Paginya, Bella terbangun dengan sangat cepat karena ia tidak tahan tidur di sofa.
Tapi jika suaminya sendiri yang menyuruh? ia bisa apa.
Ia ingat pesan mamanya,
Kebahagiaan suami itu diatas apapun,
Bella segera beranjak mandi dan bersiap menuju sekolahnya.
Selesai mandi, Bella langsung turun ke bawah dan menuju dapur untuk membuatkan Gio sarapan.
Ia mengecek bumbu dapur yang ada di kulkas dan lemari.
Ia memutuskan untuk membuat nasi goreng saja dan berharap suaminya itu akan mencicipi masakannya itu.
"Jadi deh!"
Ia meletakkan nasi goreng itu ke piring dan beranjak ke kamar untuk membangunkan Gio.
Ia melihat suaminya itu masih terlelap dan berada di alam mimpi.
"Gio"
Bella mengguncang pelan badan Gio.
Gio mulai terusik dan mengerjapkan matanya, lalu menatap Bella dingin.
"Ayo bangun, kamu harus sekolah"
Gio bangkit dari kasurnya dan melewati Bella dengan acuh
Bella hanya bisa tersenyum menanggapinya,
"Gapapa, masih bisa dirubah" batinnya.
Bella mulai memasukkan buku-buku Gio yang masih berantakkan di meja ke tas.
Bella turun ke bawah dan menunggu Gio di meja makan sambil memainkan ponselnya yang berlogo apple itu.
Gio turun kebawah sambil merapikan rambutnya yang masih agak basah itu.
"Gio, kita makan dulu ya"
Yang dipanggil hanya menatap tajam dan cuek.
"Gue ga biasa sarapan"
Setelah berkata seperti itu, Gio melanjutkan langkahnya menuju garasi.
Bella buru-buru menyiapkan kotak makan, ia memindahkan nasi gorengnya ke kotak makan kecil itu.
Ia berlari keluar mengejar Gio.
"Bentar gi"
Gio yang baru saja membuka pintu mobilnya itu menoleh dengan sangat malas.
"Ini! nanti dimakan ya"
Gio melirik sodoran tangan Bella yang menggenggam kotak kecil itu dan mengambilnya cepat.
Bella pun tersenyum,
"Aku bareng kamu kan gi?"
Gio menaikkan alisnya,
"Lo bisa berangkat sendiri"
Setelah membuat Bella tersentak, Gio pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan menghidupkan mesin mobil bergegas pergi.
Bella hanya tersenyum nanar,
"Maafin suami Bella ya Allah"