Samuel dan berhasil membuat semua orang di sana bergidik ngeri. Terutama Jeongin dan Jisung yang baru pertama kali mengalami hal aneh seperti ini. Sedangkan Woojin dan Hyunjin hanya diam sambil menatap ke arah yang Felix tatap

"Rumah mana?ini juga rumah mu"Ucap Felix sambil mempoutkan bibirnya. Samuel tersenyum dan menggeleng.

"Aku akan mampir"ucap Samuel dan setelahnya dia menghilang layak nya angin dari hadapan mereka yang tentu saja hanya Felix yang dapat melihatnya. Felix mendengus sebal setelahnya dia menatap orang-orang di sekitarnya.

"Ahh.. itu tadi kakaku"Ucap Felix sambil tersenyum dan menjetikan jarinya. Jisung mengerjapkan mata nya kemudian dia menatap Woojin dan Hyunjin bergantian.

"Apa kalian sudah pernah mengalami nya?"Ucap Jisung. Woojin dan Hyunjin serempak mengangguk. Jisung kembali membulatkan kedua matanya tak percaya. Sedangkan Jeongin mengernyit heran sambil mengusap-usap bahunya merinding dan memasamg raut wajah yang Bingung ke arah 4 orang di depan nya ini.

"Hyung... bukan nya kita berada di busan yah?"Ucap Felix sambil memiringkan kepala nya dan menggaruk-garuk pelipis nya. Woojin,Hyunjin dan Jisung membulatkan kedua mata mereka

"Apa maksudmu Lixie? Apakah Kau tidak ingat sama sekali?"Ucap Jisung sambil menatap Felix heran. Felix mengernyit kemudian dia menggeleng sebagai jawaban.

"Memangnya apa yang ku lupakan?"Ucap Felix sambil menatap Woojin,Hyunjin dan Jisung menggelengkan kepala mereka tak percaya. Kemudian Woojin tersenyum dan membelai pelan rambut Felix

"Tidurlah.. hari sudah malam"Ucap Woojin dan di balas anggukan oleh Felix.

"Aku mandi dulu Hyung"Ucap Felix sambil tersenyum. Setelahnya dia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar menuju kamar mandi. Di dalam kamar kini terdengar helaan nafas seorang Hwang Hyunjin

"Kenapa?"Tanya Woojin menatap Hyunjin yang tengah menunduk sambil mengurut dahi nya. Hyunjin mendongak menatap Woojin

"Di satu sisi aku bahagia Felix kembali namun di sisi lain aku menyayangkan kehadirannya"Ucap Hyunjin. Woojin mengernyit bingung dan lantas dia bertanya

"Apa yang kau sayangkan?Pergi nya Samuel?"Tanya Woojin namun Hyunjin menggeleng sebagai jawaban. Woojin kembali dibuat mengernyit heran oleh pernytaan Hyunjin.

"Aku menyayangkan diri Felix. Tidak ada lagi yang akan melindungi nya di kala kita tak bersama nya Hyung"Ucap Hyunjin dengan nada suara yang sedih. Jisung lantas menganguk.

"Benar...setidak nya jika ada Samuel Hyung, Felix bisa membalas pukulan lawan nya"Ucap Jisung dan setelahnya mereka bertiga menghela nafas. Sepertinya mereka lupa jika ada Jeongin di sana.

"Hyung apa yang kalian bicarakan?Siapa Samuel?"Tanya Jeongin dan berhasil membuat ketiga orang di depan nya membulatkan mata kaget

"Kau!kenapa di sini!"Teriak Hyunjin sambil menunjuk Jeongin.

"Kau!apa yang sudah kau dengar!"Teriak Jisung sambil ikut menunjuk Jeongin. Jeongin menganga dan menunjuk dirinya sendiri sedangkan Woojin menepok jidatnya.

"Duduklah kemari Jeongin"Ucap Woojin sambil menepuk-nepuk tempat yang tadi di duduki Felix. Jeongin memiringkan kepala nya lucu

"Woojin hyung akan mulai mendongeng jadi duduklah di situ"Ucap Jisung jengah sambil melipat kedua tangan nya di depan dada. Kemudian Jeongin duduk di tengah-tengah antara Woojin dan Hyunjin.

Setelahnya,Woojin menceritakan sebuah dongeng yang begitu sedih kepada Jeongin. Dongeng itu berjudul "Koala yang Malang" yang dimana pemeran utama nya adalah Felix.










.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat Felix keluar kamar, dia langsung saja berjalan menuju ke arah kamar mandi. Namun dia berbalik sejenak dan menatap ke arah ruang tengah. Hal pertama yang di lihatnya adalah teman nya yang masih termenung di ruang tengah.

Felix mengernyit heran dan dengan segera dia menghampiri ke arah Hyung dan 1 Dongsaeng nya tersebut

"Kenapa kalian melamun? Apa yang kalian renungkan?"Tanya Felix sambil mengerjap-kerjap kan matanya. Chan mendongak dan menatap Felix.

Chan menatap Felix dengan tatapan yang mengambarkan bahwa dirinya bersalah sambil tersenyum teduh ke pada Felix, sedangkan Felix hanya memiringkan kepala nya saat di tatap seperti itu. Kemudian Chan menepuk-nepuk sofa di sebelahnya mengkode Felix untuk duduk di sana. Felix menurut dan duduk di sebelah Chan.

"Ada ap Hyung?"Tanya Felix sambil menatap Chan. Chan masih setia tersenyum ke arah Felix. Kemudian Chan mengangkat tangan nya ke arah kepala Felix bermaksud untuk mengelus nya. Namun Felix menolak dan menjauhkan kepala nya

"Tidak... kepala ku kotor"Ucap Felix sambil menggeleng kan pelan kepala nya. Chan tersenyum, dia tetap menggerakan tangan nya ke arah kepala Felix dan mengelusnya. Felix yang merasa heran hanya menurut

"Beban apa yang kau tanggung sehingga membuat mu kurus begini Hmmm?"Ucap Chan sambil terus tersenyum dan tak henti membelai kepala Felix

"Felix?Felix tak ada beban Hyung"Ucap Felix sambil mengerjapkan mata nya Lucu. Chan masih tersenyum namun tangan nya turun dari kepala menuju ke pipi untuk membelai pipi tirus Felix.

"Aku benar-benar bodoh yah?"Tanya Chan yang masih setia dengan aktivitasnya yaitu membelai pipi Felix namun senyum nya sekarang luntur dan di gantikan dengan wajah datar serta mata yang berembun. Felix menangkup wajah Chan dan menggeleng

"Tidak Hyung tidak bodoh"Ucap Felix sambil tersenyum lebar. Minho, Changbin dan Seungmin yang melihatnya seketika merasa hati mereka di senggol oleh malaikat. Mereka bertiga menunduk menahan tangis mereka.

"Aku bodoh karna tidak mempercayai ucapan mu dulu dan Jeongin"Ucap Chan. Kini air yang mengembun di mata Chan sudah tak tahan lagi untuk menurunkan Hujan. Bak bendungan yang bocor, air itu keluar begitu deras dari mata Chan. Namun Chan tidak mengubah ekspresinya, dia masih memasang wajah datar nya.

Felix menghapus kristal bening yang terus-terusan keluar dari mata seseorang yang beberapa tahun ini menggantikan posisi sang kakak. Yah meskipun 1 tahun ini Chan dan dirinya menjadi merenggang karna kasus waktu itu, Felix masih menyayangi Chan setulus hatinya.

"Jangan menangis Hyung...Felix juga jadi sedih jika Hyung menangis"Ucap Felix dengan suara yang bergetar dan bibirnya yang Pout itu. Felix tengah menahan tangis nya sekarang. Mata nya sudah mulai berembun dan siap menurunkan hujan. Chan menggeleng saat melihat Felix akan menangis. Begitu juga dengan Minho dan Changbin yang langsung merapat ke arah mereka berdua.

"Jangan menangis Lixie"Ucap Minho sambil mengusap pelan kepala Felix dan tersenyum teduh dengan mata yang tertutupi oleh embun. Changbin sudah menghapus air mata yang keluar dari pelupuk matanya sambil tersenyum hangat ke arah Felix. Sedangkan Seungmin hanya menunduk dan menangis di tempat nya.

"Maafkan kami Lixie"Ucap Chan sambil menghapus air mata nya yang keluar.

"Maafkan kami Karna tidak percaya padamu"Lanjut Chan sambil menunduk bahkan dia sekarang sudah turun dari sofa dan mengambil posisi berlutu di depan kaki Felix. Minho dan Changbin pun ikut berlutut di samping kiri dan kanan Chan. Felix segera ikut berlutut di hadapan mereka

"Jangan seperti ini Hyung"Ucap Felix sambil menatap ke depan nya namun Chan dan yang lain masih setia berlutut dan menunduk tak berani menatap Felix. Felix menghela nafas pelan kemudian dia tersenyum

"Kalian bukan nya tak percaya... kalian hanya tak dapat menerima hal itu"Ucap Felix sambil mendetkan dirinya kepada Chan.

"Lebih tepatnya kalian takut untuk mengetahuinya"ucap Felix sambil mengakat dagu Chan agar mereka saling menatap.

"Sudah lah.. lagi pula aku tidak apa-apa"Ucap Felix setelah matanya dan mata Chan saling bertatapan. Chan mendapat ketulusan dari mata Felix, sedangkan Felix mendapat keputusasaan dari mata Chan. Felix langsung saja merengkuh tubuh Chan kedalam pelukan nya. Chan semakin menangis tanpa membalas pelukan si kecil. Sedangkan di lain tempat Jeongin pun tengah menangis karena mendengar dongeng yang di ceritakan oleh Woojin.

"Sudah hyung..berhentilah menangis"Ucap Felix sambil mengelus-elus punggung Chan kemudian dia merentangkan tangan nya ke kanan dan kekiri untuk menepuk bahu Changbin dan Minho. Mereka berdua menoleh ke arah Felix.

Kemudian Felix mengkode mereka untuk ikut berpelukan bersama nya. Minho dan Changbin langsung saja ikut menubrukan diri mereka ke Chan dan Felix. Seungmin juga ingin ikut berpelukan namun melihat kondisi belakang kepala Felix yang kurang sehat, Seungmin mengurungkan niat nya. Felix menjauhkan tubuh nya dan Tubuh Chan. Kemudian Felix mengusap pipi Chan berupaya menghapus jejak hujan yang dari tadi tak henti-henti nya membasahi kangguru aussie satu ini.

"Sudah.. berhentilah kalian menangis"Ucap Felix sambil berdiri namun tangan nya di tahan Chan. Felix menunduk dan menatap Chan. Seperti tau akan apa kalimat yang akan Chan lontarkan,Felix menyahut.

"Aku mau mandi... badan ku bau darah semua"Ucap Felix. Setelahnya Chan melepaskan tangan Felix  dan membiarkan nya berjalan ke arah kamar mandi. Saat hendak membuka pintu kamar mandi,Felix berbalik dan menatap ke ruang tengah.

"HEY LEE FELIX!"Felix berdenyit kaget merespon bentakan barusan. Kemudian dia mengerjap-kerjapkan matanya lucu.

"Ne Hyung?"Ucap Felix. Chan menggelengkan kepala nya sambil menepok jidatnya.

"Kau sedang apa di situ?"Ucap Chan sambil menunjuk Felix. Felix memiringkan kepala nya sambil mengerjap-kerjapkan matanya berusaha mencerna apa yang tengah terjadi.

"Kami sedari tadi menanyai dan memangil nama mu? Tapi kau tidak kunjung menyahut... maaf aku sudah membentak mu"Ucap Chan sambil menangkup kedua tangan nya di depan dada.

"Hah?oh tidak masalah"Ucap Felix dan setelahnya dia masuk ke dalan kamar mandi dengan sejuta fikiran yang memenuhi otak nya.

Apa itu tadi?-Inner Felix

Ini benar-benar aneh-Inner Felix
















.
.
.
.
.
.
.
.
.

Crincing!

"Maaf tapi kami sudah tu---!"Ucap Mike berhenti saat melihat siapa yang baru saja masuk ke dalan kedai es krim.

"Aku dengar ada yang mas---Bos!"Teriak seseorang yang lain yang baru saja Muncul dari dapur sambil meninggikan suara nya.

"Biasa aja napa dah Fred?"Ucap Samuel ke salah satu pegawai nya yang bernama Fredrian H. Samuel melenggang masuk dan duduk di salah satu kursi yang berada di pinggir dan tertutup. Sontak kedua pegawai nya itu mengikuti ke tempat sang majikan duduk. Tidak lama dari kepergian Fred dan Mike, Munculah seseorang dari bilik dapur sambil membawa sebuah gelas berisi air dan berjalan ke arah mereka.

Tak!

Orang iu meletakan sebuah gelas dan mendudulan dirinya di depan sang bos. Samuel yang awalnya menatap langit-langit sambil memijit kedua pelipisnya, kini menatap ke arah depan nya.

"Kenapa kau bisa keluar?"Ucap Orang itu sambil mendorong gelas yang tadi dia taruh di meja ke arah depan Samuel. Samuel mengambil gelas itu dan meminum air tersebut hingga tandas.

"Entahlah Wil...aku tiba-tiba terpental dari tubuhnya dan berakhir di kasur tupai"Ucap Samuel enteng dan berhasil membuat Mike dan Fred mengernyit heran, sedangkan pria yang di sebut Samuel Wil atau lebih lengkap nya Willy D. hanya menganguk-angguk paham.

"Bagaimana dengan tubuh mu?"Tanya Willy. Samuel mengeram pelan dan meletakan Gelas yang dia pegang dengan kuat ke meja. Badan Fred dan Mike berdenyit merespon bunyi hantaman antara gelas dan meja. Kemudian mereka menunduk, mereka berdua tahu bahwa topik yang di tanyakan oleh Willy adalah topik yang sensitive bagi Samuel.

"Amon..bajingan itu"Ucap Samuel sambil mengeram dan meremat keras gelas yang dia pegang hingga terdengar bunyi retakan dari gelas tersebut.

"Bajingan ini kenapa?"Tanya Seseorang yang baru saja muncul dari belakang mereka. Sontak mereka semua menoleh ke belakang mereka kecuali Samuel yang masih meremat keras gelasnya dan..

Prang!

Gelas itu pecah namun tangan Samuel sama sekali tak berdarah. Samuel menatap nyalang ke arah orang yang baru datang itu

"Kenapa kau kemari Amon!"Teriak Samuel kepada Amon dengan nada suara yang begitu dingin. Amon tersenyum remeh dan mendudukan dirinya di sebelah Willy.

"Aku?merindukan mu"Ucap Amon sambil menyunggingkan sebuah senyuman ke arah Samuel. Samuel berdecih dan meludah di depan Amon. Setelahnya dia tersenyum remeh menatap Amon

"Aku tidak ingin berkelahi dengan mu"Ucap Amon sambil mengepalkan kedua tangan nya menahan amarah.

"Kalau bukan karna kau! Aku tidak akan berwujud seperti ini!"Teriak Samuel

"Aku juga di jebak!mengertilah!" -Amon

"Di jebak?heh Kau pikir aku akan percaya dengan ucapan mu!"-Samuel

"Terserah kau! Yang pasti aku datang kemari karna aku ingin memberi tahu tentang tubuh aslimu"-Amon

"Wht! Apa yang terjadi pada tubuhku!"-Samuel

"Dia perlahan membusuk... perkiraanku itu bertahan sekitar 1 tahunan di mulai tahun ini"-Amon

"Kau harus cepat menyelesaikan masalah adikmu"-Amon

Samuel terkejut. Dia tidak mempunyai banyak waktu yang tersisa untuk membantu adiknya agar kembali ke kehidupan normal nya.

"Apa yang harus ku lakukan"Ucap Samuel sambil mengigiti kuku tangan nya.

"Apa yang kau tunggu!lebih baik kau sekarang kembali ke tubuh mu!"Ucap Willy sambil sedikit berteriak namun Samuel menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tidak bisa kembali jika adiku belum bahagia"Samuel

"Apa maksudmu?"Tanya Willy tak paham dengan jawaban yang di lontarkan oleh Samuel. Samuel menghela nafas dan menatap Willy dengan lekat

"Kami bertiga memiliki misi masing-masing yang menyangkut Felix"Samuel

Willy dan yang lain mengernyit tak paham. Misi?apa maksudnya itu? Mereka tidak sedang berada di dalam sebuah permainan untuk menyelesaikan sebuah misi.

"Misi utamaku adalah membuat Felix bahagia. Jika aku masuk ke dalam tubuh nya terus hingga akhir, dia akan memiliki kepribadian yang kuat dan menjadi sosok yang tangguh"-Samuel

"Misi utama Amon sama, yaitu kebahagiaan Felix. Namun jika Amon yang mengambil alih tubuh Felix sampai Akhir, maka Felix akan menjadi seseorang yang dingin dan yahhh pokonya seperti Amon"-Samuel

"Dan jika itu si kecil Bokkie, maka Felix akan tetap menjadi Felix namun dia akan kembali ke titik awal dan bersikap seolah semua tak terjadi. padahal ingatan itu selalu menghantui isi kepala nya"-Samuel

"Kau bisa menganggap kami adalah 3 ending akhir kehidupan Felix"-Samuel

Willy terperangah, dia menganga dan membulatkan matanya mendengar ucapan Samuel barusan. Bukan hanya Willy, Fred dan Mike juga ikut menganga karena ternyata misi yang mereka ambil bukan lah misi yang enteng. Mereka harus memikirkan nya matang-matang. Jika itu Amon, di pastikan Felix akan hengkang dari StrayKids dan menjalani kehidupan nya bak bos mafia ternama.

Jika itu Bokkie, Felix akan menjadi seseorang yang berkarakter Childish dan mudah sakit karena ingatan tentang pemukulan nya dulu terus terngiang-ngiang di kepala nya. Dan jika itu Samuel, maka di pastikan Felix akan menjadi sesosok Seme yang di takuti para pria dan di kagumi di kalangan Uke dan Wanita. Hal itu tentu sama saja seperti membuat Felix menjadi kloningan nya Samuel.

"Jika misi kalian tidak berhasil?"Ucap Fred.

"Maka kami akan tetap menjadi arwah untuk selamanya"-Amon

"Jika misinya selesai. Apakah kalian semua akan kembali ke tubuh kalian masing-masing?"Tanya Mike. Mike menanyakan sebuah pertanyaan yang benar-benar membuat Amon dan Samuel tersenyum kecut. Samuel menggeleng.

"Aku tidak tahu pasti...namun di catatan itu tertulis bahwa 80% orang yang berhasil membuat misi utama terlaksanalah yang akan kembali ke tubuh nya"Ucap Samuel sambil tersenyum kecut ke arah Mike. Mike menunduk sedih. Seketika suasana di disitu menjadi melow. Tentu saja itu karena ketiga orang manusia yang masih berada di tubuhnya ini dan bukan 2 arwah gentanyangan itu.

"Aku sudah memutuskan agar membuat Felix menjadi seperti mu"-Amon

"Hey----"-Samuel

"Aku tidak pantas untuk menjadi dirinya,setidak nya kau lebih baik dari ku dan aku rela berkorban untuknya"-Amon

"Bagaimana dengan kalian?"Ucap Samuel sendu. Amon mengembangkan sebuah senyuman dengan begitu tulus. Ini pertama kalinya Samuel melihat Amon tersenyum seperti itu.

"Aku harap kita bisa bertemu sebagai keluarga di kehidupan berikutnya"Ucap Amon Final dan setelahnya dia menghilang bak daun yang tertiup angin.

_____________
                 _____________
                                   ______________
To Be Continued

Continue Reading

You'll Also Like

82.5K 8.1K 50
cinta sama sahabat sendiri memang klise. apalagi saat cuma karena nama mereka sama, heksa sampai berusaha setengah mati biar perasaan keduanya ikutan...
1.2K 73 10
!! bxb area !! !! LGBTQ+ area!! Short stories
6.8K 727 20
[ on going but slow update ] Bintangnya adalah si bola oranye yang kalau ditabok hobinya mantul-mantul melawan gravitasi bumi. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━...
74.8K 8.8K 23
Karena berbagai macam permasalahan, cerita ini sekarang resmi pindah ke karyakarsa ya.