You Belong With Me

By axeliousbolton

1.1M 30.9K 539

Sean Mitchell adalah sahabat masa kecil Fiona Richards. Semenjak Sean mengalami pubertas di kelas delapan, ia... More

Cast
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45

Chapter 23

22.8K 827 8
By axeliousbolton

Biasanya setiap Jumat malam setelah menemani Leonard dan bandnya berlatih, Fiona sengaja menonton film atau TV Series sampai dini hari, sehingga ia selalu bangun siang. Tapi setelah kejadian kemarin malam, sepertinya ia tidak akan pernah menemani Leonard atau band payahnya itu berlatih.

Gadis itu juga tidak menonton film sampai pagi karena ia menangis sampai ia kelelahan dan tertidur. Jacob berakhir mengetuk pintu kamar Fiona berkali-kali sebelum akhirnya gadis itu terbangun. Mereka harus segera mempersiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya, dikarenakan hari ini adalah hari jadi pernikahan mereka yang ke 18 tahun.

Sementara Jacob bertanggung jawab untuk menuang susu dan menaruh roti di panggangan, Fiona memasak telur mata sapi dan menggoreng daging bacon. Jacob berusaha menjadi adik yang baik hati dengan tidak menanyakan apa yang terjadi dengan kedua mata Fiona.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Mrs. Richards sambil berjalan turun dari lantai atas dengan menggunakan jubah tidurnya yang berbahan satin lembut bergambar mawar. Wanita itu mengenakan sandal rumah berwarna merah muda lembut berbulu, senada dengan jubah tidurnya.

Sedangkan Mr. Richards berada tepat di belakangnya sambil menggunakan jubah tidur berbahan satin dengan motif garis-garis berwarna biru putih. Pria itu mengenakan sandal rumah berbulu yang sama dengan model istrinya, hanya saja warnanya biru. Sepertinya mereka membeli sandal itu khusus untuk sepasang kekasih atau semacamnya.

"Kejutan!" Seru Jacob sambil mengangkat kedua tangannya jelas sudah tertangkap basah karena ia tengah menyiapkan sarapan di meja makan. Fiona setengah berlari keluar dari dapur sambil memegang spatula ketika mendengar Jacob bersorak kejutan.

"Jakey!" Seru Fiona lalu mengerang jengkel karena ia tidak mendapat kesempatan untuk bersorak bersama adiknya. Kedua orang tuanya tertawa dan merasa sangat senang bahwa kedua anaknya itu membuat sesuatu yang spesial hari ini, meskipun hanya sesederhana membuatkan mereka sarapan.

Mr. dan Mrs. Richards menyadari bahwa kedua mata Fiona terlihat sembab, namun mereka tidak berani menanyakannya karena takut membuat gadis itu semakin marah. Pagi itu keluarga Richards sarapan lebih pagi daripada biasanya.

Ketika kedua anaknya sudah menyadari bahwa ini adalah hari jadi pernikahan orang tua mereka, Mr. Richards memutuskan untuk memberi tahu bahwa ia dan Mrs. Richards akan makan malam romantis. Jadi Fiona dan Jacob akan ditinggal di rumah dari sore hari.

Awalnya keduanya terlihat sangat bersemangat, karena ini pertama kalinya mereka akan ditinggal tanpa pengasuh. Fiona sudah berusia 17 tahun dan merasa bahwa ia juga dapat menjaga diri, adik, serta rumah mereka dengan baik.

Tetapi keduanya langsung terdiam ketika mendengar mamanya berkata bahwa mereka sudah menyewa seorang pengasuh. Fiona dan Jacob yang sudah menaikkan kedua tangan mereka ke udara terlihat tertegun, terutama Fiona.

"Apa maksud mama dengan berkata bahwa mama telah menyewa seorang pengasuh?" Tanya Fiona terdengar marah. Apa yang akan ia katakan kepada teman-temannya ketika mereka mengetahui bahwa Fiona yang sudah berusia 17 tahun masih menggunakan pengasuh?

Fiona merasa bahwa ia sudah cukup usia, 17 tahun. Ia bisa menjaga diri, adik dan rumahnya. Hal yang membuat Fiona marah adalah keraguan kedua orang tua terhadapnya. Apalagi mereka hanya pergi dari sore sampai malam, apa yang mungkin terjadi? Mereka tidak akan sampai melewati satu hari. Dan Fiona sudah 17 tahun ya ampun.

"Persis seperti yang mama bilang." Kata wanita itu merasa tanpa dosa. Fiona mendengus merasa jengkel karena tidak dipercayai seperti ini oleh kedua orang tuanya.

"Ma, aku sudah tujuh belas tahun. Aku dan Jacob akan baik-baik saja." Kata Fiona yang membuat Jacob juga ikut menyuarakan protes tidak setuju. Tapi wanita itu membantah bahwa baik Mr. maupun Mrs. Richards akan lebih tenang jika ada seseorang yang dewasa.

Meskipun Fiona dan Jacob merasa kesal, tapi mereka membiarkan masalah ini berlalu. Keduanya hanya tidak ingin merusak hari bahagia orang tuanya. Mrs. Richards sedang membantu Jacob mencuci piring di dapur ketika seseorang menekan bel pintu rumah mereka.

Baru saja Fiona berkata bahwa ia akan berada di kamarnya untuk sisa harinya untuk tidur dan belajar, tapi karena ada seseorang yang menekan tombol bel pintu rumahnya, ia mengurungkan niatnya. Lagipula membuka pintu tidak akan memakan waktu banyak.

"Biar aku saja!" Seru Fiona ketika mendengar papanya bangkit dari sofa. Pria itu mengucapkan terima kasih sebelum menjatuhkan dirinya kembali ke atas sofa.

Ketika Fiona membuka pintu rumahnya, ia menemukan sosok pemuda tampan yang tinggi menggunakan kaos berlengan pendek meskipun hari cukup dingin di bulan Oktober. Sean Mitchell berdiri di depan rumahnya sambil tersenyum canggung ke arahnya.

Fiona menghela napasnya sebelum berkata, "Dengar, Sean. Kita sudah melalui ini. Aku mohon kamu tidak memaksaku untuk mengajarimu pelajaran matematika." Sean hanya merespon perkataan itu dengan memiringkan kepalanya terlihat sedikit kebingungan.

"Ya, aku tahu itu. Kamu sudah menolakku kemarin." Jawab Sean terdengar tenang dan bingung disaat yang bersamaan. "Aku ke sini untuk mengajari adikmu bermain gitar." Lanjutnya.

Detik itu juga Fiona merasakan wajahnya terasa seperti mendidih akibat rasa malunya. Sejujurnya Fiona bahkan ingin menghilang saat itu juga karena terlalu malu. Dan Sean menyadari hal itu, ia memutuskan untuk menggoda Fiona dengan berkata, "Ah.. Kamu mengkhawatirkanku ya?"

"Sama sekali tidak!" Elak Fiona tapi kedua pipinya semakin merona ketika mendengar pertanyaan itu. Sean memainkan senyumnya yang mempesona sementara gadis itu tidak dapat mengontrol dirinya supaya tidak merona.

"Aku akan naik!" Umum Fiona agak terlalu keras dan kasar untuk menutupi rasa malunya. Sebenarnya ia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia mengumumkan itu kepada Sean, pemuda itu juga pasti tidak akan peduli Fiona akan melakukan apa. Gadis itu hanya tidak menyadari bahwa ia ternyata salah tingkah.

"Hey, ya okay baiklah. Maaf karena kau telah menggodamu. Kamu terlihat sangat menggemaskan ketika merona seperti itu." Kata Sean lalu mengulurkan tangan untuk menahan gadis itu sambil terkekeh terdengar seksi. Jantung Fiona berdebar lebih keras ketika kedua matanya menabrak pandangan mata Sean yang indah.

"Tapi karena kamu membahasnya, aku benar-benar membutuhkan bantuanmu. Aku memintamu mengajariku matematika, bukan alasan untuk menggodamu. Aku memang perlu menaikkan nilaiku atau aku terancam tidak bisa bertanding bulan depan."

"Kamu tahu bahwa Travis Wood diskors dan tidak dapat bertanding karena berkelahi. Bantu aku supaya timku tidak kehilangan seorang pemain andal lagi." Lanjut Sean ketika melibat Fiona hanya terdiam saat ia menjelaskan panjang lebar.

"Baiklah, tapi ada dua syarat." Kata Fiona yang langsung menekankan kalimatnya pada kata dua syarat karena Sean langsung terlihat bersemangat. "Pertama, kita memang benar-benar harus belajar dan tidak boleh mengobrol atau melakukan hal-hal aneh atau bermain." Ucap Fiona.

Sean sudah siap dengan kalimat penggodanya yaitu, memangnya hal aneh apa yang ada dipikiranmu? Tapi Sean telah berubah bijak karena ia tetap mengunci mulutnya untuk tidak menanyakan pertanyaan itu.

"Dan yang kedua, aku harap tidak ada yang boleh tahu tentang aku mengajarimu." Kata Fiona lagi. Fiona hanya tidak ingin perhatian setengah kaum gadis di sekolahnya tertuju padanya karena ia akan "dekat" dengan Sean. Tapi yang ada di pikiran Sean, gadis itu mungkin hanya tidak ingin mendapatkan masalah dari Leonard.

Walaupun Sean berpikir bahwa syarat kedua itu bodoh dan membuatnya sedikit marah. Seakan-akan Fiona menganggapnya takut pada pemuda pecundang seperti Leonard. Tapi Sean harus ingat bukan dirinya yang akan disakiti, melainkan Fiona.

Sean terpaksa menelan seluruh keegoisan dan harga dirinya untuk mengikuti keinginan gadis itu, jika Sean mau nilainya membaik dan tetap bertanding bulan depan.

"Yaudah okay. Nanti setelah aku mengajar Jake, ajari aku matematika ya." Kata Sean yang membuat Fiona melongo. Fiona memang telah menerima untuk mengajari Sean belajar matematika, ia hanya tidak menyangka bahwa dirinya harus melakukannya hari ini juga.

Belum lagi nanti akan ada.. Oh tidak! Sean sama sekali tidak boleh mengetahui bahwa kedua orang tuanya masih menyewa babysitter hanya untuk pergi kurang dari tujuh jam.

"Hah? Tidak. Aku ada acara nanti malam." Kata Fiona berusaha terdengar sibuk. Namun Sean mengerutkan dahinya terlihat bingung.

"Benarkah? Tapi mamamu bilang bahwa kamu dan Jacob harus ada di rumah selama kedua orang tuamu pergi berkencan." Ujar Sean yang membuat Fiona melotot. Karena.. darimana pemuda itu mengetahui hal ini?

"Hah? Maksudmu?" Tanya Fiona pura-pura tidak mengerti, tapi ia justru terlihat lebih bodoh.

"Mrs. Richards menitipkanmu dan Jacob kepadaku." Tepat ketika kalimat itu keluar dari bibir Sean, hati Fiona semakin panas karena berani-beraninya mamanya lebih mempercayakan rumah dan adiknya kepada Sean Mitchell?

"Mama!" Teriak Fiona yang membuat Sean sedikit terlonjak. Gadis itu sudah meninggalkan pintu depan dan berjalan ke arah dapur. "Apa maksud mama menitipkanku dan Jacob kepada Sean?" Tanya Fiona dengan suara keras. Gadis itu tidak peduli bahwa Sean berada di tempat tersebut dan dapat mendengarnya.

"Sean adalah temanmu, ia juga sudah berusia delapan belas tahun dan yang paling penting ia tinggal dekat rumah." Jawab Mrs. Richards dengan percaya diri. Fiona menghembuskan napasnya persis seperti banteng yang hendak menyeruduk.

"Mama! Tapi aku kan sebentar lagi berusia delapan belas tahun! Hanya dua bulan lagi ma!" Bentak Fiona tidak terima. Ia merasa bahwa Sean dan dirinya seumuran, terutama mereka beberapa kali berada di kelas yang sama.

Fiona pasti mengira bahwa dirinya seram, tapi hal yang Sean ingin lakukan adalah mencubit kedua pipinya karena gadis itu benar-benar terlihat menggemaskan. Wajahnya memerah seperti tomat dan gaya menghentak-hentakkan kaki itu.. gadis itu sama sekali tidak berubah.

"Benar, dua bulan lagi yang berarti Bulan Desember. Tapi sekarang masih bulan Oktober." Jawab mamanya terdengar tenang. Hal itu membuat Fiona merasa tidak percaya bahwa hari ini, bahkan faktanya sepanjang hari ini ia akan terjebak dengan Sean Mitchell.

"Halo Mrs. Richards. Selamat hari jadi pernikahan." Ujar Sean sambil memperlihatkan senyumnya yang mempesona. Jacob langsung menaruh segala sesuatu yang dipegangnya dan menghampiri Sean. Jacob segera mengajaknya naik ke atas, ke kamarnya. Fiona memutarkan bola matanya merasa sangat jengkel karena ia akan diasuh oleh Sean. 

///\\\

Don't forget to vote!⭐️
And give me some comments!❤️
Happy Reading!🌈

Little Note From The Author:
Terima kasih yang sudah bersedia untuk klik cerita ini lagi ya.

Cerita ini telah diperbaharui dan semoga dapat menjadi lebih layak untuk dibaca oleh teman-teman pembaca semuanya ya.

Vote & Commentnya ditunggu ya.

Continue Reading

You'll Also Like

5.7M 243K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
15.5K 1K 75
#14 in action (01-02/02/2019) Setiap kali mata ini terbuka, semua orang akan berkata betapa indahnya dunia ini. Tuhan menghiasnya dengan hangat s...
1.9M 79.4K 37
Pernah di peringkat : #1 in action category (11 Agustus 2016 ~ 17 November 2016) Diftan Pablo seorang Mafia yg sangat tampan dan sangat kaya diusian...
8.3M 451K 80
WARNING : +21 Always believe in a little magic - Cinderella SINOPSIS : Chleo Nevara Maxwell, anak dari seorang pengusaha yang cukup terkenal bernama...