Destiny

By xoxosaso_

78.2K 4.3K 853

Created by : Yurika_Chya890 Cover edited by : Rel_Rifda Cerita dipublis : Mei 31, 2018 [melakukan pemulaian... More

Perkenalan
Ch 1
Ch 2
Ch 3
Ch 4
Ch 5
Ch 6
Ch 7
Ch 8
Ch 9
Ch 10
Ch 11
Ch 12
Ch 13
Ch 14
Ch 15
Ch 16
Ch 17
Ch 18
Ch 19
Ch 20
Ch 22
Ch 23
Ch 24

Ch 21

1.7K 98 10
By xoxosaso_

Orang-orang berdecak kagum akan kecantikan empat orang gadis yang memasuki gedung istana. gaun yang keliatan mewah, riasan wajah yang cantik, dan aksesoris mereka berkelap-kelip membuat banyak orang terpesona apalagi para pria yang datang ke pesta tidak terkecuali untuk empat pria tampan yang berdiri didepan pintu menatap mereka tak percaya jika di hadapan mereka sekarang adalah manusia. apakah yang mereka liat ini adalah bidadari?

Temari, Sakura, Ino dan Hinata terlihat sekali diraut wajah mereka tergambar perasaan malu dan cangung. Mereka berempat datang bersama dengan adik lelaki yaitu Konohamaru dan dua orang wanita yang merupakan tamu undangan Naruto yaitu Tenten dan Konan.

"apa kubilang kalian akan terlihat cantik mengenakan gaun-gaun itu,"bisik Konan pada Hinata.

"Terima Kasih kak,"ucap Hinata, Konan tersenyum menangapi ucapan Hinata. Penampilan mereka hari ini berkat bantuan Konan dan Tenten, Konan yang merupakan bos di butik tempat Hinata bekerja dengan tulus meminjamkan gaun-gaun dari butiknya kepada mereka dengan gratis dan sebuah kemeja putih, jas dan celana kain yang dipakai Konohamaru juga dipinjamkan Konan. Lalu Tenten juga dengan baik hati mendandani mereka, riasan wajah dan rambut mereka hari ini semua adalah hasil karya Tenten.

Konan, Tenten dan Konohamaru terlihat sangat percaya diri, sedangkan Temari, Sakura, Ino dan Hinata masih merasa kesulitan menyamakan diri mereka berada ditempat ini. Apalagi Temari yang masih menyesuaikan kakinya berjalan memakai High heels. Dia memang tidak jatuh saat memakai benda itu, tapi dia masih merasa kurang nyaman.

"Benarkah kau Temari?"tanya Shikamaru saat Temari berjalan masuk melewati Shikamaru yang masih menganga. Temari tersenyum cangung tak menjawab dan memberi hormat kepada empat pria yang menatap mereka, diikuti saudara-saudaranya membungkuk hormat kepada semua orang yang berdiri didepan pintu yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangan sedikitpun.

Kushina dan Minato berjalan menghampiri Naruto sekedar untuk memberitahukan anaknya kalau ini saatnya untuk memberikan penyambutan dan pidato di depan umum. Tapi mata Kushina menangkap keempat gadis itu, memperhatikan penampilan mereka satu persatu, menyadari itu mereka yang merupakan tamu baru datang membungkuk hormat kepada ibu presiden.


[Penampilan Temari]

[Penampilan Sakura]

[Penampilan Ino]

[Penampilan Hinata]

"kalian cantik,"puji Kushina dan tersenyum ramah.

Mendengar itu Ino tertawa malu, "terima kasih nyonya. itu semua karna kita jarang sekali berdandan, bahkan hampir gak pernah. jadi sekali berdandan maka gini deh hasilnya,"ucap Ino polos membuat Hinata, Sakura dan Temari memberi tatapan tajam kepada Ino untuk jangan banyak bicara dan berbicaralah yang sopan. Ino terdiam dan hanya bisa mengelus-ngelus hidungnya, sedangkan pria berkulit pucat yang berada disamping Sasuke terlihat sedang menahan tawanya.

"Tapi maaf sebelumnya nyonya, disini ada yang tampan,"ucap Konohamaru dengan cengiran khasnya sembari membetulkan dasi kupu-kupu yang dia kenakan, Konohamaru tidak kalah menawan dari kakak-kakaknya dia meneganakan Jas berwarna biru, dengan celana kain yang senada dengan warna jasnya.

"Konohamaru,"tegur Hinata. Kushina hanya tertawa pelan karena dia baru menyadari kalau ada anak lelaki bersama dengan mereka

"Silahkan masuk dan makanlah, makanan yang tersedia,"ucap Minato mempersilahkan mereka masuk. Mereka mengangguk dan masuk setelah membungkuk hormat kepada Namikaze Minato.

Shikamaru dan Sai berjalan mengikuti mereka, sedangkan Sasuke dan Naruto hanya bisa menatap kepergian para gadis pujaan mereka. Kenapa? Karna di sini ada kedua orang tua mereka.

"ayo Naruto, kau harus berpidato,"ucap Kushina dan mengandeng tangan anaknya.

Skip>>

Alunan musik klasik diputar pertanda ini merupakan sesi dansa semua orang mencari pasangan masing-masing untuk diajak dansa, bahkan ada yang tidak saling mengenal dijadikan pasangan untuk berdansa. Disaat semua orang sibuk mencari pasangan dan sibuk berdansa saat sudah mendapat pasangan, keempat gadis ini masih sibuk mengobrol dengan tangan mereka yang memengang secangkir minuman bersoda, Konan dan Tenten juga ikut mengobrol dengan mereka. Temari, Hinata dan Sakura tidak tertarik mengikuti acara dansa itu, Ino sebenarnya ingin berdansa tapi dia maunya sama Sai, hanya saja Sai tidak mengajaknya bahkan sehabis Naruto berpidato Sai tidak kelihatan sama sekali, daripada berdansa dengan orang lain mendingan dia mengobrol aja dengan saudara-saudaranya, Konan dan Tenten hanya bisa mengikuti mereka berempat, sedangkan Konohamaru masih sibuk menelusuri meja-meja yang sudah tertata banyak makanan dia sibuk mencicipi kue-kue yang ada.

"kue ini pasti mahal,"ucap Konohamaru lalu mencicipinya.

"teh ini, wangiii"Konohamaru tidak lupa juga meminum teh yang berwarna merah, setelah dia menghirup keharuman bau tehnya.

Seorang gadis berpenampilan tak kalah heboh sedang menatap Konohamaru dengan tatapan jijik, "anak siapa itu? norak sekali,"ucap Karin. 

"haah! mendingan aku cari Sasuke,"Karin mengalihkan pandangannya, lalu pergi berjalan mencari pemuda yang ingin dia ajak untuk berdansa.

.

.

.

Shikamaru memperhatikan Temari dari kejauhan dirinya bimbang, ingin sekali mengajak Temari menjadi pasangan dansanya, tapi kegengsiannya tak bisa diajak berkompromi dengan keiinginannya. "gak ah, entar dia kege'eran lagi,"batin Shikamaru

"hei-hei, ngapain kau disini?"Wanita paruh bayah membuyarkan lamunan Shikamaru.

"ibu?"

"pergi sana, ajak Temari dansa!"marah Yoshino karna melihat anaknya hanya berdiam diri disini. Shikamaru hanya diam tak menuruti perkataan ibunya.

Yoshino mendengus kesal, "kamu ini!"Yoshino menarik tangan Shikamaru seperti anak kecil, membawanya menghampiri Temari, jangan lupakan tatapan orang-orang yang membuat Shikamaru merasa itu sangat menyebalkan.

Temari, Sakura, Hinata, Ino, Konan dan Tenten berhenti mengobrol saat dua orang itu menghampiri mereka. Yoshino melepaskan Shikamaru di depan Temari membuat mereka kebingungan tidak terkecuali Temari.

"ajak Temari dansa! Ibu dengar disini,"Shikamaru meneguk salivanya susah payah. "cepat!"Yoshino menopangkan dadanya sembari menatap Shikamaru dengan tatapan memerintah tak terbantahkan.

"Temari, maukah kau berdansa denganku?"tanya Shikamaru cangung, jangankan Shikamaru, Temari yang mendengar itu sangat malu apalagi diliat oleh saudara-saudaranya. Lihatlah tatapan mereka seperti saat sedang menonton drama-drama di TV.

"ah? i-iya,"jawab Temari. Setelah mendengar jawaban Temari, Shikamaru menatap Yoshino yang sedang menganggukkan kepalanya. Pandangan Shikamaru kembali menatap Temari, lalu memengang tangan Temari menuju kelantai dansa.

"haiss anak itu, seperti anak TK saja harus dibimbing, baru bisa,"Yoshino pergi meninggalkan Sakura, Ino, Hinata, Konan dan Tenten setelah memberikan senyuman untuk menyapa mereka. 

Setelah kepergian Yoshino, tak lama seseorang menarik lembut tangan Sakura sontak itu membuat Sakura kaget. pemuda berambut pantat ayam membawa Sakura ke lantai dansa menghiraukan penolakan Sakura saat ditarik-tarik oleh pemuda itu.

"Sasuke,"Sakura bersemu merah saat Sasuke mengantungkan tangan Sakura di lehernya, jantung Sakura kini berdetak tidak normal saat Sasuke melingkarkan tangannya di pingang ramping gadis pinky ini.

"kita berdansa, oke?"ucap Sasuke. Sakura hanya bisa diam dan mengikuti alunan musik mengikuti langkah Sasuke saat berdansa.

Sasuke melirik Karin yang berada disamping kedua orang tuanya, terlihat jelas wajah Karin sangat marah, Karin berkacak pingang dan mempoutkan bibirnya kesal melihat adengan itu. Wajah Fugaku juga terlihat datar tapi memendam emosi, sedangkan Mikoto hanya bisa mengelus-elus lengan sang suami menyuruh untuk sabar, mereka tidak bisa marah karna ini di tempat umum. Sasuke tersenyum sinis pada Karin dia seakan puas melihat itu, karena Karin terus saja memaksa Sasuke untuk berdansa padahal dirinya hanya ingin berdansa dengan Sakura.

.

.

.

.

Naruto mengobrol dengan kedua orang tuanya, kelihatan kalau mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius. tapi seketika pembicaraan mereka terhenti saat Shion datang mengandeng di lengan Naruto.

"Sayang, maaf aku terlambat datang"ucap Shion dengan senyumannya. Naruto menatap malas lalu mengangguk kelihatannya dia sudah mulai pasrah dengan panggilan sayang yang keluar dari mulut Shion.

"ibu, ayah. maaf yah Shion datang terlambat soalnya tadi aku kelamaan memilih gaun yang menurutku sempurna,"ucap Shion masih dengan tangannya yang bergelantungan dilengan Naruto. Naruto merasa risih memang tapi apa daya disini ada kedua orang tuanya.

Minato dan Kushina menatap Shion dari ujung rambut sampai ujung kaki langsung memaklumi kenapa Shion datang terlambat, dia pasti memilihnya sangat teliti "ah, iya sayang tidak apa-apa"ucap Kushina tersenyum padanya.

"bagaimana sayang, aku cantikkan hari ini?"tanya Shion pada Naruto. Naruto megangguk pasrah mengiyakan ucapan Shion.

Seorang gadis indigo tertangkap dari penglihatan Naruto, gadis itu sedang duduk bersama adik laki-lakinya, terlihat senyuman diwajah gadis itu saat dirinya disuapi kue oleh adiknya. Naruto melepaskan tangan Shion dari lengannya. dia berjalan pergi berniat menghampiri Hinata.

"mau kemana sayang?"tanya Kushina

"mau menemui seseorang, bu"setelah menjawab Naruto kembali berjalan meninggalkan Shion yang merengek kepada Kushina, padahal dia sudah susah-susah berdandan tapi tetap diabaikan Naruto.

"anak itu,"ucap Minato tak habis pikir, saat melihat Naruto menghampiri seorang gadis dan mengajaknya ke lantai dansa.

Ino kelihatan galau saat melihat saudara-saudaranya sudah berdansa dia hanya bisa duduk dan mengobrol dengan Konan, Tenten saja sudah mendapat pasangan dansa. matanya terus menelusuri orang-orang, pemuda berkulit pucat itu belum keliatan juga dari tadi. sangat salah dia mengharapkan lebih dari pemuda itu.

Ino melirik Konan yang berdiri dari tempat duduknya, Konan sedang mengambil dua mangkuk ice cream buat mereka berdua. Ino yang sudah tidak tau mau melakukan apa diapun mengambil ice cream pemberian Konan.

"kenapa kamu gak berdansa aja Ino?"tanya Konan sembari memakan ice creamnya

"males,"jawab Ino. 

"wah-wah, ternyata selingkuhannya Sai datang juga diacara ini?"seorang gadis bersurai merah panjang sepingul bertepuk tangan mengejek melihat Ino. Ino mendogakkan kepalanya dan yah dia kenal orang itu.

"Sara?"

"tidak memalukan ternyata penampilanmu,"ucap Sara sembari menatap penampilan Ino.

Ino menopang dadanya, "ada urusan apa yah anda dengan saya?"tanya Ino dengan nada berani.

"baru jadi pacar aja udah berani,"ucap Sara dengan nada angkuh

"memangnya kamu disini posisinya apa?"tanya Ino

"Calon is-trinya Shimura Sai"jawab Sara sembari menekan kata istri.

Ino memutar bola matanya,"masih calon kan? aku dong udah jadi pacar sah nya, bukan calon pacar, calon tunangan, atau Ca-lon Is-tri!"ucap Ino mengejek.

Sara mengepalkan tangannya kesal, dia rasanya ingin mencakar abis wajah Ino. "kau!"tangan Sara berniat ingin meraih rambut Ino, dia ingin menjambak rambut gadis yang sudah berani-beraninya memancing emosinya. Ino menenguk salivanya susah payah, sembari menyalahkan dirinya dalam hati karna sudah mengatakan sesuatu yang menyakitkan. Konan yang melihat itu ingin menghalangi Sara, tapi sudah di dahului oleh seorang pemuda yang sangat ditunggu-tunggu Ino, pemuda itu menarik tangan Sara kasar sebelum dia menjabak Ino, Sai menatap Sara dengan tatapan marah.

"jangan pernah kau menyentuh Ino!"Sai mendorong Sara sampai terjatuh dan tersungkur di lantai, membuat orang-orang disekitar menatap kasian pada Sara, Sara yang tidak menyukai tatapan itu dia pergi meninggalkan mereka dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu tidak apa-apa?"tanya Sai pada Ino dan diberi anggukan manis dari Ino. "apa kamu menungguku?"tanya Sai lagi. Ino tidak menjawab.

"maafkan aku, tadi ayahku memerlukanku"ucap Sai

"ah.. iya gak apa-apa,"jawab Ino

"mau berdansa?"tanya Sai memberikan lengannya yang siap digandeng Ino, Ino tersenyum dan mengandeng tangan Sai menuju lantai dansa.

Konan mengaruk kepalanya melihat tingkah Ino yang cepat sekali berubah. dia kembali duduk dan meminum Ice nya yang sempat tertunda.

.

.

.

Setelah dansa selesai mereka memasuki sesi bermain games, saat itu semua orang mengikuti gamesnya, semua kelihatan bahagia, tertawa walau ada yang bermain curang. mau kalah mau menang mereka tidak peduli, semuanya dibikin asik aja. games ini punya hadiah bagi para pemenang, biar semuanya bisa lebih semangat saat bermain, bahkan ada hadiah terbesarnya yaitu mahkota berlian yang disponsori oleh ratu inggris dan sebuah perisai emas yang dipersembahkan oleh kerajaan belanda, perisai itu milik raja belanda yang masih menduduki jabatannya disaat itu.

saat semua orang sedang bersenang-senang mengikuti lomba itu, tiba-tiba lampu istana mati dan terdengar bunyi tembakan

Dorr Dorr Dorr

Semua orang berteriak mendengar suara itu, mereka semua menunduk kelantai ketakutan kecuali Naruto, Sasuke, Shikamaru dan Sai masih berdiri kebingungan. makin banyak yang menjerit ketakutan saat pintu Istana ditutup sehingga tidak ada yang bisa kabur.


TBC

jangan lupa berikan Votemen di tiap Chapternya, sampai bertemu di chapter selanjutnya. Terima Kasih.

Continue Reading

You'll Also Like

70K 7K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
306K 23.3K 106
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
36K 7.3K 10
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
1M 84.3K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...