Dalam Sajadah Cinta, Syafa!

Per Black_Rose_030199

521K 32.9K 8.1K

"Ketika aku mengejarmu untuk mendapat cinta, engkau tidak membalas bahkan terkesan acuh. Kini saat aku mencin... Més

Prologu!
1. Perasaan Cinta Menggebu!
2. Godaan Cinta!
3. Perubahan Karena Cinta!
4. Camping Ke Gunung!
5. Rasa Khawatir!
6. Cinta Atas Nama Allah!
7. Pengorbanan Seorang Pria Dingin!
8. Sedikit Membaik Ingin Bertemu!
9. Kegilaan Gadis Nakal!
10. Tersentuh Akan Dirinya!
DSCS - Kini Saatnya Membuka Lembaran Baru!
DSCS - Kedatangan Aisyah!
DSCS - Masa Lalu Kelam!
DSCS - Khitbah Untuk Aziz!
DSCF - Bertemu Sahabat Lama!
DSCS - Ungkapan Hati Aziz dan Syafa!
DSCS - Undangan Pernikahan!
DSCS - Perpisahan Antara Kita!
DSCS - Resepsi Pernikahan!
DSCS - Kehidupan yang Aku Alami!
21 - Rasa Empati Terhadap Dirinya!
22. Panik Membuat Orang Dingin Aneh!
23. Antara Kita (yang) Saling Merindu!
24. Ketekatan Hati Mimilih Pasangan!
25. Khitbah Kedua Untuk Syafa!
26. Jawaban Khitbah Syafa Untuk Aziz!
27. Semua ini Adalah Takdir sang Khaliq!
28. Akad Nikah!
30. Panggilan Baru Aziz dan Syafa!
DSCS - Nasihat Bijak Aziz untuk Alvagra!
DSCS - Cinta (yang) Terbalaskan!
DSCS - Malam Pertama Paling Indah!
DSCS - Irama Intim!
DSCS - Intim (21+)
DSCS - Awal Hubungan Baru!
DSCS - Hari Baru Dengan Lembaran Baru!
DSCS - Senyum Termanis Dari Kekasih Halal!
DSCS - Phobia Menhantam Jiwa?
DSCS - Sebuah Takdir Akan Tertulis!
DSCS - Harapan Cinta Kita!
DSCS - Malam Pertama dalam Rumah Baru!
DSCS - Menenangkan sang Istri!
DSCS - Trending Topik!
DSCS - Klarifikasi Hubungan Aziz dan Syafa!
DSCS - Bercerita Membuat Gugup!
DSCS - Masakan Pertama, Dek Syafa!
DSCS - Cinta Atas Nama Dzat Maha Cinta!
DSCS - Hadiah Terindah dari Mas Aziz!
DSCS - Sedikit Cemburu Padanya!
51. Penantian Panjang!
52. Emosi Syafa!
53. Jangan Menangis!
Eid Mubarak!
54. Cemburu!
55. Tidak Percaya!
56. Kebahagiaan Terindah!
57. Apa (yang) Terjadi?
58. Kepulangan Mas Aziz!
59. Kejutan Termanis!
60 - Kenapa Bisa Pulang Cepat?
61. Baby Twins!
62 - Cobaan Terberat (yang) Kualami!
63 - Kebahagiaan Sebelum Badai!
64. Perubahan Membawa Kesakitan!
65 - Salah Paham!
66. Kebenaran Menyakitkan!
67 - Permintaan Sederhana!
68. Bertahan Demi Kami!

29. Terpesona Pertama Kalinya Bagi Alvagra!

7.8K 503 269
Per Black_Rose_030199

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh!

Hayo siapa yang siap kondangan nih? Hayuklah noh ada cogan Kak Alva samperin.

Bonus pick Alvagra!

Nggak usah di pandang terlalu bahaya ke cantol playboy cap kuda Sembrani.

***"'~💞~'"***

Banyak yang datang memberikan selamat untuk pernikahan sakral Aziz dan Syafa. Para tamu yang di undang untuk jadi saksi merasa terharu bisa melihat kedua mempelai bersama. Terkhusus Abah Ali dan Ummi Salamah. Keduanya sangat bahagia menyaksikan anak mereka telah melepas masa lajang.

Untuk Aziz sendiri terasa berdegup kencang ketika acara berjalan khitmat. Dia hanya bisa tersenyum tipis ketika para tamu memberikan ucapan selamat. Degup jantung tiada henti dikala sekarang fotografer meminta ia dan Istrinya berfoto. Demi Allah ini kali pertama Aziz akan melakukan sesuatu yang baru untuk Syafa.

Syafa berdegup kencang saat tangan Aziz terulur untuk menyambut. Dia dengan gugup menggenggam tangan Suaminya. Hal paling mendebarkan tatkala Suaminya merengkuh pinggulnya. Ya Allah ini begitu mendebarkan sampai bulu halusnya meremang. Syafa juga bisa mencium sempurna aroma Aziz begitu maskulin serta sangat khas.

Lain sisi terlihat wanita berhijab ungu tampak sedih. Dia tahu cintanya tidak akan terbalaskan hanya saja ini menyakitkan. Karena tidak tahan gadis manis ini berjalan keluar berniat hati menenangkan jiwa serta hatinya. Sakit sekali melihat pria yang selama ini dikagumi sudah menjadi milik orang lain. Semoga saja Allah memberikan jodoh terbaik untuknya di masa datang, Aamiin.

Di pojok ruangan Alvagra terlihat bangga melihat dua Adiknya telah menikah. Bisa di pentung ia menganggap Aziz Adik secara usia mereka terpaut dua tahun. Tetapi, Alvagra itu Kakak kandung Syafa usia mereka terpaut 10 tahun. Jauh dan sekarang Adiknya harus menikah pada pria jauh di atasnya.

Tidak apa toh saling cinta karena Allah lalu ia dukung. Alvagra sudah bahagia setidaknya Syafa-nya sudah di jaga pria yang tepat. Kini tinggal menunggu kapan dirinya melangkah. Alvagra sadar dirinya playboy gila hanya saja sampai sekarang masih mencari wanita yang mampu menggetarkan hati dan pikirannya.

Kembali ke Aziz dan Syafa yang terlihat bergetar di sesi pemotretan untuk kenang-kenangan. Keduanya kaku tidak mampu berkutik satu sama lain. Ini kali pertama bagi Aziz menyentuh wanita bukan seintim ini. Lain halnya Syafa pernah melakukan ini bersama almarhum. Hanya saja sangat berbeda keadaan secara kali ini begitu mendebarkan.

Aziz mengulum bibir merasa gugup serta rasanya begitu haus mau minum. Sama halnya Syafa sangat gugup diantara Suaminya. Keduanya bungkam tetapi menurut saja saat fotografer meminta ini itu. Mereka juga sudah banyak mendapat ucapan terbaik oleh para tamu. Aziz dan Syafa sangat bahagia walau tertutup dengan ekspresi biasa.

"Pak," panggil Syafa lirih bak bisikan.

Mendengar panggilan itu walau seperti gumaman Aziz tetap bisa mendengar. Dia lirik Istrinya sedang menunduk menyembunyikan wajah. Ia berinisiatif bertanya pada Istrinya untuk menghalau gugup.

"Ada apa?" Tanya Aziz masih bingung mau memanggil Syafa gimana.

Syafa jadi gugup sendiri pasalnya ini waktunya shalat isya. Dia semenjak hijrah shalat selalu tepat waktu. Ia ingin shalat terlebih dahulu baru kembali ke sini. Syafa tahu ini acara pernikahannya hanya saja terasa gusar ingin shalat dulu. Setelah itu makan dan menjamu para tamu.

"I--itu, sa-saya mau shalat dulu. Bisakah saya naik shalat dulu baru turun lagi?"

Aziz terperangah mendengar permintaan lirih Syafa. Banyak tamu yang datang memberikan selamat. Lalu Istrinya berpikir ingin shalat dulu. Hatinya menghangat serta jantung terasa berdegup kencang. Aziz kagum akan pikiran Syafa kali ini begitu teduh.

"Ayo kita shalat berjamaah, bisa saya imami setelah itu kita kembali ke sini."

Syafa terbelalak mendengar jawaban Aziz luar dugaan. Dosennya mau mengimami shalat wajib? Allahu Akbar, benarkah ini? Entah sejak kapan air mata Syafa bercucuran deras menatap Aziz sangat dalam.

"Ayo, jangan menangis itu riasan Anda luntur. Apa Anda belum siap saya imami?" Tanya Aziz sembari berbisik.

"Tidak bukan begitu, Pak. Saya terharu ini kali pertama Bapak akan mimpin shalat saya. Terima kasih sudah mau menjadi imam saya," cicit Syafa.

"Hn."

Aziz masih saja dingin tidak bisa menjawab lebih panjang lagi. Entahlah dua kata itu terasa sempurna menjawab semuanya. Biarkan saja ia harap Istrinya paham akan jawabannya.

Syafa mengukir senyum teduh mendengar jawaban Aziz. Masih sama tidak ada yang berubah dari Dosennya mini. Dingin sellau irit kata padahal bisa menjawab lebih panjang. Setidaknya itu sudah menjadi ciri khas Suaminya dari dulu.

Aziz dan Syafa izin ke kedua orangtuanya untuk shalat isya. Kedua mempelai ini bahkan dengan sopan minta untuk melaksanakan ibadah shalat wajib empat raka'at. Setelah mendapat izin keduanya beranjak bahkan Syafa meminta Aziz untuk ikut ke kamarnya. Perasaan keduanya begitu berdegup saat tangan saling menaut menaiki tangga menuju kamar mempelai pengantin.

Pak Hardi dan Abah Ali sekeluarga menatap pasangan baru dengan pandangan kagum. Mereka tidak menyangka Aziz dan Syafa lebih memilih meninggalkan acara sementara untuk menjalankan ibadah shalat wajib. Kedua keluarga sangat terharu akan pasnagan yang sangat shaleh dan shalihah.

***"'💖'"***

Alvagra kelaut ruangan setelah acara semakin meriah. Padahal hanya mengundang sebagian eh malah banyak yang datang. Dia juga tidak membawa pacarnya sama sekali. Alasannya si Mama bilang kalau sampai bawa pacar itu akan jadi menantu. Alhasil Alvagra tidak membawa pasangan.

Pemuda ini memilih jadi pemuda baik di acara sakral Adiknya. Alvagra biasnya sangat gila jadi tidak ada mainan baru. Dia pada akhirnya menyerah dengan memutuskan tiga puluh pacarnya tepat di hari spesial Syafa-nya.

Tenang besok ia akan cari mangsa lalu jadikan mainan baru. Toh ia ganteng, maskulin, kaya raya tentunya tubuhnya begitu atletis. Siapa yang menolak pesona Alvagra si ganteng mempesona.

Tanpa sengaja mata cokelat terangnya melihat gadis ini behijab ungu. Degup jantung entah kenapa menggila melihat wanita cantik itu. Oh ia punya mangsa empuk di jadikan pacar pertamanya.

Wanita ini masih melihat taman seolah tidak ingin masuk. Sedari tadi ia bungkam melihat sekitar arena taman rumah ini. Jika di lihat lebih rinci lagi ada setitik air mata mengalir. Buru-buru gadis berparas cantik nan manis ini menghapus air matanya.

Kenapa bisa gadis ini datang ke acara resepsi pernikahan Aziz dan Syafa. Jawabannya satu yaitu karena Abahnya di undang ke sini. Jadi sekeluarga datang menghadiri acara ini. Sakit sekali, padahal orangtuanya beberapa bulan sudah menjodohkan dirinya. Tetapi, apa daya Aziz menolak halus alhasil ia simpan sukanya itu.

"Tidak baik gadis secantik kamu berdiam diri sendiri tanpa teman. Bagaimana jika saya temani." Alvagra tersenyum ciri khasnya biasa wanita langsung kecantol pesona maskulinya.

"...." Gadis ini bungkam lebih baik berlaku.

"Hai, kamu mengabaikan saya?" Alvagra heran ada wanita yang berani mengabaikan pesonanya.

"...." Gadis itu terus berlaku hingga tangannya tertarik keras alhasil tubuh kecilnya jatuh dalam dekapan Alvagra.

Demi apa Alvagra sangat terpesona untuk pertama kalinya pada seorang gadis. Ini luar biasa siapa wanita cantik ini? Demi apa ia sangat kagum pada pipi tembem serta bibirnya yang mungil minta di lumat. Alvagra menatap gadis ini sangat dalam seolah menemukan oasis di gurun Sahara.

Gadis ini terpaku menerima pelukan pemuda ini. Sontak ia dorong kuat tubuh jangkung pemuda tidak sopan ini. Awas saja jika pemuda gila ini berani macam-macam padanya . Masa bodoh yang jelas gadis ini langsung lari tanpa mau menjawab pertanyaan Alvagra.

"Hai cantik siapa namamu?!" Alvagra heran kenapa ada wanita berani menolak pesonanya.

"...." Gadis itu terus berlari tanpa peduli.

"Menarik."

Alvagra janji gadis itu akan tunduk padanya suatu hari nanti. Jangan panggil dia Alvagra jika tidak bisa menjadikan gadis tadi. Kini hanya satu mari kita cari cara bagaimana gadis aneh itu mau bersamanya.

Pria tampan itu kembali ke dalam untuk mengambil air minum. Hal tidak terduga terjadi ketika ia melihat gadis itu lagi sedang bersama rombongan keluarga kiai. Walah jangan bilang gadis itu seorang Ning di pondok pesantren?

Alvagra puyeng alhasil hanya bisa melihat dari jauh gadis tadi seraya menatap penuh arti. Dia tatap gadis tadi dengan pandangan kagum. Cukup sadar ini kali pertama seorang Alvagra begini. Siap sekali kenapa hatinya berbunga dan jantungnya berdetak kencang pada gadis alim?

Membayangkan dirinya pakai sarung baju Koko dan kopiah hitam rasanya geli. Ok ia memang pernah pakai itu sekali seumur hidup saat khitan dulu. Saat shalat Jum'at saja ia lebih sering pakai kemeja, celana formal dan kopiah hitam.

Kini ada tantangan tersendiri bagi Alvagra menemui gadis itu. Intinya sekarang ia punya gebetan salah. Sehingga membuatnya harus alim kayak Santriwan. Geli sekali merasakan itu sampai Alvagra menggeleng kuat.

****"'To be continued'"****

Sabrina Aini Qotrunnada (22) Ning di pondok pesantren Inayatullah. Pernah di jodohkan pada Aziz. Mencintai pemuda dewasa (Aziz) dalam diam.

Hayo siapa yang dukung kak Alva bucin ke Ning Sabrina?

Salam hangat dari Rose.
15*02*20

Continua llegint

You'll Also Like

371K 31.6K 36
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...
967K 30.2K 58
Kesalahan karena kabur dari Mesir saat pendidikan membuat seorang gadis terpaksa dimasukkan ke sebuah pesantren ternama di kota. namun karena hadirny...
21.5K 28 7
WARNING!!18+ Jika masi dibawah umur,kebih baik jangan membaca cerita ini,karena cerita ini berisi tentang hal vulgar yang dapat membangkitkan n*fsu...
72K 8.1K 30
[Spin off Hakim, bisa dibaca terpisah] Bahagia seperti apa yang diinginkan semua orang? Apa bahagia mereka sama seperti definisi bahagia yang Husna...