[✔️]LEVANTER;Lee Felix

By Christian_Justin

135K 15.5K 4.1K

It's All Good Now-Lee Felix Kisah tentang perjalanan hidup seorang Lee Felix. #2 Felix #3 Felix #4 Felix #5... More

Intro
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
UNPUB
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
PENGUMUMAN+Surprise
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
LAPAK PERTANYAAN UNTUK Q&A
57
58
59
60
61
62
63
GEGE HIATUS
64
65
66
67
68
69
70
Epilogue
Spesial Ep.1
Spesial Ep.2
Spesial Ep.3
Spesial Ep.4

13

1.9K 235 25
By Christian_Justin

Maaf kalo ada TYPO

Jangan lupa Voments
|
|
|
|Ayo tinggalkan jejak
|Biar gege semangat update nya!
|
|
|
|3600+Word
|
|
|Enjoy~
|

Inilah yang di takutkan Felix sedari tadi. Changbin terus saja mengurus Felix dan memeperhatikan nya. Changbin tidak menaruh perhatian sedikitpun kepada Jihyo. Jihyo menggeram dalam hati dan berusaha sebisa mungkin untuk mengatur ekpresinya.

"Makan ini.."Ucap Changbin sambil memberikan daging milik nya kepada Felix. Felix makan dengan sangat pelan karna dia ketakutan. Jika seseorang menunduk ke bawah meja mungkin dia sudah melihat kaki Felix yang tak berhenti bergetar sedari dia duduk tadi.

"Kenapa kau makan lambat sekali lixie?Ini makan lagi"Ucap Changbin sambil menaruh sebuah daging lagi di mangkuk Felix. Felix diam tidak membalas dan kembali memakan makanan nya.

Beberapa menit sudah berlalu. Semua orang sudah berdiri dari duduk nya menyisahkan Felix dan Woojin yang masih menyelesaikan makan malam mereka. Woojin sebenarnya sudah selesai sedari tadi namun dia masih duduk karena sedang mengawasi si kecil ini.

"Lixie?"Ucap Woojin. Felix mendongak dan menatap Woojin.

"Ada apa Hyung?"Tanya Felix sambil melanjutkan makan malam nya. Woojin tersenyum teduh dan berpindah duduk menjadi di sebelah Felix.

"Apa kau susah makan?"Tanya Woojin sambil mengelus pelan rambut Felix. Felix mengangguk pasti dan mempoutkan bibirnya.

"Iya.. bibirku sakitttt"Rengek Felix. Woojin tertawa pelan dan mengusak rambut Felix. Felix mengerucutkan bibirnya lucu

"Hyung... berhenti"Ucap Felix serius namun terdengar seperti candaan di telinga Woojin. Woojin masih mengusak rambut Felix sambil tertawa. Sebenarnya Felix menyuruh Woojin berhenti karena dia merasakan kepala nya yang benar-benar berdenyut hebat.

Ugh!kepalaku-Inner Felix

Ueeek..kenapa tiba-tiba aku ingin muntah!?-Inner Felix

"Hyung...Felix ingin ke toilet"Ucap Felix. Woojin menurunkan tangan nya dari kepala Felix dan setelahnya dia mengangguk. Felix segera berjalan terburu buru ke toilet.

Setelah masuk ke toilet dia menutup pintu nya dan tak lupa menguncinya. Felix berjalan gontai ke arah wastafel dan menghidupkan keran air. Tanpa aba-aba dia segera memuntahkan semua isi perutnya.

"Hoeeek!" Felix terus mengeluarkan isi perutnya. Saat terasa sudah lega, Felix membersihkan muntahan nya yang berceceran dan mulutnya. Setelahnya dia keluar dari dalam toilet. Namun alangkah terkejutnya dia saat melihat seseorang yang berdiri di depan nya sambil berkacak pinggang.

"Wah.. wah.. bagus sekali yang kau lakukan saat makan malam tadi Felix"Ucap Orang itu sambil menjambak rambut Felix.

"Akh!"Ucap Felix sedikit keras namun sepertinya suaranya kalah besar dengan suara tawa beberapa orang yang sedang bermain di ruang tengah.

Woojin mengernyit heran dari dapur. Dia barusan seperti mendengar teriakan seseorang kesakitan?. Woojin berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah toilet.

Alangkah terkejutnya Woojin saat dia melihat Jihyo tengah menjambak Felix. Woojin ingin menegur nya namun dia kembali diam saat Jihyo menampar pipi Felix.

"Sudah aku bilang!jauhi Changbin!"Ucap Jihyo dan melepaskan jambakan nya dari Felix. Sepertinya mereka berdua tak menyadari kehadiran Woojin di sana.

"Tidak akan pernah!!"Teriak Felix keras dan melayang kan Sebuah tamparan pada pipi Jihyo. Jihyo tersungkur karna tamparan Felix barusan. Yah bagaimanapun juga Felix adalah seorang laki-laki.

"FELIX!"Teriak Seseorang dari arah kanan mereka. Woojin , Felix dan Jihyo menoleh ke arah sumber suara dan...

BUGH!!

"Astaga Felix!"Teriak Woojin sambil menghampiri Felix yang tersungkur. Mendengar suara teriakan Woojin, semua orang yang berada di ruang tengah menuju ke arah mereka.

"Apa-apaan kau Changbin!"Teriak Woojin sambil memberikan tatapan nyalang kepada Changbin.

Member yang lain diam mematung saat melihat Felix yang sudah tersungkur ke tanah dan Jihyo yang menangis. Mereka berusha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN KEPADA PACARKU HAH!"Teriak Changbin sambil mendekati Jihyo yang sudah mengeluarkan air mata buayanya.

"H..yung"Ucap Felix tak percaya sambil memegang pipinya yang baru saja Changbin Pukul. Bibir Felix lagi-lagi mengeluarkan darah. Pukulan Changbin benar-benar keras.

"Hey...kau tidak apa-apa?"Tanya Woojin cemas. Felix tersenyum dan dengan segera dia berdiri.

"Hahahahahahahahahahahahaha" Felix tertawa keras namun air matanya mengucur deras. Felix memandang nyalang ke arah Jihyo sambil menunjuknya.

"IBLIS!"Teriak Felix dan lagi-lagi Changbin melayangkan pukulan ke wajah Felix.

"AKHHH!"Teriak Felix kesakitan.

"LIXIE!"Teriak Member yang lain dan segera menghampiri ke arah mereka. Karna kondisi lorong yang sedikit kecil jadi mereka masih memiliki jarak.

"Felix..."Ucap Hyunjin pelan dan berjongkok di samping Felix.

"Kenapa kau memukul Felix Hyung!!"Teriak Hyunjin sambil berdiri dan menatap Changbin dengan nyalang. Dan jangan lupakan rahangnya yang mengeras itu yang menandakan bahwa dirinya benar-benar marah saat ini.

"Apa-apaan kau Changbin!"Teriak Minho sambil mencengkram kerah baju Changbin. Changbin tersenyum remeh dan menunjuk Felix.

"Kau benar-benar bajingan Felix! Aku tidak menduga jika kau orang yang kasar! Dengan tega nya kau menampar pacar ku padahal dia tidak memiliki salah padamu!"Teriak Changbin. Felix tertegun dan terus mengeluarkan air matanya.

"Aku..?Bajingan...Tega?"Ucap Felix sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Apa itu Benar Felix?"Tanya Minho tegas dan melepaskan tangan nya dari kerah pakaian Changbin.

"Hyung..."Ucap Felix sendu.

Deg!

Tatapan ini...lagi-lagi...-Inner Felix

Semua orang kembali menatap Felix dengan raut wajah tak percaya. Kecuali Hyunjin yang sudah meneteskan air mata nya karena dia merasa sedih saat melihat Luka pada wajah Felix dan Woojin yang menunduk dengan rahang yang mengeras.

"Hiks...Bin..hiks"Ucap Jihyo memanggil nama Changbin. Changbin segera membantu Jihyo berdiri dan menyerahkan nya Jeongyeon.

"Bawa dia ke ruang tengah"Ucap Changbin. Jeongyeon Mengangguk. Mereka berdua jalan sedikit lambat

"Mau kemana kalian berdua!"Teriak Felix sambil menunjuk Jihyo.

"Felix! Hentikan!"Teriak Changbin sambil memberikan tatapan yang benar-benar mengerikan.

"Apa yang harus ku hentikan Hyung!? SEHARUSNYA PACARMULAH YANG KAU HENTIKAN!"Teriak Felix.

"Aku akan memberitahu kalian hari ini!Semua nya akan ku buka!"Teriak Felix lagi setelahnya dia menunjuk Jihyo dan Jeongyeon.

"Mereka!.... bukan lah orang baik!" Teriak felix

"Felix!!"Teriak Changbin dan Minho.

"DIAM!"Bentak Felix

"Aku belum selesai..."Lanjutnya.

"Mereka berdua lah dalang dari pemukulan ku selama ini Hyung!" Teriak Felix yang masih menunjuk kedua wanita itu dan jangan lupakan air matanya yang masih turun.

"Hampir 3 bulan ini mereka terus-terusan menyuruh 3 orang untuk memukuliku dan mengancamku!"

"Dan apa kau tahu siapa ketiga orang suruhan nya itu?..Jika kau tidak tahu maka akan ku beritahu.. MINGHAO,MINGYU DAN SEUNGCHEOL HYUNG!"

"Mereka adalah iblis Hyung!IBLIS BERHATI DING----"Teriak Felix dan..

PLAK!

BUGHH!

GUBRAKKK!

Lagi-lagi sebuah pukulan mendarat di wajah Felix dan lagi-lagi Changbin lah yang memukul Felix namun tamparan itu berasal dari tangan mulus milik Minho.

"HENTIKAN!"Teriak Hyunjin sambil mendekat ke arah Felix dan jangan lupakan air matanya yang terus keluar itu.

"Akhh!"Teriak Felix kesakitan. Luka nya lagi-lagi bertambah. Di perut, di punggung, di wajah, di kepala, dan Di Hati!

"CUKUP FELIX!AKU TIDAK INGIN MENYAKITI MU LEBIH JAUH!"Teriak Changbin sambil menunjuk Felix.

"..Hyung"Ucap Felix lemah.

"Kita perlu bicara Felix!"Bentak Chan. Badan Felix berdenyit merespon bentakan Chan. Felix bediri lemah sambil menunjuk Jihyo dan Jeongyeon.

"KALIAN HARUS PERCAYA PADAKU! MEREKA ADALAH ORANG JAHAT! MERE----"

Bugh!!

Woojin mengepalkan kedua tangan nya. Dia tak tahan lagi melihat Felix yang dari tadi di pukul oleh Changbin.

Woojin segera melayangkan pukulan kepada Changbin. Changbin tersungkur namun Woojin tak henti-henti nya menghujani Changbin dengan Pukulan.

"SUDAH CUKUP!"Teriak Chan sambil menjauhkan tubuh Woojin dari atas tubuh Changbin. Woojin berdiri dan mendekat ke arah Felix. Woojin berjongkok di depan hadapan Felix dan merengkuh kedua bahu Felix, bermaksud untuk membantunya berdiri. Namun Felix menepisnya dan Memilih berlari meninggalkan orang-orang yang menatap nya penuh kekecewaan.

"FELIX!"Teriak Woojin dan segera menyusul Felix. Hyunjin pun ikut menyusul Felix namun sebelum menyusul dia sempat mengatakan sesuatu.

"Aku bersumpah demi tuhan!Jika salah satu dari kalian menyakiti Felix sekali lagi... aku tidak segan untuk membunuh kalian dengan tangan ku sendiri!"Teriak Hyunjin dengan nada marah yang kental dan warna matanya yang memerah sambil menunjuk ke arah langit.

"Dan aku pastikan kalian akan menyesal , semenyesal-nyesal nya karna sudah memperlakukan Felix seperti ini!"Teriak Hyunjin Final dan Setelahnya dia pergi menyusul Woojin dan Felix.












.
.
.
.
.
.
.
.

Felix terus berlari sambil terus mendial nomor seseorang di hp nya dan mengabaikan teriakan Woojin. Felix terus berlari hingga kepinggir jalan dan menaiki sebuah Taxi.

"FELIX!"Teriak Woojin sambil memukul-mukul taxi tersebut. Namun Felix segera meminta sopir taxi untuk pergi menuju alamat yang barusaja Felix sebutkan. Melihat taxi Felix yang sudah berjalan menjauh darinya,Woojin mengacak rambutnya kesal.

"HYUNG!"Teriak seseorang dari belakang. Woojin menoleh dan mendapati Hyunjin lah yang memanggilnya barusan.

"Felix?"tanya Hyunjin sedikit terengah-engah mengatur nafas nya. Woojin yang tau kemana arah pembicaraan ini segera menunjuk ke arah taxi yang sudah cukup jauh dari mereka di jalanan. Hyunjin yang mengerti segera mengumpat dan mengacak rambutnya kasar.

"Hey..Hey!"Ucap Woojin sambil memukul-mukul lengan Hyunjin. Hyunjin menoleh ke arah Woojin.

"Pesan taxi!Cepat!"Teriak Woojin dan Hyunjin pun segera memesan Taxi. Tidak lama Taxi pun datang dan dengan segera mereka menaiki taxi tersebut. Woojin menyebutkan alamat rumah seseorang kepada sopir taxi yang berhasil membuat Hyunjin mengernyit heran.

Bukan kah orang yang mengalami sesuatu seperti Felix.. pasti akan ke sungai Han untuk mengakhiri hidupnya??-Inner Hyunjin

"Dia pasti kesana..dia pasti akan menemui Jaemin...percaya padaku"Ucap Woojin Pasti dan Di angguki oleh Hyunjin














.
.
.
.
.
.
.
.

"Kumohon..Angkat..angkat"Ucap Felix tak tenang sambil menggigiti kukunya dan terus mendial nomor seseorang.

Tuuuutt.....

Tuuuuuuuttt....

"Angkat Jaemin...Kumohon!"Ucap Felix tak tenang sambil terus berusaha menelpon Jaemin.

Sedangkan di lain tempat. Jaemin sedang keluar bersama Jeno membeli beberapa Camilan malam untuk di dorm mereka. Bukan maksud Jaemin untuk mengabaikan panggilan Dari Felix. Namun Jaemin sekarang tidak sedang membawa Handphone nya. Hpnya tertinggal di atas nakas sebelah kasurnya.

"Astaga?Hp ku!"Teriak Jaemin sambil menepok jidatnya.

"Aigoo... dasar pikun...cepat ambil mumpung masih dekat"Ucap Jeno sambil menggeleng-gelengkan kepala nya dan di balas cengengesan oleh Jaemin. Jaemin segera berlari kembali ke dorm dan mengambil Hp nya.

Saat mengambil Hp nya, Jaemin langsung saja memasukan Hpnya ke dalam kantong celana tanpa mengecheck nya terlebih dahulu. Jaemin juga tidak mengetahui jika hp nya terdapat puluhan Telpon dari Felix karena dia menggunakan mode hening pada hp nya. Setelah itu Jaemin kembali menghampiri Jeno.

Sekarang kita kembali Ke Felix yang berada di dalam Taxi dengan gelisah. Supir taxi merasakan kegelisahan Felix dan bertanya.

"Nak..ada apa?Apa kau habis di pukuli?Wajah mu lebam-lebam begitu"Ucap Sopir taxi tersebut. Felix tertegun dan menjauhkan ponsel nya.

"Tidak kok pak..."Ucap Felix sambil tersenyum.

"Orang tua mu? saudaramu? Atau temanmu?"Ucap Pak sopir sambil melirik Felix dari kaca yang menggantung di mobil.

"Te...man?"Ucap Felix ragu dan Felix kembali meneteskan air matanya di dalam taxi tersebut.

"Aigo..kau seharusnya memberitahukan nya kepada kedua orang tua mu agar mereka bisa menolongmu"Ucap Pak sopir

"Atau setidaknya kau laporkan ke polisi atau ke jaksa agar mereka bisa meringankan beban pada dirimu dan memberikan hukuman kepada teman mu itu"Lanjutnya. Felix menyeka air matanya dan tersenyum

"Baiklah.. terima kasih saran nya pak"ucap Felix sambil tersenyum. Lebam dan luka pada wajah nya tidak menutupi keindahan senyum yang terpancar dari wajah Felix.

Tidak lama kemudian, Taxi yang di tumpangi oleh Felix sampai di tempat tujuan. Felix membayar ongkos taxi dan segera keluar terburu-buru dari taxi tersebut tanpa menyadari bahwa ada dua orang yang mengikutinya di belakang.






.
.
.
.
.
.
.

"Yak!Jangan beli itu lagi... ini sudah cukup banyak"Teriak Jaemin sambil menunjuk keranjang belanjaan yang sudah penuh dengan beberapa Snack.

"Ayolah Na...Aku mau ini.. satu saja yaaa???ini favoriteku"rengek Jeno sambil mengeluarkan puppy eyes nya. Jaemin Menghela Nafas. Dia tak tahan lagi dengan kelakuan Jeno.

"Hah...baiklah ambil itu"Ucap Jaemin Final dan setelahnya dia berjalan ke kasir untuk membayar belanjaan yang mereka berdua beli.

Setelah selesai berbelanja mereka berdua berjalan pulang sambil masing-masing membawa 2 kantong penuh belanjaan yang berisi snack. Sebenarnya Jaemin hanya membawa satu, karena Jeno memaksa nya untuk tidak membawa apa-apa dan menyerahkan semua padanya.

Namun Jaemin tidak setega itu membiarkan Jeno membawa ke empat kantong belanjaan dan pada akhirnya Jaemin hanya membawa satu dan membiarkan yang ketiganya lagi di bawa oleh Jeno.

Jaemin berjalan sambil menyesap Susu pisang yang di belinya dari mini market tadi sedangkan Jeno sibuk menenteng belanjaan di tangan kanan dan kirinya.

"Humm..aku merindukan nya"Ucap Jaemin sambil memanyunkan bibirnya. Jeno berhenti dan memandang Jaemin dari belakang dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Bisakah kau tidak membahas yang lain saat bersama ku?"Ucap Jeno. Jaemin menoleh ke belakang nya dan mengernyit heran.

"Apa maksudmu?Dia pacar ku. Apa aku tidak boleh berbicara tentang nya kepada sahabat ku?"Ucap Jaemin yang masih setia mengernyit heran. Jeno menghela nafas dan mendekat ke arah Jaemin. Sekaranf mereka memiliki jarak sekitar 1 meter.

"Na...kau tau perasaanku"Ucap Jeno dengan nada suara yang sedikit pelan. Jaemin diam,kemudian dia menghela nafasnya pelan.

"Aku sudah memiliki pacar...Aku mencintai pacarku"Ucap Jaemin sambil memandang teduh ke arah Jeno. Kedua manik mereka bertemu mereka saling tatap cukup lama. Sampai tiba-tiba Jeno maju semakin mendekat

"Aku tidak apa-apa menjadi selingkuhan mu"Ucap Jeno. Jaemin membulatkan kedua matanya dan kemudian dia menghela nafas frustasi sambil memijat pelipisnya

"Jeno--"Ucap Jaemin terpotong saat tiba-tiba Jeno mencium nya tepat di bibir Jaemin. Jaemin membulatkan kedua matanya kaget. Dia terlalu Shock untuk beraksi, sehingga itu membuat nya hanya diam membeku.

Ciuman itu berlangsung cukup lama sehingga tanpa sadar ada 3 orang yang sedari tadi menatap mereka dari kejauhan. Satu orang dari ketiga orang itu sudah menangis sambil terus-terusan menelpon Jaemin. Sedangkan dua lainya benar-benar kesal dengan apa yang tengah mereka lihat sekarang.

Jeno melepaskan Ciuman nya karena tidak juga mendapatkan balasan dari Jaemin dan disini Jeno mulai berfikir bahwa dia benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk menetap di hati Jaemin. Bahkan mungkin dia juga tidak memiliki kesempatan hanya untuk singgah di sana. Jeno mengulum senyum dan menatap Jaemin dengan lekat.

Jaemin tersadar dari acara Shock nya dan mungkin karna dia merasa canggung serta tidak ingin menatap Jeno, Jaemin segera mengambil Hpnya yang berada di dalam saku celana nya.

"Oh..Felix"Ucap Jaemin saat nama sang kekasih tertera di layar ponsel nya. Jeno menetap ke arah ponsel milik Jaemin sekilas dan setelahnya dia menatap Jaemin

"Apa yang kau tunggu?Angkatlah"Ucap Jeno namun Jaemin menggelng sebagai jawaban dan berhasil membuat Jeno mengernyit heran.

"Aku tidak ingin mengangkatnya" Ucap Jaemin dan segera memasukan kembali ponselnya kedalan Saku celana.

"Kenapa kau tidak ingin mengangkatnya?"Ucap seseorang dari arah kiri mereka. Sontak mereka berdua menoleh ke arah sumber suara dan di sana terpampanglah seorang Lee Felix yang tengah bercucuran air mata. Perih itu lah yang tengah Felix rasakan saat ini.

"Fel---"Ucap Jaemin terpotong saat Felix tiba-tiba mendekat dan...

Plak!

"Kau menyuruhku menjaga hatiku untukmu..tapi kau sendiri yang menghianati kepercayaan ku Na Jaemin"Ucap Felix setelah berhasil melayangkan sebuah tamparan kepada Jaemin dengan sorot mata yang menunjukan kekesalan dan terselip kekecewaan di sana.

"Ini salah paham.....Aku bisa jelasin"Ucap Jaemin sambil memegang Bahu Felix namun Felix menepis tangan Jaemin dengan kasar dan sedikit mendorong Jaemin agar menjauh.

"Aku kecewa sama kamu"Ucap Felix dan setelahnya Felix berlari ke arah dia datang tadi dan di sana ternyata ada 2 orang yang sedari tadi berdiri dan menyaksikan mereka.

Felix berhenti sejenak saat melihat eksistensi Woojin dan Hyunjin yang menatap ke arah mereka dengan tatapan yang sulit untuk di tebak. Namun kemudian Felix melanjutkan jalan nya melewati Woojin dan Hyunjin.

Jaemin hendak mengejar Felix namun tiba-tiba Hyunjin memberhentikan pergerakan nya dan melayangkan sebuah pukulan ke Jaemin. Setelahnya Hyunjin pergi menyusul Felix karna dia takut Felix akan berbuat macan-macam. Sedangkan Woojin menatap Jaemin yang sedang tersungkur dengan tatapan nyalang.

"Kalian selesai"ucap Woojin singkat dan setelahnya dia pergi menyusul Hyunjin dan Felix yang berlari entah kemana.

Jeno yang sedari tadi hanya diam melihat kini berusaha membantu Jaemin untuk berdiri. Namun Jaemin menepis tangan Jeno dan malah mengambil posisi duduk.

"Hiks...aku..hancur..hiks"Jaemin menangis sambil menjambak rambutnya dan menatap kosong ke arah depan nya. Jeno berusaha menenangkan Jaemin dengan cara mengelus-elus punggung nya.

"Aku....harus..hiks..bagaimana..hiks"

"Aku....tidak bisa....hidup... tanpa....hiks..nya.."Ucap Jaemin di sela tangis. Jeno merasa bersalah karna sudah mencium Jaemin di depan Felix. Sebenernya Jeno sadar kalo ada Felix di sana sedari awal namun Jeno malah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan

Dan semenjak hari itu Jaemin menjadi orang yang tidak memiliki tujuan hidup. Dia hanya melakukan apa yang di suruh seperti menari dan menyanyi, dia juga tidak melakukan apapun yang dia sukai seperti dulu. Sedangkan Jeno dia terus berusha menyemangati Jaemin agar melupakan Felix dan tentu saja hal itu adalah kemustahilan yang tidak akan pernah hilang.








.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang kita beralih ke Woojin dan Hyunjin yang tengah kelimpungan mencari keberadaan Felix. Felix belum mereka temukan sedari tadi. Mereka takut jika Felix memiliki niat untuk bunuh diri karena mereka secara kebetulan berada di dekat sungai han yang dimana banyak korban bunuh diri berjatuhan di sungai tersebut.

"Bagaimana ini!"Ucap Woojin Panik. Dia sedang berada di atas jembatan sambil celingak celinguk mencari keberadaan Felix. Sedangkan Hyunjin berada di bawah mencari Felix di sekitar pesisir sungai.

Felix sebenarnya berada tidak jauh dari tempat Hyunjin namun sepertinya Hyunjin tidak melihat nya karna Felix tiba-tiba berbelok dan memasuki kolong jembatan yang benar-benar sepi.

Felix berjongkok dan menunduk. Dia menangis sejadi-jadinya dan meraung-raung di sana. Namun tiba-tiba suatu suara mengintrupsi kegiatan menangisnya.

"Hey sweatheart...dont Cry"Ucap orang itu. Felix mendongak dan menatap ke arah depan nya. Di sana ada seorang wanita yang benar-benar cantik tengah berjongkok dan menatap nya. Manik mereka bertemu. Manik caramel milik Felix dan manik violet milik sang wanita saling menelaah satu sama lain.

"Siapa kau?"tanya Felix pelan. Wanita itu tersenyum dan membelai rambut Felix.

"Im?Yours"Ucap wanita itu dan masih setia membelai rambut Felix. Felix mengernyit dan sedikit memiringkan kepala nya.

"Take it out..call my name... let me revenge for u"ucap wanita itu sambil mengusap pelan pipi Felix. Felix seolah terhipnotis dan membeku di tempat

"What's your name?"tanya Felix wanita itu tersenyum dan mendekatkan wajah nya ketelinga Felix.

"Susan"ucap wanita itu pelan dan seketika kepala Felix kembali menunduk. Felix tidak bergerak sama sekali dia hanya diam menunduk dan masih setia berjongkok. Tidak lama datanglah 2 orang pria yang sepertinya mabuk dan berjalan mendekati Felix.

"Hey manis?kau ingin bermain sama Oppa?"Ucap orang itu sambil sedikit membungkuk menatap Felix. Felix berdiri dari duduk nya dan merangkul orang yang bersuara tadi

"Ayo kita bermain.. aku sudah lama tidak bermain"Ucap Felix sambil tersenyum manis dan membawa kedua pria tersebut ke sebuah tempat yang gelap dan tidak ada satupun orang yang lewat.

Dan malam itu adalah malam terakhir kedua pria itu meminum soju di bumi. Felix membunuh mereka habis-habisan dan dia tak segan untuk memutilasi tubuh mereka.

"Felix?"Ucap seseorang saat melihat Felix yang tengah memotong-motong tubuh seseorang. Felix menoleh dan menyunggingkan sebuah senyuman yang benar-benar mengerikan.

Felix langsung saja berjalan dan menusuk perut orang tersebut namun tidak ada reaksi apapun karna tusukan yang Felix layangkan menembus badan orang itu begitu saja.

"Apa-apaan kau"Ucap Felix sambil menatap nyalang ke arah Orang tersebut. Namun tak lama kepala Felix berdengung hebat. Setelahnya Felix limbung dan jatuh Pingsan

"Felix!!"ucap orang itu menghampiri ke arah Felix. Namun aneh nya orang tersebut malah masuk ke dalam tubuh Felix dan mengambil alih tubuhnya.

"What the Hell is going on!"Monolog nya. Kemudian orang itu tiba-tiba berlari dengan menggunakan tubuh Felix dan saat berlari...

Ckittttt!

"Woi punya mata gak sih!"teriak seseorang dari dalam mobil. Sebuah mobil baru saja mengerem tepat di sebelah kiri Felix. Felix menoleh ke arah kiri nya dan ternyata orang yang hampir menabrak nya adalah orang yang sangat dia kenal

"Felix?"Ucap ucap orang itu sambil mengeluarkan kepala nya dari dalam mobil . Felix segera berjalan mendekat ke arah pintu mobil orang itu.

"Kumohon bawa aku pergi dari sini... Jae"Ucap Felix kepada orang itu alias Jae, Senior sekaligus sahabat sang kakak dan tentu saja permintaan Felix barusan di angguki oleh Jae.

Setelahnya mereka berdua pergi dari sana dan meninggalkan mayat yang berserakan serta dua orang yang tengah sibuk mencari keberadaan Felix

Flashback Off

_______________
_______________
______________
To Be Continued

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~
Bonus

"Hentikan.. nanti ada yang melihat"Ucap seseorang yang di ketahui beridentitas pria.

"Biarin... aku rindu sama oppa"Ucap Seorang wanita berambut panjang yang masih terus-terusan bergelayutan di tangan si pria

"Astaga.. please dehh jangan mesra-mesraan di depan gue"Ucap wanita berambut bob sambil mengandeng lengan sang pacar. Sedangkan pacar yang dia gandeng hanya tersenyum dan mengusak rambut nya.

"Ihh mark oppa!"Ucap wanita itu sambil memukul mukul pelan lengan sang kekasih.

"Idih.. suka tuh pasti di gituin"Ucap wanita berambut panjang sambil memasang muka yang mengejek. Sedangkan wanita yang berambut bob mendengus kesal

"Apa sih Jisoo"ucap Wanita berambut bob kepada wanita yang lain yang di ketahui bernama Jisoo a.k.a Jihyo yang tengah memeluk erat sang kekasih.

"By...jangan erat-erat aku gk bisa napas"Ucap kekasih nya yang di ketahui bernama Jinyoung a.k.a Jr. Jihyo melepas pelukanya kepada sang kekasih dan menatap kekasih nya dengan lekat.

"Kerumah?"tanya Jihyo. Jinyoung yang peka kemana arah ucapan Jihyo barusan pun tersenyum dan mengangguk menyetujui. Merasa sudah dapat persetujuan, Jihyo beralih menatap wanita yang berambut bob dan kekasihnya.

"Jeongyeon Eonnie mau ikut atau tidak?kamar tamu kosong kok"Ucap Jihyo enteng. Jeongyeon menatap mark dan mark menatap Jeongyeon. Mark tersenyum dan mengangguk. Setelahnya Jeongyeon menatap Jihyo

"Ayo"Ucap Jeongyeon yang masih setia mengandeng sang kekasih. Mereka hendak berjalan keluar dari gedung lewat pintu darurat, agar tidak di ketahui oleh siapapun. Namun sayang,sepertinya dewi fortuna sedang tidak memihak mereka.

Di depan mereka berdiri Seorang Lee Felix yang sedari tadi mendengar ucapan mereka. Jihyo dan Jeongyeon membulatkan kedua matanya. Sedangkan Mark dan Jinyoung sudah gelagapan melihat Felix.

Felix terlalu shock untuk bergerak setelah apa yang dia dengar tadi. Namun beberapa detik kemudian dia tersadar dan segera berlari dari sana. Jihyo nampak begitu cemas karena Felix bisa saja memberitahu Changbin tentang perselingkuhan nya dengan Jinyoung. Melihat sang kekasih yang cemas,Jinyoung memegang pundak Jihyo

"Biar aku yang urus"Ucap Jinyoung dan setelahnya dia menelpon seseorang dan menyuruhnya untuk datang menemui nya ke alamat yang sudah dia berikan

Dan dari sinilah awal mula peneroran pada Felix terjadi.

~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~

Continue Reading

You'll Also Like

120K 18.6K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
14.7K 2.3K 19
"Ketakutan terbesar ku adalah, saat kau dapat melihat bagaimana aku melihat diri ku sendiri." Yeonjun - Dom Hueningkai - Sub [YeonKai Area] [Rate T-M...
6.3K 135 9
Rimba, seorang mahasiswa semester 5 yang menjalani kehidupan kampusnya dengan semangat yang tinggi. Dia adalah seorang pemuda yang berfokus pada stud...