D and A (TAMAT)

Par Adellelia

98K 7.1K 260

D untuk Davino Luca, dan A untuk Alluna Lewis. Bagaimana jika Davino yang selama ini selalu bersikap dingin d... Plus

Prolog
Part 2 - First Kiss
Part 3 - Manis
Part 4 - Bangsat
Part 5 - Diam Diam Suka
Part 6 - Dia Yang Dingin
Part 7 - PERSAINGAN HATI
Part 8 - Api Cemburu
Part 9 - You're Mine Luna
Part 10 - Be My Valentine
Part 11 - Gantung
Part 12 - Jadian
Part 13 - Pacar Rahasia
Part 14 - Teman?
Part 15 - Sabar Seluas Samudera
Part 16 - Sakitnya Satu Sama
Part 17 - Emosi Remaja
Part 18 - Puncak dan Hujan
OPEN PRE-ORDER
OPEN PRE-ORDER
INFO PENTING
PROMO PDF (24-25 Mei)
Ready on Karyakarsa
Ready Google Playbook
FLASH SALE Hari Ini
PROMO 10.10
FLASH SALE! 31/10
FLASH SALE 12.12
Promo Karyakarsa

Part 1 - Toilet

7.5K 610 14
Par Adellelia

Honey
I'd walk through fire for you
Just let me adore you
Oh honey
I'd walk through fire for you
Just let me adore you
Like it's the only thing I'll ever do
~ Harry Styles - Adore You ~
*****


Malam itu di salah satu kamar di kediaman keluarga Luca.

Kamar bernuansa merah muda dan putih itu dipenuhi dengan suara tawa beberapa orang remaja perempuan. Ketiga remaja itu adalah Mysha Luca, Sherrina Arthur dan Alluna Lewis. Muda, cantik, dan juga bergelimang harta. Membuat ketiga perempuan ini masuk ke dalam golongan yang disegani dan dikagumi di sekolah mereka bahkan di dunia.

Tak ayal, banyak remaja pria yang juga mendekati mereka. Sayangnya, hati ketiga perempuan ini terlalu sulit untuk ditaklukan. Dikelilingi oleh pria-pria rupawan di keluarga mereka membuat hati ketiga remaja ini tak mudah jatuh cinta dan mengagumi lawan jenis mereka. Walau begitu, siapa sangka bahwa satu di antara mereka, sebenarnya sudah mengagumi sosok pria yang diam-diam membuatnya jatuh cinta.

Alluna Lewis, anak kedua dari Adelia dan Darrel Lewis ini diam-diam mengagumi Davino Luca, kakak lelaki dari sahabatnya, Mysha. Dan juga merupakan anak pertama dari Zakia dan David Mariano Luca.

"Mysh, Kak Davi ada dirumah, nggak?" Tanya Alluna pada Mysha sembari meniup-niup cat kuku berwarna merah muda yang baru saja diaplikasikan di kuku-kuku jemarinya yang lentik.

"Tunggu, gue lihat jam dulu." Jawab Mysha, lalu melirik jam bergambar Mahkota bertabur berlian yang menempel di dinding kamarnya. "Baru jam delapan malam, Lun. Kak Davi jam segini mah belum pulang." Ucapnya.

Mendengar jawaban itu Alluna mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Cieee, elo pengen ketemu kak Davi ya, Lun?" Ejek Sherrina. Menggoda Alluna yang wajah putihnya seketika merona karena malu.

"Ciee, Lunaaaaa." Mysha ikut menggoda Alluna.

"Iih, apa sih?" Alluna rasanya ingin sekali melempar kedua sahabatnya itu menggunakan bantal tidur. Namun sayangnya, cat kukunya yang masih basah membuat dirinya tak dapat melakukan hal tersebut. Akhirnya dirinya pasrah menjadi bulan-bulanan kedua sabahat perempuannya itu.

Well, walau memang Alluna mengagumi Davino secara diam-diam, namun tentu saja Sherrina dan Mysha mengetahuinya. Ketiga perempuan ini selalu berbagi cerita. Tak ada rahasia diantara mereka. Begitu pula dengan kenyataan bahwa Alluna menyukai Davino. Walau begitu, hingga hari ini, perasaan itu, hanya Alluna simpan dalam hati. Karena untuknya, Davino terlalu jauh untuk dirinya gapai. Davino hanya menganggap Alluna sebagai adik perempuannya. Sama seperti Mysha dan juga Sherrina.

"Mysh, gue mau pipis." Seru Alluna di depan pintu kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur Mysha. "Buruan donk! Gue kebelet." Teriaknya lagi.

"Ya ampun, Lun. Gue lagi sakit perut nih." Jawab Mysha dari balik pintu.

"Aduh, gue gimana nih. Kebelet banget." Alluna belingsatan sembari berdiri dengan kaki bersilang di depan pintu kamar mandi Mysha.

"Elo ke kamar mandi yang ada di ruang keluarga aja, Lun." Saran Sherrina.

"Iya, Lun. Kamar mandi yang di luar aja." Mysha ikut menimpali.

"Tapi gue udah pake baju tidur gini, nggak apa keluar?" Alluna bimbang. Melihat pakaian tidurnya yang memang terbuka. Dirinya hanya mengenakan sebuah atasan camisole berwarna putih susu yang dipadu dengan celana tidur pendek berpotongan jauh di atas lutut.

"Nggak apa. Bonyok gue nggak ada. Kak Davi juga belum pulang pasti. Santai, babe." Teriak Mysha lagi dari dalam kamar mandi.

Alluna yang sudah tidak tahan lagi pun akhirnya mengangguk lalu memutuskan keluar dari dalam kamar Mysha. Baru beberapa langkah dirinya berjalan, ternyata sosok makhluk ciptaan Tuhan yang selalu membuat dadanya berdegup selesai menaiki anak tangga. Kamar Davino dan Mysha memang sama-sama berada di lantai dua rumah keluarga Luca. Letak kamar tidur mereka bersampingan.

Langkah Alluna terhenti seperti juga nafasnya yang seakan berhenti seketika. Davino menatapnya dengan tatapan tak terbaca. Manik mata berwarna biru muda itu memandangi dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ya Tuhan, baru dipandangi saja kaki Alluna sudah lemas seketika.

"Kamu mau kemana, Luna?" Tanya Davino kepada Alluna. Suaranya terdengar berat dan serak. Terdengar begitu menggoda di telinga Alluna. Denga susah payah Alluna menelan salivanya sendiri karena rasa gugup yang menderanya. Belum lagi, sosok sempurna itu semakin berjalan mendekati dirinya. Tanpa sadar Alluna mengangkat satu tangannya untuk menutupi bagian dadanya. Ya, Alluna tidak memakai bra saat ini. Bahkan celana tidur pendek yang dikenakannya begitu pendek, membuat Alluna terlihat hanya seperti memakai celana dalam.

"A.. aku mau pipis, Kak Davi." Jawab Alluna pelan dan terbata.

"Kenapa tidak di kamar Mysha?" Tanyanya lagi. Kini, dua langkah lagi, Davino akan berdiri tepat dihadapannya.

"Mysha sedang menggunakan kamar mandinya, dan aku sudah tidak tahan ingin pipis." Alluna menggigit bibir bagian bawahnya.

"Lalu, kamu mau pipis di kamar mandi mana? Yang itu?" Davino menunjuk kamar mandi yang memang Alluna ingin gunakan. Kamar mandi yang berada di sisi ruang keluarga yang juga berada di lantai dua.

"Iya, Kak." Alluna mengangguk.

"Kamar mandi itu sedang rusak." Balas Davino yang langsung membuat wajah Alluna merengut. Ya Tuhan, dirinya sudah tidak tahan. Kalau harus turun ke lantai bawah rasanya dirinya tak sanggup.

"Pakai kamar mandi di kamarku saja." Ujar Davino tiba-tiba. Kedua mata Alluna membulat seketika mendengarnya. Apa? Barusan kak Davino bilang apa? Menawarkan kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurnya? Ya Tuhan, jangan bercanda!

"Ayo, kamu sudah tidak tahan kan?" Tanya Davino lagi. Tangannya membuka pintu kamarnya lebar. Seakan mempersilahkan Alluna untuk memasuki area paling pribadi miliknya yang tidak pernah disambangi oleh wanita lain selain Ibu dan juga adik perempuannya.

Alluna gamang, harga dirinya sebagai seorang perempuan tentu saja menolaknya. Masuk ke dalam kamar seorang pria dengan pakaian terbuka seperti ini? Dia pasti sudah gila jika melakukannya. Namun, saat dorongan pada inti tubuhnya begitu mendesak dan tak tertahankan lagi. Alluna pun menyerah. Kedua kaki mungilnya akhirnya melangkah. Memasuki kamar lelaki yang selama ini dikaguminya. Alluna tak sadar, bahwa dibelakangnya, seulas senyum miring terukir pada bibir lelaki yang sedari tadi berinteraksi dengan dirinya.

***************

"Kak Davi, terima ka.. sih." Lidah Alluna seketika kelu kala dirinya melihat Davino, lelaki yang dikaguminya ternyata tengah bertelanjang dada ditengah kamar. Baru saja dirinya selesai mengucapkan terima kasih karena kakak lelaki Mysha Luca itu telah berbaik hati meminjamkan kamar mandinya untuknya.

Nyatanya, sekarang dirinya malah dihadapkan dengan kenyataan rumit lainnya. Terperangkap berdua dengan makhluk ciptaan Tuhan yang paling seksi di dalam hidupnya.

Melihat Davino menoleh ke arahnya, Alluna buru-buru menundukkan wajahnya.

Oh, Shit! Mereka hanya berdua di dalam kamar. Dirinya harus segera keluar dari dalam kamar ini. Alluna tidak ingin mengambil resiko dengan berada di dalam surga dunia ini lebih lama lagi. Atau nanti, dirinya akan tergoda oleh tubuh rupawan yang tengah berdiri dengan begitu perkasa dihadapannya.

"Terima kasih kamar mandinya, Kak Davi." Ucapnya lagi. Tetap sembari menunduk, Alluna berjalan tergesa menuju pintu keluar. Diputarnya gagang pintu itu, namun takdir seakan bermain-main dengannya. Pintu kamar Davino terkunci.

Double Shit! Untuk Alluna.

BERSAMBUNG

*******************

Di upload pertama kali di Storialco pada 1 Januari 2020 dan di Wattpad pada 9 Maret 2020.


Gimana gimana?? Aku tunggu taburan bintang dan komennya, cyiinn :)

Jangan lupa follow juga akun Storial saya, Adellelia, juga IG saya di Adellelia.novel

Love, Adellelia
Follow me on IG Adellelia.novel

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

3.7M 54.4K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
DESIRE Par The Bride

Roman d'amour

392K 22.1K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
Naughty Nanny Par 23

Roman d'amour

7.2M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.6M 39K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...