Only Hope《Jaeyong》✔

By acel_kins-

784K 108K 21.4K

[Fantasy] [Sad Romance] "It's like the winds. I can't see it, but i can feel it." •Jaehyun x Taeyong •Werewo... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26

Part 21

20.5K 3.2K 543
By acel_kins-

HAL yang pertama Mark lihat ketika membuka mata adalah wajah manis Haechan yang menampilkan raut khawatir. Mark terdiam; mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya, lalu tersenyum miris begitu mengetahui sesuatu.

"Hyung!" Haechan berseru; tangannya mengenggam erat jemari Mark yang terasa dingin. Lelaki tampan itu terlihat sangat lemah dan kesakitan.

Mark tersenyum kecil; membalas genggaman jemari Haechan. "Apa yang kau lakukan disini, sayang?"

"Tentu saja mengunjungimu! Aku panik dan khawatir saat menerima kabar bahwa Hyung terluka.." bisik Haechan lirih. Mark adalah belahan jiwanya, tentu saja ia merasakan sakit yang teramat sangat sakit ketika mendengar kabar seperti itu.

Kelopak mata Mark terpejam saat merasakan perih pada luka cakaran yang ada di sekitar tubuh. Ia meringis; berhasil membuat Haechan mengigit bibir cemas.

"Hyung, aku akan memanggilkan Dokter dan Alpha Jaehyun." setelah mengatakan itu Haechan mengecup pipi Mark, lalu keluar dari ruang kesehatan.

Mark ingat dengan jelas apa yang terjadi sebelum ia terluka. Percakapan seseorang, lalu setelah itu ia pamit kepada Johnny serta Haechan dan berlari menebus hutan. Tidak tahu bahwa di antara pepohonan ada yang sudah menunggunya. Tidak ada pertarungan sengit karena serigala yang melawan Mark membawa seorang Penyihir yang terlihat begitu berbahaya, oleh karena itu tubuh Mark di penuhi oleh racun.

Hal pasti yang membawa Mark pulang adalah percakapan yang melibatkan Taeyong serta Jaehyun. Ada yang ingin mencelakai kedua orang yang sangat ia sayangi itu.

[Flashback]

Mark berjalan santai di lorong Red Moon Pack; sesekali melemparkan senyum pada maid yang lewat dan menyapanya. Tentu mereka semua sudah tahu bahwa Mark adalah Mate dari Haechan.

"Aku tidak ingin terlibat setelah ini! Sudah cukup kalian menganggu. Jangan ganggu aku lagi jika semua sudah selesai."

Tubuh Mark berhenti berjalan ketika mendengar suara seseorang di balkon yang sepi. Ia memundurkan langkah; mencoba mendengar percakapan itu lebih jauh. Keadaan di sana sungguh sepi, tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang.

"Pemilik FoldㅡFive Knot itu adalah Mate dari Alpha White Moon Pack. Jung Jaehyun, bukan begitu?"

Suara yang terdengar begitu asing menyapa Indra pendengaran Mark. Terdengar serak, tapi Mark yakin itu adalah suara seorang wanita. Ada dua orang yang berdiri di balkon tersebut.

"Ya, apa yang akan kalian lakukan kepada mereka? Jangan lukai Jaehyun atau pun Taeyong. Kalian hanya membutuhkan kekuatannya saja, bukan begitu?"

Mark terdiam; meremas tirai yang tergantung di samping tubuhnya. Mereka jelas membicarakan Taeyong! Pemilik FoldㅡFive Knot yang sudah di ketahui oleh semua Pack karena Taeyong membantu perang di Black Moon.

"Ya, tenang saja. Kami hanya membutuhkan kekuatannya dan tidak berniat untuk melukai keduanya. Terimakasih atas semua informasi yang kau berikan. Kami tidak akan menghancurkan Pack ini."

Samar-samar, Mark mendengar wanita bersuara serak itu mengucapkan sesuatu yang asing. Terdengar seperti sebuah mantra; setelah itu ia segera pergi dari sana tanpa mengatakan apapun atau membuat suara yang berarti.

Ia harus pulang dan menjaga keluarganya. Taeyong serta Jaehyun dalam bahaya.

[Flashback Off!]

Tubuh Mark tersentak ketika mendengar pintu ruangannya di buka. Muncul dua orang Dokter serta Jaehyun yang kini memasang senyum kecil.

Dokter tersebut memeriksa kondisi Mark secara telaten. Tak lama kemudian Mark di nyatakan sudah baik-baik saja meskipun masih membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan dirinya.

Setelah itu. Dua Dokter yang memeriksa Mark berjalan keluar dari ruangan. Meninggalkan Mark dan Jaehyun yang kini sudah duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang Mark.

"Mau menceritakan apa yang terjadi?" Jaehyun bertanya; raut wajahnya terlihat begitu penasaran.

"Aku di serang oleh satu serigala asing dan juga satu Penyihir setelah melewati perbatasan Red Moon. Aku tidak tahu Hyung, sepertinya yang menyerangku adalah Rogue." gumam Mark pelan; kedua iris mata nya menatap wajah Jaehyun dengan tatapan serius.

Mendengar kata Penyihir berhasil membuat Jaehyun terdiam dengan kedua tangan yang terkepal. Ia tentu tahu kenapa bangsa sialan itu menganggu keluarganya hingga seperti ini, bahkan sampai melukai Mark. Karena Penyihir tersebut menginginkan Taeyong.

"Apa kau ingat bagaimana rupa mereka?"

Dahi Mark berkerut dalam. "Aku tidak bisa melihat si Penyihir karena dia memakai penutup wajah berwarna hitam. Sementara serigala yang menyerangku memiliki bulu hitam pekat, bola mata jingga, dan besar nya sekitar dua meter."

Tidak ada serigala biasa, kecuali seorang Alpha yang memiliki tinggi sebesar dua meter. Kepala Jaehyun di isi oleh pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak bisa di jawab oleh siapapun. Apakah serigala tersebut adalah pemimpin Rogue yang ia cari?

"Lalu, kenapa kau memutuskan untuk pulang Mark? Bukankah kau merindukan Haechan?" kali ini Jaehyun bertanya tentang kejanggalan yang di utarakan oleh Taeyong.

Mark terdiam; lalu sedetik kemudian mengulas senyum. "Aku melupakan sesuatu di Kastil Hyung. Jadi aku pulang untuk mengambilnya, tapi malah di serang seperti ini."

Jaehyun menghela nafas dalam lalu mengangguk paham. Ia menepuk bahu Mark dengan pelan. Untung saja Adiknya tidak terluka parah. Jaehyun tidak bisa membayangkan jika Mark sekarat. Ia pasti akan mengamuk tanpa henti. Saat ini saja J sudah mengeluarkan sumpah serapah dan berusaha untuk mengambil alih tubuh.

"Cepatlah sembuh. Kita harus pergi ke Black Moon Pack lusa nanti. Ada sesuatu yang perlu di bicarkan."

"Tentu Hyung,"

Karena Mark masih membutuhkan istirahat, jadi Jaehyun memutuskan untuk keluar dari sana. Lagi pula Taeyong juga membutuhkannya, ia tidak bisa meninggalkan lelaki cantik itu sendirian dalam waktu yang terlalu lama.

Raut wajah Mark berubah ketika Jaehyun sudah keluar. Ia mengusap wajah dengan gusar. Tentu ia harus bisa pulih secepatnya agar bisa melindungi Jaehyun dan Taeyong. Rasanya saat ini, Mark ingin menangis.


Taeyong menatap pantulan diri nya di cermin dan tersenyum puas ketika melihat penampilannya. Hari ini ia dan Jaehyun akan kembali mengunjungi Black Moon Pack untuk menjalin aliansi. Sebenarnya ia cukup senang mengetahui Jaehyun mau menjalin hubungan dengan Black Moon; Pack yang pernah menjadi tempat tinggalnya.

"Kau cantik," Jaehyun yang baru saja membuka pintu kamar terpukau melihat penampilan Taeyong yang begitu menawan.

Setelan serba putih yang di pakai Taeyong berhasil membuat lelaki cantik itu terlihat seperti seorang malaikat. Belum lagi rambut putih serta bola mata biru milik Taeyong yang menambah kesan sempurna.

Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dari arah belakang dan menenggelamkan hidung pada ceruk leher lelaki cantik itu. Menghirup aroma memabukkan cokelat serta stroberi yang menguar dari sana.

Taeyong tersenyum kecil dan mengusap lengan Jaehyun yang melingkar pada perut. Lalu terkikik geli ketika Jaehyun menggesekan hidung pada lehernya.

"Kapan kita akan berangkat, Alpha?"

"Sebentar lagi sayang," Jaehyun membalikkan tubuh Taeyong dan mengecupi bibir tipis milik si lelaki cantik. "Kapan kau akan memanggilku dengan nama asli hm?"

Taeyong menangkup pipi Jaehyun. "Aku lebih suka memanggilmu dengan sebutan Alpha." ia membalas kecupan bibir lelaki tampan itu.

Kening Jaehyun berkerut. "Kenapa?"

"Terdengar lebih berkharisma, berwibawa, dannnnㅡ" Taeyong sengaja menggantung kata-katanya. Ia tertawa kecil; sebelum mengalungkan kedua tangan pada leher Jaehyun.

"Dan?" tanya Jaehyun penasaran.

"Terdengar seksi," bisik Taeyong seraya mengedipkan satu mata.

Jaehyun melongo. "Kau sudah berani menggodaku, hm?"

"Willy mengajariku," ujar Taeyong di selingi tawa merdu yang terdengar begitu indah di telinga Jaehyun.

Mendengar itu, Jaehyun tertawa dan mencubit pipi Taeyong dengan gemas. Lalu kembali menempelkan bibirnya di atas bibir Taeyong; mengecupnya lama.

"Aku mencintaimu." bisik Jaehyun pelan; kedua bola mata cokelat nya menampakkan tatapan penuh cinta.

"Aku juga mencintaimu, Alpha." Taeyong memeluk erat tubuh Jaehyun; menghirup aroma maskulin milik belahan jiwanya.

Ia sangat bahagia sekarang. Dengan Jaehyun di sisi nya, walaupun nanti mereka masih harus melewati hal sulit. Tapi tidak masalah, Taeyong yakin ia bisa melewatinya. Mereka bisa melewatinya.

"Waktunya berangkat sayang," Jaehyun mengecup surai putih Taeyong dan melepaskan pelukan mereka berdua.

Taeyong mengangguk; ia mengenggam telapak tangan Jaehyun dan tersenyum kecil. Tidak sabar untuk bertemu dengan Jisung serta yang lainnya di Black Moon Pack. Semoga saja kali ini keadaan Jisung sudah membaik.

Mereka berdua keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tengah. Haechan serta Mark sudah berdiri di sana; menunggu. Sementara kedua orang tua Haechan mungkin sudah berangkat terlebih dahulu ke Black Moon Pack.

"Kita tidak akan melakukan shift karena ini acara formal. Mark, kau menyimpan salah satu kendaraan yang kau curi dari bandit di daerah perbatasan kan?" Jaehyun bertanya kepada sang Adik yang kini keadaan nya sudah jauh lebih baik.

Mark mengangguk. "Tentu, ada di belakang kastil. Aku akan mengambilnya. Hyung dan yang lain tunggu saja di depan." setelah mengatakan itu ia segera bergegas menuju halaman belakang.

Yah dulu, Mark pernah melawan sekawanan bandit yang berasal dari bangsa Troll. Berusaha masuk ke dalam Pack dan mencuri semua persediaan makanan. Tentu saja Mark bisa mengalahkan bandit tersebut dengan mudah dan mengambil kendaraan mereka. Bentuknya seperti sebuah kereta kuda. Beruntungnya, ada beberapa kuda di kastil yang di gunakan sebagai bantuan untuk pekerjaan.

Haechan, Taeyong serta Jaehyun berjalan ke halaman depan kastil. Sesekali Taeyong melemparkan pertanyaan kepada Haechan yang di jawab dengan semangat oleh lelaki manis itu.

"Apakah menyenangkan tinggal di Red Moon?" tanya Taeyong lagi; berusaha menghilangkan kecanggungan di antara keduanya.

"Tentu! Tapi terkadang aku tidak senang karena Papa selalu melarangku untuk pergi jauh. Jika aku tidak terikat dengan Mark Hyung, mungkin saat ini aku tidak di perbolehkan mengunjungi White Moon tanpa Papa." gumam Haechan pelan.

Yah, Johnny terlalu takut jika anaknya kembali terluka. Terlalu banyak bahaya yang mengincar di luar sana. Contohnya ketika Jaehyun menemukan Haechan tak sadarkan diri di hutan. Setelah itu Johnny semakin memperketat penjagaan, ia tidak ingin putra semata wayangnya terluka.

"Itu artinya Alpha Johnny sangat menyayangimu." ujar Taeyong gemas; ia mencubit pipi Haechan karena lelaki manis itu sangat lucu.

Haechan tertawa kecil dan mengangguk. "Papa memang sangat menyayangiku. Aku juga menyayangi Papa dan Mama, aku tidak akan membiarkan mereka terluka."

Tak lama kemudian Mark datang dengan senyum lebar di wajah. Ia berada di atas kereta kuda dan melambaikan tangan. Menyuruh Haechan, Jaehyun serta Taeyong untuk naik ke atas.

Lalu setelah itu, kereta tersebut berjalan meninggalkan kastil. Di pacu oleh dua kuda berwarna hitam yang bisa berlari dengan cepat. Untuk saat ini, mereka melewati jalan utama; tidak melewati hutan yang di penuhi pepohonan.


Satu jam kemudian Jaehyun, Taeyong, Mark dan Haechan sampai. Mereka mendapatkan sambutan yang ramah karena semua orang di Black Moon tahu bahwa sebentar lagi ketiga Pack besar akan menjalin aliansi.

Kereta yang di kendarai oleh Mark berhenti tepat di halaman kastil. Ia mengingat kedua kuda pada pagar yang terbuat dari besi agar binatang itu tidak kabur lalu mengikuti langkah Jaehyun serta yang lain untuk masuk ke dalam.

Di ruang tengah sudah ada Johnny, Ten, Changmin serta Tifanny; selaku Luna bagi Black Moon. Mereka semua tersenyum ketika melihat kedatangan Jaehyun dan yang lain.

"Terimakasih karena sudah berkunjung dan mengizinkan Black Moon menjalin aliansi dengan White Moon." ujar Changmin seraya tersenyum lembut; ia merasa bahagia saat ini.

Jaehyun hanya mengangguk; masih memasang raut wajah datar. "Tentu, tidak masalah." ia memeluk pinggul Taeyong dengan erat.

"Jadi, bisakah para Alpha berkumpul di dalam untuk membicarakan semuanya?" Changmin menatap Jaehyun dan Johnny secara bergantian. Berhasil membuat kedua lelaki itu mengangguk paham.

Jaehyun mengecup pelipis Taeyong. "Tunggu aku di sini, hanya sebentar oke?"

"Tentu Alpha."

Setelah itu Jaehyun mengikuti langkah Johnny dan Changmin untuk masuk ke dalam sebuah ruangan yang di butuhkan untuk menandatangani serta membuat beberapa peraturan baru dalam ikatan aliansi.

Taeyong menghampiri Tifanny; tersenyum kecil kepada sang Luna. Sedari tadi ia tidak melihat keberadaan Jisung dan jujur saja Taeyong ingin bertemu dengan lelaki itu.

"Luna, dimana Jisung?"

Tifanny mengulum senyum dan menatap Taeyong dengan tatapan teduh. "Di halaman belakang. Ia masih seperti itu. Kematian Lucas benar-benar menjadi pukulan keras untuknya.."

Taeyong memasang raut sedih. Mungkin Jisung adalah orang yang paling terpukul akan kejadian itu. Yah, Taeyong bisa melihat bahwa Jisung memang sangat menyayangi Lucas. Tatapan mata Taeyong jatuh kepada Mark serta Haechan yang sedang mengobrol bersama lelaki manis yang Taeyong pastikan sebagai Luna dari Red MoonㅡTen.

"Kalau begitu aku ingin mengunjungi Jisung, ia mungkin butuh seseorang teman untuk di ajak bicara." gumam Taeyong sebelum membungkukkan tubuh pada Tifanny dan bergegas pergi dari sana.

Kastil Black Moon masih sama seperti dulu, dan jujur saja, Taeyong sedikit merindukan Lucas. Ia melangkah kan kaki melewati lorong yang akan langsung membawanya ke halaman belakang.

Tangan Taeyong bergerak; membuka knop pintu lalu tersenyum kecil saat melihat punggung Jisung. Lelaki itu sedang duduk di dekat kolam kecil yang di bangun di sana. Sesekali melemparkan bebatuan kecil ke dalam kolam.

"Jisung-ah!" panggil Taeyong seraya melangkahkan kaki menuju Jisung dan duduk di sebelah lelaki muda tersebut. Tidak memperdulikan bahwa celana yang ia pakai akan kotor karena duduk di atas bebatuan.

Jisung menoleh ke samping; terkejut saat melihat Taeyong. "Hyung.."

"Hei, bagaimana kabarmu?"

"Baik, bagaimana dengan Hyung?" Jisung kembali menatap ke arah depan; melihat beberapa ikan yang berenang di dalam air.

Taeyong menepuk bahu Jisung. "Kau tidak terlihat baik-baik saja, jangan memendam semuanya sendirian Jisung-ah. Maafkan aku karena Lucas menyelamatkanku danㅡ"

"Tidak Hyung, jangan berbicara seperti itu." Jisung mengambil tangan Taeyong yang bertengger pada bahu dan mengenggam nya, "Lucas hyung begitu mencintaimu, ia menyesal karena sudah membuat Hyung menderita. Mungkin memang itu yang di pilih oleh Lucas hyung, melindungimu."

Jisung sama sekali tidak menyalahkan Taeyong akan apa yang terjadi dengan Lucas. Karena ia tahu itu adalah pilihan sang Kakak; menyelamatkan seseorang yang pernah menjadi belahan jiwanya.

Taeyong tersenyum pedih. "Maafkan aku.."

"Jangan meminta maaf Hyung, aku baik-baik saja. Hanya membutuhkan waktu untuk menerima semua ini.."

"Wow, apakah ada sesuatu yang menyedihkan terjadi di sini?"

Jisung dan Taeyong menoleh ke samping ketika mendengar suara asing yang masuk ke dalam telinga. Mereka berdua terkejut saat melihat dua orang berpakaian serba hitam dengan penutup wajah.

Alarm bahaya di dalam kepala Taeyong berbunyi; ia menatap ke sekeliling dan menggeram pelan ketika tidak berhasil menemukan penjaga atau siapapun itu.

"Nah Lee Taeyong. Kau bersedia ikut bersama kami dengan cara lembut, atau kasar?" sosok yang lebih pendek yang Taeyong yakini sebagai seorang wanita bertanya. Suaranya sama seperti sosok yang ia temui di kamar.

Jisung menggeram marah; sedetik kemudian tubuhnya bertransformasi menjadi serigala berwarna abu sebesar satu setengah meter. Ia melindungi Taeyong di belakangnya.

"Apa yang akan kalian lakukan?!" Tirta; Jisung'Wolf menggeram. Aura yang di keluarkan oleh kedua sosok di hadapannya sama sekali tidak bersahabat.

Taeyong mengarahkan kedua telapak tangan ke depan; berusaha mengeluarkan kekuatan api. Namun sosok wanita yang tadi bertanya padanya mulai menggumamkan sebuah mantra yang terdengar panjang.

Tubuh Taeyong terjatuh di atas rerumputan; ia tidak bisa mengeluarkan kekuatan nya sama sekali. Itu tersegel! Bahkan di dalam kepala; Willy sudah menyuruhnya untuk berlari menjauh dari sana.

"LARI HYUNㅡAH!" tubuh Tirta terpental sejauh lima meter hingga punggungnya menabrak pagar besi. Sosok yang lebih tinggi dari si wanita mengucapkan mantra yang bisa membuat tubuh Tirta terlempar begitu saja.

"Sial!" Taeyong berusaha untuk bangun dan melawan. Namun yang terjadi selanjutnya berhasil membuat ia berteriak kesakitan; tubuhnya seolah terbakar dari dalam. Ia tidak tahu apa mantra apa yang mereka ucapkan.

"HYUNG!"

Taeyong menggeleng; ringisan kesakitan keluar dari dalam mulut. Ia tidak bisa membiarkan Tirta terluka, apalagi mengorbankan diri seperti apa yang di lakukan Lucas dan Minho.

"PANGGIL JAEHYUN! CEPAT!" seru Taeyong sembari menggeliat kesakitan di atas tanah. Willy sudah mencoba berkomunikasi dengan J di dalam kepala; namun serigala itu sedang memutuskan mindlink.

Tanpa menunggu lama, Tirta segera masuk ke dalam rumah dan melolong.

Nafas Taeyong terengah; pandangannya memburam.

"Perlawanan yang sia-sia. Angkat dia!" seru si wanita seraya berjalan menjauhi halama belakang Black Moon; lalu merapalkan mantra yang berhasil membuat tubuhnya menghilang dalam sekejap.

Sosok lelaki yang datang bersama wanita itu mengangguk; menggendong tubuh lemas Taeyong di atas bahu dan merapalkan mantra yang sama seperti apa yang di ucapkan wanita tadi.

Mereka menghilang, dan di detik-detik terakhir. Mindlink Willy bersama J terhubung.

"Jㅡbantu kami, kumohon.."

TBC

TERPANJANG DONG :") 2,5K astaga wkwk

Btw makasih atas semua komenan kalian :"))) motivator sekali.. Maaf kalo ff ini banyak kurang nya dan ngebingungin :(

Kemaren ada yang bilang juga tentang sikap jh yang tiba-tiba berubah jadi baik pas tau kalo ty mate dia.. Hngg aku jelasin ya hehe.

Emang ngebingungin banget sih. Yang tadinya kejam berubah jadi baik dan itu tuh perubahannya cepet banget. Tapi serius, dalam hubungan Mateㅡyang kaya gitu pasti langsung berubah drastis. Karena MATE bagi werewolf itu udah kaya harga mati :")) miann bagi yang ngerasa aneh atau bingung.

Continue Reading

You'll Also Like

91.3K 11.7K 18
Fantasy | Boyslove | Jaeyong ❝Setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan dan setiap perpisahan akan menjadi awal pertemuan lainnya.❞ ©SeanyxHY...
771K 47.2K 54
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...
402K 65.5K 15
[Thiller] [Mature] [Crime] Taeyong sang detektif diharuskan menangkap seorang pembunuh bayaran yang memiliki julukan 'Man In Black' •BxB •Jaehyun x...
2.5M 246K 75
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.