Detik Terakhir [END]

By BudakVinshan

169K 13.3K 2.5K

Dua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka... More

Hari Itu
Pulang pulaaang
Asam-Manis
Adem Shani-Adem Viny
Ketemu Mantan
Bubar!
Internship merusak
Gina!
Berpaling
Sama Aja
Surabaya
Menanti
Galau di Tahun Baru
Galau di Tahun Baru II
Jakarta Banjir
Ke-Gap Berduaan
Kakak Selalu SIBOOOK
Cantik
Calon Menantu Kesayangan
Yang Ditunggu-tunggu
Rapsodi
Handshake kuy!
Kakak
Shani
Produktif I
Produktif II
Shani Jomblo Sehari
Gracia Jadi Rebutan
ShanDay
Badmood mode
Terakhir
The Day
Terbaik
Ada-ada Saja yang Seadanya (?)
Graduation Day is Coming
Graduation Day is Coming II
heheh
Shani kamu kenapa?
Terima Kasih
Sakit
Prahara Rumah Tangga
Perang Dingin
Ditinggal
Pisah
Sosial Distancing
Baiklah
Kosong
Canggung
Beb
Kyusen Kyotei
hello
mulai dari awal
Maaf, Kak.
Perasaan tidak enak, Si Putri Duyung Cinta
Penyesalanku
Kembali?
Nggak Kenal
Shani
I
II
Di Tengah Perjalanan
HBD GEGE
Teaser
Retak?
CLBK
You're The One
II
H-1 PSBB
Detik Terakhir
samlekomm
Epilog
DETIK TERAKHIR PART II
Terima Kasih
Sapa
Viny Tega
Diam-Diam Peduli
Kebingungan
Keputusan
Keputusan Masih Akan Berlanjut
Keadaan Berbalik
Diskusi
Go Public??
Solusi
Hari Baru?
Becca
Kok bisa?
Lidya!
Do you remember?
Harus Bagaimana?
Mak Comblang
Gimana, Shan?
Sebenarnya aku kenapa?
Viny Dilema
Putus asa?
Thinking of You
Mengulang Kembali
Aku harus pilih siapa?
99. Endless Love

Kejadian di Pesawat

2.6K 154 19
By BudakVinshan

Hari ini semua member dan staff harus kembali ke Jakarta. Mengingat besok adalah hari senin, dimana para member harus kembali menjalankan rutinitasnya di sekolah atau kampus masing-masing.

Kini semuanya sudah berada di bandara. Terlihat semua member sedang asik duduk atau sekedar bercengkrama sembari menunggu waktunya untuk take off.
Ada Shani, Beby, dan Gracia duduk di kursi yang sama.

"Shan.." panggil Beby.

Shani yang sedang memainkan ponselnya pun segera menoleh, "iya kak?"

"Gimana Viny? Dia udah ngajak balik?"

Mendengar itu, Shani menggeleng dan wajahnya seketika berubah.

"Tuh anak maunya apa sih." Gumam Beby.

"Sabar ya, dia emang gitu anaknya. Suka gak pekaan." Lanjut Beby berbicara pada Shani.

"Kalo Kak Viny gak ngajak balik juga, mending sama aku Ci hehehe." Ujar Gracia kemudian menunjukkan cengiranya.

"Jangan mau, Shan. Gracia alay." Celetuk Beby.

"Ck! Jahat banget abang." Dengus Gracia kesal.

Sementara di kursi lain, terlihat Viny sedang bersama Rachel dan Nadila. Seperti biasa, duo bucin sedang bermain dengan instagram storynya. Lain halnya dengan Viny, dia hanya sibuk berpacaran dengan laptopnya itu.
Melihat itu, Beby menghampiri Viny entah apa yang akan dilakukannya.

"Ikut gue." Ajak Beby menarik tangannya tiba-tiba yang tentu membuat Viny kaget dan kebingungan.

"Apa sih, Beb? Bikin kaget aja."

"Ikut gue, gue mau ngomong."

"Gue lagi sibuk nugas elah. Udah di sini aja deh."

"Ck! Oke. Chel geser dikit dong." Ujar Beby kemudian duduk diantara Rachel dan Viny.

"Elah, ganggu aja." Ujar Rachel yang menggeser posisi duduknya dan kembali fokus pada Nadila.

"Yauda mau ngomong apa?" Tanya Viny yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Ajak Shani balikan di pesawat." Ujar Beby spontan.

"What?!" Viny yang sedang fokus pada laptop pun langsung menoleh pada Beby heran.

"Kenapa? Lagian lo gak gerak."

"Ya gak di pesawat jugaa."

"Lo gak mikirin perasaan Shani. Lo baikin dia, bahkan anak orang lo asal cium-cium aja di pesawat tapi lo ga berani ngajak balik."

Viny terkejut mendengar itu, "K-kok lo tau?"

"Wahhh parah banget lo, Kak!" Celetuk Nadila.

"Tau sihh parah banget alias kapan lo gitu ke gue, Nad?" Timpal Rachel diakhiri tawanya.

"Gue paham gerak-gerik lo waktu itu.." Ujar Beby.

"..ini moment yang pas, biar beda. Lo harus lakuin itu di pesawat ntar gue gamau tau." Lanjut Beby kemudian beranjak dari duduknya dan pergi entah kemana.

•••

Saat ini semua member sudah berada di dalam pesawat. Shani dan Gracia terlihat duduk berdua. Sementara Viny bersama Beby dan Yona.

"Buruan ke Shani." Suruh Beby pada Viny.

Bukannya mengiyakan, Viny malah bertanya pada Beby, "B-beb, harus sekarang banget?"

"Yaiyalah!"

"Ada Graciaa.."

"Gue udah suruh dia tukeran lewat chat. Buruu!"

"Loh Vin mau kemana?" Tanya Yona bingung ketika Viny beranjak dari tempat duduknya.

"Mau ngebucin."

Akhirnya Viny pun langsung menuju ke kursi Shani dan Gracia yang hanya berjarak dua baris saja.

"Gre.." panggil Viny.

Melihat Viny, Gracia yang sudah paham maksudnya pun langsung segera pergi dari tempat duduknya. Sementara Shani terlihat kebingungan.

"Gre mau kemana?" Tanya Shani.

"Mau minta jajan dulu. Sukses, Ci!" Ujar Gracia sambil berlalu ke kursi Beby dan Yona.

Shani masih kebingungan apa maksud Gracia sampai-sampai dia tidak sadar kalau Viny sudah duduk di sampingnya.

"Eh kak? Kok tiba-tiba di sini?"

"Y-ya kan Gracia pergi karna ada aku."

"Iya maksudnya mau apa kakak ke sini?"

"Oh gaboleh nih, yaudah aku balik deh." Viny yang akan berdiri pun tangannya langsung ditahan oleh Shani, "eh! ga gitu.. b-boleh kok." Ujar Shani kemudian diakhiri senyuman manisnya.

Shani kembali memainkan ponselnya. Sementara Viny sedang dihantui rasa gugupnya. Bagaimana caranya dia harus mengajak Shani balikan? Hanya itu yang ada di pikirannya sekarang. Padahal Shani sudah berada di sampingnya, tapi lagi-lagi nyalinya menciut.
Suasana hening yang menyelimuti mereka membuat keduanya terasa aneh.

"Kak Viny sebenernya mau apa sih?" Batin Shani yang sebenarnya juga memikirkan kakaknya itu.

"S-shan.." panggil Viny memecah keheningan.

"Iya?" Jawab Shani sambil menoleh pada Viny.

"Apa kabar?" Pertanyaan aneh pun keluar dari mulut Viny. Seketika Shani mengernyitkan dahinya bingung.

"Ini orang kenapa aneh deh?" Batin Shani

"Kenapa nanya kabar? Kan dari kemarin-kemarin juga kita event bareng." Ujar Shani kemudian terkekeh melihat tingkah Viny.

"Ee.. heheh. Iya sih." Balas Viny menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Shani hanya bisa tertawa geli melihat Viny saat ini. Sangat menggemaskan memang ketika dia sedang gugup seperti ini. Rasanya ingin mencubit perutnya, tapi dia sadar dia bukan lagi kekasihnya.

"Aku mau perbaiki hubungan kita." Ujar Viny lagi.

"M-maksudnya?" Tanya Shani seolah-olah tidak mengerti maksud Viny.

"Aku kangen kamu, kangen semua yang ada di diri kamu. Aku tau aku bener-bener salah. Aku minta maaf, Shan. Aku udah kelewatan. Aku udah nyia-nyiain kamu gitu aja. Aku udah nyakitin orang sebaik kamu..." Ujar Viny dengan mata yang berkaca-kaca.

Viny menggenggam tangan Shani dan menatap matanya, "..maafin aku karna aku sempet berpaling. Gak seharusnya aku lakuin itu ke kamu. Tapi aku sadar, ternyata emang aku ga bisa jauh-jauh dari kamu. Maaf kalo aku egois. Aku udah nyakitin kamu dengan aku deket sama cewe lain tapi malah marah-marah waktu kamu deket sama Beby. Aku minta maaf. Ternyata hati emang gak bisa bohong. Cuma kamu tempat ternyaman buat aku. Aku sayang kamu, Shan. Dan akan tetep kaya gitu sampe kapanpun." Lanjutnya panjang lebar yang membuat air mata Shani lolos begitu saja.

Viny lebih mendekatkan wajahnya dan mengusap air mata Shani, "Apa kamu mau maafin aku dan balikan lagi sama aku? Aku janji bakal perbaikin semuanya."

Shani mengangguk. Melihat itu, seketika Viny memeluknya erat.

"Makasih, sayang. Makasih karna kamu masih mau ngasih aku kesempatan." Ujar Viny yang masih memeluk Shani.

"Aku juga makasih karna kamu masih inget tempat kamu pulang, Kak."

"I love you, Shan. No one else."

"I love you more, Kak."

"Woy dalem pesawat nape peluk-pelukan dah!" Celetuk Ariel yang duduk di barisan Viny dan Shani. Dia memang tidak tahu mengenai hubungan Viny dan Shani karena berbeda team.

"Eh itu mereka balikan deh kayanya, kan abis putus." Ujar Tasya meluruskan.

"Ehem ada yang celebek celebek nih." Celetuk Desy.

"Sstt di pesawat jangan brisik." Ujar Melody, mantan member sekaligus General Manager JKT48.

"Celebek apaan, Ci?" Tanya Muthe dan Christy polos dengan nada berbisik.

"CLBK."

"Berhasil juga misi gue." Gumam Beby

Sementara Viny dan Shani yang mendengar itu hanya tersenyum dan seolah-olah mengabaikan celetukan member lain yang menggodanya. Mereka sedang bahagia sekarang. Karena hubungan mereka yang berbulan-bulan sempat karam, kini akhirnya kembali.

"Udah jangan nangis lagi. Kamu tidur gih. Masih lumayan lama. Sini." Ujar Viny kemudian menyenderkan kepala Shani di pundaknya. Sementara tangan Viny berada di belakang leher untuk memeluk Shani sekaligus sebagai bantal leher.

Shani menuruti Viny begitu saja. Dia juga memeluk Viny dari samping. Memang pundak Viny-lah tempat ternyaman bagi Shani. Mereka terlihat sangat romantis. Rasa lega dan bahagia tengah menyelimuti mereka saat ini.

•••

Pagi ini para member sudah berada di rumah masing-masing. Mereka sedang bersiap-siap untuk berkegiatan di hari senin. Tidak untuk theater, melainkan rutinitasnya di kampus atau pun sekolah. Karena hari senin merupakan hari libur theater bagi para member. Kecuali jika ada kegiatan lain yang mengharuskan member berurusan dengan per-jeketian.

LINE
Message from Kak Viny

Pagi sayang 😘

Semangat kuliahnya.

Pagi juga kak

Ih kan aku udah gak ngampus
Udah mulai skripsi juga 😑

Hehe lupa

Dasar pelupa

Yaa namanya juga
berbulan-bulan putus

Gausah diinget-inget putusnya kali

Iya iya maaf

Yaudah semangat skripsiannya

Iyaa,
kamu juga semangat ngampus dan magangnya.

Aku udah libur magang dan ngampus dong

Ketemu yuk

Oh ya?

Yuk. Kemana?

Kemana aja

Ntar aku jemput kamu jam 10

Oke 😘

Shani tersenyum setelah membalas pesan dari kakak kesayangannya itu. Iya, kakak kesayangannya karena hubungan mereka kini sudah kembali. Pagi yang hangat bagi Viny dan Shani.

Shani meletakkan ponselnya di kasur kemudian bergegas turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan papanya. Mereka hanya berdua saja karena kemarin kakaknya sudah kembali ke Jogja. Seperti biasa dia menyiapkan sandwich dan susu, lalu teh hangat untuk papanya.

Senyuman yang tidak luntur sejak pulang dari Surabaya terlihat di wajah Shani. Mungkin jika orang-orang melihatnya, mereka akan mengira Shani seperti bidadari stress? Terdengar aneh memang.
Papa Shani baru saja duduk pun melihatnya sedikit heran. Ada apa dengan putrinya itu.

"Kamu abis dapet doorprize apa?"

"Maksud papa?"

"Ya papa lihat dari kemarin pulang sumringah banget, senyum-senyum mulu. Hati-hati dikira stres."

"Ihh papa jahat banget!" Dengus Shani kesal.

"Yahh senyumnya jadi ilang deh.. papa tebak pasti gara-gara Viny ya?"

Shani hanya tersenyum malu mendengar tebakan papanya. Bisa-bisanya dia mengetahui urusan anak remaja.

"Sok tau banget papa ih."

"Udah ketebak kamu tuh sebucin apa sama Viny. Kenapa? Udah balikan?"

"Yaa gitu dehh." Jawab Shani kemudian duduk bersebrangan dengan papanya.

"Nanti pas mama ke sini ajak makan bareng ya."

"Emang mama mau ke sini?"

"Masih lama sih katanya tahun depan."

"Hmm..Oh iya, Pah. Aku gak jadi pulang ke Jogja tahun baru." Ujar Shani memasang ekspresi sedihnya.

"Loh kenapa?"

"Aku ditunjuk buat wakilin ke Jepang, acara NHK. Acara besar gitu di Jepang sama sister group lain. Sediih, kangen mama."

"Yaudah gapapa. Kan itu pengalaman besar juga. Lakuin yang terbaik. Mama juga ntar kesini, ntar bilang ke mama.. jangan lupa bilang ke Viny." Ujar Papa Shani diakhiri kekehannya.

"Iya, Pah. Itu pasti kok."

Mereka berdua pun melanjutkan sarapan paginya dengan obrolan-obrolan serius mengenai kegiatan Shani di JKT48, hubungannya dengan Viny, atau pun skripsinya.

•••

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.15. Saat ini, Viny sudah berada di depan rumah Shani untuk menjemputnya. Namun Shani belum juga kelihatan. Akhirnya Viny berniat untuk mengirimkan Shani pesan.

Aku udah di depan

Sent

Shani segera membaca pesannya. Dia yang masih menggunakan kaos dengan jeans pendek segera keluar dari kamarnya dan turun menuju mobil Viny.

Shani menunduk dan mengetuk kaca mobil Viny menggunakan jarinya.


Tuk tuk tuk

Viny pun menurunkan kaca mobil dan mengernyitkan dahinya, "Loh kok masih pake gituan."

"Heheh. Turun yuk. Kita omongin di dalem."

"Terus ini gajadi?"

"Udah yuk masuk dulu."

Viny pun menaikkan kembali kaca mobilnya dan segera turun. Dia masih kebingungan, apa maksud Shani.
Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah Shani dengan Shani yang memeluk lengan Viny.

"Kita gajadi pergi ya." Ujar Shani begitu duduk di sofa ruang tamunya.

"Kok gitu? Aku udah keren juga."

"Aku capek. Kita kan baru pulang dari Surabaya. Lain kali aja ya?" Ujar Shani yang masih memeluk lengan Viny sembari memainkan hidung Viny.

"Hmm yauda deh. Kamu istirahat aja sana."

"Ih kok nyuruh-nyuruh. Terus kamu?"

"Pulang." Ujar Viny dengan entengnya.

"Kok pulang! Udah jauh-jauh kesini juga."

"Ya aku udah jauh-jauh kesini malah gajadi."

"Heheh. Yaudah istirahat bareng. Kamu kan juga capek. Yuk!" Ujar Shani kemudian berdiri menggandeng tangan Viny.

"Sama jatah dua bulan yang gak kamu kasih ya." Ujar Viny iseng diakhiri tawanya kemudian memeluk Shani dari bekakang.

"Ck! Enak aja!"

Mereka pun akhirnya menaiki tangga dan memasuki kamar Shani.
Kamar yang sudah lama Viny rindukan akhirnya bisa dia rasakan lagi. Mulai dari wangi dan dekorasi kamar yang memang ada beberapa hasil rancangan Viny.

"Aak wanginya nganenin." Ujar Viny kemudian langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur diikuti pemiliknya.

"Oh iya kak aku mau ngomong."


"Kenapa sayang?" Tanya Viny kemudian memeluk Shani dari samping.

"Eeng.. aku ditunjuk buat wakilin NHK Kouhaku Uta Gassen di Jepang tahun baru ntar." Ujarnya berat setelah lama dia tahan dengan basa-basinya sedari tadi.
Pasalanya Shani takut Viny marah jika dia mengetahuinya.

Viny melepaskan pelukannya, "Kok?? Bukannya kamu bakal ke Jogja dan ajak aku? Terus kita gak jadi dong? Gak malam tahun baruan bareng gitu??" Pertanyaan beruntun pun keluar dari mulut Viny.

"Kaak.. maaf. Aku juga gatau. Aku juga udah kangen banget sama mama. Tapi aku kan harus profesional. Bahkan aku juga udah ngajak Gracia, Indy buat ketemuan di Jogja."

"Ck! Kenapa harus pas tahun baru sih?!" Kesal Viny.

"Udah gapapa. Sekarang kan kita ketemu. Ntar abis dari Jepang kita ketemu lagi kan?" Ujar Shani menenangkan Viny.

Sebenarnya Shani juga berat akan keputusan itu. Apalagi dia sudah sangat merindukan mamanya. Dia juga ingin mengajak Viny ke rumahnya di Jogja. Tapi yang namanya profesionalitas memang harus dia utamakan saat ini. Mengingat dia adalah seorang center, dia harus memberikan yang terbaik.

"Hh.. kapan berangkat?"

"Tanggal 27. Ntar bantuin cari kebutuhan aku buat di Jepang ya?"

"Hmm bahkan theater terakhir aja kamu gak ikut.. yaudah nanti siang kita pergi."

"Sebenenya alesan aku buat batalin tuh mau ngomong ini. Kalo kita pergi terus ngomong ini di luar takut kamu badmood. Tapi untungnya kamu gapapa."

"Gapapa gimana. Kesel tau."

"Heheh yang penting aku pulang." Ujar Shani kemudian memeluk kakak kesayangannya itu.

Viny pun membalasnya, "Jaga diri ya. Kan kamu cuma sendirian, apalagi gak ada aku."

"Iya sayang, pasti kok." Balas Shani diakhiri kecupan singkat di pipi Viny.

Terima kasih sudah membaca!


Pantes gedenya cantik banget


V

iny with Olio

Continue Reading

You'll Also Like

552K 33.4K 47
Gak mau deskripsi disini deh, mending langsung baca aja 👍🏻
29.1K 5.3K 22
Para penghuni asrama dibuat penasaran dengan sosok asing, seorang kenalan dari dua orang anggota asrama mereka. "Aku gak bakal pergi, kalau itu gak s...
97.1K 13K 19
Kisah sepasang kekasih yang baru menikah dan sebuah kelompok rahasia yang harus dihadapkan dengan kasus rumit. Dibenturkan dengan teori rasional dan...
181K 19.8K 49
[Completed] "Jadi anak itu yang pinter, ga usah nyusahin orang tua, apa lagi manja, kamu tau, sebenarnya kami tidak menginginkan kamu untuk lahir. Ja...