LOLIPOP [END]

By itsbiillaa

3.6K 720 70

'Dari keinginan, berubah menjadi keposesifan. Dari keinsengan, berubah menjadi kebiasaan.' Sabila Anastasya... More

LOLIPOP 01✔️
LOLIPOP 02 ✔️
LOLIPOP 03 ✔️
LOLIPOP 04 ✔️
LOLIPOP 05 ✔️
LOLIPOP 06 ✔️
LOLIPOP 07 ✔️
LOLIPOP 08 ✔️
LOLIPOP 09 ✔️
LOLIPOP 10 ✔️
LOLIPOP 11 ✔️
Cast Special 🍭
LOLIPOP 12 ✔️
LOLIPOP 13 ✔️
LOLIPOP 14 ✔️
LOLIPOP 15 ✔️
LOLIPOP 16 ✔️
LOLIPOP 17 ✔️
LOLIPOP 18 ✔️
LOLIPOP 19 ✔️
LOLIPOP 20 ✔️
LOLIPOP 21 ✔️
LOLIPOP 22 ✔️
LOLIPOP 23 ✔️
LOLIPOP 24 ✔️
LOLIPOP 25 ✔️
LOLIPOP 26 ✔️
LOLIPOP 27 ✔️
LOLIPOP 28 ✔️
LOLIPOP 29 ✔️
LOLIPOP 30 ✔️
LOLIPOP 31 ✔️
LOLIPOP 32 ✔️
LOLIPOP 33 ✔️
LOLIPOP 34 ✔️
LOLIPOP 35 ✔️
LOLIPOP 36 ✔️
LOLIPOP 37 ✔️
LOLIPOP 39 ✔️
LOLIPOP 40 ✔️
LOLIPOP 41 ✔️
LOLIPOP 42 ✔️
LOLIPOP 43 ✔️
LOLIPOP 44 ✔️
LOLIPOP 45 ✔️
LOLIPOP 46 ✔️
LOLIPOP 47 ✔️
LOLIPOP 48 ✔️
LOLIPOP 49 ✔️
LOLIPOP 50 ✔️
LOLIPOP 51 ✔️
LOLIPOP 52 ✔️
LOLIPOP 53 END

LOLIPOP 38 ✔️

24 8 0
By itsbiillaa

Di perjalanan menuju ke sekolah, di lampu merah Acha melihat hp nya yang ia letak di kursi penumpang menyala terus. Acha mengambil hp nya dan melihat ratusan chat dari Fahri menanyakan dirinya di mana. Acha membaca pesan terakhir dari Fahri.

"Lo dimana, Cha? Hari ini ulangan sama Pak Bot . buruan lo ke sekolah!" Acha memukul jidatnya bisa-bisanya ia melupakan hal terpenting ini.

Acha meletakkan hp nya di tempat semula, ia melihat ke depan lampu lalu lintas masih lampu merah dan ada 40 detik lagi menuju lampu hijau. Acha menggerakkan kaki nya dengan cemas. Saat lampu merah berubah menjadi lampu hijau, Acha menancap gas mobilnya dengan laju.

Sampai di sekolah, seperti biasa jika ia terlambat maka ia akan memarkirkan mobilnya di rumah orang. Acha melihat dari luar gerbang sekolahnya, tidak ada orang di daerah sana. Acha memanjat gerbang sekolahnya yang tidak terlalu tinggi itu.

Sampai di halaman sekolahnya, Acha merapikan pakaiannya.

"Ehem." Acha melihat ke depan, ia melihat Chiko tepat berdiri di depannya.

Anjir, ni ketua OSIS datangnya nggak bisa nanti-nanti apa, maki Acha dalam hati.

Acha di tarik Chiko ke lapangan utama. Chiko menghukum Acha untuk skot jump 10 kali.

"Skot jump."

"Nanti."

"Sekarang."

"Nanti," ucap Acha sudah seperti cacing kepanasan saja. Acha melirik ke kelasnya, ia melihat kelasnya belum memulai pelajaran. Acha melihat jam nya, yang sudah menuju jam setengah delapan lewat.

Wajah Chiko memerah, menahan emosinya yang bentar lagi akan meledek, karena Acha membantah ucapannya.

Acha yang melihat guru botak menenteng penggaris panjang dan buku andalannya berjalan mengarah kelasnya.

Tanpa nunggu lama, Acha berlari cepat meninggalkan Chiko yang masih berdiam menatap punggung Acha sampai menghilang ketika Acha masuk ke kelasnya.

"Alhamdulillah" gumam Acha lega saat terduduk di bangkunya. Fahri senang meliihat Acha yang akhirnya masuk ke kelas sesuai permintaannya.

"Selamat pagi anak – anak," ucap selamat pagi Pak Bot ketika masuk ke kelas IPS 3.

"Pagi, Pak." Jawab serentak murid IPS 3.

Tanpa ada perkataan lagi, Pak Bot langsung mengeluarkan kertas dari amplop coklat dan membagikan kertas ulangan kepada siswa-siswi IPS 3. Ini memang sudah tradisi Pak Bot yang tiada kata yang namanya lupa.

Saat selesai Pak Bot membagi kertas ulangan, Pak Bot melihat kearah jam.

"Mulai!" katanya, dan di ikuti siswa-siswi di sana membuka lembar soal ulangan itu. Sebagian murid sudah ada yang sibuk mencoret coret kertas ulangannya.

Terkecuali buat Acha, ia sibuk meminjam pulpen kepada teman kelasnya yang rada pelit itu.

Jika bukan karna tas Acha tertinggal di lapangan itu, ia tidak akan mau berkomunikasi dengan teman sekelasnya.

"Sttt, minjam pulpen dong." Acha menggoyang goyangkan kursi di depannya itu.

Tok...tok...tok...

"Permisi, Pak," ucap si pengetuk pintu, dan langsung masuk ke dalam. Acha menatap was-was orang itu.

"Ada apa nak Chiko?"

"Gini, Pak. Saya mau antar tas Acha."

"Acha sini kamu!" seru Pak Bot memanggil Acha yang sudah bersembunyi di balik badan teman depannya.

"Kenapa tas Acha bisa sama kamu?"

"Tadi Acha..."

"... Tadi saya ke ruang osis, Pak. Terus baru ingat kalau ada ulangan dengan bapak jadi saYa terburu buru masuk kelas," ucap Acha memotong ucapan Chiko.

"Ngapain kamu ke ruang osis?"

"hmm, itu anu pak."

"Anu-anu, ngomong itu jelas Acha."

"Saya daftar jadi anggota OSIS."

"Kamu sudah kelas tiga. Emang bisa daftar jadi anggota?" Chiko dan Acha terdiam. Ia benar-benar salah memberi alasan.

"Yang lain tetap fokus dengan ulangan kalian. Jangan hiraukan dua orang ini," ujar pak bot dengan teman sekelas acha yang menguping.

"Sudah, sudah jujur kamu sama saya. Ada apa ini sebenarnya?"

"Acha tadi telat pak, terus sudah saya hukum dan ia terburu buru masuk kelas saat melihat bapak jalan ke kelasnya."

"Benar begitu nak Acha?" Acha menganggukkan kepalanya. Ia ingin sekali menjitak kepala Chiko yang terlalu jujur itu.

"Ya sudah balik kamu ke bangku."

"Eits." Langkah Acha terhenti.

"Ada apa pak?"

"Ini tas kamu nggak mau di bawa?" Acha mengambil tasnya dari tangan Chiko dengan kasar. Chiko permisi pamit dengan pak bot 

Continue Reading

You'll Also Like

542K 88.4K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
868K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
2.1M 97.8K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
782K 22K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...