Pagi yang begitu cerah menyapa Sastria di sekolah. Cuaca hari ini benar-benar sama dengan hati Sastria yang berbunga-bunga akibat kemaren ia seharian jalan dengan Sharon. Sastria yang tipe orang tidak mudah nyaman dengan orang, tetapi entah kenapa ia sama Sharon rasanya berbeda. Sastria dan Sharon sering berkirim pesan semenjak pertemuan itu.
Sebelum ke kelas, Sastria menyempatkan dirinya untuk pergi ke kelas Acha. Saat sampai Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut penjuru kelas Acha. Tetapi orang yang ia cari tidak terlihat.
"Apa dia belum datang?" ucap Sastria. Ia menyandarkan tubuhnya di depan pintu kelas Acha sambil melihat jam di pergelangan tangannya. Masih ada waktu delapan menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Sastria menunggu Acha, mungkin bisa jadi Acha datangnya terlambat. Kalau tidak datang terlambat bukan Acha namanya.
"Eh. Ngapain?" tanya seorang siswi yang notabene teman sekelas Acha yang SKSD dengan Sastria. Sastria yang sudah tau persis cara modus cewek-cewek ia menjawab pertanyaan itu dengan cuek.
"Nunggu Acha," ucap Sastria dengan cuek. Ia benar-benar tidak nyaman di kelilingi teman-teman Aca yang Sastria sendiri tidak mengenali mereka semua.
"Acha dua hari ini tidak hadir. Lo nggak tahu?" ucap siswi itu memberi info tentang ketidakhadiran Acha. Sastria hanya mengangguk untuk memberhentikan interaksi di atanra mereka berdua, siswi itu pergi masuk ke kelas.
Sastria terdiam, ia mencemaskan sahabatnya itu yang tidak ada kabar beberapa hari ini darinya. Sastria bingung ia harus bagaimana. nomor Acha dari kemaren tidak bisa dihubungi, di chat tidak pernah di balas. Sastria begitu khawatir dengan keadaan Acha.
Apa Acha terjadi apa-apa? Gumam Sastria. Ia menggeleng cepat kepalanya membuang jauh-jauh pikiran negatif yang terlintas.
Sastria berjalan ke arah kelasnya. Di depan pintu kelasnya ia memberhentikan langkahnya, ia melihat ada seorang siswi yang duduk di sebelah bangkunya. Sastria berjalan ke arah meja yang dekat dengan pintu.
"Dia siapa?" tanya Sastria dengan Chiko. Chiko yang lagi main hp ia menoleh ke depan dan arah pandang Sastria.
"Dia anak baru, semalam masuknya," ucap Chiko dengan ketus.
"Kok duduk di bangku gue?" tanya Sastria dengan tidak senang melihat ada orang asing di sebelahnya.
"Lo pikir aja sendiri." Chiko kembali fokus ke hp nya. Sastria yang kesal dengan jawaban yang Chiko lontarkan kepadanya ia mengebrak meja Chiko yang membuat seisi kelas melihat ke arahnya. Sastria berjalan ke arah bangkunya. Ia benar-benar merasa tidak nyaman dengan kehadiran siswi di sampingnya.
Ara yang duduk di samping Sastria, yang melihat Sastria dari masuk. Ia menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Sastria, "Hai, Aku..." ucap Ara terhenti. Guru masuk ke dalam kelasnya di waktu yang tidak tepat. Ara menarik kembali tangannya dari arah Sastria. Sastria yang melihat sekilas itu, ia bersyukur di dalam hatinya.